Hello Semproters….. Selama ini Ane cuma penikmat cerita-cerita dewasa di forum ini. Walau belum pernah mempunyai pengalaman sebagai penulis apaanpun, paling ngarang2 jaman sekolah dan bikin2 tugas kampus jaman dulu. Ane sangat suka dengan cerita2 dewasa, dengan membaca fantasi kita akan ngalor ngidul. Tanpa mengurangi rasa hormat dan mohon maaf apabila karya perdana Ane tidak berkenan buat Juragan2 n Suhu2 Semprots…., selamat menikmati. Kritik dan saran diterima dengan tangan terbuka. WEEKEND THRILLING
Part 1 Jumat Pagi 5:07 Dibalik selimut, hanya berbalutkan g-string putih dan kaos oblong….malas rasanya untuk memulai hari Jumat ini…, kalau tidak ingat ada meeting di kantor hari… Perasaanku sedang kesal dengan kekasihku, Mas Bima sejak telepon tadi malam. Bayanganku weekend ini bisa dihabiskan dengan Mas Bima dengan bercinta habis-habisan, Aku kangen dengan dirinya…, kangen dengan candanya…, kangen dengan pelukannya.., kangen dengan belaiannya, kangen bibirnya.., dan yang pasti kangen dengan batang kenikmatannya….!!! Sudah hampir 3 minggu ini kita tidak bercinta, dikarena Mas Bima ditugaskan ke rig pengeboran minyak lepas pantai di daerah Utara Malaysia.., Mas Bima adalah Manager Offshore dari salah satu perusahaan minyak asing terkemuka di dunia, karena keahlian dan kepintarannya, Mas Bima suka mendapat tugas lintas negara., walau sebenarnya Mas Bima bertugas di perusahaan itu di Indonesia. Seharusnya hari ini Mas Bima pulang, aku rencana pulang kantor akan menjemputnya.., tapi……tadi malam Mas Bima telepon… Ring tone Facetime dari Mas Bima berbunyi pada saat aku baru selesai makan malam di apartemenku…, aku terima Facetime dari MasBima, terlihat wajah Mas Bimaku yang ganteng dengan rambut sedikit agak gondrong dan dengan wajah kelelahannya, dan masih tersenyum melihat wajahku juga. “ Hi Honeeeeyyyyy…. I miss You very big size”, Mas Bima membuka pembicaraan sambil tersenyum. “ Mas Biimaaaa…. sayaaaaaang……..aku juga kangen.., cepet pulang doooong…!!!! Betah amat seh di tengah laut…, by the way gimana kabarmu Mas..?” , aku langsung nyerocos kegirangan seperti anak kecil dapat permen coklat.. “I m fine Vina……, but very-very tired…”, Mas Bima dengan mukanya terlihat sangat lelah.., Mas Bima ku terlihat seperti tidak diurus, rambutnya agak gondrong biasanya potongan rambut pendek dan klimis, ada kumis dan jenggot yang menurutku cukup panjang, yang biasanya bersih tanpa jenggot dan kumis. “ Oooh kaciaan Mas ku, cape banget Mas tapangmu kliatan.., jelek taaauu…,!!!!! Mana Mas Bima ku yang ganteng n always fresh looking?….”, Aku agak sedikit bertanya. “ Hehehehehehehehe…..,iya nih Vin…,aku enggak sempet gromming2 seperti biasanya… Sok sibuk ya Gue..Vin? Kemaren pas di offshore sibuk banget en sangat melelahkan.., work almost 16-18 hours everyday…dan makan aja sambil kerja…, aku cuma bisa istirahat di kamar 6-8 jam tiap harinya dan itupun termasuk waktu gym, makan di mess dan ngobrol2 dengan teman2 di rig…, pokoknya cuuuaaaapppeeeeee……bingiiiitsss……!!!! I miss You very much Honey….” Mas Bima curhat dikit… “ Vina juga kangeeeeen Mas Bima…..especially sama si Bimbim……”, ujarku sambil tersenyum nakal. Bimbim adalah nickname buat batang kenikmatannya Mas Bima, kalo lagi full erection bisa 17-18 cm diameter 4 cm laah…. “Ooooooo….Kamu kangen banyaknya sama Bimbim doang ya? Sama Aku cuma dikit…?”, balas Mas Bima… “Ya enggak gitu juga Mas…, I miss ‘The Whole Packages’….. heheheheheheh…… Mas besok jadi pulang kan? Jam berapa flightnya?”, tanyaku. “ Nah itu dia Vin…, aku sekarang ada di KL, di branch office Malaysia. Di karena salah satu expert yang seharusnya menggantikan diriku tidak bisa hadir sampai paling cepat 5 hari kedepan, dikarenakan harus menghandle kerjaan di branch office London. Makanya dengan berat hati Mas extend di branch office sini…. Maaf ya Sayangku…, padahal udah kangen banget…ingin melepas rindu yang berat…..” dengan muka memelas Mas Bima.. “Yaaaaaaaa……Vina enggak rela Mas Bima enggak pulang-pulang walau extend 5 hari….!!! Emang enggak ada expert lagi apa perusahaan sebesar itu? “, protesku…, enggak tau apa ya lagi kangen dan horny banget, pengennya diganjel batang kenikmatan Mas Bimo neh lubang kenikmatanku… “Ya maaf yaaa Vin, Mas enggak bisa gimana-gimana lagi, emang lagi shortage expert kayak Mas ini, di seluruh office perusahaan ini di dunia cuma ada sekitar 20 orang termasuk Mas, karena harga minyak lagi drop, perusahaan2 minyak dunia tidak banyak memperkerjakan expert kayak Mas, istilahnya enggak mau keluar duit banyak untuk bayar gaji.. Vina Sayang…. paling cepet 5 hari lagi …paling lama seminggu deh Mas udah balik…. Sekali lagi maaf ya Yang…..”, wajah Mas Bima sambil tersenyum memohon… “ Vina….biji juga udah berat neh….” , sambil tersenyum muka mesum Mas Bimo “ Sukuriiiiin…… biar tuh biji berat..!!! Emang enak..? Tumben kok kamu kuat Mas? Biasa kalo 3 hari engga ejakulasi udah uring-uringan dan kalo aku lagi ‘not available’cari memek lain…?”, ujarku enteng sembari kesal… Mas Bima type lelaki hypersex, dia paling