Cerita Bokep | Perkenalkan namaku Gunawan, umurku saat ini 27 tahun. Setelah lulus dari kuliahku, aku langsung bekerja disebuah rumah sakit swasta yg terkenal karena saat kuliah aku mengambil jurusan kedokteran.
Aku bekerja sudah lebih dari 1 tahun sehingga aku sudah boleh membuka praktek dirumah sendiri. aku juga termasuk dokter yg pintar dan cerdas diantara dokter-dokter yang lainnya,
karena pemilik rumah sakit juga memberikan penilaian tersendiri kepada dokter-dokter yg bekerja disitu. Di rumah sakit aku cukup terkenal dengan banyak sahabat karena aku orangnya mudah bergaul.
Sejak membuka praktek dirumahku sendiri, penghasilanku semakin bertambah, jadi kehidupan ekonomiku sekarang berkembang dengan cepat.
Banyak yg rela antri untuk berobat denganku. aku juga selalu menerima panggilan untuk datang kerumah pasien, yang tidak bisa datang ketempat praktekku. Sehingga pasien bisa sangat akrab denganku.
Sampai akhirnya aku ditugaskan oleh rumah sakit untuk berdinas di desa selama beberapa minggu ke depan.
Akhirnya aku berangkat kedesa yg sudah ditentukan oleh rumah sakit tersebut. Disana aku mendapat penginapan rumah milik warga yg seadanya saja, dan aku pun menerimanya.
Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang kabarnya sedang mengalami sakit parah. setelah aku datang ternyata sakitnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya terkena flu berat disertai kurang darah.
Jadi dengan suntikan dan obat dokter yang biasa aku meredamkan penyakitnya. Saat aku mau meninggalkan rumah si pasien Janda itu, ternyata jembatan di tepi sungai jebol, dan aku tidak bisa melewatinya.
Hingga mobil bututku terbenam setengah. Muncullah Air di mana-mana. Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu Janda Binal itu menawarkan aku untuk menginap di rumahnya.
Di kamar yg sempit itu, si ibu Janda segera tertidur dengan pulas, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yg ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali wajahnya, maklum, umurnya mungkin sekitar 20 puluhan. masih masa-masa ABG” menurutku
Pak dokter, maaf yaa, kami tidak dapat menyuguhkan apa-apa, dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih berpetir-petir.
Dan untuk melewati waktu, aku banyak ngobrol kepadanya, yang ternyata bernama Janda Adelia. yang suaminya meninggal karena kecelakaan. Karena hanya berdua saja dengan anaknya di rumah ini.
Saat aku melirik ke jam, ternyata jam telah menunjukkan dua dini hari, dan aku lihat Adelia mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur aja, dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Adelia yang mulai merebahkan diri.
Tampak rambut Adelia yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yg membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Adelia berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yg montok dengan belahan yg sangat dalam.
Pinggangnya yg ramping dan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantangku. Aku coba merebahkan diri di sampingnya.
Melihat dia tidur terlelap, Aku mencoba meraba buah dada Adelia yang begitu menantang, kebetulan dia tidak memakai BH. Teraba puting susunya yg mungil. dan perlahan-lahan ketika aku mencoba melepaskan bajunya,
Ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Adelia terbangun. Lalu aku mulai dekatkan bibirku ke puting susunya yang sebelah kanan, Aku juga mulai merasakan kemaluanku membesar. Jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susunya yang sebelah kiri
Lama kelamaan dia pun mulai terbangun, namun aku segera menutup bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku cipok bibirnya sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Adelia yang tadinya agak tegang, kini mulai rileks
Setalah aku yakin Adelia tidak akan berteriak, lalu aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan rok mininya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya.
Ternyata Adelia sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah aku melepaskan roknya yg sekaligus dengan celana dalamnya juga.
Kelihatan dengan bulu kemaluan yg tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu. Kujulurkan lidahku untuk menjilati klistorisnya, tetapi lama kelamaan dia menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu.” pikirku
Janda Adelia binal ini membiarkan aku bermain dengan bibir vaginanya, Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Adelia melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami berdua sama-sama bertelanjang bulat, lalu berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan anaknya yg tadi menawariku minum sudah tertidur nyenyak.
Mata Adelia tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah penisku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, Kutarik kepala Adelia dan kusodorkan kemaluanku ke arah bibirnya yg mungil.
Ternyata Adel tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Lalu tangan kananku mengelus buah dadanya sedangkan tangan kiriku Menyongkel-nyongkel kemaluannya.
Aku memajukan penisku makin dalam memasuki lubang mulut Adelia. Kedua tanganku kini sibuk memainkan kemaluannya. Aku mainkan jariku di bagian klistoris itu yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan adelia mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat untuk di setubuhi”pikirku
Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Adel, dan kudorong dia hingga telentang. tanpa di perintah dia sudah mengerti maksudku, Adelia mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya untukku sodok…
Breeeesss… Masuklah kontolku di dlaam lubang memeknya.
Kemudian aku dorongkan penisku perlahan-lahan dengan menyusuri liang senggema Janda Binal ini. masih terasa agak seret majunya, Karena Adel telah menjanda beberapa tahun, dan agaknya belum merasakan penis laki-laki lagi sejak itu.
Gerakan bokongku ternyata membangkitkan birahi Adel yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur juga, kadang kala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala penisku terasa di putar-putar oleh memeknya yang makin membasah.
Tidak terasa, Adel suara desah-desahannya, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membara.
Jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama pantatnya, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar beberapa menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Adelia.
Aku hentakaan seluruh penisku sedalam-dalamnya…
Crooot… Croooot…”tersemburlah air maniku ke dalam lubang memeknya yang masih seret itu.
Aku tidak tau berkata apa lagi, jika aku salah melakukan hubungan sex ini dengan menyemprot ke dalam memeknya.
Dan tak lama terasa badan Adelia menggelinjang… “Aaahhhh” dengan di iringin suara desahan,
Karena aku lemas, aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya. Badanku dan badan dia hanya terpisahkan oleh toked yang mantap.
Penisku mulai melemas dan mengendur, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan memeknya itu. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Adelia yang berkeringat, aku bisikin ke telinganya, Terima kasih ya sayang udah mau jadi pasien ku.,,,,,,,,,,,,,,,,,
–