Di usia ku yang ke 20 tahun ini , sehari hari aku hanya melakukan pekerjaan serabutan selayaknya orang desa.
Tapi aku paling sering menjadi buruh kebun tebu karena memang di kawasan desa ku banyak kebun kebun tebu yang luas walaupun ada tanaman lain juga seperti jagung , singkong dan sayur sayuran.
Di waktu senggang ku , aku biasanya mengurus hewan ternak ku ya walau hanya beberapa ekor ayam dan kambing tapi sudah cukup untung cadangan ketika aku membutuhkan biaya dadakan.
Kisah yang akan ku ceritakan kali ini adalah kisah nyata ketika aku melihat skandal dari tetangga ku sendiri.
Jadi ketika itu pagi hari , aku berniat mencari rumput untuk kambing kambing ku di rumah jadi aku pun langsung bersiap dan berangkat ke tempat biasanya aku mencari rumput.
Tapi ketika aku tiba di tempat biasanya aku mencari rumput ternyata rumputnya sudah di potong habis oleh orang lain.
Jadi aku pun mencoba mencari ke tempat lain dan kebetulan waktu itu aku mencari rumput di pinggiran kebun tebu yang cukup jauh dari wilayah perumahan warga.
Ketika aku berkeliling aku pun ingat jika di bagian belakang kebun tebu ada kebun jagung dan pisang , jika aku tidak salah di sekitaran jagung sering tumbuh rumput yang cukup subur.
Mengingat hal itu pun aku langsung bergegas menuju kesana , dan benar saja ketika aku sampai banyak rumput yang subur dan cukup tinggi di pinggiran kebun jagung itu.
Ketika aku sedang melihat lihat , tidak sengaja dari kejauhan aku melihat ada orang yang seperti sedang duduk di tengah kebun pisang yang letaknya ada di paling ujung di belakang kebun jagung ini.
Kalau dari kelihatannya seperti nya laki laki fikirku , Aku pun mencoba untuk kesana dan memanggil orang tersebut.
Tapi baru juga aku mau melangkah aku mendengar ada suara yang cukup lirih.
Mendengar suara itupun aku langsung reflek menunduk dan langsung mengurungkan niat ku untuk memanggil orang tersebut.
Mungkin karena posisi ku masih ada di sekitaran jalan antara kebun tebu dan kebun jagung jadi orang itu tidak bisa melihat ku , karena memang tebu nya yang sudah sangat tinggi dan jagung nya pun sudah lebih dari 1 meter serta satu satunya jalan menuju ketengah kebun jagung ini hanyalah jalan kecil selebar 1 meter yang cukup dilewati 1 orang saja.
Setelah aku menemukan sudut yang sekiranya tidak terlihat , aku pun mencoba mulai berjalan perlahan mendekati orang tersebut.
Ketika sudah cukup dekat akhirnya aku bisa agak melihat kalau orang yang terlihat seperti sedang duduk berjongkok itu adalah Pak Adam , pemilik kebun ini.
Tapi yang membuat ku terkejut adalah ternyata di depannya Pak Adam ada sosok wanita yang sedang berbaring dengan posisi kaos yang sudah terangkat hingga payudaranya terlihat , tapi sayangnya aku tidak bisa melihat wajah dari wanita tersebut karena memang aku mendekati mereka dari arah belakang.
Karena rasa penasaran yang cukup tinggi aku pun mencoba terus mendekati mereka perlahan lahan , hingga akhirnya aku bisa mulai mendengar percakapan mereka.
“Aduh Bu Dewi susunya besar sekali sih Bu”. Kata pak Adam sambil meremas dan memainkan payudara yang sudah ada didepannya.
“Aduh jangan keras keras pak , sakit”. Jawab wanita tersebut
Dari percakapan dan suara itu aku pun sadar kalau ternyata yang sedang berbaring itu adalah Bu Dewi , wanita paruh baya yang rumahnya hanya beberapa meter saja dari rumah ku.
“Habis susu ibu gemesin sih jadi betah saya mainin nya”. Kata pak Adam
“Jadi tambah beras nanti pak , hampir tiap hari bapak mainin terus”. Jawab Bu Dewi
Mendengar itu , ternyata ini memang bukan pertama kalinya mereka berbuat mesum seperti ini.
Bu Dewi sendiri adalah janda beranak 1 yang di tinggal mati oleh suaminya beberapa tahun yang lalu dan sehari hari biasanya Bu Dewi juga bekerja serabutan di kebun seperti ku termasuk di kebun milik pak Adam ini.