lama hanya bisa menahan hasrat sexnya paling lama 3 hari, makanya kalo kita berdua lagi ada di Jakarta, aktifitas sex kita sangat sering, karena aku juga salah satu wanita yang suka ‘sex activity’ , maka klop lah kita berdua. Dan apabila aku sedang ‘not available’, seperti tamu bulanan, Mas Bima atau aku sedang berhalangan dengan hal lain, dapat dipastikan Mas Bima mencari lubang kenikmatan lain. Kita berdua adalah pasangan yang bisa dikatakan hypersex.. Selama kurang lebih 3 tahun pacaran aktifitas sex selalu dalam kehidupan Kita sehari2.., dan Kita sangat memahami kebutuhan masing-masing. Dan kebetulan juga Kita berdua mempunyai pikiran terbuka..’sex live is need of everyone’ enggak perduli tempat dan waktu. Pada saat Kita butuh sex, kapanpun di manapun dengan tidak mengganggu hak orang lain di sekitar kita, maka ‘just do it’..!! Daripada aku dan Mas Bima pusing sendiri, akhirnya pada tahun ke 2 kita berpacaran berkomitmen bahwa hati kita berdua hanya boleh kita berdua yang memiliki dan merasakannya.., tapi hasrat dan tubuh kita berdua boleh orang lain merasakannya tanpa harus main hati…, istilah kerennya ‘ yang penting botol kembali walau kosong tanpa baper’. Dan terbukti sudah 2 tahun ini hubungan kita baik-baik saja dan semakin baik, sex live kita very good quality and better… Kita berdua sangat terbuka mengenai dengan siapa kita ‘having sex’, kita saling cerita dan berbagi pengalaman tentang having sex dengan orang lain.. Aku dan Mas Bima sudah beberapa kali ‘swinger’ dengan beberapa teman dekat kita dan malah sempet 2 kali ikut ‘orgy’…, its fun. Karena mungkin aku Wanita jadi agak sedikit bisa menahan hasrat sexual ku kalo lagi butuh, dan cukup jarang aku merasakan batang kenikmatan selain batang kenikmatan Mas Bima, kecuali kalo benar-benar enggak bisa ditahan lagi dan itu pasti izin sebelumnya atau cerita sesudahnya… Dan Mas Bima pun demikian, karena dia Lelaki hampir dipastikan tidak bisa menahan hasrat libidonya, dan dapat dipastikan kalo dalam 3 hari tidak bisa nyodok-nyodok lubang kenikmatanku pasti cari lubang kenikmatan lain sana. Dan yang membuat aku nyaman pasti ada pemberitahuan sebelum atau sesudahnya. Mas Bima selalu bilang “Yang aku tidur sama temen kantorku……ato Yang aku having sex sama temenmu, yg tentu temenku yang Aku kenal…, ato Yang aku kemaren 3some sama temenku dan pacarnya…ato Yang aku 3some dengan temenmu….”, hal-hal seperti itu sudah biasa buat Kita berdua…. “ Hebat Kamu Mas kuat hampir 3 minggu. Loh emangnya di offshore tengah laut enggak ada karyawan perempuan Mas? Biasanya Kamu jago SSI perempuan-perempuan sekantor…..? Hehehehehehehehe……..”, godaku. “Ada seh 3 orang…., tapi dipake bergilir rame-rame sama orang 1 rig, Aku males lah…… Paling aku Masturbasi aja sambil liat foto2 telanjang kamu, sama liat video2 porno deh……, heheheheheh…. Lecet-lecet neh tangan kebanyakan ngocok sendiri..”, cerita Mas Bimo…. “ Hehehehehehe…..”, aku cekikikan… “ Terus Kamu gimana Vin….enggak nemu titit…? Eh…jangan-jangan Kamu ML sama siapa ya..?”, Mas Bima bertanya sambil menggoda. “ Enggak Mas…lagi males aja, makanya kering banget neh vagina ku, pengen dipejuin dirimu…., makanya aku tahan-tahan neh….!! Pulang makanya cepetan….dah sampe ubun-ubun neh sange….”, jelasku dengan tampang sange. “Yo wis….sana cari deh penyaluran libido mu, pinjem sama pacar temen kamu bentar., sama salah satu temen Kamu yang pernah swinger sama Kita, biasa toh Kita pinjam meminjam pacar dengan teman…, hehehehehehhe……”, permit dari Mas Bimo seperti biasa apabila Kita tidak bisa saling mencurahkan libido Kita.. “Hmmmmmmm….good idea Mas.., hehehehehehhehe…. Lantas Kamu gimana Mas di KL.? Masa coli juga seh, kan banyak perempuan available di sana? “, tantangku balik dengan sedikit menggoda. “ Aaahhh….***mpang lah itu bagi seorang Bima, You know Me lah Honey…..”, dengan tampang ngeselin Mas Bima. “ Have fun ya Mas Bima…, bisa keram otak loh kalo enggak diencerin…”, godaku “ Honey…. udah dulu ya aku baru check in hotel neh, baru masuk kamar. Cape banget… mau mandi dulu… karena nanti sehabis dinner ada meeting di branch office sini, dan selama weekend ini kudu monitor juga di office sini, weekend yang menyebalkan dan melelahkan…, kutukan apa ya ini? Mana jauh dari Kamu lagi… Tapi lumayan lah uang lemburnya.., hehehehehehe….”, ujar Mas Bima. “Oke Sayangkuh….take care ya, istirahat ya jangan kebanyakan kerja, tampangmu dah kucel gitu. Jaga kesehatan….jangan lupa makan…. Love You…”, balas ku… “Love You Honey…….mmmmmuuuaaaacchhh….”, kemudian wajah Mas Bima hilang dari balik layar HP ku. Lemas jadi tertunda bertemu dengan Mas Bima. Aku lantas mandi dan tidur. Aku tidur hanya menggunakan g-string putih yang hanya menutupi lubang kenikmatan dan sebagian pantatku yang cukup besar padat dan kaos onblong agak longgar, buah dadaku 36B bisa bergerak bebas di dalamnya. Jumat, 06:15 Walau agak malas pergi ke kantor, di depan kaca di kamar ku, hari ini aku ingin tampil sedikit agak sexy menonjol lekuk-lekuk tubuhku. Aku mengenakan celana panjang katun