Mimin dan Momod Yth ijin belajar mencurahkan pengalaman …selama ini ane cuma jadi SR …Ane tergelitik pingin juga share pengalaman, mohon di maaf kalau penulisan dan pilihan kata katanya kurang bagus kurang sopan …cerita ini 80% REAL PENGALAMAN PRIBADI Saya biasa dipanggil Mas Dul sebenarnya sudah tak muda lagi dibilang matur iya karena sudah 55+ dalam kehidupan suami isteri juga biasa saja, isteri taat setia juga ndak neko neko ikut di Tw…r juga ga pasang yang aneh aneh selain kadang komen sana sini itupun cenderung untuk lucu lucuan …. Anehnya akhir taon 2021 sekitar tgl 21… ada DM masuk …biasanya saya jarang buka paling saya delet …ini iseng saya accept isinya buat penasaran …begini (maaf belum bisa sisipkan pict): ‘Undangan VIP Blind Party Camp …
Free akomodasi…
Syarat:
1. Siapkan makan sendiri ..
2. Bersedia mengikuti aturan pengundang
Agenda:
sesuai arahan penyelenggara’ saya lihat pengirim @br***8****a Setelah saya cerita ma isteri kalau ada undangan aneh isteri bilang “buat apa ngundang kok gak jelas, mending dirumah …” saya bilang ke isteri jangan jangan temen temen Bpk ini Mak, (kami biasa panggil Bapak dan Emak maklum orang desa). “Ya sudah Bpk berangkat sendiri sana!” jawab isteri saya. Akhirnya iseng saya jawab : saya (S): “boleh datang sendiri? Pengundang(P): “Silahkan meskipun kami lebih berharap berpasangan suami isteri” S: “saya sudah tanya ke isteri ..isteri saya tidak mau karena undangan tidak jelas” P: “gpp silakan, penting mau ikut aturan kami” S: “bisa info tgl waktu tempat?” P: “tgl sudah pasti kumpul tgl 1 Jan selesai 2 jan siang TKP menyusul” S: “OK” setelah itu saya tidak bermaksud menanyakan lagi juga ga mikirin lagi maslah undangan itu…hingga akhirnya pas malam tahun baru masuk DM bunyinaya: Maaf Bro TKP di ……………………Camp mohon datang tepat waktu sesuai yang kami jadualkan INGAT KATA KUNCI ANDA 2*******2. Akhirnya setelah tanggal 1 Januari kebetulan kami tidak merayakan juga ga ada acara apa apa malamnya saya tanya lagi isteri ikut ngga? dia kekeh jawab tidak mau…jadilah berangkat sendiri . Karena dari lokasi saya ke TKP yang berada dilereng Gunung yang cukup jauh (TKP dari Ibukota Jawa Timur … sekitar 2,5 jam perjalanan) .. saya putuskan untuk berangkat lebih awal (kami tinggal di antara Jatim – Jateng). Biar ga capek juga pingin tau TKP ada apa siapa tau temen temen saya yang sengaja ngerjain jadi bisa intip dari jauh. Akhirnya setelah menempuh perjalanan agak panjang 3 jam lebih dari perkiraan sampailah …***P adalah sebuah Vila dilereng gunung yang hanya ada sekitar 10 an rumah Vila….berpagar tanaman cukup rapat sehingga aktivitas didalam susah di ketahui dari luar. Saya putuskan mengamati pintu masuk dari jauh karena jam saya masih lama…sekitar 3 jam lagi. Kelihatan sepi ..tidak ada sekurity yang jaga …malah cuma kelihatan wanita desa umur 40 an tahun pakai pakain tunik dan celana longgar berhijab … setelah hampir 30 menit masuklah mobil Avanza hitam sopir biacara sama ibu penjaga itu …akhirnya ibu itu mempersilahkan masuk. Selanjutnya bergantian mobil masuk satu persatu …ada juga sepertinya yang menggunakan kendaraan online ..ada sekitar 6 kendaraan .. Tiba waktunya saya harus masuk …..benar juga penjaga pintu memang ibu itu …biarpun kelihatan berdandan sederhana masih nampak ke ayuan si Ibu itu. S : “Siang