Part 1 Perkenalkan namaku Niar (32 Tahun) aku merupakan seorang guru disalah satu sekolah menengah pertama di desaku, dulunya aku seorang janda selama kurang lebih 5 tahun, namum 5 bulan yang lalu telah dipersunting oleh salah satu guru juga di desaku dia mengajar di Sekolah Dasar namanya Mas Panji (35 Tahun) kini aku sedang mengandung hasil buah cinta kami, usia kandunganku sudah memasuki bulan ke 7, aneh bukan Disaat aku baru menikah 5 bulan tapi usia kandunganku sudah memasuki bulan ke 7? Yah Aku dan mas panji menikah saat aku sudah hamil, mas panji tetap betanggung jawab atas perbuatannya padaku, aku pun yang juga sudah sangat cinta pada mas panji sudah memberikan segalanya pada dia. Pagi hari seperti biasa, aku dan mas panji bersiap untuk pergi mengajar. “Syg kamu cuti kapan sih? Udah gede gini perutnya blm cuti, kasian aku liat kamu syg” ucap mas panji yang langsung memelukku dari belakang saat aku sedang memakai jilbab. “Iya mas, tenang aja selesaiin anak semester dulu minggu depan, baru aku cuti, pak jaka juga bilangnya gitu sih nnt selesain semester anak-anak dulu” “Tapikan kasian kamu, aku ngak tega syg liat kamu capek, mana kandungan kamu udah gede gini, masih tetap kerja” “Ngak papa kok mas, aku kuat kok, anak kita juga kuat kok” aku yang masih dipeluk mas panji dari belakang, tibatiba tangan nakalnya meremas payudaraku. “Mas loh jangan atuh, semalamkan udah nengoknya sama mainin susunya, ntar malam aja lagi, kita nih mau pergi ngajar” ucapku sambil melepaskan ramasan tangan mas panji pada payudaraku, akhir-akhir ini nafsu birahiku sangat luar biasa, mungkin saja ini bawaan hamil. “Ntar malam janji ya, udah janji sama suami loh” mas panji dengan suara manjanya masih memelukku dari belakang. “Iya mas, blm jadi suami saja aku kasih, apa lagi pas udah jadi suami” ucapku. Aku dan mas panji waktu itu menjalin hubungan pacaran selama 3 tahun, namun mas panji berani meniduriku ketika 2 tahun berjalan kami berpacaran, ya meski awalnya mas panji selalu menggunakan kondom karena katanya takut aku hamil ya maklum dia perjaka asli waktu itu, namun semakin hari aku tidak tahan karena mas panji blm memberikan kejelasan hubungan kami, aku pun main gila ketika dia meniduriku aku menyuruhnya untuk tidak menggunakan kondom, awalnya dia tdk mau namun ya namanya Cowok kalau udah dienakin mana sadar, mas panji keluar untuk pertama kalinya didalam memekku waktu itu, setiap kali kami berkencan selalu menyempatkan waktu untuk ngentot dan mas panji sudah tdk pernah menggunakan kondom serta selalu mengeluarkan air maninya di dalam rahimku, 1 bulan berlalu aku telat datang bulan dan ya benar aku hamil, mas panji awalnya kaget mengetahui aku hamil, namun dia tetap bertanggung jawab atas anak yang ada di dalam kandunganku. Aku dan mas panji pun tiba didepan gerbang sekolah tempatku mengajar, dia mengantarku dulu dan setelahnya dia pergi jg ke kantornya. “Hati-hati, jaga kandungan kamu baik-baik, mas ngak pengen kamu kecapean” “Iya mas bawal deh, giliran ngentot jg kasar banget mainnya” “Tapi enak kan” tawa mas panji sambil mencubit pipiku dan pergi meninggalkan ku untuk segera ke tempt dia mengajar, jarak antar Sekolah tempatku mengajar dan mas panji yang kurang lebih 15 menit. Aku pun masuk kedalam sekolah dan segera menuju ruang para guru, namu tiba-tiba aku melihat pak agus (40 Tahun) guru olahraga di sekolah ini beliau baru saja datang dan menghampiriku. “Bu niar, makin gede aja perutnya, blm cuti ya bu? Ibu Darsi udah cuti bu, masa ibu blm” tanya pak agus. “Yah bu darsi bukan wali kelas pak, kata pak jaja aku nahan dulu sampai semesteran anak-anak selesai kerena aku wali kelas pak” ucapku. Bu darsi (37 Tahun) merupakan guru jga di sekolah ini, dia sedang hamil sama sepertiku, tapi dia cuti lebih awal karena beliau bukan walinkelas tapi kata