Selamat menikmati
Part 1
Siang itu sepulang sekolah menengah pertama aku disuruh ibu mengantarkan jahitan baju milik bude, rumahnya tidak jauh dari tempat tinggalku… Budeku namanya Titi mungkin aku taksir sekarang umur 40 tahunan, budeku ini tinggal dirumah nya sendiri belum memiliki suami mungkin bisa dibilang perawan tua, entah masih atau ga, banyak laki-laki berpikir dua kali untuk dekat dengan bude krn dia orangnya sedikit galak…
Terlepas dari itu budeku ini memiliki body yang membuat birahi laki-laki tegelitik untuk mendapatkan nya. Mungkin banyak yang mengira di umur segitu udah kendor tapi tidak dengan bude.. Dia sering berolahraga zuma, senam dan yoga. Sehingga badanya masih kencang, pantat dan payudara bude mungkin besar krn waktu itu tak sengaja aku melihatnya waktu dia selesai mandi dan hanya memakai handuk.
Lanjutttt…..
Sebagai anak yg menurut orang tua aku langsung mengantarkan jahitan baju ke rumah bude untuk baktimu kepada orang tua.
Meskipun budeku sendiri tetapi banyak kegiatan yang dilakukan dan bude tergolong banyak teman meskipun budeku tergolong galak, tapi di siang itu tumben”an sepi dan agak berbeda dengan biasanya, waktu itu akupun berfikir mungkin bude sedang keluar atau kelelahan setelah aktifitas seharian sehingga bude istirahat. Tapi sesampainya di depan rumah budeku tak biasanya terkunci jika bude keluar pasti bilang ke ibu dan ibu ga mungkin nyuruh aku nganterin jahitan baju milik bude. Aku ketuk pintu rumahnya tidak di jawab bude, aku lihat di ventilasi diatas pintu ada kecurigaan diruang tamu bude masih menyala televisinya… ahh mungkin bude sendang tidur dan mungkin lupa mematikan televisi.
Tapi aku tau bude itu orangnya ga mau menghambur-hamburkan atau menyia-nyiakan sesuatu. Sedikit penasaran aku lewat kesamping rumah disana ada pintu samping dekat dengan kebun milik bude… langkahku terhenti setelah aku melihat ada motor yang aku kenali yaitu milik Pak To terpakir sedikit kedalam kebun, tapi aku tidak melihat ada kehidupan di situ atau sedang membersihakan kebun toh tempo hari bude menyuruhku untuk membersihkan sebelumnya
Aku sempat bingung dan bimbang atau mungkin pak to di situ di panggil bude untuk membersihkan kebun memang aku lihat masih sedikit kotor dan banyak rumput tapi aku tidak melihat mereka atau mungkin mereka sudah selesai membersihkan kebun atau mungkin sedang membersihkan kebun milik budeku.
Ahhhhhhh… Pikiranku sangat kacau waktu itu, ada rasa dimana aku membayangkan kebun budeku di bersihkan oleh pak to atau mungkin pak to ingin mencelakai budeku, dengan tekad akupun melangkah ke pintu samping rumah budeku…. Dan benar tak jauh dari pintu itu aku mendengar orang mengobrol tepat nya di ruang tamu, kedengar sayup” mereka mengobrol, meskipun kurang jelas aku bisa mendengar obrolan mereka
Ti emang kowe ndak pengen punya suami, “Kata Pak To”
Bude Titi : Pengen lah Pak to. Mosok ndak pengen punya suami, tapi siapa yang mau ya?? Tanya Bude ke pak to
Kowe kuwi ojo galak-galak karo wong lanang, mosok ora pengen di sirami kebun mu kuwi “Pak to”
( Kamu Itu jangan galak-galak sama laki-laki, masa kamu ga pingin disirami kebun milikmu “Pak to”)
Hmmmm….. Asline pengen pak to, tapi piye maneh wong lanang e podo ora wani nyedak, “Kata Bude Titi”
( Hmmmm…… Aslinya mau pak to, tapi gimana lagi, laki-laki nya ga ada yang berani deket, “ Kata Bude Titi” )
Mendengar kan obrolan bude Titi dan pak to entah aku tidak ada keberanian untuk menceganya malah di situ aku merasa sange mendengar obrolan mereka. Aku urungkan niatku untuk mengetuk pintu samping rumah budeku. Segera aku mencari celah untuk melakukan pengintaian antara bude ku dan pak to…
Bersambung
Part 2
Mendengar kan obrolan bude Titi dan pak to entah aku tidak ada keberanian untuk menceganya malah di situ aku merasa sange mendengar obrolan mereka. Aku urungkan niatku untuk mengetuk pintu samping rumah budeku. Segera aku mencari celah untuk melakukan pengintaian antara bude ku dan pak to…
Setelah mendapatkan posisi pengintaian yang pas dan bisa melihat seisi ruang tamu bude dengan jelas aku melihat pak to dan budeku ini sangat akrab… di situ aku berfikir mungkin keakraban ini wajar karena masih tetangga meskipun rumah bude di dalam dan jauh.
