Kali ini kami akan menceritakan seorang public figure new comer presenter di industri music dan entertainment. Catherine S, atau lebih kita kenal sebagai Cathy. Seorang VJ MTV INDONESIA, gadis cantik kelahiran Jakarta Oktober 1982. dengan tinggi 170 dan berat 48kg dengan kulit putih mulus ini, tak heran mahasiswi semester 3 London School Of public Relationship ini selalu menjadi pusat perhatian. Bandingkan dengan rekannya VJ Nirina yang tingginya hanya kurang sebahu Cathy. Wajahnya yang damai dan tidak membosankan, sempurna dengan kedua lesung pipitnya. Malam itu Cathy hanya ditemani oleh seorang pembantunya. Ortu dan saudaranya kebetulan juga sedang keluar kota. Cathy sebenarnya ingin ikut dengan mereka, tapi ia ada tugas sebagai VJ MTV harus menuntutnya siap kapanpun. Hari telah malam, Cathy pun bergegas mempersiapkan dirinya untuk pergi tidur, ia pun mencuci mukanya, dan mengenakan daster yang terbuat dari sutra berwarna biru muda. Cathy sungguh terlihat sexy dengan pakaian tidurnya itu. Tubuhnya terlihat indah dibalik kain sutra tipis itu, kedua payudaranya yang meskipun tidak terlalu besar tapi kencang dan padat, nampak menonjol jelas, benar-benar cantik dan sexy. Ketika Cathy sudah masuk kamar dan bersiap akan tidur, ia mendengar bel berbunyi, tetapi ia tidak mempedulikannya. Hmm, biar saja pembantu yang membukakan, pikir Cathy dalam hati. Tidak lama kemudian Cathy terkejut mendengar suara ribut-ribut di ruang tengah seperti ada orang yang sedang berkelahi. Ia segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar dari kamar untuk melihat apa yang terjadi. Alangkah kagetnya Cathy saat ia membuka pintu kamarnya, ia melihat segerombolan lelaki tak dikenal sedang mengobrak-abrik ruangan tengah rumahnya sembari berteriak-teriak, mereka semua terlihat membawa parang yang terhunus. Melihat itu Cathy mencoba masuk kembali kedalam kamarnya, tetapi terlambat seorang rampok segera menangkap Cathy dan membekapnya dari belakang”Mau kemana Kamu Jangan macam-macam ya Nanti saya bunuh kamuu”, bentak rampok itu. Cathy mencoba meronta dan berteriak minta tolong. “Toloong, tooloong, maliing.. maliing”. “PLAAKK”, tiba-tiba belum selesai ia berteriak, sebuah tamparan keras mendarat dipipinya yang mulus. “DIAM KAMU!, atau saya gorok leher kamu”. Mendengar itu Cathy terdiam ketakutan. Rampok itu segera mengikat tangan Cathy dengan seutas tali dan didudukannya Cathy dilantai dekat kamarnya. Para rampok itu segera sibuk menjarah segala yang berharga di rumah tersebut, mereka masuk kedalam kamar dan menjarah Handphone, jam tangan perhiasan, dan sejumlah uang. Setelah beberapa saat, seorang rampok berteriak”Mana harta yang laen? koq Cuma segini, masak rumah sebesar ini duitnya Cuma secuil? Hei Non, mana uang yang laen?”. Nampaknya mereka tidak puas dengan hasil jarahannya. “Tidak tahu pak. tidak ada uang lagi Cuma segitu.” jawabnya. “Yang benar saja kamu bohong ya jawab yang benar, mana uang kamu”, Bentak seorang rampok tidak puas akan jawaban Cathy. “Benar paak orang tua saya lagi pergi, cuman ada segitu.”. Rampok itu menghampiri Cathy dan berjongkok didekatnya. “Jadi ga ada uang lagi? cuman ada segini?” Tanya rampok itu. Cathy hanya mengangguk pelan. “Teman-teman, denger katanya cuman ada segini uangnya dikit banget, percuma nih kita cape-cape cuman dapat secuil.” Temannya menyahutinya dengan jawaban-jawaban kasar, penuh makian. “Hei. ini kan Cathy, VJ MTV, man” seorang rampok yang kebetulan sering menonton MTV mengenalinya. “Gila beruntung banget gue. Cathy sayang, tiap kali liat elo di MTV gue pasti sambil ngocok nih kontol. Gue gak tahan pengin tau rasanya nunggangin elo Cathy”.