kebanyakan guru-guru disini karena bu darsi keistimewaan pak jaka (42 Tahun) ya karena mereka sering banget pulanh bersama dan bu darsi sering di dalam ruangan pak jaka bahkan sempat beredar kabar kalau anak uang di kandung bu darsi itu anak pak jaka, tapi apa pun itu ya saya tidak memperdulikan itu ya biarkan itu jadi hak mereka. POV BU DARSI Flashback 6 Bulan yang lalu. “Pak saya hamil” ucapanku yang membuat pak jaka kaget. “Ibu yakin itu anak saya ?” “Iya pak, karena katanya bidan ini sudah 2 bulan, sedangkan suami saya baru pulang sebulan yang lalu pak” “Jadi harus bagaimana bu?” Tanya pak jaka dengan muka cemas sambil melihatku. “Suami saya ngak tau tentang hitungan kehamilan, dia taunya ini anak dia pak, saya hanya ingin memberi tau bapak bahwa anak yang saya kandung ini anak bapak” ucapku yang sudah tidak mampu menahan air mata, pak jaka pun langsung berdiri menuju padaku dan memelukku sambil menenangkanku. “Ya udah bu, ngak usah nangis, yang penting kalau ibu pengen anak itu ya saya jg ikut senang, karena itu juga darah daging saya, ini tetap jadi rahasia kita” “Iya pak, saya sayang banget sama bapak, tapi apa daya pak kita sudah mempunyai pasangan, tapi dengan adanya anak ini jg sebagai bukti kalau bapak tau saya sayang banget sama bapak”. *Zaman Sekarang* Hari ini merupakan hari terakhir aku masuk kerja, ya karena kehamilanku sudah memasuki bulan ke 8, Para guru lain sudah meninggalkan ruangan untuk menuju kelas mereka mengajar, aku melihat situasi karena ingin menemuai pak Jaka kekasihku di ruangannya, setelah kulihat aman aku langsung menuju ruangan pak jaka Tok… tok… tok…. “Permisi pak, saya darsi pak” “Ya masuk aja bu darsi syg” aku pun langsung membuka pintu saat mendengar perintah dari pak jaka. “Darsi sayang tubuhmu makin montok saja, buat mas ingin meramas-ramasnya” pak jaka melihatku benar-benar penuh nafsu “Mas jak bisa aja, yang buat montok gini jugakan bapak” aku pun langsung duduk dipangakuan pak jaka “Darsi syg, setelah ini bagaimana aku bisa menikmati tubuhmu lagi jika kamu sdh cuti besok? Sehari saja tdk bertemu denganmu rasanya kontol mas seperti sebulan tidak menegok memekkmu” tangan pak jaka langsung meramas payudaraku yang semakin bengkak “Ahh bapak jangan keras-keras ramasnya, ntar banjir loh karena udah ada asinya tuh pak, nnt kita atur waktu aja pak, suami sayakan pulang kerja malam, tapi ngak boleh di rumah sy kalau mau nengok anaknya, harus di luar pak, ngak enak sama tetangga nnt” “Iya darsi sayang, ayo darsi puasin mas jaka, bsk kamu udah ngak masuk nnt mas rindu loh sama kamu sayang” Aku dan mas jaka pun saling bercumbu satu sama lain, mas jaka pun langsung membuka baju yang ku kenakan dan mennghisap payudaraku dengan penuh lahap “Ahh mas isapin terus, nikamtin aja dulu susunya mas sebelum anak kita lahir” aku yang makin tidak terkendali dengan permainan lidah mas jaka, sangat berbeda dengan biasanya ya mungkin karena ini hari terakhir aku masuk kerja. “Mas ahh enak banget isapan kamu, sampai banjir gitu tuh susunya” “Slup iya darsi sayang, aku harus jadi pejantan tangguh hari ini, sebelum betina kesayanganku udah cuti bsk slup” isapan demi isapan makin membuatkan tdk tertahan, aku hanya bisa memeluk tubuh mas jaka karen rasa nikmat, setelah puas dengan Payudaraku, mas jak menutunku ke sofa yang ada di ruangannya, dia langsung melapskan baju dan celana pns berwarna coklat yang diakenakan, hanya menyishkan celana dalam yang sudah menojol karena kontol mas jaka. Aku pun langsung melakukan Hal yg sama, membuka rok yang aku kenakan. Aku langsung meraba bagian kontol pak jaka yang sdh mulai keras. “Aku isapin ya kontolnya pak” “Silahkan darsi, kontol ini milik kamu” aku langsung menurunkan celana dalam yang mas jaka kenakan dan Tuing kontol mas jaka yang besar tapi blm berdiri tegak ini langsung