Part 1 : Semua Berawal dari malam itu
8 Tahun lalu
Waktu menunjukan jam 11 malam kala itu Chintami mengendarai mobilnya sendirian. Malam itu ia memang baru saja pulang menghadiri acara peluncuran album milik sahabatnya.
Sekitar jam 12 malam ia akhirnya sampai di rumah, turun mobil wajahnya pun nampak kaget ketika melihat sebuah mobil van terparkir di garasinya
baru saja membuka pintu
“aaagghhhh….mmmmpphhh” mulut ibu satu anak itu pun langsung di bekap dan dibawah ke ruang tamu dan ternyata 5 pembantunya (3 pria dan 2 wanita) berikut dengan anaknya sedang disekap di ruang tamu oleh sekawanan perampok yang berjumlah 4 orang.
“siapa kalian, mau apa ?” tanya chintami berteriak ketakutan
pembantunya dan ziyo anaknya pun dalam keadaan tangan dan kaki terikat.
“yah jelas lah kita mau ngerampok dong tante”
“ayo serahkan semua ?”
chintami pun sempat melawan namun dirinya diancam dengan pistol yang menempel di jidatnya hingga ia pun dipaksa menuju brankas yang tersimpan di kamarnya di temani oleh 2 orang perampok. Brankas itu tersimpan di lemari bagian bawah ia pun menunduk dan membuka brankas itu.
2 perampok itu pun diam diam memperhatikan tubuh chintami yang sedang menungging mengambil harta dan perhiasan di dalam brankas, apalagi chintami malam itu mengenakan legging hitam ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya
tak terasa kedua pria itu mulai menegang. namun tak berapa lama chintami pun akhirnya pasrah menyerahkan perhiasannya yang bernilai ratusan juta.
“cuma ini aja nih ?” kata seorang perampok itu
“nggak ada lagi, cuma itu” sahut chintami
dan mereka bertiga pun kembali ke ruang tamu.
chintami kembali dipaksa bersimpuh di tengah tengah, kemudian 2 perampok tadi nampak berdiskusi, kemudian mereka pun tertawa
“oke baiklah…” kata seorang perampok yang nampaknya ia adalah bosnya
“buka baju tante cepat” perintah salah satu perampok itu, kontan saja chintami langsung terbelalak kaget mendengar perkataan itu
“apa maksud kamu ?” tanya chintami kaget
“iya buka baju tante sekarang, kita mau lihat tante telanjang” jawabnya ringan
“jangan gila kamu, mana sudi aku melakukan itu” tolak tami
namun kemudian satu perampok itu pun mengambil ziyo dan menondongkan pistol ke kepalanya
“ayo buka tante, atau tante mau lihat kepala anak tante pecah sama pistol ini”
wajah chintami langsung pucat, mana mungkin ia telanjang dihadapan banyak orang seperti ini apalagi ada ziyo anaknya, dan ia merasa ini akan berujung buruk pada dirinya.
“please jangan aku nggak mau” rengek chintami memohon
“ckleek…..ayoo buka” ancam perampok itu sambil menarik pelatuk dan menodongkannya ke kepala ziyo. terlihat chintami mulai menangis ketakutan ia tak punya banyak pilihan hingga akhirnya ibu satu anak ini pun melepaskan dress kuning yang ia kenakan, perlahan dengan paksaan dari perampok tami melepaskan tangtop putihnya dan terakhir melepaskan legging hitamnya.
“please ampun, kalian boleh ambil harta, tapi please jangan lakukan ini” rengek tami sambil menutupi dadanya yang masih dibungkus BH hitam dan area kemaluannya yang dibungkus CD hitam.
perasaannya kala itu benar benar malu dan sangat rendah, hanya mengenakan bh dan celana dalam di hadapan para pembantu, perampok dan tentu ziyo anaknya
“maaf yah tante, kayanya selain merampok harta tante, kita juga mau ngerampok tubuh tante…hahaha” kata bos perampok itu
mendengar ucapan itu chintami langsung keringat dingin, takut setengah mati apa yang ia pikirkan akhirnya terjadi tentu perampok ini akan memperkosanya paksa namun yang terburuk ialah di depan para pembantu dan tentu saja anaknya.