Bude juga mengenal pak to baik, apalagi dengan istrinya pak to, mereka berdua sering melakukan kegiatan senam maupun kegiatan lingkungan bersama-sama
Disitu aku terbesit dari kata orang tua ku,
“Le jangan berduaan sama yang belum mukhrim atau belum menikah, nanti yang ketigannya setan”.
Benar apa kata orangtua ku bude dan pak to dalam kondisi berduaan, dirumah bude yang tempatnya jauh dari rumah tetangga yang lain, samping kanan rumah bude langsung sawah sementara di samping kiri rumah bude kebun bude yang biasanya menyuruh aku untuk membersihkan, jadi rumah bude jauh dari rumah tetangga.
Tapi aku yakin bude tidak akan bertindak jauh dan melenceng dari agama. Aku pun melanjutkan pengintaian ku di ventilasi rumah bude, aku perhatikan sekarang pak to sudah duduk di sebelah bude. Krn sebelumnya pak to duduk berseberangan dengan budeku di situ aku mulai curiga kenapa bude kok mengusir pak to? Padahal berduaan seperti yang mereka lakukan merupakan hal yang salah dengan kondisi rumah yang jauh dari tetangga, mungkin yang akan timbul adalah fitnah.
Tak lama setelah pak to pindah ke samping bude meraka berbincang dengan nada yang sayup-sayup pelan
“Sampean tuh cantik, bodynya montok, dan yang membuat lelaki mana pun melihat sampean langsung ngaceng”, Pak to
“Ahhh pak to bisa aja, montok dari mana coba, orang ban ketutup sama baju gamis dan kerudung panjang”, bude
“Apalagi melihat itu pepaya besar yang gantung di dada, ashhh rasanya pengen tak jepit kontolku di situ”, pak to
“ Astaghfirullah pak to, nyebut iling punya anak sama punya istri”, bude
Kalo di rumah pasti iling, tapi kalo di sini terus berduaan sama sampean jadi lupa yang dirumah”, kata pak to dengan muka yang menahan nafsu
Pak to pun semakin merapat ke sebelah bude, dan aku melihat tangan kiri pak to sekarang sudah di atas paha bude yang masih tertutup dengan gamis terusan dan kerudung panjang bude.
Tanpa sadar aku pun merasakan ada yang mengganjal di bawah sana, dan benar saja ternyata aku sange mendengar obrolan dan tingkah mereka berdua. Biasanya hanya bisa menonton di film Jepang affair tapi sekarang aku menyaksikan langsung live action dengan sedikit gemetar dan adrenalin bilang aku salah maka akan fatal akibatnya.
Aku lihat disana tangan pak to di turunkan bude, mungkin risih atau bahkan itu cuma Akal-akalan bude untuk mengetahui keberanian pak to
Dan benar tangan pak to di letak kan lagi di atas paha bude, dan sekali lagi bude turunkan tangan pak to bukan menepis nya.
Sekarang aku melihat tangan pak to lebih berani, bukan hanya di taruh tetapi sekarang cenderung meraba, disitu aku melihat bude seperti membiarkannya.
“Ti sampean cantik, pasti sampean pengen merasakan kenikmatan duniawi”, pak to
“Hmmm, ” bude.
Seperti terhipnotis bude hanya bisa mendehem dengan muka sayu seperti menahan sesuatu yang ada di dalam tubuhnya.
Tangan pak to pun sekarang tidak ada di atas paha bude, melainkan sudah di dalam gamis bude, entah dari kapan gamis bude sudah terangkat sampai ke lutut bude.
Mungkin kah pak to bisa melakukan guna-guna, pikiranku pun berkecamuk saat menyaksikan mereka berdua.
Semakin dalam tangan pak to kepangkal paha bude dan sedikit begeser duduknya mendekat ke bude. Tanpa aba-aba langsung bibir bude disambar oleh pak to
“Hmmm shhhhhhh” hanya itu yang keluar dari mulut bude.
Seperti mendapatkan lampu hijau, sekarang pak to mulai berani dengan membelai kepala bude yang tertutup kerudung.
Sedikit canggung bude melakukan cipokan itu dengan pak to, mungkin faktor dimana bude belum pernah melakukan itu.
Tapi dengan sabar pak to membimbing bude. Ti sampean coba lepaskan belenggu itu, dengan sedikit menghembuskan nafasnya di telinga bude
Tanpa sadar bude pun menyambar mulut pak to dengan ganas, mereka pun berciuman sangat panas seperti pasangan yang lama tak berjumpa
Shhhhhh benar gitu ti, sruupppttt srttttt, suara pak to
Mmmmmmmhhhh, pak to serrrttttt srupptttthhh
Tangan pak to pun langsung meremas kedua payudara bude, dengan agak kasar
Aghhhhhh pelannnnn shhh sakit pak tooooo, dengan sedikit mendelik mata bude
Menyaksikan live action tersebut akupun dengan cepat mengambil ponselku di saku untuk mengabadikannya buat koleksi sendiri.