ketat, kurva paha sampai betis ku terlihat jelas, pantat ku yang besar dan padat tercetak dibalik celana, aku menggunakan seamless mini CD, seolah-olah terlihat tidak menggunakan CD, terlihat jelas belahan pantatku dan samar belahan lubang kenikmatanku tercetak dari depan. Atasan aku menggunakan kaos singlet putih ketat berpaded di bagian dadanya, sehingga tidak memerlukan bra untuk menutupi buah dadaku yang cukup besar.., rasanya nyaman tanpa menggunakan bra ke kantor. Terlihat bayangan tubuhku di kaca, orang banyak bilang muka seperti artis cantik Titi Rajo Bintang.., tapi Titi Rajo Bintang bahenol edition., dipastikan setiap mata lelaki akan melotot sampe keluar. Hmmmmmm…..I feel sexy…!! Tanpa sadar karena efek libido tinggi, ku remas-remas buah dadaku yang besar kenyal-kenyal sendiri. Uuuuuhhhh……pentilku terasa mengeras dibalik kaos, aliran listrik ringan menjalar di lubang kenikmatanku….. Hhmmmmm…… aku remas-remas terus gunung kembar di dadaku…………. Ooohh…..goossshhh………. Aku melihat raut sange memantul di kaca…. Ooooohhh…..Vin…..stoooppp….!!!!! Agar kantorku tidak heboh, aku menggunakan blazer tipis berbahan denim… Aku berjalan menuju lift sambil membawa tas MacBookku turun menuju basement tempat parkir HRV maron. Aku tinggal di apartemen tepat persis dibelakang Mal Kelapa Gading. 09:08 Di dalam ruang kerja aku sibuk mengecek beberapa desain rumah baik interior maupun exterior dan beberapa desain landscape. Kebetulan aku bekerja di biro arsitek dan rancang bangun yang cukup bonafid, yang mempunyai klien-klien besar dalam dan luar negeri. Kantor berada di salah satu gedung perkantoran daerah TB. Simatupang, aku diberi kepercayaan sebagai Planning and Design Manager, kebetulan aku berlatar belakang arsitek dan interior design, aku memimpin beberapa arsitek dan beberapa ahli design. Bos ku Pak Yuda berumur sekitar 45 tahun, orang yang cukup friendly tapi tegas terhadap anak buahnya, dan menganggap semua anak buahnya sebagai partner. Setelah beberapa saat mengecek beberapa design, Aku menuju ruang meeting utama, meeting evaluasi mingguan. Begitu masuk ruang semua staff laki-laki kantor melihat kepadaku, aku sudah terbiasa dengan hal di kantorku, dan malah senang bisa menggoda para lelaki, dan mereka sangat menikmati bentuk tubuhku, kadang-kadang ada beberapa staff iseng menggoda nakal. Tapi mereka hanya menggoda lewat kata-kata agak vulgar tanpa ada keinginan lain. Suasana hubungan antar karyawan di kantor sangat nyaman, santai, kekeluargaan tapi sangat profesional, maka dari itu sampai detik ini hasil kerja kantor ku sangat dihargai dan dipuji oleh para klien. Kira-kira sampai pukul 11:45 kami meeting, aku langsung balik ke ruanganku. Cukup melelahka brain stroming pada meeting tadi, biar lebih santai aku bukalah blazer yang menutupi tubuh bagian atasku… Jreeeeeng….., lekuk buah dadaku tercetak sangat jelas. AC kantor yang dingin langsung terasa di kulit lenganku. Putih bersih, ada bulu-bulu halus di seluruh permukaan lenganku. Tanganku sampe merinding menahan dingin dan tiba-tiba agak sedikit ‘turn on’, efek libido tak sampai…., hehehehehe…. Ku lihat di layar HP ada notif message, kubuka notif, ternyata WA dari sahabatku Frida…. ^ Vina… entar malem jangan lupa ye birthday partynya Tasya…di Grand Hyatt…^ Oooh iya, Aku baru ingat tentang party nanti malam, Tasya adalah sahabatku juga dari SMA, anak orang kaya dan sekarang menjadi Co CEO perusahaan keluarganya. Aku, Frida, Tasya dan dua sahabatku lagi Luna dan Bella, bersahabat sejak SMA., dan sampai sekarang Kami bersahabat dan dengan pacar masing-masing kita saling kenal. Hanya Luna yang sudah menikah dengan Mas Indra seorang pengusaha properti yang sukses. Selepas SMA kami kuliah dengan jurusan masing-masing, Aku menjadi arsitek, Frida menjadi dokter bedah mulut, Tasya menjadi Lawyer, Luna menjadi dokter spesialis kandungan dan Bella menjadi Marketing Manager di salah satu perusahaan IT ternama. Langsung ku telpon Frida.., “ Hi Frid….entar malem Gue dateng kok…”. “ Hi juga Vin….iye entar malem seseruan kita di ultahnya Tasya. Doi sewa penthouse di Grand Hyatt buat private party..”, balas Frida. “ Tapi Frid, bisa enggak Loe jemput Gue, dateng sendiri neh, Mas Bima masih di KL belum pulang. Males Gue bawa mobil..”, pintaku. “Yaaaaa….enggak seru ah Loe enggak ada pasangan, sapa tau Kita bisa seseruan ama yang laen…, Loe tau kan maksud Gue… Hehehehehehe..”, nada Frida agak kecewa.. “Iye ngerti Gue maksud Loe, selangkangan aja yang Loe urusin…,hehehehehhhe… Iya neh libido Gue lagi tinggi Mas Bima kagak ada…..”, ujarku. Yang dimaksud Frida dengan ‘seseruan’ ada swinger party. Aku dan Mas Bima telah melakulan swinger dengan beberapa sahabatku dengan pasangannya..; Luna dan suaminya Mas Indra, Frida dan pacarnya Mas Erick. Dua sahabatku lagi penggila sex juga, tapi tidak seheboh Kita bertiga. “ Yah kasian deh Loe, libido lagi tinggi pas kagak ada Mas Bima…, hehehehehehhe…sukuriiiin…”, ejek Frida “Ah Loe malah nyukurin Gue, bantuin Gue doong menanggulangi libido gue….please….”, pintaku… “ Hehehehehehe…. ya entar jam 7 an Gue jemput loe ye, ama Mas Erick Gue…., untuk masalah moga-moga di partynya Tasya Loe dapet titit gede….”, Frida asal ngomong. “ Sialan Loe….yo wis Gue tunggu ya….. Bye…. Frid….”, aku menutup pembicaraan. “Okay…..bye Vina….”, balas Frida. Tiba-tiba telepon di meja kerjaku berbunyi…… “ Hello Vina….speaking….” “Vin….bisa ke ruanganku bentar, ada situasi urgent neh.”, suara Pak Yuda boss ku di seberang sana. “Oke siap Boss….Vina segera meluncur..”, langsung kututup teleponnya… Karena buru-buru Aku lupa mengenakan blazer.., terpampang lah tubuh moleg ku, dibalik pakaianku yang cukup ketat, sepintas orang yang melihatku seolah aku terlihat tidak memakai CD dan Bra…, hehehehheeheh… Dengan percaya diri dan nyantai aku berjalan menuju ruangan Pak Yuda…, mata para staff lelaki langsung melotot dan mengalihkan pandangannya kepadaku berjalan di koridor…. Dalam hati ku..”makan tuh tete n pantat Gue….!!!” Ruang kerja Pak Yuda ada di ujung koridor, ruangan cukup besar, di depannya ada meja tamu dan meja sekertarisnya Mba Indri.. “Mba Indri…Vina dipanggil bos..”, sapaku Mba Indri melihatku dengan sedikit takjun..,”Wooooow…..sexy banget kamu Mba Vin….eikeh ngiri deh pengen punya body kaya Mba Vina…..”. “Ah….Mba Indri bisa ajah..”, balas ku, Mba Indri kurang lebih 2 tahun lebih muda dari, berbadan ramping agak pendek dariku, dengan buah dada kurang lebih 34B lah dan pantat bulet kecil padat, karena rajin fitnes. “ Ohya Mba Vin, langsung masuk aja….udah ditunggu Pak Yuda…., ati-ati loh Mba.., Pak Yuda bisa enggak konsen…, heheheheheh…”, goda Mba Indri. Mba Indri bangun dari kursinya, langsung membukakan pintu ruang Pak Yuda sambil mempersilahkan masuk… Ruangan Pak Yuda sangat cozy menurutku…, dengan warna cerah dengan jendela kaca yang besar menghadap Jl. TB. Simatupang, pas masuk ada ruang tamu kecil di sebelah kanan tempat Pak Yuda menerima tamu, di sebelah kiri ruang kerja Pak Yuda dengan dinding kaca transparan dengan ornamen abstrak membuat tampak samar ke dalam ruang kerja, dan pintu kaca untuk masuk ke ruangan tersebut. Pintu kaca dalam posisi terbuka, Aku langsung masuk ke ruang kaca Pak Yuda. “Selamat siang Pak….ada yang bisa saya bantu..?”, aku berbasa basi sedikit. Sebenarnya Pak Yuda bukan type boss yang suka terlalu resmi, beliau lebih suka keakraban tanpa mengurangi saling respect. Pak berperawakan cukup kekar, cukup ganteng menurutku, dengan aksen uban2 putih di kepalanya… Pak Yuda yang sedang membaca beberapa berkas, langsung menoleh melihatku, dengan ekspresi wajah biasa berkata, “ wadooh Vin…penampilanmu hari provokatif sekali, mungkin karena enggak pake blazer seperti waktu meeting tadi…”. Aku cuma bisa tersenyum, Pak Yuda lelaki normal, suka menggoda seperti staff lelaki laen di kantor ini, tapi masih bisa menjaga wibawa, masih dalam batas wajar dengan tetap menjaga perasaanku. Pak Yuda melihatku yang masih berdiri di depan meja kerjanya sejenak. Aku seperti ditelanjangi…, hehehehehehe… Karena posisiku bukan penggoda aku tetap santai tanpa risi sedikitpun… “ Duduk Vin…..”, mempersilahkan aku duduk. “Trima kasih Pak….”, jawab ku. “Kalo melihat tubuhmu, aku jadi ingat kira-kira 15 tahun yang lalu. Istriku, Indah, mempunyai bentuk dan lekukan tubuh seperti Kamu Vin…., menggairahkan kalo menurut lelaki normal. Sekarangn Indah 40 tahun, beda 5 tahun denganku.., tubuh lebih semog dari 15 tahun lalu, dan menurutku itu LEBIH menggairahkan…., aku suka, membuat libidoku tinggi terus…!”, Pak Yuda sedikit bercerita. Pak Yuda dengan Bu Indah, kami memanggilnya Mba Indah, karena Mba Indah cukup akrab dengan anak buah suaminya, diluar kantor mereka berdua menganggap kami adik2nya., mereka bisa dibilang keluarga harmonis, tidak ada gosip negatif terdengar. Mereka selalu tampak mesra dan tidak menyembunyikan kemesraanya di depan Kami. “Back to bussines….Vin…, sebelumnya maaf ini akan mengganggu sedikit weekendmu. Kamu inget Pak Teguh salah satu klien berharga kita?”, tanya Pak Yuda. “ Tau Pak, kita sedang mempersiapkan membangun resortnya di Selatan Cianjur dan hotel di Lombok…”, jawab ku… “Yap betul…”, timpal Pa Yuda. “Tapi bukannya menurut bagian Legal, sudah final dealnya dan Kita tinggal memulai pengerjaan..?”, tanyaku. “ Iya bener Vin…hampir selesai, tinggal deal nilai kontraknya semua, kurang lebih 100 milyar rupiah, tapi Pak Teguh belum sign, masih mencoba menawar nilai. Aku belum tau berapa nilai penawarannya. Singkat cerita besok Pak Teguh akan mampir ke Jakarta sebentar, Minggu pagi beliau harus sudah berangkat lagi ke London. Besok Sabtu sore sekitar jam 5 sore akan sign kontrak dengan penawaran nilai. Masalahnya besok Aku tidak bisa handle masalah ini, karena nanti malam Aku sudah harus ke Bandung ada acara keluarga yang tidak bisa ditinggalkan. Dan masalahnya lagi staff yang berkompeten saat ini hanya kamu. Pak Gito, head of legal dept, lagi deal di Sydney.., Bu Citra, head of marketing, sedang deal juga dengan klien kita di Medan….”, Pa Yuda berusaha menyingkat ceritanya. Tiba-tiba