PERHATIAN ini cerita pertama saya setelah lama membaca dan penikmat. menerima kritik y dan saran dari suhu2 yang membaca. semoga saya ada karya selanjutnya yaa terima kasih telah membaca, ini sifatnya ONE SHOT tidak ada lanjutannya. Cerita tentang aku seorang cucu laki-laki bernama Rian yang dibesarkan oleh kakek yang bernama agus dan neneknya wika di sebuah desa yang asri dan sejuk. Rian menikmati hidup di desa tersebut dan merasa sangat bahagia bersama dengan tetangganya yang ramah. Setelah lulus SMA, Rian mulai merasa bosan hidup di desa tersebut. Ia ingin mengejar mimpinya untuk melanjutkan studi ke kota besar. Kakek dan neneknya sangat merindukannya, tapi mereka tidak bisa memaksanya untuk tetap tinggal di desa. Setelah berpikir sejenak, Rian akhirnya memutuskan untuk pergi ke kota untuk memulai hidup barunya. Ia bertekad untuk bekerja keras dan mencapai impiannya, tetapi ia tidak lupa untuk mengirimkan uang dan surat kepada kakek dan neneknya setiap bulan. Pak Agus adalah seorang pria berusia 60 tahun yang masih terlihat kuat dan tampan. Ia memiliki wajah yang lelah namun menenangkan dan matanya yang bersahaja menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang pengalaman dan bijaksana. Rambutnya yang sudah beruban membentuk garis halus di sekitar wajahnya. Tubuhnya tinggi dan berotot, hasil dari bertani dan bekerja keras sepanjang hidupnya. Ibu wika adalah wanita berusia 49 tahun yang masih terlihat muda dan segar. Ia memiliki postur yang ramping, kulit yang halus, toket yang masih kencang ukuran 38 C, dan pantat yang bahenol. Rambut panjangnya yang hitam menambah kecantikan alami yang dimilikinya. Ia memiliki senyum yang hangat dan matanya yang bersinar, membuat orang merasa nyaman saat berada di dekatnya. Ia sangat peduli dengan kesehatan dan rajin berolahraga, hal ini terlihat dari bentuk tubuh yang tetap bugar dan sehat. Setelah bekerja selama beberapa tahun, Aku memutuskan untuk pulang ke desa kelahirannya. Ia sangat merindukan kakeknya, Pak Agus, dan neneknya, Ibu Ratna, yang sudah berusia 60 tahun dan 49 tahun masing-masing. Kakek dan neneknya terlihat sangat bahagia dan tak terasa membuat Aku merasa sedih karena harus meninggalkan mereka selama beberapa tahun. Ia ingin membantu kakek dan neneknya sebanyak mungkin, terutama dalam bekerja di sawah dan membantu memperbaiki rumah mereka. Aku juga ingin membagikan semua pengalaman dan pengetahuannya yang didapatkan saat bekerja kepada kakek dan neneknya. yang tidak ketahui oleh kakek dan neneknya AKU selama bekerja ternyata sudah mempunyai investasi sebuah saham, reksa dana, dan deposito. ini membuatnya sudah terbebas dari masalah finansial. dengna kembali ke desanya membuatnya ingin menikmati hidup. Aku yang sampai rumah pagi-pagi buta ketok rumah “tok….tok…tok..” saat itu yang membuka kakeknya “loh Rian kamu pulang, masuk2 sini haduh pagi sekali ini sampainya” sambil kakek peluk RIAN “kek nenek kemana” “oh sedang tidur dia, habis cape dari ladang, kamu mau minum apa atua makan dulu, soalnya ada telor dan tempe saja” “gak kek aku langsung tidur saja capek sekali” “oh yaudah langsung kekamar tidur, masih ingatkan dimana tidurnya” “ya masih lah, yaudah aku langsung tidur ya kek” “baik, kakek langsung balik tidur” aku yang capek dan lelah untuk menuju desa kakek dan neneknya membuka