“dengar ya pokoknya tante nurut mau kita, dan kita nggak akan nembak kepala anak tante” ancam perampok itu
dan kemudian keempat perampok itu pun mendekat ke arah chintami dan mereka pun langsung memaksa tami menyingkirkan tangannya dari area dadanya dan langsung meremas bra hitam berukuran 40DD itu
“wuuhhh montoknya nih tetek tante”
“bang ampun bang” rengek chintami saat keempat perampok itu menjamahi tubuhnya mulai dari dadanya yang diremas, perutnya serta tentu pantatnya yang gempal
“bang ampun bang,, jangan please” kata chintami yang mulai merasa sangat tidak nyaman namun perampok perampok ini makin bernafsu menggerayangi tubuh janda sesi itu
kemudian tubuh chintami pun dijatuhkan oleh para perampok itu, ia terus meronta tanda menolak, namun benar benar saat itu pria pria dengan penutup wajah itu mengerjai ibu cantik sambil terus meremas dada dan menggerayangi area kemaluannya
“jangan jangan lepas tolong jangan” ronta chintami saat salah satu perampok mulai menahan tubuhnya dengan memegangi lengannya dan perampok lain mulai membuka paha chintami
“bang please jangan tolong” rengek chintami namun salah satu perampok itu mengarahkan kepalanya ke paha chintami, ditambah perampok lagi meremas kuat dadanya
“mmmuuacchhh….sshhhh…..slsuuurrrppp…..mmuuaccchh” ciuman dan jilatan dari lidah salah satu perampok itu mulai membasahi paha mulus dan montok chintami
dan perlahan walaupun chintami terus melawan akhirnya celana dalam hitam yang ia kenakan pun melorot oleh perampok itu
“aaagghhhh….tolong jangan jangan” chintami mulai berkeringat ketakutan saat perampok itu berhasil menempelkan wajahnya tepat di area V nya
“wah gila jembutnya lebat banget, bikin makin sange aja nih tante” kata perampok itu
“lepas bang lepas” ronta chintami namun kini lengannya malah dibuka ke atas oleh dua perampok itu, kemudian dengan leluasa keduanya pun meremas dada ibu cantik ini
“mmmmuuuuuaaachhh….ssslsllllsshhh…..aaaghhh….mmmuhhhh” desah kedua perampok yang kini menciumi dan menjilati ketiak putih chintami yang berkeringat
“mmmhhhhh….keteknya enak banget tante” ejeknya
“sllrrruuppphhh….sshhhhh….mmmmmpphhh” desis lainnya dari perampok yang kini menjilati dan menciumi kemaluan chintami
“aaggghhhhh….sshhhh….stopp bang” tami terus meronta tanda menolak namun hal itu justru makin membuat para perampok terangsang
“mmmhhh…ssshhhh…jembutnya tante….hhhmmmphhh..” desah perampok yang menjilati area v chintami sambil sesekali menggigit bulu kemaluannya
“aaaghhhhh…..ssshhh….jangan jangan” teriak chintami saat BHny mulai ditarik dan akhirnya terlepas dan kini tubuhnya pun dalam keadaan telanjang bulat
“mmmmpphhh….mmmuaachhh……teteknya gede banget tante” kata seorang perampok yang tadi menciumi ketiak tami kini ganti ia menikmati keindahan dada adik minati atmanegara itu dengan mulutnya
chintami benar benar menjadi bulan bulanan saat itu buah dadanya di remas dan diciumi 4 perampok itu bergantian berikut dengan kemaluannya yang sedari tadi diamainkan oleh mulut para perampok itu
“aaaggghhh….sshhhh……aaaghhhhhh” teriak chintami sambil sesekali mendesah, dari dalam hatinya tentu ini adalah pertama kali dirinya kembali mendapatkan sentuhan pria setelah bercerai pada 3 tahun lalu. Namun justru ia mendapatkannya dengan pemerkosaan dan dihadapan anak dan para pembantunya