seperti ada pressure pada diriku…, HAAAHH… aku harus final deal dengan klien besar..? “ Tapi….pak…..”, aku sedikit ragu. “ Enggak ada tapi-tapian Vin, aku yakin kamu bisa. Hasil perhitungan break event kontrak ini 60% dari nilai kontrak.., karena ini klien special, kamu usahakan se apes2 nya nilai kontrak 70-75% , jadi ada marjin 10-15% buat perusahaan Kita…”, terang Pak Yuda.. Wooow marjin awal 40%, jarang-jarang neh, dalam hatiku. Pantes walau gaji kita tidak tinggi tapi upper standart dan bonusnya gede. “ Okay Pak…saya usahan hasil yang bagus..”, aku menyanggupinya. “ Yakin pasti bisa Vin… Kamu sekarang pulang aja Vin istirahat ato happy2 sana, biar besok fresh.., besok sekitar jam 5 sore, tempatnya belum tau. Nanti legal dept akan menghubungi kamu dan mempersiapkan berkas2nya… Okay Vin…goodluck…”, Pak Yuda memberi semangat. 12:20 Setelah ‘short lunch’ di kantin kantor, aku langsung pulang menuju apartementku di daerah Kelapa Gading. Banyak pikiran di otakku, selain tugas kantor untuk dealing client penting besok, partynya Tasya nanti malam.., dan yang kebih parah lagi adalah lubang kenikmatanku butuh orgasme… Oooooh NO…!!! I really MISS YOU Mas Bima…!! “Tiing..”, ada notifikasi WA di HP ku.., ooooh dari Mas Bima. ^ Vina…akhirnya titit ngerasain vegie juga…. Love U…^ Whaaatt? Sial Mas Bima dah dapet pelampiasannya…, bikin kesel abisss…. “Awas Loe Mas…, Vina cari titit yang gede…!!!”, dongkol dalam hatiku.. -bersambung- PART 2
WEEKEND THRILLING
Part 2 My Apartment 13:47 Kubuka pintu apartement ku, sunyi…sepi..dengan menahan libido tinggi.., terasa kurang nyaman.. Apartement ku cukup besar dengan 2 kamar tidur, dan living room sedang plus 1 ruang kerja merangkap library. Langsung ganti baju di kamar dan bersih-bersih, dengan menggunakan boxer dan tanktop kurebahkan tubuh di queen size bed. Kamar berjendela sangat lebar dengan kamar mandi dalam. Karena berjendela lebar maka segala aktifitas di dalam kamar terlihat jelas, tapi untungnya apartementku di lantai 20, paling hanya burung-burung liar yang bisa mengintip ke dalam., hehehehehe…. Biar nanti malam badanku segar, akhirnya akupun terlelap nyenyak. 16:09 Aku terbangun, woooow…lumayan 2 jaman tidur, jarang-jarang neh tidur siang, badan cukup fresh. Di layar HP terlihat ada notif WA dari Frida…, ^ Vin…entar yang jemput Loe, Mas Erick. Gue ada panggilan mendadak dari rumah sakit, kudu reparasi mulut orang…. C U ntar malem ya Vin..^ Lumayan masih 2 jam lagi sebelum dijemput, berenang ajah ah… 17.15 Dengan hanya berbalut kimono sutra panjang 10 cm diatas lutut, no CD n bra tentunya, aku memilih-milih baju yang akan aku gunakan pada birthday party Tasya nanti malam… “Ting…tong…..”, bell apartementku berbunyi.. Siapa neh? Lantas aku nyalakan monitor CCTV di kamarku untuk melihat siapa yang datang. Haaaah…..Mas Erick? Kok udah jemput aku aja? Cepet amat….wong partynya aja baru nanti malam. Lantas aku buru-buru keluar kamar untuk membukakan pintu, tanpa sadar aku hanya menggunakan kimono mini ku saja. Kubukakan pintu, terlihat Mas Ericknya Frida berpenampilan buat ke pesta. “ Hello Vin….sorry ye kecepetan jemput Loe…”, langsung Mas Erick ngomong sambil berjalan masuk ke apartementku. “ Iya neh Mas Erick….Vina belum siap neh…mandi aja belum….”, balas ku “ Gue disuruh Frida jemput Loe, karena Doi ada operasi mendadak…”, ujar Mas Erick.., dengan sorot mata yang agak berbeda.., mungkin melihat penampilan ku dengan hanya kimono mini, paha putih mulus ku terlihat dan sedikit belahan dadaku juga. Mas Erick berperawakan sedang, agak chubby…, mempunyai usaha bengkel mobil Eropa yang cukup sukses.. “Wooow….Vin…kimono Loe bikin gemess….”, Erick coba menggoda dengan mata penuh arti. “Neh….makan tete Gue, Loe gemes sama isi kimononya Mas…!”, timpalku sedikit menggoda dengan membusungkan dada. Aku sudah beberapa kali having sex dengan Mas Erick, pernah swinger dengan Mas Bima juga Frida, pernah threesome dengan Frida, malah pernah Frida minta tolong dengan ku untuk melayani Mas Erick disaat Frida not available… Persahabatan kami sangat bebas dengan tetap menghormati masing-masing dan ‘no baper’. Suka bercanda seenaknya…. “Wah…nenen Gue mau banget , pengen nyusu aus neh..”, kata Mas Erick dengan gaya bercandanya.. “Haus Loe Mas? Ambil sendiri aja gih di kulkas, kan biasanya Loe ama Frida suka ngacak2 apartement Gue…, anggap aja rumah sendiri….. Gue mo mandi dulu ya Rick….”, aku mepersilahkan Mas Erick.. Erick menuju dapur dan langsung membuka kulkas. “Temenin Gue minum dulu knapa bentar…, tamu ditinggalin gitu ajah….”, Mas Erick sambil melihat isi kulkas. “Yeeeeee…., tamu kurangajar sa ena’ e’ dewe’….”, balasku.. “ Gue minta Corona nya ya Vin…, loe mo minum apa?, tawar Mas Erick.. “Weeits..Corona, udah pemanasan aja loe sebelum party… Ambilin segelas orange juice aja buat gue Rick..”, minta ku. Tanpa sadar, dengan hanya berkimono mini, belahan dadaku dan pahaku sangat jelas terlihat, Mas Erick bersikap biasa aja, mungkin sudah pernah melihat tubuhku tanpa sehelai benangpun, tapi tetep matanya kadang suka melirik pada bagian tubuhku… Dasar mata lelaki..!! “Laki loe Mas Bima lagi kemana Vin…?”, tanya Mas Erick menghampiriku duduk di sofa dan langsung memberikan gelas orange juice. “ Lagi duty di KL Rick.., makanya tadi Gue minta tolong Frida jemput Gue sekalian…”, jawabku…, sambil meletakan gelas orange juice di meja. Mas Erick langsung menenggak sampai habis Corono Extranya. Ku lihat gembungan di celana Mas Erick selangkanganya…, wooow…kayaknya ada mulai ‘turn on’…, lantas Mas Erick duduk di sampingku. Tubuhku yang semi telanjang terpampang lebar, pasrah ajah deh… Terlihat raut wajah Mas Erick mulai sedikit sange.., dalam hati gue ‘ni orang kagak boleh liat cewe sexy dikit dah..padahal sahabat cewenya sendiri..’