Cathy terkejut mendengarnya. “Boleh juga kita pesta sebentar” kata rampok tersebut sembari memandangi Cathy yang ketakutan. Semua teman-temannya yang berjumlah 7 orang berteriak setuju. Mendengar itu, rampok tadi tersenyum dan berkata kepada Cathy”Ya udah kalo gitu manis, terpaksa non ganti rugi ke kita pake tubuh Non”, ujarnya sambil tersenyum dan membelai wajah Cathy yang cantik. Dipandanginya sebentar Cathy yang gemetaran ketakutan. “Kamu emang cantik, gua terangsang juga nih. Ngeliat body lu.” Rampok itu mulai menggerayangi buah dada Cathy yang hanya dilapisi kain sutra halus tipis itu. Cathy mencoba melawan dan meronta. “Jangan Pak jangan ampunn, jangan, aduuh, jangaan paak& ampuunn jangan perkosa saya, ampuun”, tangis Cathy. Mereka hanya tertawa mendengar tangisan Cathy dan membuat mereka semakin bernafsu. Rampok yang tadi terus menggerayangi payudara Cathy yang montok dan empuk itu dengan kedua tangannya. Dengan penuh nafsu, ia meremas-remas susu Cathy selama kurang lebih 3 menit, lalu ia mencoba menyingkapkan bawahan daster Cathy yang memang mini itu, sehingga terlihat paha mulus Cathy. “Gila men pahanya putih banget, mulus lagi kaya sutra”. Rampok itu mengelus perlahan paha indah tersebut, lalu meremas dan menjilatinya. Kemudian ia membopong tubuh Cathy dan membawanya ke kamar lalu direbahkannya gadis malang itu di ranjang Rampok yang lain pun turut serta masuk ke kamar, nampaknya mereka akan berpesta pora dengan tubuh seorang gadis VJ MTV yang mempunyai ribuan fans di seluruh Indonesia itu. Seorang rampok yang berdiri di pinggir ranjang mulai membuka bajunya, terlihat tubuhnya yang berkulit hitam legam penuh dengan tato. Nampaknya ia adalah ketua gerombolan perampok ini. Kemudian ia perlahan naik ke atas ranjang dan merebahkan dirinya diatas tubuh Cathy yang tergolek tidak berdaya. Rampok itu mulai memeluk dan menciumi wajah Cathy tercium olehnya wangi tubuh Cathy yang segar dan sungguh membuat nafsu bergejolak. Rampok tersebut semakin cepat mencumbu Cathy sembari tangannya terus menggerayangi payudara dan selangkangan Cathy. Tidak lama kemudian, rampok itu tidak sabar lagi, dirobeknya daster sutra itu. Ia sungguh-sungguh terpesona dengan pemandangan di depan matanya, Cathy yang sudah tidak mengenakan BH, terlihat sepasang payudara indah milik seorang gadis yang cantik tegak lengkap dengan pentilnya yang berwarna coklat muda Cathy hanya mengenakan CD G-string putih, sehingga sepertinya celana dalam itu hanya menutupi vaginanya dan pantatnya dibiarkan bebas terbuka, sungguh membuat semua rampok itu menelan air liur ingin mencoba tubuh Cathy. Kembali rampok itu beraksi, kali ini kedua payudara Cathy yang dikerjain habis-habisan. Diremas-remas, dipijat-pijat, bahkan ia sampai mencubit kedua puting mungil itu dan menariknya keatas lalu melepasnya, sehingga kedua susu Cathy terguncang. Sepertinya perampok itu ingin mengetes tingkat kekenyalan dan kepadatan payudara Cathy. “Oouuhh, mmhh”, Cathy hanya bisa melenguh pasrah menahan derita kenikmatan sekaligus rasa sakit pada kedua buah dadanya. Rampok itu melanjutkan aksinya dengan menciumi dan menjilat payudara Cathy mulai dari lembah sampai ke puncaknya. Sampai di puncak, ia menghisap dan mengulum pentil itu dengan penuh semangat sampai terkadang saking gemasnya ia gigit pentil Cathy. “Aahh, ampunn. pakk. mphh. janggann”, Cathy terus teriak sambil meronta. Puas dengan gunung kembar itu, rampok tersebut mulai berpindah sasaran kali ini ia segera melucuti celana dalam Cathy. Ia pun kembali terpana melihat vagina Cathy yang indah hanya ditutupi bulu-bulu halus, Tidak tahan lagi rampok tersebut segera menyerang vagina itu dengan lidahnya Dibentangkannya kaki Cathy lebar-lebar, ia pun segera menukik menyerang selangkangan Cathy yang sudah wide open itu. Lidah tersebut bergerak lincah ke segala arah menjelajahi vagina Cathy. “Oohh, giillaa. oouhh. jaanngaa..aann pakk”. Permainan itu berlangsung kira-kira 5 menit, lalu rampok itu maju ke babak berikutnya. Kali ini giliran Cathy yang beraksi. Sang rampok menbuka celana dalamnya sendiri. Terlihat batang penisnya yang hitam sudah benar-benar berdiri menunggu giliran, dikocok-kocoknya sebentar batang itu. Lalu diarahkannya ke wajah