“sshhhhhh…..mmmphhhpphhh…..ogghhhh” tiba tiba chintami melenguh dan tubuhnya bergetar sambil meremas punggung seorang perampok yang sedang menciumi leher dan dadanya
“heheheheh kenapa tante chintami kok muncrat” ejek salah satu perampok itu
puas mengerjai chintami dengan menciumi seluruh bagain tubuhnya, kemudian ibu cantik itu pun diminta duduk bersimpuh dan keempat perampok itu langsung mengeluarkan kemaluannya yang sudah menegang
“ayo tante hisap dong” ajak perampok itu akhirnya dengan paksaan tami pun mulai mengulum salah satu penis hitam besar itu
“hhmmmmpphhhh…..mmpphhh” desis ibu cantik ini tak sampai disitu kedua tangannya pun diberikan sebuah cairan pelicin kemudian dipaksa mengocok dua penis lainnya sementara satu perampok lain menggesekan penisnya ke tengkuk dan pundak belakang chintami. bergantian Ibu satu anak ini mengulum keempat penis hitam itu
“ayo tante rasain kontol nikmat ini” kata seorang perampok, chintami pun dengan terpaksa mengulum penis ini namun dirinya terlihat sangat menikmati penis-penis itu, ia mengulum mulai dari kepala penis mereka, menjilati batangnya hingga mencium, menjilati dan mengulum biji masing masing kemaluan perampok itu. Perasaan malu dan hancur pun mulai tertutupi dengan birahi yang sudah lama tidak pernah ia rasakan lagi
puas mengulum salah satu perampok itu pun meminta chintami mengapit penisnya di belahan dadanya dengan sebelumnya dada chintami diolesi semacam cairan pelicin
“mmmmhhphhh….hmmmmphh” desis tami sambil menekan dadanya agar tetap menjepit penis hitam itu
“oohhh…tante ku sayang hmmmphh” desah pria itu
dan seorang perampok yang sudah sangat bernafsu melihat pantat chintami naik turun seirama dengan goyangan dadanya kemudian menghampiri chintami dan memaksanya menungging
“bang please stop, jangan ampun” erang chintami yang terhenti aksinya sebelumnya
kemudian dengan paksaan chintami pun bertumpu kepada kedua tangannya dan
“aaghhhhs sakit sakit…ampun…bang…aaaghhh” teriaknya merasakan penetrasi penis salah satu perampok itu
“oooghhh……sempit memeknya tante” desis perampok itu, pelan pelan chintami pun merasakan benda tumpul yang hangat dan padat bergerak maju mundur di dalam rahimnya
“aaagghhhhh…..aghhh” desahnya, ia pun menghadap ke arah ziyo dan para pembantunya yang tentu memperhatikan dari tadi pemerkosaan ini, ia pun langsung memalingkan wajahnya ke bawah karena malu
“mmmmphhh…..mmmpphhh” desis perampok itu makin kencang ritmenya dalam menyetubuhi chintami, kemudian satu perampok lagi pun datang ke wajah chintami
“enak kan tante, nikmat kan ?” tanyanya
“mmmmpphhh……bangsat…mmmmphhh…bajingan kalian ” maki chintami kemudian dengan kesal perampok yang tadi mengajak bicara pun langsung mencium bibir ibu cantik itu
“mmmpphhh….mmmpphhh” desah chintami mencoba mengatak sesuatu namun bibirnya terus dicumbui perampok itu tak sampai disitu tak berapa lama perampok itu pun mengarahkan kemaluannya ke nulut chintami dan memintanya kembali mengulum penis itu.
Kini posisi chintami benar benar sangat erotis, dari belakang ia terus digenjot oleh seorang perampok dan dari depan mulutnya menservis satu perampok lainnya.
