Istriku tidak berani menatapku. Dia bercerita sambil memalingkan wajahnya ke tembok.
“cuman gesek-gesek di belahan pantat? Tapi di video itu kontol papa mu sampe masuk semua ke dalam memek jablaymu. Pasti bukan yang pertama kali nya kan?”
Istriku menghela nafas dan mengangguk lemah. Aku kemudian menyuruhnya melanjutkan ceritanya. Apa yang terjadi selanjutnya setelah malam mesum pertama mereka.
Kembali ke 7 Tahun yang lalu.
Semenjak malam ayah mertuaku menggesekan kontolnya di belahan pantat istriku, perlahan kecanggungan mereka mulai luntur. Istriku merasa mulai bebas untuk berada di rumah hanya dengan pakaian dalam, bahkan tak jarang istriku berjalan telanjang dari kamar mandi ke kamarnya karena lupa membawa baju ganti sementara handuknya digunakan untuk membungkus rambutnya yang basah.
Jika istriku sedang masak atau mencuci piring, tak jarang ayahnya meremas pantat istriku hanya sekedar iseng. Kehidupan seks ayah dan anak itu juga mulai teratur. Rutin mereka melakukan oral seks dan petting. Ayah mertuaku suka menggesekkan kontol mesumnya ke seluruh tubuh istriku, Mulai dari belahan belahan payudara, belahan pantat, paha, hingga bibir vagina.
Ayah mertuaku juga mulai berangsur membaik keadaan psikisnya. Sudah tidak ada lagi gejala depresi. Aku mengingat tahun-tahun itu dan merasa ditipu. Jujur, sebagai anak muda yang memilikir nafsu dan libido. Terkadang ketika sedang pacaran berdua, kami suka terbawa suasana. Kadang aku tanpa sadar mulai meraba paha ketika berciuman.
Lalu kapan ayah mertuaku betul-betul bersetubuh dengan anaknya? Ternyata mereka melakukannya justru setelah kami menikah.
Pada tahun-tahun awal pernikahan, kami mengontrak sebuah rumah. Jadi kami belum tinggal serumah dengan ayah mertuaku. Menurut pengakuan istriku, selama 1-2 tahun awal kami menikah, mereka sempat berhenti berhubungan. Dikarenakan sudah berbeda rumah dan tidak ada kesempatan. Namun ketika istriku hamil 3 bulan, dia meminta supaya kembali ke rumah orang tuanya.
Memang tempat tinggal orangtuanya lebih dekat dengan kantor istriku, jadi aku tidak curiga sama sekali. Dan menurut pengakuan istriku, memang dia tidak punya pikiran sama sekali untuk kembali menjalin hubungan fisik dengan ayahnya. Istriku pikir, masa-masa itu sudah lewat dan hanya menjadi kenangan.
Singkat cerita kami pindah. Suatu malam, ketika istriku hamil 5 bulan, dia kebelet pipis di tengah malam. Kamar mandi berada dibelakang. Ketika istriku keluar kamar, ternyata ayahnya masih berada di ruang tv. Akhirnya setelah pipis, istriku menemani ayahnya sebentar sambil menonton tv dan ngobrol ringan.
Di tengah-tengah obrilan, tiba-tiba ayah mertuaku mencium bibir istriku. Kecupan singkat. Istriku kaget. Kecupan itu begitu sederhana namun mampu membangkitkan kenangan mesum yang mereka lakukan selama tinggal bersama. Istriku langsung membalasnya dengan pagutan yang lebih bernafsu. Akhirnya mereka berciuman cukup lama.
“Grace… papa butuh kamu.”
Istrriku membalas dengan hisapan lidah dan pagutan.
“Grace papa betul-betul butuh tubuh kamu.”
“Tapi sekarang aku udah punya suami pah”
Ayah mertuaku akhirnya menghentikan ciumannya. “Ya kamu benar. Maafkan papa egois”
Istriku rupanya tidak tega melihat ayahnya seperti itu. Istriku menundukkan kepalanya ke arah kontol ayahnya dan mulai menghisapnya. Ayah mertuaku menikmati setiap sedotan dan jilatan yang dilancarkan istriku ke kontolnya. Sambil meremas rambut istriku, akhirnya spermanya muncrat membasahi wajah istriku.
