Aku saat itu sedang ditugaskan oleh perusahaan X di mana aku bekerja ke Tokyo untuk beberapa hari, melakukan negoisasi dengan mitra perusahaannya di Jepang. Aku didampingi oleh wakil bagian keuangan, sebut saja Dodi. Mengingat perjalanan kali ini agak lama, aku berinisiatif mengajak suamiku Rio, sekaligus untuk berlibur dengan biaya sendiri. Suamiku dan Dodi dapat dengan cepat akrab, mengingat mereka mempunyai hobi yang sama yaitu makan dan selisih umur yang dekat. Ia 27, Dodi 28, sedangkan aku 30 tahun. Semua berjalan lancar, namun ada kenangan tersendiri bagiku di akhir perjalanan ini.
Sore itu kami bertiga pulang dari salah satu restoran di kawasan Ginza, menghadiri good-bye party dari perusahaan yang aku kunjungi. Rupanya Sake yang disuguhkan agak mempengaruhi kesadaranku, meskipun tidak sepenuhnya. Waktu kami berdua hendak masuk kamar, suamiku memberikan kunci kamar pada Dodi, agar ia dapat mendahului masuk. Ia berbisik padaku bahwa akan ada kejutan, dan nikmati sajalah katanya. Aku bingung terus terang saja.
Setelah beberapa saat Dodi mempersilakan kami masuk. Ia menyambut kami di dalam dengan memberikan sebuah bungkusan.Mbak ini ada hadiah dari kami berdua. Aku menerima bungkusan itu dan menoleh ke Rio yang tersenyum. Terimalah..
Setelah kubuka ternyata isinya sebuah kimono sutera tipis berwarna merah. Waduh ini sih seksi sekali pikirku.Terima kasih ya semuaKemudian Dodi mohon diri untuk kembali ke kamarnya.Mas aku coba yaaku sembari masuk ke kamar mandi. Kimono itu pas sekali di tubuhku. Tapi sangat tipis sekali. Pakaian dalamku bisa terlihat sangat jelas. Lalu aku mencopot BH dan CD-ku, lagian kenapa dipakai tidur sama suami sendiri. Samar-samar aku mendengar pintu dibuka, tapi aku tidak sampai berpikiran kalau ada orang yang masuk.
Setelah itu aku keluar, langsung menghadap ke suamiku yang sudah berkimono juga di kursi depan TV. WowHanya itu komentarnya. Rio selalu tegang jika melihat titsku, begitu juga saat itu. Penisnya kelihatan menyembul dari balik kimononya.Rin.. Coba kamu lihat di belakangmu katanya sambil tersenyum. Aku sudah nggak enak saja saat itu.
Benar saja, saat aku balik kanan, Dodi sudah berada di belakangku naked! Gila memang, lagian kapan dia masuk? 1001 pertanyaan memenuhi kepalaku. Dodi cengar-cengir saja sambil memelototi tits-ku. Mbak.. jangan marah ya Rio setuju kok.Sepertinya aku terpana waktu dia ngomong itu dan melangkah mendekat. Nafasku kian cepat saat ia mengulurkan tangannya untuk menanggalkan kimonoku.Ahh sangat indah MbakAku sempat melihat ia tegang begitu melihatku naked.mm.. sama besarnya dengan Rio pikirku. Aku diam saja saat ia menempelkan tubuhnya ke tubuhku. Penisnya yang besar dan tegang terasa menekan di daerah hutanku. Tangannya meraba-raba dan kemudian meremas-remas tits-ku, sementara leherku ditelusuri oleh bibirnya. Perasaanku sangat excited banget. Ini kemudian mendorongku untuk bereaksi dengan memeluknya, membuatnya semakin menekankan tubuhnya padaku. Aku merintih saat jilatannya semakin menurun dari leher, dada, hingga clitoris, nikmat rasanya. Ia kemudian bermain-main dengan clit-ku, dijilatinya area vaginaku dengan lidahnya yang lihai itu, sementara tangannya meremas-remas pantatku.
Kenikmatan ini semakin memuncak saat kurasakan tangan suamiku mempermaikan tits-ku dari belakang! Aku dapat merasakan penisnya menekan diantara pantatku, ohhAda perasaan nikmat yang luar biasa yang kemudian mendorongku untuk merintih-rintih lebih keras, saat remasan dan jilatan kedua lelaki itu semakin dipercepat. Aku berteriak lirih saat perasaan untuk organsme muncul, kutekankan kepala Dodi ke vaginaku, sementara suamiku menahan tubuhku yang bergetar agar tidak jatuh.
Kemudian suamiku mengubah posisiku untuk menjilati penisnya, sementara Dodi berada di bawahku. Aku menduduki penis Dodi. Saat penisnya menerobos vaginaku, mataku terpejam merasakan kenikmatan. Benda panjang dan keras itu bergesekan dengan dinding vagina dan clit-ku. Belum lagi perasaan itu lewat aku sudah merasakan penis suamiku di dalam mulutku. Suamiku sangat suka ujung penisnya kugigit-gigit ringan. Tangan Dodi memegangi pinggulku dan mengontrol gerakanku atas penisnya.
Setelah beberapa saat aku rasakan sperma suamiku yang manis memenuhi mulutku, begitu juga cairan hangat yang kurasakan dalam vaginaku. Malam itu kami sempat tidur bertiga dalam kehangatan.
TAMAT