“ooogghhhh…..heemmmphhh heeemmphhh” kemudian perampok yang sedang menyetubuhinya dari belakang menghentak keras dan sejenak mendiamkan penisnya sambil menekan dalam dalam di kemaluan chintami
“mmmmpphhhh….mmmpphhh” chintami mencoba berteriak namun mulutnya masih penuh dengan penis perampok lain dan ibu cantik itu merasakan cairan hangat muncrat di dalam kemaluannya
“oohhhhh…..ohhhhh makasih tante” ucap perampok yang sudah orgasm itu
“mmuuuachhh” dan ia pun mencium pantat chintami sambil menamparnya
dan tak lama berganti lagi perampok lain yang mengarahkan penisnya ke kemaluan chintami
“oooooghhhh…..ogghhh” desis chintami yang mulai kelelahan saat penis perampok itu lepas dari mulutnya
namun tak berapa lama tubuh chintami pun di telentangkan di lantai
“jangan bang sudah please stop…..aagghhhh” tolaknya namun tak berarti ketika satu perampok lagi langsung memasukkan penisnya ke kemaluannya yang sudah licin
“uugghhhh….mmmpphhh…gila hmmmpphh enak banget nih memek tante” ujarnya sambil membuka paha chintami lebar lebar dan melakukan penetrasi penisnya ke vagina ibu cantik itu
“agghhh……aghhhhh” desah chintami merasakan sesuatu kembali memenuhi rahimnya
“aaaghhh…..hhmmmpphh…..mmmphhhh” teriak chintami seketika hilang ketika mulutnya kembali dimasuki penis salah satu perampok
“mmmpphhhh…..ssshhhh…….aaagghhhhh” desis chintami dan tubuhnya pun menggelinnjang hebat sambil mengcengkram tangan perampok yang sedang menggenjotnya
dan tidak lama kembali perampok itu pun menghentak keras dan memuntahkan spermanya di dalam rahim chintami atmanegara begitu pun seterusnya bergantian dengan 2 perampok lain
bergantian keduanya memuncratkan sperma di dalam rahim chintami
“oooogghhhhh…..semoga hamil anakku ya tante ucap perampok terakhir”
diperkosa bergiliran 4 pria membuat chintami kelelahan, ia tak mampu lagi menolak perlakuan keempat pria yang nampaknya sudah puas itu
namun itu belum berakhir 3 pembantu pria chintami dipaksa berdiri dan melepaskan celananya, chintami pun dipaksa melayani ketiganya
“nggak nggak please jangan paksa aku lakukan itu” teriak chintami ketakutan. tentu saja chintami dengan tubuhnya yang sudah telanjang sedari tadi ditambah seluruh tubuhnya berkilauan keringat membuat penis ketiga pria itu menegang sedari tadi
chintami pun dipaksa mendekat ke ketiga pembantu itu dan karena dipaksa ia pun mulai mengocok kemaluan ketiga bang penis itu bergantian, terlihat wajah 3 pria itu menahan kenikmatan yang ia rasakan hingga satu per satu pun mencapai orgasmnya
“oooghhh….ooghhh maa….maaap nya saya keluar” ujar seorang pembantunya
diikuti oleh 2 pembantu lainnya yang teriak puas hingga sperma putihnya meluber di tangan chintami.
dengan perasaan jijik chintami pun buru buru membersihkan tangannya dengan pakaiannya. namun ternyata itu pun belum selesai.
“anaknya belum tuh tante kayanya pengen juga” ujar seorang perampok
dan kemudian ziyo pun diminta perampok itu bangun dari duduknya dan mendekat ke arah chintami, dan anak semata wayang chintami itu pun dipelorotkan celananya oleh para perampok
“wahhh ngaceng juga dia, ngeliat mamahnya telanjang”
“ayo tante kasihan nih anaknya udah ngaceng berat”
“gak gak please jangan….ziyo jangan” rengek chintami menyadari perampok itu memintanya melayani anak kandungnya
“pilih mana nih tante ?” ancam seorang perampok sambil menodongkan pistol ke kepala ziyo yang membuat chintami ketakutan
kemudian chintami pun bersimpuh di hadapan ziyo sambil memandangi wajah anaknya yang tertunduk dan kemudian ia melirik ke penis anaknya yang hitam menegang
“ziyo maafkan mama ziyo” ucap chintami dan sambil memejamkan matanya chintami pun mulai melahap penis itu dan dengan telaten mengocoknya dengan jari jemarinya
“nah gitu dong….hahahahah” ucap para perampok tertawa puas
