Setelah menikah dengan Mas Pras adel hanya tinggal di rumah berpikir hidup bergantung dengan gaji suaminya adalah cukup ternyata tidak. Angan angan Adel utk punya rumah sendiri ternyata sulit tapi suaminya Pras berusaha memenuhi keinginan istrinya Mereka membeli rumah agak dipinggiran kota, kompleks perumahan kecil di daerah Sidoarjo Sedang suaminya bekerja di Surabaya Tiap hari suaminya naik motor utk bekerja. Cicilan bank trrnyata cukup berat, memaksa adel mencari pekerjaan untuk menopang hidup Adel berumur 23 tahun, cantik, tinggi 163 cm. Berhidung mancung berat 50 kg dengan ukuran bh 34 B cukup menggoda berkulit putih ada campuran belanda dari ayah ya. Sedang suaminya Pras berumah 27 tahun lulusan manajemen D3 hanya bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta. Adel lulusan D1 seketaris , hampir seminggu melamar ke berbagai tempat. Sibuk mengirim lamaran kerja Beberapa interview sempat dia terima Akhirnya lowongan kerja sebagai kasir sebuah spa keluarga di surabaya Mula mula hanya sebagai kasir, karena semua yang bekerja cukup baik, adel sangat akrab dengan semua yang bekerja di sana Ada 2 kasir yang bergantian dengan Adel, dan 9 orang terapis, 7 orang wanita dan 2 orang pria Semuanya masih cukup muda dari usia 23 tahun sampai usia 30 tahun. Adel cukup dekat dengan 5 orang terapis di sana Yaitu Dina usia 26 tahun ibu 1 anak paras manis dengan tubuh berisi tapi tidak gemuk maya usia 27 tahun single parent berpenampilan cukup cantik tubuh langsing dengan ukuran dada cukup menantang nina usia 24 tahun nikah belum punya anak cantik putih khas sunda mas Zulfa usia 25 tahun belum menikah berbadan tegap cukup ganteng mas charlie umur 30 tahun menikah 1 anak berbody mirip ade rai walau lebih kurus. Mereka sering diskusi dan ngobrol bareng saat istirahat. Sehingga adel belajar memijat dari mereka dan mulai mahir memijat. Kadang kalau capai mereka saling memijat. Lama lama adel juga ikut mengantikan terapis kalau tamu cukup banyak. Adel hanya menerima tamu wanita. Suatu sore saat pekerjaan beres, Adel dan Nina berkumpul di ruang istirahat saling cerita. Adel iseng tanya ke Mba Nina, ” mba pernah mijat pria, rasanya gimana ? ” ” Awal pertama ya deg deg an juga Mba, tapi lama lama biasa ” jawab Nina ” Kalau pijat bareng pasangan biasanya tenang Mba ” jawab nina lagi ” Yang engga tenang yang mana Mba ” tanya adel penasaran ” Kalau kita mijat tamunya hanya pria sendirian ” jawab Nina sambil senyum ” Kadang ada yang genit, rajin menjamah dan minta dijamah ” kata nina ” Maksudnya Mba ? Engga ngerti saya ” tanya adel bingung. Nina tertawa ” Kadang seperti tamu wanita lain, biasa aja, beberapa genit, pegang pegang badan kita, kadang minta itunya minta kita mainin ada juga minta kita buka baju kita ” penjelasan Nina Adel kaget. ” Terus mbaaa ngapaian” tanya adel penasaran ” Dulu saya nolak halus Mba , lama lama kebutuhan hidup ” jawab nina Adel shock mendengarnya. ” Mereka ngasih tip nya gede lhoo, tapi kita jangan gampangan, kita harus jual mahal, tapi susah juga sich Mba, kadang aku perlu banget uangnya ” penjelasan nina datar. Adel berpikir, dia dan suami juga sampai ngirit luar biasa untuk cicilan rumah belum kadang ada keperluan dadakan lainnya. ” Awal awal rasanya gimna Mba ” tanya nina penasaran ” Mba coba pijat mas Zulfa atau mas charlie aja dulu ,” jawab nina tersenyum “Ihhh mba, aku khan malu ” kata adel sambil memukul nina dengan bantal kecil Nina hanya tertawa ” Mau aku panggil engga nie untuk percobaan ” kata Nina