PERKENALAN :
A: Aku
S: Suami
KA: Kang Ayi
S: enak sayang?
A: ah iya mas! Ahhh ummmhh
Malam itu, aku dan suami sedang ML. Seperti biasa, dia selalu cerewet saat kami bercinta.
S: kamu pernah ML sama cowo lain ga?
A: ahhh… ga pernahlah mas! Ummhh
S: bener?
A: iyalah ahh… uhhh…
S: mau ga ML sama orang lain?
A: ihh… ngga ahh… ummhh ahh…
S: mau donk ya?
A: ga mauu ahhh… uhhhh…
S: kemarin aku perhatiin kamu baik banget sama kang ayi…
FYI:
Kang ayi adalah tukang yang sedang memperbaiki plafon di rumahku. Orangnya pendek, sekitar 160cm. Tubuhnya berisi karena ia pekerja kasar. Kulitnya hitam. Usianya mungkin 37-40 tahun. Waktu muda, ia pernah terjatuh lalu menyebabkan sarafnya terganggu. Jadi, ia seperti orang yang memiliki keterbelakangan mental. Kalau berbicara dengannya suka ga nyambung dan muncrat-muncrat ngomongnya. Ga bicaranya terbata-bata, kadang tak jelas.
Kembali lagi ke kamar.
S: kemarin aku perhatiin kamu baik banget sama kang ayi…
A: ngga ko…ahhh…biasa aja… ummhh… ahh…
S: mau ML sama dia?
A: ih apaan sih? ngga ahh… ahh… ummhh…
S: kayanya tenaganya kuat ya? badannya keker.
A: iya badannya keker… aahh…
S: tuh… kannn km merhatiin dia.
A: ihh ngga koq… ahh… umm…
S: kayanya kontolnya tebel say…
A: aah iyaa kayanya tebel mass ahh…
Entah kenapa aku bicara seperti itu.
S: jadi mau ya?
A: ngga mauu maaassss…
S: ya udah gini aja. bayangin dulu aja. bayangin kamu ML sm kang ayi.
A: hmm…
S: aku tutup mata kamu ya.
Suamiku pun menutup mataku.
A: mas… mas? kamu dimana?
S: eh, neng ii…intann…
Tiba-tiba terdengar suara gagap seperti suara kang ayi. tapi aku yakin itu bukan kang ayi. itu suara suamiku yang meniru suara kang ayi.
A: kang ayi?
S: ii..iyaa neng!
A: aaahh… enakk… ahh…
Suamiku mulai memasukkan penisnya ke vaginaku dan aku mulai membayangkan bahwa suamiku adalah kang ayi.
S: enak yaa neng?
A: iyaa kang!
S: neng suka sama saya?
A: ahhh… ummhh…
S: suka ga?
Tiba-tiba alam bawah sadarku bekerja.
A: aahhh… iya sukaa… ahh… kang ayi cowo banget… uhhh…
S: kang ayi juga suka sama neng intan… ahh enak neng memek eneng!
A: uuhh aahh iyaa enaak penis akang…
S: kita nikah aja yu…
A: intan udah punya suami…
S: ceraiin aja neng sayang…
A: ga bisa ahh…
S: bisa koq…
A: kang ayi bantuin yaa… ahhh uhh…
S: iii…iyaa neng sa…sayang… ahh…
A: intan pengen punya anak… mas ardi ga bisa ngasih.
FYI:
Aku dan suami pernah periksa ke dokter. Kata dokter sperma suamiku kurang bagus. Spermanya tidak bisa berenang (wtf). Jadi spermanya ga sampai ke indung telur. Katanya susah kalau diterapi atau rekayasa pembuahan.
S: aa..ahh… kang ayi bakal ngasih anak buat neng… kita rawat anak kita neng!
A: iyaa kang ahh.. enakk…
ML kami pun berakhir dengan dahsyat. Aku berhasil orgasme. Aku betul-betul membayangkan kang ayi. Sensasi yang baru aku rasakan.
Setelah aku mengumpulkan kekuatan dan membuka tutup mata, aku lihat suamiku termenung di sisiku.
A: kenapa mas?
S: jadi mau punya anak dari kang ayi?
A: ihh ngga… tadi kan cuma main-main aja kan?
S: aku tahu kok itu suara hati kamu.
A: ngga. bukan mas…
S: jadi kamu mau ngentot sama kang ayi?
A: ga mau!
S: gapapa kok aku izinin.
A: ihhh… ga mauuuuu!
KE ESOKAN HARINYA
Kang ayi datang untuk memperbaiki plafon.
S: kang ayi udah ada. gimana?
A: gimana apanya?
S: mau?
A: ga mau!
S: aku izinin. beneran!
A: ih, ga mau.
S: ga mau aku liatin? ya udah aku keluar rumah deh. biar kamu bebas.
