Cerita Sex Terbaru | Pak Jaka adalah laki-laki 50 tahunan yang dulunya bekerja sebagai tentara, namun sekarang
pak Jaka dipecat karena kasus kedisiplinan karena pak Jaka sering gak berangkat dinas
hanya untuk urusan yang gak penting-penting. Pak Jaka ini memiliki tubuh yang sangat
kekar, berkulit lumaya hitam dan tentunya wajah yang seram. Seusai dia dipecat dai
tentara, dia sekarang bekerja jadi satpam disebuah rumah yang sangat besar dan sangat
megah sekali, hampir seperti istana, namun pak Jaka disitu bekerja sendirian. Pak Jaka
saat ini bekerja pada pengusaha emas yang kaya raya. Dia juga mempunyai majikan perempuan
yang bernama Tari. Dia masih lumayan muda sekitar 30 tahunan dengan tubuh yang gak perlu
dibicarakan lagi, karena wajah dan tubuhnya sangat menggaTarihkan dan membuat nafsu setiap
laki-laki.
Setelah kurang lebih setahun pak Jaka bekerja dirumah megah itu, pak Jaka setiap malam
mendapati kedua majikannya sedang berhubungan intim. Yang biasanya pak Jaka hanya dapat
melihat tubuh seksi majikannya itu terbalut pakaian, sekarang setiap malam pak Jaka dapat
melihat langsung tubuhnya yang seksiitu telanjang bulat. Ketika pak Jaka mengintip kedua
majikannya sedang bersetubuh pak Jaka membayangkan kalau dia yang ada diposisi majikan
laki-lakinya itu dan menikmati tubuh majikan wanitanya itu. namun pak Jaka mendesah karena
semua itu hanya khayalan dan tak mungkin akan terjadi.
Hingga suatu malam, saat itu sedang gerimis. Pak Jaka duduk sendirian didalam pos. beda
dengan yang lain, pos pak Jaka ini sangat lengkap seperti kamar pribadi. Kemudian pak uang
dikagetkan dengan datangnya manjikan wanitanya. Majikan wanitanya sengaja mendatangi pak
Jaka untuk menghilangkan jenuhnya, ia berjalan-jalan di halaman itu dan membawa makanan
kecil untuk Jaka. Ia ke ruang satpam dan duduk didalamnya, Jaka menjadi salah tingkah.
“Bu, saya tidak enak sama Ibu. Masak Ibu duduk di ruang ini?” kata Jaka. “Ohhh… ndak apa-
apa la, Pak? Masak… duduk saja ndak boleh? “Saya takut nanti Pak Rudi marah,” jawab Jaka.
“Oooo itu to… Mas Rudi sekarang sedang di Kanada. Jadi, ndak apa kok, pak,” terang Tari.
“Kalau Pak Jaka keberatan saya disini, Bapak saja yang ke dalam, kan kita bisa bicara-
bicara, Pak?” kata Tari. “Baiklah, Buk,” kata Jaka, “Tapi hari akan hujan tampaknya.” Lalu
Tari berjalan kedalam rumahnya dan diikuti Jaka di belakang. Dari belakang ia perhatikan
terus pinggul majikannya itu yang saat itu memakai celana tidur dan blouse dari sutra. Di
dalam salah satu ruangan di rumah itu, Tari dan Jaka berbincang- bincang tentang berbagai
hal, sampai tentang masalah dalam kamar tidur Tari dan Rudi. Sedang hari saat itu di
luaran hujan deras.
Karena suasana dan dinginya malam itu, ditambah lagi pembicaraan yang terlalu menyentuh
tentang urusan ranjang, membuat Jaka mengetahui rahasia kamar Tari dan Rudi itu. Jaka
merasa mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam pribadi Tari. Dengan berbagai cara dan
rayuan, Jaka pun telah dapat mengenggam tangan Tari dan memeluknya. Dengan cara yang
lembut ia dapat mencium bibir Tari yang mungil itu. Tari sedikit menyesal karena ia telah
jatuh dalam kelembutan yang diberikan Pak Jaka. Dengan kelihaian Jaka mempermainkan Tari,
maka Tari dapat ia giring kedalam salah satu kamar di rumah itu. Di kamar yang
diperuntukan bagi tamu itu, Tari ia tuntun. Di dalam kamar itu ia baringkan Tari dengan
hati-hati dan ia raba buah dada Tari tanpa membuat Tari merasa menyesal. Lalu ia buka
blouse tidur dan BH yang menutupi dada Tari satu persatu.
Di belahan dada Tari ia singgah untuk memilin puting dan mengggigit dada Tari hingga
memerah. Tari saat itu tidak sadar bahwa ia telah punya suami dan jatuh terlalu dalam.
Dengan tangannya, Jaka membuka celana tidur Tari dan lalu celana dalamnya sehingga
terlihat bulu-bulu halus yang tertata rapi menutupi rongga vagina Tari. Dengan leluasa
jari tangan Jaka masuk dan mempermainkan lobang vagina Tari hingga Tari ingin cepat
dituntaskan. “Ahggggggggghhhhh, Pakkk…. Cepat, Pak…” Dengus Tari saat itu. Lalu Jaka
membuka seluruh pakaiannya sehingga ia pun kini telah telanjang bulat. Jaka yang selama
ini hanya melihat Tari telanjang saat bersenggama denga suaminya, kini dapat melihat
sendiri dari dekat dan merasakan langsung kehangatan tubuh Tari yang selama ini hanya bisa
ia bayangkan. Jaka pun lalu membuka kedua kaki Tari hingga kedua kaki yang jenjang itu
tertaut di kedua bahunya yang bidang. Ia arahkan penisnya yang tegak, siap untuk masuk ke
dalam vagina Tari yang masih kecil itu.
Dengan sedikit dipaksa, amblaslah penis Pak Jaka kedalam lobang itu. Tari hanya bisa
menggigit bibir bawahnya menahan rasa nyilu dan perih saat dimasuki kemaluan Jaka.
Beberapa saat lamanya Jaka terus menggenjot dan memajumundurkan penisnya di dalam vagina
Tari hingga Tari merasakan nikmat dan orgasme. Lalu Jaka pun memuncratkan maninya di dalam
vagina Tari. Ia biarkan saja tumpah di dalam tubuh nyonya majikannya itu. Sambil penisnya
tetap tertanam di dalam vagina Tari, Jaka pun diam di atas tubuh Tari melepas lelahnya
hingga ia tertidur. Tari pun tergolek bersimbah keringat. Saat itu keringat Jaka telah
bercampur dengan keringat Tari. Tidak ada lagi yang membatasi kulit mereka. Tubuh Tari
masih terhimpit dibawah dalam keadaan lemas dan puas. Malam itu Pak Jaka melakukannya
sebanyak dua kali lagi dan Tari pun tidak sempat menolaknya. Sejak saat itu, bila ada
kesempatan, di salah satu kamar rumah itu Tari maupun Jaka berpacu dalam bTarihi. Rudi
tidak tahu dan hanya mereka berdualah yang menyimpan rahasia itu, hingga saat ini.