PART 1
Sore itu hujan deras mengguyur kota bandung. Sudah seminggu ini selalu hujan turun di kota kembang yang sejuk ini. Suara petir menyambar-nyambar diatas genteng kostku yang terletak di kawasan bandung utara. Bandung sore itu sebenarnya terasa sangat dingin sekali. Tapi dinginnya Kota bandung tidak aku rasakan sama sekali, justru aku keringatan didalam kamar kost yang berukuran 3×4 M ini.
Aku telentang diatas kasurku dengan peluh di dahi. Tubuhku telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Diatas tubuhku seorang gadis yang sama telanjangnya juga sedang asik menaik turunkan tubuhnya mengendarai penisku. Tubuhnya yang putih mulus bak pualam juga penuh keringat.
“Ahhh….ahh…..ahhh…..” Desah gadis itu, dengan semangat menaik-turunkan pantatnya. Derasnya hujan membuat desahannya tidak terdengar sampai keluar kamar kost.
Aku menatap wajahnya yang cantik yang dilanda horny itu. Dia dengan semangat aku biarkan mengejar kenikmatan sendiri dengan posisi woman on top. Posisi favorit sebagian kaum hawa. Wajahnya yang kemerahan karena nafsu menambah kesexyan.
Aku hanya meraba-raba pantatnya yang sekal itu, sambil sesekali membantu mengangkat pantatnya agar lebih dalam masuk ke batangku.
“Aduh sayang……enak bangeet……” desahnya lagi.
“Ayo goyang terus sayang. Kamu sexy banget kalau lagi horny gini” Sahutku. Sambil berkata begitu aku raih sepasang payudara indah berukuran 34B itu. Aku remas putingnya sehingga membuatnya mendesah makin kencang. Ini memang titik sensitifnya.
“Terus….jilat aja sayang….” desahnya, dengan tetap semangat memompa batangku. Maka aku majukan wajahku ke dada indah itu, lalu jilatin payudara kanannya, tangan kananku memainkan dadanya yang kiri. Hal itu membuat dia makin mendesah kuat. 3 menit aku melakukan itu, di menit keempat dia tambah cepat menaik turunkan tubuhnya, menghujamkan penisku ke vaginanya. Kadang-kadang dia memutar pinggulnya, untuk menemukan titik-titik nikmat vaginanya sendiri.
Tak lama dia menjerit panjang. “Ahhhhhhhhhhhhhhh…………”. Kurasakan vaginanya mengeluarkan cairan yang sangat banyak. Dia orgasme dengan sangat suskses, lalu ambruk ke dadaku.
“Aduh yang enak banget……aku keluar…..” katanya ngos-ngosan. Bandanya tak bergerak, lemas diatas tubuhku. . Kubiarkan dia istirahat sejenak.
Gadis cantik itu tak lain adalah Marcha, pacarku. Dia adalah mahasiswi semester 2 di sebuah PTS di bandung, kami baru 6 bulan menjalin hubungan. Tapi urusan making love sudah sering kami lakukan. Akulah orang pertama yang memecahkan perawannya 3 bulan lalu. Sejak itu, kami sering melakukan hubungan sex, terutama di kostku seperti saat ini.
Untuk diketahui Marcha memiliki bentuk badan yang proporsional, tinggi badannya sekitar 165 dan badannya sangat sexy dengan bentuk lekuk tubuh yang ideal dan dada yang ranum menggoda. Kulitnya putih halus dan rambutnya hitam lurus panjang penuh terawat. Wajahnya yang cantik terkesan lugu seperti boneka, karena matanya yang kemayu dihiasi bulu mata lentik dan alis mata yang indah. Marcha pun gemar menggunakan pakaian yang terbuka dan sering mengenakan celana rok pendek yang memperlihatkan kemulusan pahanya dan betisnya yang menurutku sangat sexy. Baju ketat ala mahasiwi dan kemeja dengan kancing atas terbuka (dengan belahan dada yang sesekali terbuka) adalah fashion dia tiap hari. Benar-benar gadis idalam kaum hawa.
Aku sangat menyayanginya dan sungguh bahagia bisa mendapatkannya, karena selain cantik wajahnya, diapun sangat baik dan ramah yang menarik perhatian semua cowok. Sebelum akhirnya ada suatu kejadian yang mengubah semua pandanganku dan mengubah caraku memperlakukannya sebagai pacar.
“Sayang, kontolku masih keras nih. Aku tuntaskan ya…” Kataku sambil menggeser tubuhnya dari atasku. Dia tidak menjawab, tapi tidak menolak juga. Matanya masih terpejam. Kini dia aku atur posisi tertidur telungkup dengan posisi kepala terbenam di bantal. Aku berdiri diujung tempat tidur, menatap pantatnya yang putih mulus menggemaskan itu. Aku tak tahan, lalu menaikkan pantatnya sehingga posisinya menungging dengan kepala masih diatas bantal. Akupun langsung memasukan penisku ke vaginanya yang masih basah dengan sisa orgasmenya.
Penisku menusuk liang kewanitaannya dari arah belakang, pantat sekal gadis ini bergetar. Kudengar desahannya yang tertahan bantal. Kini dengan cepat pantatku bergoyang maju mundur menyetubuhi kemaluannya. Mencari kenikmatan yang tadi sempat terhenti sejenak. Suara petir diluar bersahut-sahutan dengan desahanku karena nikmatnya. Walau sudah sering mengenjot liang pacaraku ini, tapi aku selalu suka dengan sensasi vaginanya yang masih sempit ini. Batangku seperti disedot-sedot. Aku harus memainkan tempo, kalau tidak bisa cepat crottt. Beruntung sekali aku bisa punya pacar secantik ini, yang selalu menurut disuruh ngapain saja. Dan tentunya ini semua gratis. hehe.
“Ehhhh….ehhhh…” Kudengar dia mendesah. Wajahnya masih terbenam dibantal.
Tubuh pacarku sesekali terhentak-hentak kedepan. Pantatnya yang sekal itu aku remas dengan kuat. Tak berapa lama kemudian:
“Aaaaahhh….. sayang aku keluar…….” kataku sambil mencabut penisku dari vaginanya dan menyemprotkan spermaku ke bokong dia sampai habis. Aku lalu ambruk disampingnya, mengumpulkan sisa-sisa tenaga.
Demikianlah aktifitas sex kami sore itu kala hujan. Aktifitas yang kami sering lakukan, apalagi dengan kondisi mendukung seperti ini. Marsha pacarku benar-benar penurut. Pasti kalau dia mampir kekost dia akan dengan hati melayaniku. Walau awalnya kami dikamar hanya mengerjakan tugas atau nonton DVD atau sekedar tiduran menghilangkan penat, pada akhirnya kami ML. Pacarku lambat laun sepertinya menyukai sex yang mengebu-gebu.