kamar dan mengganti baju sekaligus celana pendek lalu tertidur. Rian terbangun dari tidurnya yang cukup panjang di siang hari dan merasa lapar. Ia bergegas ke dapur untuk melihat ada makanan apa yang bisa dimakan. Rian: (masuk ke dapur) Wah, ternyata masih ada makanan, bagus. (mengambil piring dan sendok) Namun saat dilihat, hanya tersisa beberapa potong sayur dan sepiring nasi sedikit. Rian: (kecewa) Ah, ternyata tidak ada makanan yang banyak. Kakek dan nenek sudah pergi kesawah ya? Rian melihat kertas yang ditinggalkan di atas meja, ternyata kakek dan nenek sedang pergi ke sawah dan akan kembali sore nanti. setelah melihat secarik kertas rian langsung kekamar mandi untuk pada saat dikamar mandi melihat BH milik nenek, aku pegang dan ambil,
aku lihat dengan seksama bahwa baru menyadari betapa besarnya payudara milik nenek rian yang sudah sange mengambil bh yang lain yang berada di tempat kotor sambil pegang bh nenek, rian menaruh tanganya ke kontolnya lalu mengocok sambil mengumam. “ternyata nenek gede banget toketnya rian ingin sedot toket nenek, malah ngaceng lagi gw, asik bener nih kalau bisa gw entot” “dasar nenek binal nikin gw sange, terma nih bibit gw masuk kerahim kagetlu, croot……croot……croot” sperma yang keluar ditampung semua oleh BH nenek, langsung rian yang seneng langsung taruh di bagian baju kotor, cepat2 mandi. selesai mandi rian yang masih keluar dari kamar mandi kaget trnyta neneknya msh ada dirumah Dan secara tidak sadar menjadi sangat kikuk atas apa yang dia lakukan terhadap BH milik neneknya. Karena kaget lalu ditanya oleh neneknya, rian menjawab bahwa dia kaget dngan sosok nenek karen dia pikir bahwa sendiri dirumah. Stlah mnjawab rian langsung ke kamarnya untuk ambil dompet. saat keluar kamar sekaligus memkai baju. rian tertegun melihat pantat neneknya yang mengiurkan tersebut goyangnya sangat membuat bergairah, dalam gumamnya tertegun, “kenapa dulu gak perhatikan badan nenek ya…”. lamunan tersadar saat neneknya memanggilnya Wika: W Rian: R W:”rian….rian….rian” R: “eh iya gimana nek” W: “kamu mau makan apa, dari tadi bengong” R:”iya makan telor aja nek, emang selain itu ada makan yang lain?” W:”ada sih sayur lodeh ini lagi nenek masak” R:”ada yang bisa Rian bantu gak biar cepat selesai” W:”ada ini kamu siapin piring, mangkok, nasi, sama teh tawar ya, soalnya kakek bntar lagi datang dari sawah” R:”siap” dengan cepat rian ambil seluruhnya yang dibutuhkan lalu menyiapkan seluruhnya di meja makan. rian dipanggil sama neneknya untuk menaruh sayur yang sudah matang kedalam mangkuk, karena nenek langsung ingin mandi. sekilas rian liat neneknya toketnya masih besar. segera kembali fokus rian menuangkan sayur tersebut dengan hati2 dan menaruh di meja makan. sambil menunggu neneknya mandi rian sambil liat2 hape untuk melihat pasar saham dan reksa dananya sebelum penutupan makan siang. terlihat bahwa hari ini terlihat positif untuk seluruh infestasinya. rian tidak khawatir karena uang dipakai ini bukan rian yang utama melainkan uang receh2 yang dapatkan dari internet. tidak lama kemudian Rian panggil oleh neneknya untuk makan. rian pergi ruang makan. disana terlihat nenek sedang dimeja makan menunggu makan. rian langsung duduk. Rian saat ini makan disamping neneknya. akan tetapi makannya tidak fokus karena pakaian nenek yang pakai