Cathy. Digesek-gesekkannya batang penis itu di wajah cantik Cathy. Cathy tidak bisa menolak, ia hanya pasrah membiarkan batang itu bergesekan dengan wajahnya. Setelah itu sang rampok memaksa Cathy untuk membuka mulutnya. “HEH Buka mulut loe ayo isap, AYOO” Cathy dengan perlahan membuka mulutnya, segera saja rudal rampok itu masuk kedalam mulutnya dan bergerak maju mundur di dalam mulut Cathy. Hei ayo goyangin lidah lu, jilat dan isap penis gua. Mendengar itu Cathy mematuhinya, ia mulai menjilat batang penis itu dengan perlahan. Rampok itu semakin cepat menggoyangkan pinggulnya di hadapan wajah Cathy. Setelah puas, ia langsung mencoba menyerang bibir Cathy yang satu lagi yang berada di selangkangan. Diarahkannya rudal itu ke lobang kenikmatan Cathy akhirnya berhasil diterobos juga, penis hitam dan besar itu akhirnya berhasil keluar masuk di vagina Cathy. Pertama-tama gerakannya perlahan tetapi lama kelamaan semakin cepat dan brutal, ia tidak mempunyai rasa kasihan kepada Cathy yang berteriak kesakitan karena dimasuki oleh penis yang begitu besar. “Euh, eanaak ayo neng, teruss, enaak, uuh”, gumam sang rampok sembari memompa vagina Cathy, Sementara kedua tangan rampok bersandar di payudara Cathy, Sembari sesekali dipilin-pilinnya pentil Cathy Sungguh pemandangan yang mengundang hawa nafsu, seorang gadis cantik tinggi berkulit putih bersih dan telanjang bulat berada di posisi bawah ditindih seorang preman yang bertato. Mendapat perlakuan itu Cathy hanya bisa menggeliat menahan sakit dan rangsangan yang begitu hebat. Tetapi ia mencoba bertahan untuk tidak orgasme, walau dipompa sedemikian rupa oleh penis sang rampok. 20 menit kemudian, sang rampok tidak tahan lagi, akhirnya ia memuntahkan air maninya didalam vagina Cathy. “Euuh. euuhh, entott. sstt aah. pejuhh. gua ngecrot aah. enaak”, Gumam sang rampok sembari penisnya memuntahkan lahar putihnya itu. Tubuh sang rampok terlihat berkelejotan saat berejakulasi, Nampak benar-benar nikmat sekali orgasme sang rampok Rampok itu masih terdiam di atas tubuh Cathy dan membiarkan penisnya tetap berada di dalam vagina Cathy untuk beberapa saat untuk merasakan denyutan otot-otot ronga vagina Cathy yang menjepit penisnya. Ia membiarkan sisa-sisa spermanya untuk keluar sampai tetes sperma terakhir, lalu ia mulai menarik keluar penisnya dari vagina Cathy, tampak penisnya yang sudah mengecil itu masih basah karena semprotan air maninya sendiri dan cairan vagina Cathy. Lalu ia memberikan kesempatan kepada teman-temannya yang lain. Rekan rampok yang lain
bergerak maju, kali ini ia menyerang Cathy dari belakang. Diserangnya anus Cathy dengan gencar. Posisi Cathy sekarang seperti anjing yang sedang kawin, Rampok itu dengan kasar memasukkan penisnya ke lubang anus Cathy yang sangat sempit karena pantatnya yang kecil. Cathy hanya bisa mengerang kesakitan. Tubuhnya bergerak-gerak akibat hentakan sang rampok sampai-sampai payudaranya pun terbanting-banting akibat goyangan sang rampok, Rampok tersebut memegangi kedua bongkah pantat Cathy agar tetap terarah sesekali ia tampar pantat Cathy seperti layaknya memecut pantat kuda. Hngga pantat Cathy memerah panas. Goyangan sang rampok semakin cepat, lalu tangan kirinya menjambak rambut Cathy ke arah belakang. Lalu ditariknya tubuh Cathy sampai punggung Cathy telah menempel di dada sang rampok. Sang rampok segera menggerayangi payudara Cathy dari belakang sambil ia menciumi leher Cathy yang sexy. Dengan penis yang masih mengenjot dubur Cathy. Kumis sang rampok yang tebal mencucuki leher Cathy, sehingga ia merasa geli. Cathy hanya bisa memejamkan mata menahan derita itu sambil sesekali merintih, dan mendesah sehingga desahannya semakin merangsang semua rampok yang ada dikamar tersebut. “Euuh aahh, periih, aduuhh. duburr guee. ampuunn, paak” rintih Cathy. “Aaahh, dikit lagi neengg ayoo, sstt. aahh, oohh”, Teriak sang rampok sembari goyangannya dipercepat. Rupanya ia akan segera klimaks, tak