Segera kuangkat dan langsung menuju ke parkiran.
Dalam perjalanan saya mencoba berkomunikasi untuk mencairkan suasana yang sedikit canggung, ” tante ada keperluan apa kok tumben maen ke rumah..”tanyaku,.
“ini nug tante mau ngurus perpanjangan paspor tante…sekarang kamu semakin macho daripada dulu ya nug, dulu kan kamu kurus kering” jawab tanteku., “ya iyalah tante, mosok ya kurus terus”jawabku… awal sebuah interaksi yang bagus menurutku..
Tanpa terasa sampailah kerumah. Kemudian saya menyiapkan kamar untuk tanteku biar istirahat setelah sekian lama dalam perjalanan. Kemudian kulanjutkan tidurku yang sempat tertunda.
Sore pun tiba, dan aku bersiap untuk mandi.. dari kejauhan kulihat tanteku memakai baju senamnya sehingga terlihatlah setiap lekukan tubuhnya,dan itu membuatku sedikit menelan ludah. “hmmm, body yang sangat indah” gumamku,.. setelah tersadar dari melihat pemandangan indah itu segeralah aku menuju ke kamar mandi untuk menyelesaikan mandiku. Setelah selesai terkejutlah aku melihat posisi tanteku yang tadi hanya berdiri sekarang mengambil sikap kangkang dalam senam sehingga sedikit memperlihatkan lipatan miss V nya.. Semakin berdegup kencang jantung ini, karena malu sendiri akhirnya saya berlari kecil menuju kamar saya. Semakin tidak beraturan isi otak ini, sehingga menimbulkan keinginan kuat untuk dapat melihat bentuk yang dibalik pakaian senamnya. Kemudian muncullah sebuah ide untuk mengintip tanteku sendiri pada waktu mandi. Semalaman memikirkan bagaiman caranya mengintip,dan akhirnya berhasil menemukan ide itu. Keesokan harinya terdengar suara orang mandi, segera berlari menuju tempat yang telah direncanakan, melewati kamar tanteku dan sempat berhenti sebentar karena melihat branya. Segera kupasang posisiku untuk mengintip dengan sedikit menarik lubang selang air. Dan ternyata sukses, buah dari semalam berfikir keras. Terlihat buah dadanya yang besar dan rambut yang ada di vaginanya. Semakin banyak ku menelan ludah pada saat tanteku pelan2 menyabuni payudaranya dengan lembut,kemudian turun menuju vaginanya.. Namun sayang itu hanya berlangsung sekitar 5 menit saja. Karena tanteku sudah menyelesaikan mandinya. Segera berlari kecil menuju kamaraku dan membayangkan apa yang baru saja aku liat dan tanpa menyadari kalau “adik kecilku” ini reflek bangun dengan sendirinya..
15 menitan berselang dengan lamunanku diatas kasur dengan posisi tengkurap, terasa ada sedikit yang mencolek kakiku. Spontan saya langsung kaget dan berdiri. Ternyata tanteku membangunkan aku, “ayo nug.. anter tante ke kantor imigrasi. Tapi kali ini pake mobil kakakmu ya.. ini kuncinya. Mobilnya tadi pagi diantar suaminya waktu km tidur”.. “iya tante, sebentar mandi dulu..” jawabku.. “jangan lama2 ya nug, sama jangan maenan yang laen.. ntar kesiangan” jawab tanteku dengan sedikit tertawa..Alangkah kagetnya aku ternyata tanteku melihat kalau adik kecilku bangun dan mengacung keras. Segera tanteku keluar dan meninggalkan aroma wangi yang membuat birahi setiap pria pasti naik dengan rambut yang basah dan tanktop yang menempel di badannya.
Setelah 20 menitan berselang kamipun pergi menuju kantor imigrasi, dan sedikit ada kabar buruk kalau perpanjangan paspornya harus di kantor imigrasi yang ada di daerah tanteku. Dengan kecewa tanteku meninggalkan kantor imigrasi. Terdengar tanteku menelpon seseorang, kemudian bertanya kepadaku apa hari ini ada acara. Dengan tanggap kujawab tidak, padahal aku berencana menemani pacarku ke rumah tantenya hari itu juga. Tapi tak apalah buatku,paling doi juga pengertian. Setelah aku meyetujuinya kamipun berangkat menuju kota asal nya, 3 jam perjalanan yang melelahkan.
Setelah tiba di kantor imigrasi di daerah tanteku ternyata masih harus mengantri lama, dan kami harus menunggu. Dan inilah awal dari semuanya..