saja aku isap. Slup slup slup slup Isapan demi isapan pada kontol mas jaka yang semakin keras dan tegang itu membuat mulutku tidak mampu mempu menapungnya “Lebih dalam lagi darsi sayang ahh, isapan kamu bikin mas keenakan, ayo lastri” mas jaka pun yg merasa kurang puas langsung berusaha mendorong kepalaku agar lebih dalam lagi saat menghisap kontolnya “Gimana bisa mas, slup ah kontol bapak besar banget” Mas jaka tidak mempurdulikan perkataanku, malah dia makin mendorong kepalaku sehingga mulutku terasa sesak dengan kontolnya. “Jepit aja pakai payudara kamu darsi kontol aku” mas jaka pun melepaskan tangannya dari kepalaku, aku pun langsung menjepit kontol mas Jaka diantara payudaraku “Nikmat sekali darsi permainan kamu, andai kamu istri aku, sudah berkali-kali kau ku buat hamil ahh ahh” Aku merasa menang karena mas jaka benar-benar puas dengan jepitan payudaraku, aku setiap inci kontol mas jaka yang besar dan berurat serta warna kontol yang lumayan gelap, inilah kontol yang membuatkan berani berkhianat, kenikmatan yang tidak dpt kudapatkan dari suamiku. Aku menghentikan gesekan payudaraku pada kontol mas jaka, dan langsung saja berbaring disofa dan mengangkan sambil menatap penuh nafsu ke arah mas jaka, mas jaka yang mengerti dengan maksudku langsung saja menujuh ke arahku. “Wah basah banget yang memek bumilku ini, celana dalam kamu udah banjir banget darsi sayang” Mas jaka lansgung melucutinya dan menjilati bagian memekku, aku hanya bisa menahan rasa nikmat disetiap jilatan mas jaka “Mas ahhh lidah kamu pintar banget” aku yang tdk tahan hanyak bisa mendesah merasakan kenikmatan itu, kandunganku yg semakin besar ini membuat nafsuku semakin besar jg. Ahh… ahhh… mas aku rasa ingin keluar mas, enak banget mas. “Keluarin aja darsi syg slupp memek kamu indah sekali darsi” Mas jaka yang semakin liat memainkan lidahnya, membuatkan benar-benar tidak tahan, 5menit permainan lidah mas jaka membuatka ingin keluar. Serr…. serr…. serr… Ahh mas jaka kamu luar biasa aku orgasme mas ahh “Wahh kamu squirting banyak sekali darsi sayang” Aku hanya bisa terbaring lemas karena orgasme pertamaku yang bgtu banyak, itulah kenapa aku sangat bernafsu ketika bersetubuh sama mas jaka karena dia paling tau memuaskanku, bahkan sebelum kejantannya memasuki lubang kewanitaanku. “Aku masukan ya sayang” kontol mas jaka langsung diarahkan ke memekku, baru kepalanya saja yg masuk aku sudah merasakan sesak kenikmatan yang luar biasa “Ahhh mas meskipun udah berkali-kali tapi ahhh kontol kamu tetap susah masuk ke memekku ahh” “Iya darsi sayang, memek kamu jg makin menggigit aja syg, enak syg ah” “Lebih dalam lagi mas ahh puasin aku yanh lagi hamil anak kamu mas ah” “Iya sygku darsi” Mas jak terus memaksa perlahan-lahan kontolnya agar bisa masuk ke dalam memekku, aku hanya bisa manahan kenikmatan yang luar biasa diberikan oleh kontol mas darsi. Ahhh mas enak banget mas ahhh, kontol ahh kamu luar biasa mas. Aku makin merasakan sesak ketika kontol yang berukurang 18 cmn itu masuk memenuhi memekku. “Ahhh darsiku sayang enak sekali memekmu” perlahan-lahan mas Jaka mengejotku, kenikmatan demi kenikmatan aku rasakan, tidak lupa pula tangan mas jaka memainkan puting susuku yang membuat aku semakin menggeliat merasakan nikmat yang diberikan oleh mas jaka. Mas jaka mencabut kontolnya dari memekku lalu dia menarik kursi yang ada didekat mejanya, dan lanngsung duduk “Sini darsi syg, naik dipangkuanku syg” aku langsung saja menaiki mas jaka, sambil kuarah memekku pada kontol mas jaka dia bisa memasukannya, mas jak hanya bisa tersenyum puas karena aku mengerti maksudnya. Ahhh… ahhh…. pelan ahhh mas masukinnya. “Iya syg ahhh” bless kini kontol mas jaka masuk penuk memenuhi memekk” Aku pun mengantur tempo ketika sedang ngentot dengan mas jaka, ku goyangkan pinggulku hanya. “Ahhh darsi