Iv Only …
…
Jemariku gemetar membuka baris demi baris chat dari aplikasi whatsappweb yang sengaja kuinstall karena kecurigaanku akan sikap istri ku akhir akhir ini. Seorang Banthe bernama Putra yang beberapa kali melayani kebaktian di vihara dekat tempat tinggal kami ternyata memiliki hubungan terlarang dengan istri ku. Meskipun merasakan sesak di dadaku, tidak membuat aku menghentikan membaca bahkan membuatku terhanyut membayangkan wanita cantik berkelas sepertinya berhubungan dengan pria dari kalangan pribumi dari desa kecil di pulau sumatera. Ya, sekalipun penganut agama Buddhis kebanyakan chineese tapi banyak biarawan dan bikku berasal dari orang pribumi terutama Jawa.
…
POV Putra: Kuarahkan pandanganku ke lemari pakaianku untuk sekedar mencari pakaian ganti. Disela membolak balik pakaian pandanganku tertuju pada sebuah celana jeans pendek. Jelas bukan celanaku karena ukurannya yang ramping dan modelnya yang akan menonjolkan pangkal paha, bahkan bagian bawah pantat pemakainya. Aku tersenyum mengingat kenangan bersama wanita cantik pemilik celana itu. “Paphh…. akhhh….” Desah Iv sambil menaik turunkan pantatnya sehingga memek nya menelan kontolku sampai menyentuh dinding rahimnya. Tubuhnya meliuk indah dengan kedua payudara kencang berguncang indah, menaikkan nafsuku ke puncak. Suara kursi berdecit karena goyangan tubuh kami ditambah desahan Iv membuat perasaan takut ketahuan sekaligus memicu gairah kami. Posisi duduk dan woman on top selalu menjadi favorit kami. Posisi ini membuat kekasihku lebih agresif dan lebih cepat mencapai klimaks. Kedua bukit payudaranya yg tersaji indah di hadapanku tak pelak menjadi santapan lidah dan bibirku. Jilatan, hisapan dan gigitan kecil bergantian pada kedua putingnya yang mengacung tegak membuat Iv menjerit tertahan. “Aaaaaggghhhhhhhh….. Sayang… Aku mau sampee….” crettt… crrettt… kurasakan memek nya membanjir karena cairan kalimatnya. Bahkan sampai membasahi kursi tempat kami bercinta. Kubiarkan kekasihku menikmati puncaknya… sungguh puas melihatnya kelonjotan dan berakhir bersandar memelukku. Kupagut bibir mungilnya, kumainkan lidahku di sana. Iv membalasnya dengan panas, gairahnya makin naik seiring remasanku pada kedua payudaranya. Sungguh kontras melihat tanganku yang hitam memainkan tokednya yang putih. Kugendong tubuhnya yang masih lemas dan kududukkan di atas meja kerjaku. Kuarahkan kontolku menembus memeknya yang kemerahan. Masih basah oleh cairan klimaksnya. Tanpa kesulitan kugenjot memeknya dengan rpm tinggi. “Oouuuughhhh…. Sayang, memekmu Enak banget…” Dengan sisa tenaganya Iv menggoyangkan pantatnya menyambut tusukan kontolku. Tidak butuh waktu lama kontolku mulai berkedut. Dengan sadar Iv melingkarkan kakinya menjepit tubuhku. “Sayanggg…. Aku keluarrrrhhh….” Aku coba memperingatkan, tapi terlambat. Kontolku menyemburkan laharnya jauh di dalam liangnya, sampai spermaku mengalir keluar dari memek nya. Mungkin ini masa suburnya, memek nya begitu hangat di kontolku. Dan Iv tidak pernah minum pil KB. “Ooohhhh…. enaknya memek kamu sayang.” Iv tersenyum dan beringsut turun mengambil kontolku yang masih tegak dan mengulumnya sampai bersih. Di malam itu, kami tidur bersama, tentunya mengulangi lagi permainan panas kami sampai menjelang Pagi.
…
Cerita ini tentang penyesalan atas sikapku sebagai laki laki yang tidak mampu mempertahankan hubungan sehingga harus kehilangan orang yang paling aku cintai. Namaku Lie Susanto, usia 34 tahun, pengangguran. Aku cukup beruntung menikahi seorang wanita yang sangat cantik bernama Ivonne Kartawijaya. Usianya terpaut 3 tahun denganku. Wajahnya oriental dengan kulit putih, Tinggi 165 cm, tubuh langsing tapi curvy dengan bongkahan pantat yang membulat sempurna. Tubuhnya yang selalu terbalut rok mini atau dress ketat dengan mudah menggoda pria manapun yang melihatnya. Penampilan modis dan sexy, ditunjang sifat supel dan terbuka ditambah sex appeal nya membuat pria betah menggodanya. Apalagi Ivonne tidak pernah keberatan meladeni chat, telpon dan ajakan pertemanan dari siapapun, sekalipun pria iseng. Istri ku bekerja di sebuah bank asing, bukan bank besar, tapi tak sulit menemukan nasabah dengan portofolio > 10M, apalagi sebelum tax amnesty. Petaka pertama dalam rumah tanggaku dimulai di awal istri ku mulai bekerja di sana. Seorang nasabah prioritas keturunan india bernama Danish Chander. ….