A: ih, apaan sih mas! jangan ahhh…
Suamiku membuka lemari pakaian dan mengambil lingerie hitam punyaku.
S: kamu pake ini. terus kamu samperin dia. pasti dia tahu kok maksud kamu.
A: ga mau ahh masss… please!
Suamiku ga peduli dengan rengekanku. Ia pun keluar dari rumah dan pamit kepada kang ayi.
S: kang, saya keluar dulu ya! agak lama kayanya.
KA: ii..iyaa pak…
S: itu ada istri saya kok.
Kang ayi hanya menangguk dan meneruskan pekerjaannya. Kini, di rumah ini hanya ada aku dan kang ayi. Sangat memungkinkan jika kami bercinta. Tapi aku terdiam di kamar sambil menatap lingerie yang tergeletak di kasur.
Entah kenapa aku berpikir untuk melakukannya, ML dengan kang ayi. Tiba-tiba saja teringat imajinasiku tadi malam. Ah, aku mau sama kang ayi! Tapi aku ga bisa! Ga mungkin!
A: sudah beres kang?
KA: ma..masih lama nn..neng.
Aku menengok kang ayi yang sedang bekerja. Eits, aku masih berpakaian seperti biasa. Mengenakan kerudung dan baju terusan. Sementara kang ayi bekerja dengan kaos singlet. Otot-ototnya terlihat. Keringatnya bercucuran. Seksi banget.
A: kang makan siangnya sudah ada di meja. makan siang yu kang!
KA: aa…ii..iyaa… udah laper… hehe
Kami pun makan siang di meja makan. Aku tepat berada di sebelahnya. Entah kenapa bau keteknya membuatku tambah horny. Aku membayangkan disetubuhi dengan pria pekerja kasar seperti dia. Tangannya kasar dan dipenuhi urat. Mulutnya bau roko. Pasti genjotannya kuat.
Aku tidak konsentrasi lagi!
Setelah piringnya habis, kang ayi beranjak dari kursi dan hendak melanjutkan pekerjaannya.
Aku tidak mengerti bagaimana memulainya. Jika kang ayi memerkosaku, aku akan diam saja. Aku akan membiarkan dia menuntaskan birahinya dan membuang spermanya di rahimku. Dan aku akan mengandung anaknya. Ah, bayangan pemerkosaan itu tergambar dipikiranku. Aku pun masturbasi di kamar. Berulang kali aku menyebut namanya. “Kang ayi…ahhh…kang ayii…” Rasanya enak sekali membayangkannya.
Setelah beberapa jam, suamiku pun datang. Ia tidak menemukan hal-hal yang ia harapkan. Kang ayi masih memperbaiki plafon dan aku termangu di kamar usai menuntaskan nafsuku dengan masturbasi.
S: sudah?
A: belum.
S: kenapa?
A: aku ga bisa.
S: ga bisa gimana maksudnya? ga bisa godainnya? Ya, udah. Aku panggil kang ayi dulu.
Suamiku pun masuk kamar dengan membawa kang ayi. Aku hanya duduk tertunduk malu di tepi ranjang. Suamiku mempersilakan kang ayi untuk duduk disampingku.
S: kurang mepet kang!
Kang ayi menggeser posisi duduknya hingga bersentuhan dengan tubuh. Ya, ampun! Aku horny banget! Ada cairan yang licin keluar dari vaginaku.
S: kang istri saya cantik ga?
KA: caa…cantik pak.
S: lebih cantik lagi kalau dibuka kerudungnya. coba buka aja kang!
Tanpa pertimbangan, kang ayi mencoba melepas kerudungku. Aku memejamkan mata.
KA: gi..gimana ini teh? su..susah…
Dia lepasnya agak kasar. Aku pun membantunya melepaskan kerudungku. Dan kerudungku pun terlepas.
S: gimana kang?
KA: ii..ya cantik…
S: suka kang?
KA: suka.
Polos sekali jawaban kang ayi. Tapi jawaban itu membuatku senang.
S: coba sekarang foto yaa sama istri saya.
Suami aku mengeluarkan HP-nya.
S: peluk donk teh intannya.
Aku tak menyangka kang ayi memeluk pinggangku. Aku pun memeluknya, menyandarkan kepalaku di dadanya. Bau khas tukang bangunan tercium. Tapi lama-lama bikin nyaman.
Setelah sesi foto singkat itu, suamiku menyuruh kang ayi melanjutkan pekerjaannya. Kang ayi pun keluar kamar.
S: kamu horny ya?
A: iyaa…
S: sini aku entot yaa!
A: ga mau! Mau sama kang ayi!
S: tadi kang ayi disini kamu diem aja.
Suamiku pun langsung menyergap dan menindih tubuhku. Kami pun bercinta.
FYI !!, besok tmen gw bakalan nyoba ML sma kang ayi, tolong kasih saran agan” gmna biar bisa tmen gw bbok sma kang ayi.