tertawa. ” Engga ahhh, mbaaa, aku pikirinnn duluuu ” jawab adel Selang beberapa minggu, Adel dan suaminya bertengkar kecil , biasa pasti soal keadaan keuangan mereka. Adel harus membantu adiknya masuk sma Sampai di tempat kerja Adel berpikir keras sampai ngelamun di ruang istirahat. Waktu istirahat Adel ketemu Mba Maya, yg keliatan selalu ceria dan tampil modis ” Mba, aku mau tanya donk ” tanya adel ” Tanya apa sayang ” jawab Maya manja ” Maaf mba, mba sering mijet pria, maaf mba, kalau ada yang iseng gimana Mba ” tanya adel ragu ragu. Maya malah tertawa, lalu menarik nafas terus melihat adel. ” Dulu mba takut, bahkan waktu pertama setelah beres nangis, mba tau maksud adel tanya kearah mana ” penjelasan Maya sambil melihat ke mata adel. ” Tapi lama lama biasa adel , kamu coba aja ” kata maya tersenyum ke adel Esok harinya Adel masuk seperti biasa , 3 orang terapis wanita tidak masuk 2 cuti dan 1 orang ternyata jatuh sakit. Karena hari itu senin, biasanya spa relatif sepi. Dari pagi masih cukup sepi hanya ada 5 tamu sejam dibuka pukul 10 pagi sampai dengan jam 3 sore. Adel agak terkantuk kantuk menunggu dikasir. Jam 3.10 datang 2 mobil masuk parkiran. Muncul rombongan Bapak Bapak berjumlah 5 orang. Adel langsung bangkit berdiri kemudian menyambut ” selamat sore Bapak Bapak, selamat datang di xxyyy spa. ” ” Selamat sore kembali ” ” Sore ” Selamatttt sore Mba ” balas Bapak bapak ada yang cuma menggangguk pelan ” Silahkan dipilih paket spa nya ” kata Adel dengan ramah dengan senyum manis nya. Para tamu rata rata berumur sekitar 50 tahunan, sebagian beruban dan bertubuh agak tambun. Hampir semua memilih paket seragam dan meminta terapis wanita. Adel dengan sigap mengantar semua ke room masing masing. Kemudian Adel memanggil terapis untuk bersiap ke room masing masing tamu. Adel baru sadar. Adel lupa, hanya ada 4 terapis wanita. Dan tidak mungkin untuk membatalkannya Jantung adel berdebar. Para terapis wanita sudah siap keluar ruangan terapis. ” Mba nina ” panggil Adel ” Ya kenapa Adel ? ” Jawab mba nina Adel menjelaskan situasinya Mba Nina hanya tersenyum dan menjawab ringan ” waktu Adel untuk menerima tamu pria ” lalu meninggalkan adel Mba maya melihat itu ikut tersenyum lalu nerkata ” mas charlie jaga di kasir ya gantiin Adel, adel mau kerja nie .” ” Siapp Mba ” jawab Charlie berdiri lalu keluar ruangan Jantung Adel berdebar sambil membawa kotak isi keperluan spa dari Handuk dan oil lalu keluar ruangan menuju room spa paling ujung. Adel menarik nafas, lalu mengeluarkan perlahan kemudian mengetuk pintu ” Permisi Pak ” kata Adel membuka pintu ” Oh ya ” kata Si Bapak sambil melihat ke Adel dan tersenyum. ” Lhoo Mba yang dikasir ternyata ” kata Sibapak agak kaget. ” Iya Pak, terapisnya ternyata berhalangan , jadi saya gantikan ” jawab adel malu malu sambil menunduk malu. ” Tapi biasa memijat khan Mba, namanya siapa ? Tanya Si Bapak ” Saya Adel , biasa kok Pak cumaa, ehh ” jawab adel malu malu sambil melihat ke si bapak Si bapak agak gemuk mulai beruban berkulit coklat tua sambil melihat selurih tubuh adel. Adel seperti ditelanjangi. ” Saya Hans , cuma kenapa Adel ? Tanya Pak Hans sedikit menyelidiki ” Eh, pertama mijat lawan jenis Pak ” jawab Adel pelan ” Wahhhh, saya pertama donk, beruntung saya, hahahaha ” balas Pak Hans “Silahkan pakaian Bapak dilepas dan mengenakan celana pendek ini ” kata Adel tersenyum sambil memberikan celana pendek lalu pamit menunggu di luar room. Adel keluar lalu menutup pintu dan menunggu di luar room. Hanya dia seorang yang menunggu di luar, terapis yang lain di dalam room masing masing. Adel jadi mengerti terapis yang lain langsung siap menerima tamunya dalam keadaan telanjang. 