“Ya gpp Bu kalau tambah besar jadi saya puas mainin nya , lagian juga kalau di rumah gak ada yang mainin kan.” Kata pak Adam
“Iya emang gak ada sih pak.” Jawab Bu Dewi
Cukup lama mereka mengobrol hal hal mesum dan ketika mengobrol tangan nya pak Adam tidak pernah lepas dari payudara nya Bu Dewi.
“Pak buruan saya takut kalau ada orang datang”. Kata Bu Dewi
“Iya Bu kalau gitu lepas celananya Bu”. Kata pak Adam
“Jangan pak kalau disini saya gak berani soalnya sering ada orang datang”. Kata Bu Dewi
“Sebentar aja Bu nanti saya usahakan cepat selesai”. Kata pak Adam
“Jangan pak , kalau mau ngewe di tempat lain aja pak jangan disini”. Kata Bu Dewi memohon
“Yaudah saya kocok kontol saya sampai keluar di susu kamu , saya udah nafsu banget soalnya”. Kata pak Adam
“Yaudah cepat pak”. Kata Bu Dewi
Dari kejauhan aku melihat pak Adam naik ke atas Bu Dewi , dengan posisi setengah duduk pak Adam langsung mengocok kontolnya dengan tempo yang cepat
“Aduhh Bu saya mau keluar Bu”. Kata pak Adam
“Keluarin aja pak buruan”. Kata Bu Dewi
“Ahhh saya keluar Bu”. Kata pak Adam
Sperma pak Adam pun langsung keluar mengenai payudara dan perut Bu Dewi sampai tetes terakhir
Pak adam dan Bu Dewi pun langsung bergegas merapikan pakaian dan membersihkan bekas sperma di badannya Bu Dewi
“Saya masih belum puas Bu , kontol saya belum masuk ke memek mu soalnya”. Kata pak Adam ke Bu Dewi
“Nanti saja pak yang penting jangan disini , kalau disini saya benar benar gak berani”. Kata Bu Dewi
“Aduh tapi saya nanggung banget Bu”. Kata pak Adam
“Saya juga nanggung sebenarnya pak memek saya sudah basah , bapak sudah enak bisa keluar saya malah yang belum apa apa”. Jawab Bu Dewi ke pak Adam
“Kalau gitu kita pindah tempat saja Bu biar memeknya bisa saya pake”. Kata pak Adam lagi
“Saya gak bisa pak kalau sekarang , saya sudah ada janji sama Bu RT”. Kata Bu Dewi
“Kalau gitu kapan dong Bu?” Tanya pak Adam
“Nanti sore saja pak di kebun belakang rumah saya”. Kata Bu Dewi
“Aduh kelamaan Bu kalau nanti sore , kalau siang emang gak bisa?”. Tanya pak Adam yang masih mencoba membujuk Bu Dewi
“Kalau siang belum bisa pak , nanti sore aja ya pak”. Kata Bu Dewi
“Kalau nanti sore bapak boleh ngewe memek saya sepuasnya , bapak keluar di dalem memek saya juga gpp nanti”. Kata Bu Dewi lagi
“Wah bener ya Bu nanti saya boleh keluar dalam memeknya ibu”. Kata pak Adam bersemangat
“Iya pak tapi nanti sore ya , kalau nanti sore bapak boleh deh menuhin memek saya pake spermanya bapak”. Kata Bu Dewi
Setelah mendengar perkataan Bu Dewi akhirnya pak Adam pun mau untuk melanjutkan kegiatan mereka nanti sore di kebun belakang rumah Bu Dewi.
Setelah selesai Pak Adam dan Bu Dewi pun langsung berjalan ke arah jalan setapak tempat aku datang tadi.
Aku yang sejak tadi masih menunggu sambil menunduk di tempat persembunyian ku pun tanpa sadar merasakan kalau kontol ku berdiri dan sudah pasti aku nanti sore juga ingin melihat bagaimana ketika pak Adam ‘bercocok tanam‘ dengan Bu Dewi.
Setelah pak Adam dan Bu Dewi tidak terlihat dan pergi cukup lama , aku pun baru keluar dari tempat persembunyiannya ku.
Aku sampai lupa dengan niat awal ku yang ini mencari rumput untuk kambing kambing ku yang ada di rumah.
Karena fikiran ku masih terbayang bayang dengan peristiwa yang aku lihat tadi , aku pun langsung mengambil beberapa lembar daun pisang menggantikan rumput untuk makanan ternak dan langsung kembali pulang ke rumah.
Yang ada di fikiran ku hanya lah , aku harus segera mencari tempat persembunyian yang bagus di kebun belakang rumah Bu Dewi agak aku bisa melihat apa yang akan Bu Dewi dan pak Adam lakukan nanti sore.
Bersambung ….