. “Rick…kenapa tuh selangkangan loe?”, tanyaku iseng, dan aku mulai agak tergoda juga melihat selangkangan Mas Erick yang ngembang, mungkin efek horny lama enggak bercinta mulai terasa, ada sedikit aliran-aliran listrik di selangkanganku… “ Loe seh pakaian kayak gitu, Gue jadi horny neh….!”, ujar Mas Erick sambil tertawa kecil. “Ah…dasar ye otak lelaki.., kagak boleh liat tete ama paha dikit ajah.., sama kelakuan loe sama Mas Bima….”, balas ku. Lantas Mas Erick mulai merapat ke sisi sebelah kananku…,” Udah yuk Vin kita bersenang-senang bentar.., kan masih lama berangkatnya….”, Mas Erick menyeringai nakal.. Tangan kirinya langsung merangkul pundakku dan tangan kanannya mulai meraba-raba paha ku yang terbuka. “Yeee…Rick.., tapi gue belum mandi neh…, terakhir tadi pagi sebelum berangkat kerja…”, balasku sambil rada merinding karena pahaku di raba-raba Mas Erick.. Dan level ke horny -an ku mulai naik.., dalam hati ‘ ooouugh..Gue butuh banget-banget penyaluran’.., lubang kenikmatanku mulai bereaksi dengan kedutan ringan. Mas Erick sambil merangkulku mulai mencium-cium leherku…,dan pahaku mulai diusap-usap naik turun…, berkata.,” enggak apa-apa belum mandi….gua suka aroma badan Loe…Vin…”. “Oooouughhh….Riickss…nakal loe ye..”, suara desahanku.., tanda level horny mulai naek.., aliran-aliran listrik kecil mulai menyebar dalam tubuhku.. Pipi dan leherku dikecup-kecup ringan.., hembusan nafas Mas Erick membuat geli leherku.., Mas Erick terlihat horny berat dari hembusan nafasnya.. Tangan Mas Erick mengraba-raba ringan paha ku dan mulai naik ke daerah selangkangan ku…, jari-jari Mas Erick mulai terasa di clitoris dengan gesek-gesekan ringan. “Vina…! Loe enggak pake CD ya..?!!?”, Mas Erick sedikit terkejut saat jari-jarinya merasakan bulu-bulu halus di selangkanganku.., bulu-bulu selangkangan ku cukur pendek..agar tampak lebih manis saja.. Bibir lembutku menerima serangan bibir Mas Erick. Tangan kirinya meremas-remas payudaraku dibalik kimono…, jari-jari kanan bermain lembut di selangkanganku.., kadang-kadang clitorisku ditarik-tarik… “Oooouughhhh…..hhhhh…..”, sedikit lenguhan ku… Nafas kita berdua semakin berat, level ke horny an kita terus melambung… Lidah Mas Erick mulai bermain di mulutku.., lidah ku pun menyambut lidah Mas Erick.., saling bersentuhan.., french kiss… Lidah kami saling bersahut-sahutan…., suara kecupan-kecupan mulai terdengar… “Smmmmooocchhh….ssmmmoocchhh…ssmmooocchhh…smmmooocchhhh…” “Oooooouuugghhhhh…..”, desahan ku mulai menikmati permainan lidah Mas Erick…. Nafas Mas Erick mulai berat…, kedua tangannya sibuk pada posisinya masing-masing. Clitorisku semakin basah, jari-jari kanan Mas Erick menggelitik lembut… Tangan kirinya terus meremas buah dadaku, kurasakan pentil semakin mengeras tanda semakin horny. “Oooouughhhh…..shhhhhh….., Rick….buka dulu bajumu.., biar enggak kusut..”, aku melepas bibir ku…, sambil meminta Mas Erick membuka bajunya biar enggak kusut… Mas Erick langsung berdiri, dan membuka kemeja tangan panjang dan celana panjangya.. Badan lelaki gemuk dengan hanya ber CD saja berdiri di depan ku, terlihat tonjolan di balik CD… Dengan masih duduk di sofa, Mas Erick berdiri di depan ku dengan tatapan meminta… Aku raba-raba bagian CD yang menonjol…, pelan-pelan ku kocok-kocok batang kenikmatannya yang masih berbalut CD sambil aku menatap mata Mas Erick dengan tatapan binal… Mas Erick menarik kimonoku…, dan tubuhku telanjang sempurna…, puting payudaraku mengeras.., lubang kenikmatanku mulai agak basah.. Aku pelorotkan CD Mas Erick…..dan…bebas lah batang kenikmatan Mas Erick berdiri tegak.., tidak terlalu panjang.., tapi diameternya besar.., gemuk.., kurasa lebih lebar diameternya daripada punya Mas Bima.., tapi lebih pendek.. Batang kenikmatan hitam…, berurat-urat…. Langsung kumasukkan ke mulutku… Woooow…, mulutku hampir enggak muat oleh batang kenikmatan gemuk ini., mulutku terbuka lebaarr….. Kedua tangan Mas Erick meremas-remas kedua payudaraku… Kepala maju mundur dengan mulut penuh dengan batang kenikmatan Mas Erick.., diselingin ku jilat-jilat batang kenikmatannya, dari pangkal batang kenikmatan sampai kepala batang kenikmatan….,” Slllluuurrppp…sllluuurppss….sluuurrpss….”