baju menggunakan daster yang longgar dan tidak memakai BH sehingga toket besar nenek terlihat. sampai tegur oleh nenek W:”rian kenapa tidak fokus makan” R:”abis liat kecantikan nenek” W:”kamu ini ada-ada saja udah tua begini masih dibilang cantik” R:”memang keliatan cantik kok emang ada yang bilang gak cantik” W:”ada itu kakek kamu, bilang kalau udh gak cantik, sama dia suka banget itu sama cewe-cewe muda atau janda muda yang keliatan lebih cantik” R:”itu menurut kakek”, sambil pegang tangan nenek, menatap mata nenek dengan serius, “tetap nenek yang cantik menurut rian andai bukan nenek aku akan menikahai nenek loh”, sambil cium tangannya. W:”ah kamu ada-ada saja buat nenek makin suka, tapi ingat kita ini cucu dan nenek ya jangan sampai kelewatan” R:”rian paham nek, coba bayangakan dulu saja, btw kemana kakek katanya mau makan siang bareng” W:”iya nih gak tau coba kamu tanya dulu itu kakek dimana” R:”nanti rian telpon deh” mereka lanjut makan dengan santai. selesai makan rian langsung bereskan tampat makan dan membawa kedapur untuk cuci piring kotor tersebut. neneknya langsung kemar tidur untuk berganti baju. rian yang sedang cuci piring langsung berimajinasi soal sexynya badanya nenek. karena gak tahan langsung cepat membersihkan piring dan tata kembali piringnya setelah selesai rian yang menuju kamarnya melihat neneknya pake baju gamis ketat dan kerudung warna merah R:”mau kemana nek pake baju kaya begitu” W:”ini mau ke pengajian di masjid daerah desa sebelah” R:”pulang jam berapa? ini udh agak siang” W:”paling jam 6 sore lah” R:”oke hati-hati ya nek” sambil cium tangan dan cium pipi nenek W:”ih apa kaya begitu coba, udah jaga rumah dulu ya ryan paling kakek pulangnya sore juga, tungguin saja” sambil muka yang merah dan langsung pergi keluar rumah rian yang tau rumahnya kosong mencoba kekamar neneknya untuk mengambil BH dan Kolor
nenek, lalu dibawanya kekamarnya. disana dibuka kolor dan mulai mengocok sambil pegang bh neneknya. sambil mengocok dengan sabar mulai mengurutkan kontol yang besar tersebut. sambil mengocok dia mulai bayangkan hal-hal jorok. setelah 10 menit ngocok sudah sampai diujung dia tumpahkan spermanya dalam BH dan kolornya sangat banyak sampai basah sekali. karena sudah ngocok tersebut dia keluar kamar dan bh sekaligus kolornya dikasih air untuk menutupi kocokan tesebut. setelah kocok tersebut rian kekamar neneknya untuk main HP sudah memakai baju seperti biasa. selama main hp tidak lama tertidur dalam kamar neneknya suara yang sedang berisik dia buka matanya samar2, terlihat neneknya sedang ganti baju pelan dia perhatikan seluruh badanya neneknya,, ternyata masih sangat padat dan semok, membuat dia makin tegang. saat sudah selesai ganti baju laangsung pura2 tidur lagi. saat neneknya naik kekasur rian yang sedang berpura2 tertidur beneran. lalu kebangung karena haus saat bangun dia kaget bahwa sang nenek tidur disebelahnya, dan pakai daster saja terlihat bahwa tidak memakai BH. rian yang sedang sadar tersebut mengambil air tersebut lalu kembali ke tempat tidur sambil memikirkan bagaimana mendapatkan neneknya. sambil berpikir ahkirnya tertidur lagi. saat subuh tiba si rian bangun untuk sholat dan tidak lupa membangunkan si nenek. selesai sholat subuh neneknya sudah didapur dari jauh melihat kedapur sang nenek sedang mencuci