3 menit Adel menunggu dengan kecemasan. Sudah makin terlanjur, dia tidak bisa mundur. Adel mengetuk pintu room, ” Permisi Pak ” kata adel sambil melihat ke Si Bapak yang sudah terbaring telungkup di meja pijat ” Yah ” jawab si Bapak pelan . Adel langsung mendekati meja pijat. ” Saya mulai ya Pak ” kata adel pelan kemudian tangan adel mulai memijat pergelangan kaki Pak Hans. ” Sudah menikah Adel ? ” Tanya Pak Hans “Sudah Pak ” jawab Adel pelan “Sudah punya anak ? ” Tanya Pak Hans ” Belum Pak ” jawab adel singkat .” Baru menikah ? ” Tanya Pak Hans lagi ” Hampir 1 tahun Pak ” jawab adel pelan ” Oooo ,masih pengantin baru donk, masih enak enaknya nie ” kata Pak Hans tertawa Pijatan Adel sudah ke punggung tapi belum memakai oil. Lalu Adel menuangkan oil dan mulai dari telapak kaki kembali Sesi pijatan bagian tubuh belakang tidak da masalah. “Maaf berbalik ya Pak ” bisik adel pelan sambil menepuk perlahan pundak Pak Hans Pak Hans berbalik badan Adel mulai memijat kaki bawah Setelah mulai memijat lengan Pak Hans tidak lama. ” Adel, kalau ML bisa sama saya ” tanya Pak Hans santai Adel kaget Tidak ada jawaban dari Adel Jantung adel berdetuk kencang ” Maaf Pak, kalau itu saya engga bisa ” jawab Adel pelan ” Bisanya apa ? ” Tanya Pak Hans sambil melihat tajam ke Adel ” Saya hanya bisa pijat ” kata Adel “Ohh pijat ini saya ” kata Pak Hans sambil memegang penisnya dari luar celana pendeknya ” Ohh tidak Pak, hanya pijat badan saja Pak ” jawab adel buru buru. Pak Hans diam sambil berpikir ” Bantu saya bisa, saya kasih tips lho ” pinta Pak Hans ” Maaf bantu apa Pak ? ” Jawab adel ragu ” Ngocok aja ” perintah Pak Hans ” Saya engga berani dan tidak bisa Pak ” jawab Adel agak ragu ” Engga dapat tips dari saya ? ” Tanya Pak Hans tidak kurang akal ” Mau Pak, tapii…. ” jawab Adel “Gini aja, kamu liat saya ngocok ya sambil lepas pakaian aku kasih 300 ribu ” pinta Pak Hans sambil tersenyum memandang Adel menahan nafsu. ” Enggaa Pak, adel malu, masa harus lepas pakaian ” jawab adel sambil ragu, dia memerlukan uang juga sebenarnya Dia mulai ingat perkataan mba nina dan mba maya ” Engga usah semua , hanya pakaian atas aja, bh masih dipakai ” kata Pak Hans makin semangat dan penisnya mulai mengeras dibalik celana pendek Pak Hans sudaj tidak tahan ingin melihat payudara Adel. Kelihatan Adel ragu. ” Gini saja Adel,buka kancing kemeja kamu saja, saya kasih 300 ribu ” kata Pak Hans ” Ini sudah paling tinggi lhoo, yang lain 300 sudah sama ngocok ” tegas Pak Hans sambil tersenyum ” Hanya buka kancing baju Pak ? Tanya Adel penasaran, toh hanya buka kancing baju, Adel masih mengenakan bh. Adel berpikir, mirip orang renang saja, pakai baju renang kok. ” Iya hanya buka kancing baju kamu semua adel dan temanin aku ngocok sampe keluar ” kata Pak Hans sambil menurunkan celana pendeknya. Adel tertunduk malu ” Lho kok belum dibuka ” kata Pak Hans sambil senyum penuh kemenangan. Jantung Adel masih berdetuk kencang. Adel menarik nafas panjang. Perlahan tangannya meraih kancing baju bagian atas Satu demi satu kancingnya dilepas Sedikit demi sedikit belahan dada nya yang putih dan montok terlihat. Hari ini adel mengenakan bh warna merah tua, hal ini menambah kesan sexy. Mata Pak Hans tidak lepas menatap setiap pertunjukan yang adel lakukan. Adel masih berdiri di samping Pak Hans sambil