. Dengan variasi kocokan dan kuluman pada batang kenikmatan Mas Erick, terlihat sangat menikmatinya.., kadang-kadang matanya merem melek. “Shhhhhhhh…..eeennnaaaaaggg….Viiinnssss…sedotan loe…”, Mas Erick menikmati oral sambil matanya merem melek…. “Slllluuuurppsss….. sssllluuurpss…slluuurpss…”, seolah-olah aku menikmati es krim… “Aaaaaahhhh….fuck you Vin….sshhhhh……”, batang kenikmatan Mas Erick semakin keras dalam mulutku…dan tangan Mas Erick semakin keras memainkan payudaraku. “Slllluuuurrrppppsssss….sllluuurrrppsss……ssllluuuurrppsss….ssslluuuurrppssss…”, kusedot-sedot dan jilat-jilat barang kenikmatan Mas Erick…, sambil melihat ke muka Mas Erick, tampak menikmati sekali ‘my lower service’. “ Ooooouugghh….., cukup Vin…sedotan loe manteb…entar gue cepet ngecret…”, tiba-tiba Mas Erick mencabut batang kenikmatannya dari mulutku… Mas Erick langsung jongkok di hadapanku, posisiku masih tetap duduk di sofa. Kedua kakiku dipegang Mas Erick dan langsung dibuka, Mas Erick sepertinya mau menggarap selangkanganku dengan lidahnya.. “ Oooouughhh….ssshhh….”, lubang kenikmatanku langsung dijilat-jilat Mas Erick, lidah-lidah Mas Erick seperti menari-nari, cairan lubang kenikmatanku semakin banyak keluar.. “Sluuurrpppss….sluuurrppss…ssluuurrrpsss….”, lidah Mas Erick manari-nari.., menjilat dan kadang-kadang menyedot clitorisku… “ Iiiissshhhh…..oooouughhh…. Yessss Maaasss….. Ooooouuugghh…” , kedua tangan sambil meremas-remas buah dadaku… “ Sllluuuurrrpppsssss.. Sluuuurrpppsss….slluuurrrppssss…..sslluuuurrpppssss….”, cairan lubang kenikmatanku bercampur dengan air liur Mas Erick. “ Ssshhhhhh…… Ooooouuugghhh…… teeerruuuusss Maaass jilaatt clit Vinaaa…. ooooouuugghh…” , sambil merem melek menikmati ‘ oral service’ Kekasih Frida sahabatku. “ Sllluuurrppssss…. sllluuurrpppsss…..sslllluuurrpppssss…..”, lubang kenikmatanku semakin banjir.. Mas Erick menyudahi ‘oral service’ pada lubang kenikmatanku, langsung berdiri dan menggeser posisi tubuhku menjadi terlentang pada sofa. “Vin….udah enggak kuat neh, Gue masukin ya….?”, tampang Mas Erick terlihat horny berat bertanya. Aku hanya mengangguk kecil.., mungkin kalo dilihat di depan kaca tampang juga horny berat.., balada lubang kenikmatan sudah lama enggak disodok-sodok. Batang kenikmatan berdiameter cukup besar berdiri menjulang tegak, urat-uratnya terlihat jelas dengan kepala jamur yang besar siap menembus lubang kenikmatanku. Lubang kenikmatanku ser-seran rasanya dan harap-harap cemas untuk disodok-sodok batang kenikmatan Mas Erick. Posisi kakiku masih terbuka lebar, siap untuk menerima batang kenikmatan Mas Erick.. Sambil mengocok-ngocok sendiri batang kenikmatannya, Mas Erick mengambil posisi, batang kenikmatannya mengarah ke lubang kenikmatanku.., kepala jamurnya ditempel pelan-pelan, Mas Erick mengoyang dengan gerakan memutar batang kemaluan dengan tangannya, menggesek-gesek clitoriaku… “ Shhhhhhhh…..sshhh…….”, lenguhan pelanku. Batang kenikmatan Mas Erick perlahan tapi pasti mulai masuk ke dalam lubang kenikmatanku.. Seakan gerakan ‘slow motion’…., dinding lubang kenikmatanku mulai merasakan benda keras memasukinya….. “Oooooooouuuuggghhhhh……”, nikmatnya terasa. Batang kenikmatan Mas Erick semakin masuk menembus lubang kenikmatanku dan akhir terasa mentok sampai rahimku.., Mas Erick diam sejenak seperti ingin menikmati remasan lubang kenikmatan pada batang andalannya… “ Oooouughhh….., Vin….memek Loe salah satu rasanya paling enak dari sekian banyak memek yang pernah Gue pake……”, ujar Mas Erick sambil tersenyum nakal.. “ Sialaaaann…..’make’… emangnya Gue barang maen dipake…pake ajah….. Sembarangan Loe yee Mas…”, protesku atas kata-kata asal Mas Erick dengan posisiku ngangkang dengan batang kenikmatan Mas Erick di dalamnya. “Udah cepeeeettt….make Guenya Mas…..!!!”, lanjutku asal juga…. Mas Erick mulai gerak maju mundur pelan-pelan…, gesekan-gesekan nikmat terasa pada lubang kenikmatanku…, makin lama gerakkan maju mundur Mas Erick semakin cepat dan tekanan-tekanan pada lubang kenikmatanku semakin keras… “Plok…plok..plok…plok…plok..plok…plok…plok…plok…plok…plok…plok…plok….plok…plok…plok…plok….plok…plok….plok…plol….plok…..plok….”, suara selangkanganku beradu dengan selangkangan Mas Erick… “Sssssshhhhhh…..oooouuugghhhh…..ooooooouuugghhhh….yeeeessss Riicckksss….”, desahanku kenikmatan…. “ Ssssssssshhhhhh…..sssssshhhh…..sssssssshhhhhh….., Viiiinns…..jepiiitt…teerrruusssshhh kontol Guee….., gilaaaa….eenaaakkk…Vins…”, racau Mas Erick tanpa mengurangi kecepatan gerak maju mundur, tangan kanan sambil meremas payudara kiriku…. Nafas Mas Erick terdengar mulai berat…, gerak maju mundurnya seolah tak mau berhenti, batang kenikmatannya terus bergesekan dengan dinding lubang kenikmatanku. Selangkanganku terbuka lebar dalam posisi rebahan di sofa, kedua kakiku dipegang Mas Erick sehingga mengangkang lebar. Aku meracau kenikmatan, mataku merem melek. “Ssshhhhhhh…..ooooouuugghh….. Oooooouuuuugghhhh….. ooooooouuuuggghhhhh……”, lubang kenikmatanku menikmati sodokan-sodokan batang kenikmatan Mas Erick…, tanpa mengurangi tempo, butiran-butiran keringat mulai keluar dari tubuhku, begitupun kulihat dengan Mas Erick…, padahal