Terbesit di pikiranku untuk beralasan capek dan ingin menyewa sebuah hotel untuk istirahat sejenak. Kuutarakan maksudku dan yesssss………. lancarrr….. kamipun mencari hotel untuk beristirahat. Setelah mendapatkan hotel yang cocok kamipun merebahkan diri di atas kasur. Memang strategiku untuk pesan hanya single bed karena itulah rencanaku. setelah sekian menit tanpa tersadar aku pun bener2 ketiduran, dan betapa kagetnya ternyata tanteku juga tertidur disebelahku. Dengan jelas kini kulihat betapa besar buah dada itu, semakin berdegup kencang saat tangannya tanpa sengaja berpindah tempat dileherku. Tercium aroma wangi ditangan karena handbody, semakin naiklah birahiku. Dengan sedikit nekat jemariku kugesek2kan di atas payudaranya, kemudian dengan sedikit tekanan kuraba2, Tanpa disadari tanteku merubah posisi sekarang wajahnya tepat didepan wajahku, aku sedikit takut karena takut kalau tanteku marah. Tapi ternyata malah diam saja,sekarang posisi tanganku tertindih oleh payudaranya. “Kenyal..” gumamku..dengan sedikit keberanian kuremas perlahan payudara tanteku yang sekarang menindih tanganku.. Beberapa menit berselang, terasa nafas tanteku mulai memburu.. semakin cepat kuremas. Dan tiba tiba tanteku berkata ” pelan2 nug.. tante mau mens.. jadi agak sedikit sakit teteknya..” betapa kagetnya aku.. dan aku hanya mengangguk.. tanpa tahu siapa yang mulai kami pun mulai berciuman dengan nafsunya. ” tante bajunya saya buka ya..” tanyaku.. “iya nug.. hari ini perlakukanlah tante semau kamu nug.. karena tante menginginkah ini sudah lama setelah bercerai dengan om kamu. Ayo sayang.. celana tante juga boleh kamu lepas” Tanpa pikir panjang segera kulepas semua pakaian yang ada. Kujilati payudara tanteku yang selama ini menjadi obsesiku sekarang menjadi nyata. “ayoo nug.. jilatin terus.. sedoott yang dalam.. ssshhhh… enak nug.. ssshhht ” tanteku sudah mulai meracau. setelah agak lama bermain dengan payudara, jilatanku turun menuju vaginanya..semakin menderu nafas tanteku “sshhttt… enn..aakk banng..eett sayaang.. terusssss…” jilatanku semakin menjadi tatkala tanteku mulai menaikkan pinggulnya seirama dengan jilatanku. ” Ayyooo nuugg.. massuukkk,..innnnn.. tannte udah basah.. sshhtt…”
segera kubuka celanaku dan sedikit menekan kumasukkan segera penisku ke vagina tanteku “ssshhhhh.. peelan pelaann say…” racau tanteku. kemudian kukocok pelan2 isi vagina nya dengan penisku. “ssshhtt.. poompa teruss..ayoo nug..” dengan liarnya tanteku memutar pinggulnya. Setelah beberapa menit diatas, tanteku mulai terlihat binalnya seperti yang aku tebak. Berganti posisi tanpa mengeluarkan penisku dari vaginanya.
Semakin menjadi erangannya, “sshh .. enak nug.. masih ..peret to nug.. ssshhhh” tanya tanteku. Tanpa aku jawab kulumat habis payudaranya yang ikut bergoyang karena goyang pinggulnya..
Kamipun berganti posisi lagi, kali ini kami berdiri dan berpindah dari kasur menuju toalet meja rias di hotel yang kami sewa. Segera kuhadapkan tanteku di depan kaca untuk melihat ekspresinya dengan penisku yang semakin keras menghujam vaginanya ” gillaaa…nuggg.. kaamu ..sshh…pake obat ..ahhh.. kuuaattt.. yaa..aahhh.. hmm.. sshhh” setelah ngomong itu tanteku mengerang dengan mencengkram tanganku.. “”ahhh.. sshhhh… ayoo terruss pommpa ..hhssshsh..ohhhh.. taannttee.. udah ga kuuuat.. ayo oo,,sshhhtt.. tantee mau keluar..” kemudian keluarlah seperti air kencing dengan warna seperti susu kemudian bergetarlah kaki tanteku sehingga tidak kuat menopang tubuhnya. Namun masih tetap aku tahan untuk aku bisa orgasme juga. Tak memakan waktu lama aku pun menyusul tanteku., kulepas segera penis ku yang menancap divaginanya dan kusuruh tanteku jongkok. Tanteku tahu apa yang aku minta, segeralah dia mengulum penisku dan menyedotnya kuat2 sehingga aku semakin menggila dan keluarlah orgasme ku. Disedot habis dan ditelan semua spermaku di dalam mulutnya.
Kemudian kami pun kembali ke tempat tidur kami dengan berangkulan. ” nug, tante sangat puas..semisal tante minta lagi boleh nda”tanya tanteku. “dengan senang hati tante..”jawabku.. Setelah kami istirahat agak lama kamipun mengulanginya lagi di kamar mandi. Kuremas payudaranya dari belakan dan kemudian menjilati vaginanya dengan posisi salah satu kaki tante ku di atas toilet. Kami semakin menggila, dan ternyata tanteku orgasme untuk kedua kalinya dengan mengeluarkan banyak cairan dalam vaginanya.
Kamipun segera bersih2 dan menuju kantor imigrasi tadi. Kami berencana menginap semalam di kota tanteku itu, dan kami memainkan permainan itu semalam dengan penuh gairah
Dan besoknya kamipun mengulangi lagi dirumah sebelum aku antar dia ke bandara.