Walaupun hanya blowjob; Namun, Rupanya kejadian malam itu menjadi pintu bagi aksi-aksi mesum mereka selanjutnya. Menurut pengakuan istriku, sejak saat itu istriku mulai merasa bebas kembali.
Selama ini, jika ada ayah mertuaku di rumah, istriku selalu memakai pakaian yang tertutup. Celana panjang dan piyama. Jika hanya ada kami berdua, dia memang berani memakai pakaian yang agak terbuka. Lingerie dan sebagainya. Namun sejak saat itu, jika istriku sedang dirumah berdua saja dengan ayah mertuaku, dia juga mulai berani berpakaian terbuka.
Ayah mertuaku juga mulai bebas. Meremas pantat istriku menjadi kebiasaan saat aku sedang tidak melihat. Namun menurut pengakuan istriku, saat itu mereka belum melakukan hal-hal yang menjurus pada petting apalagi senggama.
Hingga suatu malam, saat itu aku mengajak istriku untuk berhubungan badan. Namun dia menolak. Dia malah meminta ijin untuk menemani ayahnya. Katanya ayahnya sedang sakit dari siang. Aku ingat juga sedikit tentang malam itu. Karena saat itu aku juga sedikit heran karena ayahnya tidak keluar kamar sama sekali.
“Papa kenapa? Sakit apa?” Istriku masuk ke kamar ayahnya sambil bertanya.
Ayahnya hanya diam saja. Istriku mendekat ke arah kasur. Dan berbaring di samping ayah mertuaku. Tiba-tiba ayah mertuaku berbalik dan mencium istriku. Tangannya meremas pantat istriku.
“Papa udah gak kuat grace. Plis, layani papa malam ini saja.”
“Papa mau aku ngapain?”
“Papa kangen bau memek kamu. Boleh papa cium?”
Istriku mengangguk sayu. Iba dengan ayahnya yang sudah lama tidak merasakan tubuh wanita. Mendapat persetujuan, ayahnya segera melepas celana piyama yang membungkus kemaluan istriku.
“Kamu kok gak pake celana dalam?”
Istriku hanya tersenyum malu. Dan mengarahkan bibir ayahnya ke memeknya. Rupanya istriku juga sudah gatal ingin dijilat oleh ayahnya sendiri. Ayahnya segera mengendus lubang memek anaknya. Lidahnya menyapu dari bawah memek ke atas. Istriku melenguh. Pahanya menjepit kepala ayahnya. Ayahnya terus menjilati memek istriku.
“Njiir pah, enak banget pah. Jilat terus memek anakmu ini pah.”
“Sluurrp… enakan mana sllurrp sama jilatan suami kamu slllurrrp?”
“Dia gak pernah jilatin punyaku pah. Ahhhh, iyah pah, itilnya disitu pah… aahhh, jarinya papah masukkin juga dunk.. shhhhh aahhh”
Dengan rakus, ayahnya terus menjilat dan menyedot itil istriku yang sudah tegang. Istriku semakin melayang. Tiba-tiba suatu sengatan listrik dirasa mulai menjalar ke seluruh tubuh istriku. Istriku sedikit melengking, ayahnya segera sigap menutup mulut istriku.
“Awas suamimu dengar.”
Istriku lemas terkulai menikmati orgasmenya. Ayahnya menghampiri bibir istriku dan menciumnya dengan mesra. Anak dan ayah itu saling berciuman dengan tubuh telanjang. Tangan istriku menarik-narik kontol ayahnya.
“Aku gak bisa tengkurap, karena perutku hamil mulai besar pah.”
“Ya udah kamu telentang aja. Nanti papa gesek-gesek di paha kamu aja.”
Tapi istriku punya rencana lain. Dengan lembut istriku mencium bibir ayahnya. Dan mendorong agar ayahnya terlentang. Istriku kemudian menaiki tubuh ayahnya. Menduduk kontol ayahnya yang sudah tegang.
“Aku gesek-gesek dari atas aja kayak gini ya.”
“Kamu seksi banget grace. Kayak mamah waktu hamil dulu.”