Ibu …saya Pak Dul …” Ibu (I) : “Oh iya bapak …bisa sebutkan sesuatu?” S : “2*********2” I: “Oh silahkan bapak parkir kendaraan di garasi sebelah kiri bangunan nomor 1. jangan lupa tutup pintu garasi …dan bapak menemui saya di loby.” S: “Siap Ibu …terima kasih” saya langsung parkir dan menutup pintu garasi. Setelah itu saya berjalan memutar menuju loby …benar saja hanya ada 8 bangunan vila yang saling terpisah dan ada 1 bangunan utama di tengah …yang cukup besar…suasana sangat asri dengan pagar hidup yang menjulang sehingga benar benar tidak kelihatan dari luar. Sesampai di Loby si Ibu sudah duduk dengan santainya dan disini saya baru melihat dengan jelas biarpun kulit agak sawo matang khas wanita jawa tapi sangat ayu … I: “Saya Rosita …Selamat datang di Vila G*********…Pak …Silahkan duduk pak ….” kami bersalaman ..tangannya lembut ibu ini ternyata lebih tinggi dari saya ..dan bau parfumnya lembut .. S: “Terima kasih …”saya mengambil tempat duduk berhadapan dan Ibu inipun duduk. I: “berapa lama perjalanan tadi pak ? lancarkan ” S: “lumayan Bu…3 jam sudah termasuk toll” Ibu itu tersenyum misterius… I; “maaf biar tidak terlalu formal bagaimana kalau saya panggil mas saja ..? S: “oh ..silahkan saya juga enaknya panggil dik atau mbak” I:”terserah mas saja ” S: “kok kelihatan lebih enak dik ya” I: “Mas boleh tanya….sudah pernah dapat undangan seperti ini atau berapa kali dapat undangan seperti ini?” S: “hhhhh…baru sekali ini dik …ini yang membuat saya penasaran” I: “Oh …baiklah, kalau begitu, saya jelaskan ….”, “mas aktif di Tw…r ya ? atau mas juga aktif di grup alter?” S: “oh kalau aktif di tw..r ya dik …tapi kalau alter selama ini paling mengamati dan komen saja” I: “oh rupanya mas dapat undangan karena komen komen mas baik tidak norak dan sopan” “Mas jujur ini adalah undangan pesta alter.. saya kebetulan ditugaskan menerima tamu saja adapun semua acara ada yang mengatur sendiri” mak deg …saya kaget…selama ini alter paling sekedar softswing saja …saya merasa bersalah tidak ajak isteri yang memang beraninya sebatas soft. S: “jadi dik gimana dengan saya ..? saya kan sendiri? I: “sesuai arahan mas harus menunggu di kamar sampai nanti menjelang malam, semua keperluan ada di kamar dan mas dilarang keluar atau meninggalkan kamar” S: “Lho….saya tidak bisa menolak ya dik? I:”kalau untuk sebaiknya jangan mas …mas dipilih merupakan kehormatan mohon dijaga” S:” baiklah dik ..” I: “mari saya antar ke kamar mas Dul” Akhirnya Rosita mengantar saya ke kamar yang ada di lantai 2 bangunan utama hanya ada 2 kamar berseberangan jauh dipisahkan oleh ruang bagiiiian atas loby . Rosita membuka kamar dan masuk saya masuk kamar mengikuti dari belakang… tanpa sengaja karena saya kurang memperhatikan orang didepan saya tertabraklah Rosita hingga hampir jatuh secara reflek tangan saya menggapai menolongnya agar tidak jatuh..tangan saya meraih apa yang kena saya raih …dan dada Rosita yang kena ..gundukan didadanya masih kenyal biarpun tidak termasuk TOGE….. …sejenak kami diam ….dan akhirnya. R(Rosita): “maaf …mas silahkan istirahat menunggu arahan selanjutnya.” S; “eeh..baik dik maaf ga sengaja ..terima kasih “.. R:” gak papa mas …” jawab Rosita sambil melangkah menuju pintu keluar dan menutup pintu. Kuhempaskan badanku di kasur dengan beribu tanda tanya. TO BE Continued