tetap menundukkan kepala. ” Agak dibuka dong Adel, gimana saya mau lihat keindahan susu kamu ” kata Pak Hans cuek dan tersenyum ” Khan perjanjiannya hanya buka kancing Pak ” kata adel memegang kedua ujung seragam kerjanya Hari ini seragam kerjanya berupa baju lengan pengen warna coklat muda dipadu rok panjang warna yg sama. ” Saya tambah jadi 500, adel lepas baju atas , gimana ” kata Pak Hans tersenyum sambil matanya tidak lepas di belahan dada adel yang menggoda. Adel berpikir lama, dengan 500 ribu, cukup besar dan bisa menutupi cicilan rumah bulan ini walau masih kurang 1,5 juta lagi. “800 Pak ” kata adel tiba tiba, dia sendiri kaget kenapa dia yang mulai berani menawarkan harga dirinya. ” Baik, buka bajunya dan duduk di sebelah saya ” perintah Pak Hans makin semangat mengocok penisnya yang sudah tegak berdiri. Adel mendekati Pak Hans lalu duduk di meja pijat pak Hans. Menarik nafas lalu melepas baju atas ya. Mata Pak Hans melotot melihat moment saay adel melepas kemeja nya Payudara Adel makin membungsung mengoda karena saat adel melepas baju dari tangannya dia harus menegakkan badannya. Mata Pak Hans makin berbinar melihat belahan dada putih yang montok dan ramum milik adel terpampang di depan matanya. Beberapa kali mata adel sempat melirik ke penis pak Hans Penis Pak Hans berukuran sama dengan mik suaminya. Adel baru pertama kalinya melihat oenis orang dewasa selain milik suaminya. Penis Pak Hans mulai mengeluarkan percum. Cairan pelumas yang menandakan Pak Hans terangsang cukup hebat Tangan Pak Hans mengocok kencang batang kemaluan nya. ” Payudara adel montok dan masih kencang ” rayu Pak Hans sambil matanya tidak lepas menatap bongkahan payudara adel yg hanya ditutupi bh merah tua yang sexy. Adel hanya tersenyum Adel mulai terbiasa Waktu berjalan sudah hampir 5 menit. Tapi belum ada tanda tanda Pak Hans keluar. ” Adelll, tali bhnya diturunkan dongg , biar saya cepat keluar ” kata Pak Hans ” Jangan Pak, cukup segini saja ” jawan adel sambil berusaha tersenyum ramah ” Saya tambah 200 , turunin talinya donk biar lebih menggoda dan cepat keluar ” pinta Pak Hans tersenyum. Adel berpikir, lumayan ” cicilan tinggal kurang 1 juta lagi ” Adel kembali menarik nafas. ” Hanya diturunkan ya Pak, tidak lepas lho ” kata Adel mulai tambah berani Pak Hans mengganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan matanya terus menatap ke bulatan payudara Adel. Jari jemari adel menyilang menurunkan tali bh merah nya kebawah ke sini lengannya. Sekarang bulatan payudara Adel makin terlihat. Areola pink kecoklatan bagian atas mulai keliatan. Mata Pak Hans melotot melihat penampilan adel saat ini. Tangan kanan Pak Hans mengocok cepat penisnya yang berdiri tegakkk ” Aahhhhhhhhh, ahhhhhhhh, susu nyaaaa montookkk bangettt, putihhhhhhh ” desah Pak Hans. Payudara putih adel terlihat montok dan sekal dengan garis tipis urat urat nadi berwarna hijau makin menggoda kulit pulit payudara adel. Buah dada sebesar mangga yang ranum menggoda ditutup bh merah. ” Adelll, roknya dilepas saja ” pinta Pak Hans sambil tetap mengocok penisnya Adel diam dan keliatan bingung. ” Saya ditambahin berapa lagi Pak ” jawab adel spontan Adel berpikir sekalian jadi dapat untuk bayar cicilan rumah. ” 200 , cepatan kalau sampai keburu keluar batal ” kata Pak Hans mengocok cepat oenisnya Adel berdiri kedua tangannya ke belakang sambil agak menunduk otomotis tali bh makin turun dan bh adel makin turun Dari atas meja pijat Pak Hans makin jelas melihat bulatan payudara