Istriku mulai menggesekkan memeknya di atas kontol ayahnya. Ayahnya menikmati gesekkan memek yang menyelimuti kontolnya. Memek istriku mulai membelah dan menjepit batang kontol ayahnya dengan bibir vagina. Gesekkan itu rupanya kembali menaikkan nafsu istriku. Rasa gatal kembali mendatangi memek istriku.
Istriku tambah gila menggesekkan memeknya di kontol ayahnya. Tapi rasa gatal itu tidak semakin enak, malah semakin menjadi. Dia ingin itilnya dijilat sambil jari ayahnya menerobos masuk memainkan G-spotnya. Namun dia tahu, kali ini adalah giliran istriku untuk memuaskan ayahnya. Jadi dia tahan gejolak nafsu di memeknya dan fokus untuk membuat sperma ayahnya keluar dengan jepitan bibir memeknya.
Melihat anaknya berada di atas tubuhnya sambil bergoyang-goyang, membuat ayah mertuaku semakin nafsu. Perut hamil istriku menambah sensasi tersendiri. Dan payudara istriku yang menggelantung memancing ayah mertuaku. Dia meremas payudara istriku. Mendapat remasan itu, istriku tidak tahan lagi. Dia butuh sodokan di lubang memeknya, bukan sekedar gesekkan.
“Ada apa Grace?” Ayahnya bertanya sambil duduk.
“Grace gak kuat lagi pah. Grace butuh kontol papa di dalam memek.” Posisi mereka sekarang duduk berhadapan, saling mengangkan dengan kelamin masing-masing saling berhadapan.
“Gak boleh grace. Kalau sampai punya papa masuk ke dalam kamu. Artinya, kita sudah setubuh grace. Dan artinya kita sudah berzinah.”
“Memang yang kita lakukan selama ini apa pah? Memang ini bukan zina? Papa tega sama aku.” Istriku mulai berkaca-kaca.
Ayah mertuaku segera memeluk tubuh istriku. Mencium dengan lembut. Istriku menikmati cumbuan itu.
“Maafkan papa, karena papa gak bisa ajarin kamu hal yang bener. Biarlah ini menjadi dosa papa. Papa sayang sama kamu.” Bersama dengan perkataan yang terakhir, ayah mertuaku membenamkan kontolnya langsung ke dalam memek istriku.
Untuk sesaat, waktu serasa berhenti buat kedua ayah dan anak yang sedang berzinah itu. Grace merasakan kontol ayahnya akhirnya berhasil memuaskan hasrat yang mengganjal di lubang memeknya. Ayahnya dipenuhi penyesalan namun juga kenikmatan di dalam lubang senggama anaknya sendiri, Teringat dulu lubang istrinya yang tidak sehangat ini.
Kebimbangan ayah mertuaku segela sirna ketika istriku mulai memaju-mundurkan pantatnya ke arah kontol yang sudah menancap. Seperti mendapat kekuatan baru, ayah mertuakku mengikuti gerakan istriku. Mereka saling bertumbuk kelamin dalam keadaan duduk. Desahan dan lenguhan pelan memenuhi kamar penuh dosa itu.
“Pah, terus pah. Genjot aku pah.”
“Iya grace. memekmu enak banget ternyata grace. Ahhh… memekmu lebih enak dari mama grace.”
Hantaman-hantaman penuh nafsu terus dilancarkan kedua ayah dan anak itu. Istriku tidak tahan lagi. Dia memeluk tubuh ayahnya dengan erat. Pasrah menyerahkan tugas sodokan itu kepada ayahnya yang sudah tidak terkendali lagi oleh nafsu laknat untuk menghamili anaknya sendiri. Istriku hanya meringis dan membuka mulut bergantian menahan sengatan yang semakin lama semakin kuat, mendorong tubuhnya.
Melihat anaknya orgasme, akhirnya ayah mertuaku tidak tahan. Dengan pelukan kencang, dia meremas pantat istriku, menahan pinggul istriku yang kelojotan menahan orgasme, dan… Tumpahlah sperma ayah mertuaku kedalam memek istriku. Istriku yang sedang mengandung anakku dicemari oleh sperma ayahnya sendiri.
Mereka berdua terbaring dengan lemas. Istriku puas mendapatkan kontol lain selain kontol suaminya yang sah. Dan itu adalah kontol ayah kandungnya sendiri.