syg goyanganmu luar biasa, ahh bumil kesayanganku memekmu benar-benar menggigit” Sekitar 10 menit berada dipangkuan mas jaka aku seperti ingin orgasme lagi, mas jaka pun menyadari itu karena goyanganku yang mulai meredah “Sepertinya aku akan menang lagi, kenapa darsi syg? Mau orgasme lagi” Mas jak langsung mempercepat genjotannya serta menghisap payudaraku, kenikmatan luar biasa ini yang semakin membuatku sayang pada mas jaka. “Ahhh mas curang ahhh katanya kalau aku diatas ahhh mass” mas jaka sama sekali tidak memperdulikannperkataanku, tiba-tiba aku squirting lagi Ahhh serr ahh serr…. Aku hanya bisa terkulai lemas diatas tubuh mas jaka sambil memeluk tubuhnya. “Mas udah ya aku ngak kuat mas” “Itu namanya curangnya, yang puas 1 orang doang, masa kamu doang” “Ini udah mau jam istirahat mas, ntar kalau aku keluar jam istirahat banyak yg lihat” “Jam istirahat masih lama 30mnit” ucap mas jaka sambil mengangkatku dari pangkuannya, aku melihat kontol berurat itu masih benar-benar tegang, bagaimana bisa mas jaka sekuat itu? Selamat beberapa bulan menjalin hubungan sama mas jaka memamg nikmat kontolnya itu luar biasa. “Buruan nunging, supaya mas selesaiin semuanya” mendengar perintah mas jaka aku pun langsung nungging. Langsung aja kontol mas jaka menuju lubang memekku itu. Ahh mas enak banget mas “Katanya udah aja tdi, giliran masuk malah keenakan” perkataan mas jaka memang benar, aku merasa sudah tidak mampu, tapi kontolnya benar-benar membuatku ketagihan. “Pokoknya darsi seperti kata bidan, kalau udah 9 bulan kandungan kamu harus aku tengok tiap hari” “Ahhh mas aja blm 9 bulan udah nengokin dede terus ahhh ahhh” Mas jaka terus menggenjotku dari belakang setiap gesekan kontolnya di memekku membuatku benar-benar ketagihan. “Mas aku udah mau keluar lagi mas” “Tahan darsi mas juga, nnt keluar bareng aja sygku darsi” Tempo genjotan mas jaka makin kuat sehingga desahanku makin kuat Ahhh ahhh ahhh mas ahhh Suara desahan memenuhi ruangan mas jaka, “jangan kencang-kencang darsi syg, ntar orang dengar ahhh, darsi keluar bareng ya ahh” Gerekan mas jaka pun makin tak karuan, semaki kuat genjotannya. “Mas aku keluar ahhhh” “Iya darsi syg aku jg ahhh” Crottt crottt crottt crottt Aku merasakan Sperma mas jaka memenuhin rahimku, kontolnya yang berdenyu didalan memekku. “Mas jaka aku sayang sama kamu mas” “Iya darsi, mas juga” Mas jaka pun mencabut kontolnya dari memekku, dan benar rahimku tidak mampu menampun sperma mas jaka pun keluar. “Tunggu mas ambilin tisu” “Iya mas” Mas jaka pun langsung menglap sperma yg tidak tertampung tdi. “Auuu mas” aku sempotan memegang perutku karena tendangan anak dalam kanadungaku. “Dia nendang lagi darsi syg?” “Iya mas” aku yang menahan kesakitan “Udah anakku sayang jangan nendang mama lagi sakit katanya, tdi papa udah tengok loh masa nakal gitu” aku hany bisa tertawa melihat tingkah mas jaka, namun benar saja Anak dalam kandunganku sudah tdk menendang lagi. Mas jaka pun memakaikan ku rok yg tdi ku kenakan serta baju, bahagia sekali mempunyai suami seperti mas jaka, andaikan istrinya sekarang adalah aku. Kami berdua pun sudah kembali mengenakak pakaian yang tdi kami kenakan, aku pun meninggalkan ruangan pak jaka. Saat ingin keluar pak jaka memberikanku uang 5jt untum kesiapan lahiran anaknya, iya bagaimana pun mas jaka jg bertanggung jawab atas kandunganku. Saat tiba di ruangan guru, aku kaget melihat bu Niar sedang sibuk memeriksa tugas. “Dari mana bu dar?” “Dari depan tdi makan, knp bu?” “Oh ngak, mau nanya aja, katanya ibu hari ini terakhir masuk ya?” “Iya bu, kata pak jaka gitu, ibu kpn cutinya” “Saya habis anak-anak semester, ya kata pak jaka karena aku walikelas” “Oh iya bu, saya ke meja dulu ya bu” aku pun meninggalak bu niar, sebenarnya bukan karena kamu wali kelas bu. Karena aku adalah keistimewaan pak jaka.