lama kemudian ia akhirnya menyemburkan air maninya didalam lubang anus Cathy. Air maninya sangat banyak sampai menetes keluar menyelusuri anus dan paha Cathy. Rampok itu tersenyum puas akhirnya ia bisa merasakan pantat seorang wanita cantik yang sangat sexy bahkan anusnya lah yang pertama kali ditembusnya. Setelah itu kembali giliran rampok yang lain, kali ini ia memaksa Cathy untuk berlutut dan melayani penisnya dengan mulutnya. Penis rampok yang berikut ini sungguh besar dan sudah berdiri tegang. Cathy tak ada pilihan lain untuk melayani kemauan rampok itu. Dengan ganas rampok itu menggoyang-goyangkan penisnya dimulut Cathy. “Ayoo. sedoott, yang kencaang ayoo”, Bentaknya sembari memegangi kepala Cathy dan mengarahkannya maju mundur. Hentakannya sangat cepat sampai-sampai buah zakarnya memukul-mukul dagu Cathy. Tak sampai 10 menit ia pun tidak tahan lagi, sentuhan lidah dan bibir Cathy membuat penisnya mabuk berat. Ia pun segera memuntahkan air maninya yang banyak di dalam mulut Cathy, “Aaahh, enaak, aahh, aahh, Ouhh, Oouhh, sstt”, Erangnya sambil menahan kepala Cathy agar tidak lepas saat ia berejakulasi dan seluruh air maninya tumpah ruah di dalam mulut Cathy. Cathy terpaksa menelain air mani itu sampai habis. Setelah itu para rampok yang lain tidak sabar lagi, mereka maju bersamaan rupanya Cathy diperkosa rame-rame. Seorang mengambil posisi untuk menyerang dari belakang, tubuh Cathy ditaruh diatasnya dengan posisi memunggungi rampok tersebut. Lalu yang lain menyerang vagina Cathy sementara seorang mengambil posisi di dada Cathy meletakkan penisnya dan bergerak maju mundur diantara payudara Cathy didempetkan sehingga menjepit penisnya, seorang lagi mengangkangi kepala Cathy memasukkan rudalnya ke mulut Cathy seorang rampok yang lain mengambil tangan kanan Cathy membuatnya mengocok penis nya. Rasanya sungguh nikmat dikocok oleh tangan mungil Cathy mereka terus mengerjai Cathy mantap di posisinya masing-masing mereka terus bergiliran berotasi mencicipi anus, vagina, payudara, mulut dan ketiak Cathy Beberapa saat kemudian Cathy tidak tahan lagi ia akhirnya hancur juga pertahanannya, akhirnya Cathy ejakulasi dengan deras, cairan Cathy keluar sangat banyak karena ia sedari tadi menahan rangsangan yang ia terima. Peristiwa itu disambut para perampok dengan teriakan-teriakan tertawa membahana, bahkan tanpa rasa jijik seorang dari mereka menjilat cairan vagina Cathy. “Sluurrpp, sluurrpp, hmm, nikmaat, rasanya air mani gadis ini, hahaha.” Cathy dikeroyok selama setengah jam, tidak lama kemudian satu persatu nyaris bersamaan para perampok itu orgasme di tempat ‘proyek’-nya masing-masing. Tubuh Cathy yang seksi itu sudah penuh oleh sperma. Para perampok tertawa puas, Cathy berpikir mimpi buruknya telah berakhir, ternyata ia salah, 3 orang rampok yang pertama rupanya belum puas, mereka merangsek maju lagi dan memperkosa Cathy untukkedua kalinya. Bahkan salah seorang dari mereka mengambil obeng yang mereka pakai untuk membuka pintu dan memasukkan gagang obeng besar itu ke vagina Cathy Dikocok-kocoknya vagina Cathy dengan gagang obeng itu, Cathy menggeliat kesakitan dan kenikmatan. Ia memang merasakan perih di lubangnya tapi juga merasakan kenikmatan tiada tara. Cathy menggeliat dan membanting tubuhnya ke kiri dan kekanan membuat rampok itu semakin cepat mengocok vagina Cathy dengan obeng akhirnya Cathy kembali ejakulasi untuk kedua kalinya. Sang rampok begitu senang melihat cairan mengalir deras dari vagina Cathy lalu kembali ia menggarap tubuh Cathy sampai puas. Kedua rekan yang lain dengan sabar menanti giliran. Akhirnya Cathy digilir oleh masing-masing rampok itu 2x. Setelah puas menggarap Cathy rampok itu segera beranjak pergi sambil membawa barang jarahannya meninggalkan Cathy masih bugil terkulai lemas di ranjangnya yang penuh dengan bercak sperma dan darahnya. Dia hanya bisa menangis sesenggukan meratapi nasibnya. “Oh mimpi buruk apa aku”, isaknya. E N D