suhu ruangan masih terasa dingin… Lubang kenikmatanku mulai terasa akan meledak….., “ Ooooouuuuggghhhh……teerruussss Ricckksss….. Gue eeennnaaaaggsss…..ooooouuuggghhhh….. Mau meledak vegie Gue…..sssshhhhhh….. yeeesssss…”. Diriku menikmati persetubuhan ini, kedutan-kedutan kecil mulai terasa di lubang kenikmatanku….. “Oooooouuuuughhhhh…….”, diriku mendesah panjang dan berat.., “ yyeeeeessssss….Riicckkk….”, tanganku menekan bokong Mas Erick, menekan selangkanganku.., lubang kenikmatanku meledak rasanya., sudah sekian lama tidak orgasme.., batang kenikmatan Mas Erick masih mengganjal lubang kenikmatanku… Nafasku dan Mas Erick terasa berat… Untuk beberapa saat kita berhenti sejenak dengan kedua kelamin masih bersatu. “ Giillaaaa….enak banget Rick.., dah lama kagak orgasme Gue…”, sambil tetap menekan bokong Mas Erick pada selangkanganku. “ Kasian dech Loe Vin…..”, Mas Erick tersenyum mengejek, sambil mencabut batang kenikmatannya.. “Oooouughh…”, desah pelanku ketika batang kenikmatan Mas Erick menggesek dinding lubang kenikmatanku keluar. Dengan merubah posisi, tanganku bertumpu pada sandaran sofa dan kedua lututku bertumpu pada sofa, Aku siap dengan posisi doggy untuk menerima kembali batang kenikmatan Mas Erick.. Sambil mengocok-ngocok sendiri batang kenikmatannya, Mas Erick mengarahkannya ke lubang kenikmatanku. Pantatku diremasnya, pelan tapi pasti kurasakan batang kenikmatan Mas Erick menempel pada bibir lubang kenikmatanku., Mas Erick mendorong badannya pelan, batang kenikmatannya mulai menembus pelan lubang kenikmatanku., terasa geli-geli apalagi setelah orgasme.. “ Ooouuugghh….”, ku mendesah pelan merasakan batang kenikmatan Mas Erick mentok sampai rahimku. Mas Erick berhenti sejenak sambil meremas-remas pantat bahenolku.. “ Annjrriittt…..memek Loe makin enak aja Vin…, Mas Bima pasti keenakan bangets… Gue aja ketagihan neh..”, kata Mas Bima. “ Berarti enakan vegie Gue dong daripada vegienya Frida…”, balasku asal.. “Gue bilangin Frida ye Mas, Loe dah engga doyan ama vegienya….”, godaku.. “ Eeeeehhhh….bukan gitu Vin…, tiap cewe memeknya punya rasa sendiri-sendiri….”, balas Mas Erick dengan nada panik dikit.., Mas Erick mulai bergerak maju mundur pelan.. “Oooouuughhhh…”, desahku mulai merasakan gesekan-gesekan pelan di lubang kenikmatan.. “ Memek Frida lah yang paling top buat Gue sekarang… Mungkin pake cinta kali ye..”, tegas Mas Erick…, sambil gerak maju mundur semakin cepat.. “ Yeeeesss Vin….enak biinnghiiittsss memek Loe… Oooouuuuggghhh…..”, racau Mas Erick. “Ssshhhh……jaaanggaaannss baanyaaak…mmmmmpphhhs… omooonggs Maaasszz… Oooouuughhhh….niikssmaaatiin ajjaaaahh meeemmmeekkss Guee…ssshhhhhhh…”, jawabku asal, Mas Erick semakin bergerak cepat maju mundur… Plok…plok..plok…plok…plok..plok…plok…plok…plok…plok…plok…plok…plok….plok…plok…plok…plok….plok…plok….plok…plol….plok…..plok….”, suara pantatku beradu dengan selangkangan Mas Erick.. Keringatku mulai bercucuran, tangan Mas Erick pindah meremas-remas kedua payudaraku sambil agak membungkuk. Batang kenikmatan Mas Erick terasa nikmat di dalam lubang kenikmatanku.., bertambah nikmat dengan remas-remasan di payudaraku.. “ Oooooouuugghhh….ooooouugghhhh…oooouuugghhhh… Sssssshhhh…….”, racauku tak karuan menikmati persetubuhan ini.. “ Eeeerrrrggghhh….meeemeekk Loe eeennnaaakss Viiiinss… Gue kaaggaaakk kuuuaaaat neehhh…”, gerak maju mundur Mas Erick semakin cepat.., terasa batang kenikmatannya semakin membesar mendesak diding lubang kenikmatanku, tanda sebentar lagi akan meledak.. “Yeeesss …tteeerrruussss Maaass, Guee jugaaa mo keluaaarr…”, lubang kenikmatanku semakin nikmat bekedut-kedut… “ Ooooooouuuugghhh….. I’m coommmiiiiing Viiiin….., keluarin di mana neh…”, teriak Mas Erick bergerak maju mundur dengan kecepatan tinggi…, kita berdua bermandikan keringat. “ Sssssshhhh……di dalem aja Maaaasss….. I’m coomiiiinggg toooo…..”, dinding lubang kenikmatanku semakin ser-seran… “ Crrrooooottt….crrooottt…crrrrooottt…”, sperma Mas Erick terasa hangat keluar di dalam lubang kenikmatanku.. “Ooooooouuuuuggghhhh….aannjjrriiiitttt…..”, Mas Erick mendesak kenikmatan…, batang kenikmatannya terasa berkedut-kedut di dalam, beberapa detik kemudian meledaklah lubang kenikmatanku…. “Ooooooouuuuuuuggghhhh….”, diriku mendesah panjang.., nikmatnya sampai ke ubun-ubun.., nikmat merasakan sperma menyembur lubang kenikmatanku.., sperma Mas Erick memenuhi lubang kenikmatanku. Enaknya punya sahabat dokter kandungan, Dr.Luna, setiap bulan aku disuntik KB olehnya, begitupun ke 3 sahabatku.., maklum ‘sex addict’ , enggak nikmat kalo orgasme enggak pake disemprot sperma.. Mas Erick masih memelukku dengan posisi doggy, batang kenikmatannya pelan-pelan mengecil di dalam lubang kenikmatanku. Terasa tetesan sperma mulai keluar di bibir lubang kenikmatanku. Mas Erick mencabut batang kenikmatannya, dan Kami berdua dengan nafas masih berat duduk bersandar di sofa.. “Duuuuhhh…memek Loe makin enak aja Vin… Kapan ya Kita terakhir ‘ngencuk’….?, dengan bahasa asalnya Mas Erick sambil mengelus-ekus pahaku. -bersambung- Part 3