Maaf gan kalau thread awal di sini nikmati aja Saya cowo, 25 tahun, udah pacaran dengan pacar (Iva, 22 tahun) selama dua tahun. Yang saya rasakan, selama berpacaran kami saling mencintai dan saling menyayangi. Meski sama-sama merasa serius, tapi kami masih bisa menjaga hubungan kami untuk tetap suci. Bagi saya pribadi, ini karena saya menginginkan suatu saat nanti kami menikah dan dapat melakukan hubungan suami istri sebagai suami- istri yang sah. Sejauh yang saya tau, Iva tidak masalah dengan komitmen kami ini. Ia bahkan selalu mengingatkan saya jika kami petting hingga hampir mendekati batas. Setahun lalu, saya harus pindah ke kota lain karena diterima bekerja di kota lain. Tapi, karena jarak kotanya masih tidak terlalu jauh, saya masih bisa mengunjungi Iva paling tidak seminggu sekali. Sampai empat bulan lalu, semua tenang-tenang saja dan hubungan kami tetap lancar seperti sebelumnya. Bencana muncul ketika secara tidak sengaja saya menemukan isi sms-sms di HP Iva yang berisi sms-sms mesra dari seorang cowo. Ini bisa saya dapat karena saat itu Iva meminta saya memperbaiki HPnya yang rusak. Kebetulan saya memang punya hobi mengutakatik HP dan punya beberapa software yang bisa membaca isi data di HP. Mulanya saya tidak yakin sms-sms tersebut berasal dari HP Iva, saya pikir data-data yang tertinggal saat saya mengoprek HP teman atau orang lain. Tapi setelah saya amati, asal dan tujuan sms-sms tersebut berasal dari nomor HP Iva. Ketika saya tanya, Iva tidak mengaku bahwa itu adalah sms-sms yang ia kirim atau terima. Tapi setelah saya teliti lebih lanjut, akhirnya Iva tidak bisa mengelak lagi. Iva akhirnya mengaku, sejak saya pindah ke kota lain itu, ia memang mulai dekat dengan seorang cowo tema seangkatannya di kampus. Hati saya seketika hancur mendengar pengakuan Iva. Iva saat itu juga menangis dan memohon ampun dari saya. Seandainya hanya sekedar dekat atau jalan saya masih bisa memaklumi. Tapi yang saya tidak bisa terima adalah kenyataan di dalam beberapa sms di antara Iva dan cowo itu (Roy), tidak sedikit terselip kata-kata yang jelas menunjukkan tanda mereka sudah berhubungan sangat jauh seperti kondom, tes hamil, dll. Saat itu juga Iva juga mengaku sudah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri dengan Roy. Dari sms-sms tersebut juga saya bisa tau kalau Iva telah memberikan kehormatannya kepada Roy. Saat memohon ampun, Iva mengatakan bahwa ia terjebak bujuk rayu Roy dan ketika pertama kali mereka ML, Iva dalam keadaan setengah mabuk dan masih menurut Iva, ia dipaksa oleh Roy. Lebih menyesakkan lagi, mereka ML hanya sebulan setelah saya pindah kota dan hubungan ini berlanjut hingga saya menemukan sms-sms tersebut. Bahkan mereka ML hampir setiap hari dan hanya absen saat akhir minggu karena mereka tau saya akan datang. Saat itu saya tidak bisa berpikir jernih. Iva sendiri mengatakan masih sangat mencintai saya dan memohon kepada saya untuk tidak memutuskannya. Entah apa yang hinggap di pikiran saya, saya menerima permintaan maaf Iva dan meminta Iva untuk menjauh sementara dari saya selama seminggu. Saya juga meminta Iva untuk selama seminggu tersebut memutuskan hubungannya dengan Roy. Iva menyanggupi dan saya percaya semua ucapannya. Seminggu kemudian, walaupun saya masih merasa sakit hati, kami kembali sebagai sepasang kekasih. Iva juga mengaku sudah memutuskan hubungan dengan Roy. Hidup saya kembali tenang dan saya bisa kembali menerima Iva apa adanya walaupun saya tau Iva sudah bukan Iva yang dulu. Tapi, situasi berubah dengan cepat tiga bulan kemudian atau sebulan lalu. Tiba-tiba Iva berubah menjadi pemurung dan tidak seperti Iva yang selama ini saya kenal. Saya mendesaknya untuk mengatakan apa yang ia rasakan sampai akhirnya keluar pengakuan yang serupa petir di siang bolong, bahwa ia hamil! Tanpa perlu bertanya lebih lanjut, saya bisa tau kehamilan tersebut terjadi karena apa dan bagaimana. Dan semua prasangka saya dibenarkan oleh Iva. Ya, seminggu yang saya berikan kepadanya untuk memutuskan hubungan dengan Roy, ternyata malah mereka gunakan untuk meneruskan perbuatan maksiat mereka. Tanpa pikir panjang, saya langsung menghubungi Roy untuk meminta laki- laki tersebut mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sebelum menghubungi Roy, sempat muncul kecurigaan saya karena Iva mati-matian berusaha menahan saya menghubungi Roy. Dan kecurigaan saya terbukti karena ketika berbicara dengan Roy (lewat HP), Roy mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada saya karena telah menodai pacar saya, tapi ia menolak untuk bertanggung jawab atas bayi yang dikandung Iva. Salah satu alasannya karena ia saat berhubungan dengan Iva hingga saat saya telepon, sudah mempunyai pacar dan ia mengatakan tidak mungkin memutuskan pacar itu. Dan alasan yang paling menyakitkan adalah karena Roy tau pasti tidak hanya dirinya yang pernah berhubungan dengan Iva dalam tiga bulan terakhir. Mulanya saya tidak percaya dan mengancam Roy, tapi Roy malah meminta saya untuk memaksa Iva mengaku dengan siapa saja Iva telah ML. Di tengah tangisnya Iva akhirnya menyebutkan dua cowo lain yang telah ML dengannya selain Roy dalam tiga bulan terakhir. Ini Iva lakukan karena saat itu Roy sempat menjauhinya karena hubungan mereka sempat tercium pacar Roy. Iva mengaku saat itu kalut karena sudah menyadari dirinya terlambat datang sementara Roy menjauhi dirinya dan tidak bisa mengontrol diri sehingga menerima begitu saja ajakan ML dari cowo yang mendekatinya. Sejujurnya, Iva memang cewe yang menarik, tubuhnya terbilang sempurna dan seksi sehingga mudah menarik perhatian cowo. Saya tidak bisa berkata-kata lagi walaupun Iva yakin bayi yang dikandungnya adalah benih Roy. Saya sendiri benar-benar bingung harus bagaimana. Di satu pihak saya sangat menyayangi Iva dan ingin membantunya sebisa saya. Tapi di sisi lain hati saya terasa sangat sakit karena mendapati pengkhiatanan luar biasa ini dari Iva. Thanks to ijo2