sayurran dan persiapan masak. tetapi saat melihat hal tesebut goyangan pantat dan toketnya seperti memanggil rian dan membuat sange pagi hari rian yang sudah sange datang kedapur sambil memeluk dari belakang, nenek kaget W:”aduh kaget aja rian kok tumben peluk-peluk nih” R:”kangen meluk nenek deh soalnya sebagai tanda kasih sayang dan sudh lama deh rian gak peluk nenek” W:”iya nenek masih inget waktu itu rian suka meluk pantat nenek kamu dulu kecil banget ya, sekarang udah gede dan ada yang nonjol2 nih dipantat nenek” R:”tyah gimana ya nek kalau pagi emang suka bangun begitu” W:”atuh keluarkan aja dulu yan” R:”pengenya begitu nek cuma bingung, apa nenek mau bantuin ryan?” W:”ada2 saja kamu ryan, jangan begitu dong, ya cari cara sendiri lah” R:”yaudah cara ryan kaya gini” langsung dibuka daster neneknya dan singkap kolor neneknya ryan yang sudah tidak pake kolor langsung membuka celananya dan coblos memek neneknya, dengan ritme yang cepat ryan maju mundurkan kontol kedalam memeknya dengan cepat. W:”aduh ryan jangan kaya begitu dong…..huh……hu..hhh.hhhuu………huh……huh” R:”abiisnya bikin rian sange ya ini plok…….plok……..plok……” W:”aduh-aduh ryan pelan” saking hornynya ryan terus menerus menggoyangkan kontolnya kepada neneknya, nenek terlihat sangat sange, sampe 10 menit mereka goyang ahkirnya nenek mencapai klimaksnya W:”rian bentar lagi ini nenek sampe………rian….ahhhhh……..crot…………crot…… rian membiarkan saja nenek menikmati klimaksnya, setelah menunggu rian mengangkat sang nenek membawanya ke dalam kamar tidur sang nenek, setelah itu nenek disuruh mengangkang ryan menusuk kontolnya kedalam memek. R:”ryan masukin lagi karena belum samape, nenek enak sudah sampe duluan” W:”hmmmm………hmmmm” tanpa ada jawaban. ryan masih mengoyang terus menerus kepada memeknya, semakin kencang sampe ahkirnya ryan sudah mau klimaks R:”bnatr lagi aku sampe, terima nih sperma………crot……….crot……….crot” sampe 7x tembakan W:”ahhhhh……….ahhhh…………ahhhhhhhh” wati yang kaget dengan semburan sperma ryan merasa kaget karena sampe dengan rahimnya, membuat semburan tersebut berasa hangat pada rahimnya. ryan pun yang sudah klimaks merasa lelah akibat dari itu langsung menindih badan nenek. tidak lama setelah itu dia lepas kontolnya dan rebahan disebalh nenek. R:”nenek maaf ya langsung tiba-tiba menyerang nenek habisnya aku gak bisa menahan nagceng ini”, rian sudah siap andaikata kalau dia akan dikeluarkan dari urmah ini, sambil menunggu jawaban dari neneknya yang masih meliaht keatas sambil ngos-ngosan. belum menjawab. rian sudah siap andai dia dipukul atau ditampar dengan sang nenek. nenek langsung melihat ke sebelah W:”sejujurnya rian itu perbuatan yang kurang ajar sekali, akan tetapi nenek sangat menikmatinya sudah lama sekali nenek tidak pernah merasa puas terhadap sexs dengan kakek, baru kali ini nenek sampe klimaks” R:”rian hadir di saat yang pas ya nek. kalau gitu ryan nanti bakalan terus menghiasi kedagaan sexs sama nenek ya”- cium kening nenek. “nanti ryan minta lagi ya nek” W:”iya bolhe jangan sampai kakek tau ya masalah ini diam-diam saja ya”, sambil cium bibir ryan R:”ryan bakalan diam saja kok, aku pergi dulu kekamar ya bar gak ketahuan, nenek jangan lupa pake baju” ryan pindah kekamar. ryan tidak pernah lupa apa yang sebenarnya dilakukan bersama neneknya. ini one shot tidak ada lanjutan