Jam sudah menunjukkan waktu setengah 10, permainan kartu sebenarnya makin seru. Ijal, “udahhh nginep sini aja”. Gw, “yah gak bisa. Besok Senin gw kuliah”. Lahhh ini app ojol gw udah nyangkut dapet driver. Yaaa.. ada beberapa teman dari luar kota datang. Mereka menginap di hotel, sebenarnya seru sih. Tapi gimana lagi. Saat keluar dari hotel Abang ojol sudah datang. Segera aku naik. Perjalanan lumayan panjang. Agak bosen sebenarnya. Oiya, saat itu aku punya banyak voucher diskon. Jadi perjalanan ku ke rumah rencananya aku pecah tiga kali. Akhirnya aku sampe di sebuah rumah makan Padang. Setelah turun,akupun memesan ojol yang kedua. Karena sudah ngantuk, ya sudah aku tidak jadi memecah dua melainkan hanya sekali sampai rumah. Setelah beberapa menit kantuk mulai tak tertahankan. Beberapa kali ojol mengerem, untung tangan kananku ditaruh menyilang. Kutumpu di paha kiri, sehingga badanku tidak menubruk kedepan. Entah bosan atau mengantuk, aku menaruh tanganku seperti biasa. Tidak lagi melindungi tubuhku. Ahh sudahlah bodo amat. Oh iya aku lupa bilang, aku seorang gadis berusia 20 tahunan. Masih kuliah. Tinggi badanku 167 cm dengan berat 53 kilo. Kulitku putih bersih dengan hidung yang mancung dan mata kecoklatan. Teman-temanku sering mengira aku blasteran. Padahal nggak. Tentang Abang ojol ini, tadi saat memesan wajahnya lumayan menarik. Sepertinya dia tinggi. Karena kulihat bahunya tinggi sekali. Klo dadaku menyentuh kedepan pasti kena punggungnya. Karena tubuhku yang tinggi aku jarang melihat Abang ojol yang punggungnya bisa lebih tinggi dari dadaku. Tiba-tiba “ckiiitttt” motornya sedikit mengerem. Uggghhhh…… Dadaku menempel pada punggungnya. Tangan kiri ku reflek menyentuh bahu kirinya. Abang ojol : “kenapa mbak… Ngantuk?” Aku : “iyaaaa…” Deuhh tuh kan. Malah jadi kena beneran. Rupanya kami melewati persimpangan mall. Mungkin motornya sedikit mengerem karena banyak yang lalu lalang. Abang ojol : “gimana…?” Aku : “mmmmm gak papa, lanjut aja. Heummmm” Abang ojol pun melanjutkan perjalananku. Ahhhh entah kenapa aku malah jadi ingin berbuat iseng. Aku menegakkan tubuhku. Membusungkan dadaku. Menunggu saat motornya mungkin mengerem lagi. Kemudian motor abangnya ingin mendahului mobil, saat dikanan mobil, diarah berlawanan ada motor. Tak jadi mendahului. Ia pun mengendurkan gas. Ughhh tubuhku pun condong ke depan. Puting kananku menyentuh tipis punggungnya. Lalu aku melihat jalanan dari sisi kiri kepalanya. Menunggu saat yang tepat lagi. Saat ia sedikit mengerem aku sengaja pasrah tak menahan tubuhku lagi. Uggghhhh puting kananku menyentuh punggungnya lagi, kali ini lebih banyak. Entah dia menyadari atau tidak. Kemudian dia mengerem lagi. Uggghhhh kali ini payudaraku benar-benar menyentuh punggungnya. Sedangkan dada kiriku hanya kena sedikit. Karena badanku agak miring. Sehingga payudara kanan akan lebih mudah kena. Agar aku tidak terlihat terlalu murahan. Terkadang saat mengerem aku sengaja memegang jaket di pinggang kirinya. Seakan-akan menjaga agar tak menubruk. Tapi selanjutnya ya kena lagi dadaku. Akhirnya kami sampai di persimpangan lampu merah besar. Iapun mengerem lagi. Ughhhh kali ini kedua payudaraku menekan dengan jelas. Uggghhh… Akupun tak segera memperbaiki posisi. Tetap menempel bahkan menekan. Sekitar 5 detik. Baru aku memperbaiki posisi. Lampu masih merah. Abang ojol pun mengaktifkan hpnya. Mengecek perjalanan. Lalu berdiri kemudian memperbaiki posisi duduk. Anehnya ia malah duduk makin mendekati ku. Punggungnya pun ditegakkan dan makin dekat dengan payudaraku. Uggghhh Abang ojol ini sengaja. Dan kebetulan sekali. Perjalan setelah ini melewati jalan kecil yang panjang dan gelap sepanjang 7 kilometer. Ughhhh tenang bang. Masih panjang. Nihh aku bakal tempelin. Setelah itu, ia seperti sengaja mengatur ritme. Mengambil gas, lalu mengendurkan gas. Tanpa direm, dadaku dengan mudah menyentuhnya. Ahhhh aku merasakan sensasi yang berbeda. Aku tidak pernah melakukan ini. Ughhhh saat mengenai punggungnya ia tetap dia. Tak bersuara. Akupun juga diam. Perlahan aku merasakan sepertinya vaginaku basah. Sembil terus menerus tubruk-tubruk manja. Sampai akhirnya aku melihat sebuah minimarket. Ehhh terlewat. Aku : “bang… Bang aku udah nyampe” Abang ojol : “hahhh” ia memalingkan wajahnya sambil mengerem perlahan. Kedua payudaraku pun menempel dengan jelas. Aku : “ini lokasi tujuan saya kan di sini” Iapun mengerem sampai berhenti. Kedua dadaku tetap menempel sampai akhir. Sebelum aku turun, aku sedikit menekan lagi. Akupun mengembalikan helm. Mengucapkan terimakasih. Sekilas kulihat wajahnya sangaaaaat merah. Hahahahaaa Akupun berjalan menuju ke rumahku. Hahahahaaa