chintami terus mengulum dan menjilati batang penis ziyo sambil meneteskan air matanya. walaupun begitu chintami terlihat begitu menikmati oral seks dengan anaknya
“uugghhh….mah enak mah” desah ziyo sambil membelai rambut chintami
entah terbawa suasana atau memang sudah terbawa nafsu chintami dengan nikmatnya mengulum penis itu mulai dari kepala, batang, hingga menjilati biji kemaluan anaknya
“uughhh….mmmpphhh…mah enak mah” desah ziyo sambil merunduk dan ia pun kemudian meremas kedua buah dada chintami bergantian
“ehhh itu ngapain tangannya” ujar salah satu perampok melihat tangan ziyo mulai meremas dada chintami, dan aksi mereka pun terhenti sejenak
chintami disuruh berdiri berhadapan dengan ziyo, dengan malu malu ibu seksi itu menutupi dadanya yang kemerahan karena diremas anaknya
“udah buka aja” paksa seorang perampok itu
“coba mas tadi remes remes doang sekarang cium dong tetek mamahnya”
chintami pun dengan mata berlinang air mata menggelengkan kepalanya
“sekarang ziyo yang minta maaf mah” ucap ziyo kemudian ia pun langsung menciumi dada chintami dan meremasnya dengan kuat
“aaaghhh….ziyo….ziyooooo” erang chintami kaget melihat kelakuan anaknya namun ziyo dengan enaknya terus menciumi dada chintami apalagi dibagian coklat kemerahan dimana pentil ibu kandungnya itu sudah menegang dari tadi
“mmmphhh ziyo….oougghhh” desah chintami sambil mulai mendorong kepala anaknya yang kini justru liar menciumi dadanya
dan ziyo pun berbisik pada chintami
“mah dijepit kaya mereka tadi mah” ucap ziyo, chintami kaget mendengarkan hal itu namun entah dorongan apa yang mempengaruhinya namun kemudian chintami menuruti apa mau ziyo
“uuugghhh ziyo mmmphhh….mmppphh” erang chintami sambil menjepit penis anak semata wayangnya itu
“agghhhh…..aghhh…mah…mah….oooghhhh” dan tiba tiba ziyo pun memekin keenakkan dan crottt, cairan hangat putih dan kental ziyo pun muncrat tepat di belahan dada hingga leher chintami
“aaaghhhh….aghhh ziyooo…ziyoooo” teriak tami merasakan cairan sperma milik anaknya yang dimuntahkan di tubuhnya. kemudian buru buru tami pun melap cairan itu dengan bajunya
“hahahahha….luar biasa tante” ucap salah seorang perampok itu
puas mengerjai chintami para perampok itu pun tertawa lepas, mereka pun kembali berpakaian, begitu juga dengan chintami ia pun meraih pakaiannya dan menutupi tubuhnya sambil menangis tersedu sedu.
sejak kejadian malam itu chintami pun mengurung diri di kamar, ia nampak sangat terpukul atas kejadian sudah 2 hari ia tak keluar kamar, ia mencoba menenangkan diri atas hal yang menimpanya itu. Walaupun tami merasakan rasa malu dan kesal yang luar biasa atas pemerkosaan itu namun tak bisa dipungkiri kejadian malam itu adalah hal yang sudah lama ia rindukan. sudah hampir 3 tahun bercerai, sejak saat itu chintami sama sekali tak pernah terpenuhi kebutuhan dalam urusan seks, justru kebutuhan tersebut ia dapatkan pada pemerkosaan itu. tak hanya itu ia pun menyadari kenikmatan yang ia dapat termasuk dari anak kandungnya ziyo yang kini sudah beranjak dewasa.
malam itu di bawah guyuran shower chintami pun tiba tiba teringat rasanya kenikmatan sentuhan pria pada malam pemerkosaan itu, perlahan ia pun meremas kedua buah dadanya bergantian dan memilin milin putingnya sambil mendesis keenakkan dan ia mulai meraba area vaginanya dan mulai memasukkan jari jemarinya yang sudah licin karena sabun
“sshhhh…..mmmmpphhh…..ogghhh” desah wanita berumur 50 tahun itu, makin lama makin cepat chintami mengocok kemaluannya sendiri dan meremas remas dadanya sendiri hingga akhirnya tubuhnya bergetar hebat menandakan orgasm yang ia rasakan
“mmmmpphhh….aaaghhh….aghhh” desis ibu cantik ini sambil tertunduk lesu
Pagi hari
waktu menunjukan jam 8 pagi namun tiba tiba
“mmmpphhh….hmmmpphh” teriak chintami namun mulutnya langsung dibungkam oleh seorang pria, dan kemudian matanya pun melotot
bersambung…