Adel, aerola atas makin tampak terlihat tinggal puting kecil adel masih tersembunyi. Pemandangan ini makin menggoda dan sangat sensual. Adel berhasil melepas ikatan rok dan diturunkan melalui kaki jenjang nya Sekarang adel berdiri makin menggoda Gundukan segitiga agak menyembul di cd merah tua adel. Bentuk cd mirip g string dengan tali dipinggir dan berkain tipis. Adel menutupinya dengan telapak tangannya ” Jangan ditutupi, nanti tambahan 200 nya hilang lho ” kata Pak Hans sambil sibuk mengocok penisnya. ” Ahhhhhhhhh, adelll, tubuhmuuu ituuuuu aghhhhhhhh, ahhhhhhhhh sexyyyy bangettt, montokkk ” desah Pak hans sambil matanya melotot memandangi Adel Laluuu ” ahhhhhhh, ahhhhhhhhh ” desah Pak Hans dan crotttt …crotttttt crottt crottttt crottt Sperma Pak Hans muncrat cukup banyak kemana mana. ” Enak banget Adel, bapak puas ” kata Pak Hans. Pak Hans diam sesaat mengatur nafas. Adel langsung mengambil kemeja, memakai buru buru. ” Itu tali bhnya dipasang dulu ” kata Pak Hans tersenyum letih. Adel langsung membetulkan tali bhnya. Kemudian mengancing kemejanya Lalu mengenakan roknya ” Saya tunggu di luar ya Pak sambil aku ambilkan minuman hangat ” kata Adel tidak menunggu jawaban berjalan cepat membuka pintu keluar ruangan lalu menutup kembali lalu mengatur nafas. Adel terpaku, bengong Diam pak Hans tidak lama bangkit berdiri, ke tempat shower Mandi Lalu mengenakan pakaiannya. Kemudian duduk di kursi yang ada di ruangan. Tidak lama ada ketukan pintu, adel masuk membawa nampan. Silahkan diminum hot gingernya Pak ” Adel ini janji saya dan ini kartu nama saya , kalau mau ngasih pertunjukan lagi kabarin ke saya , saya tunggu wa dari Adel saja ” kata Pak Hans memberikan lembaran merah 12 lembar dan secarik kartu nama. Adel menerimanya ” terima kasih banyak Pak ” jawab adel sambil tersenyum Tidak lama Pak Hans pamit pulang Ink pengalaman pertama Adel. Tinggal mencari 800 lagi untuk bulan ini, semoga dapat lagi kata Adel dan cukup untuk tiap bulan. Beberapa minggu adel menunggu hanya mendapat tamban tip sebesar 350 ribu Untung suaminya ada lebih sehingga bulan ini aman Adel dan suaminya bisa bernafas lega bulan ini. Bulan berikutnya tanggal 15 Adel sudah deg deg an, karena posisi adel utama ada kasir dan terapis cadangan jadi adel kalau sepi adel tidak akan datang tamu. Dari pagi adel sudah memegang hp , bersiap untuk menghubungi Pak Hans. Tapi begitu banyak pertimbangan yang dia hadapi Kalau pak Hans memijat ke sini , pasti semua orang di spa tahu ada sesuatu antara adel dan Pak Hans Kalau di luar tandanya harus di hotel. Kalau Adel berani menghubungi berarti harga diri Adel mulai jatuh juga. Tapi yang utama Adel sangat butuh uangnya. Jatuh tempo cicilan rumah 3 hari lagi. Adel cemas. Waktu istirahat siang Adel kelihatan murung. ” Kamu sakit Adel ? ” Tanya Mba Maya ” Eh, engga Mba ” jawab adel sambil senyum yang keliatan dipaksakan. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Adel masih bingung. Tamu sepi. Adel memegang hpnya. Adel menarik nafas panjang. Mencari no tlp Pak Hans. ” Malam Om, apa kabarnya ” Hampir 20 menit tidak ada jawaban. Adel makin gelisah. Tiba tiba ” Siapa ini ya ” jawab Pak Hans ” Adel Pak ” jawab adel balik Tidak lama hp Adel berbunyi Adel langsung menggangkat hpnya. ” Halo Pak ” ” halo , Adel, baik kabar saya, tandanya Adel siap lebih berani dong ” kata Pak hans langsung. ” Eeeee, engga gitu sich Pak, cuma kali Bapak mau spa lagi ” jawab Adel ” Kalau gitu bisa sama yang lain , yang lain bisa lebih lho ” balas Pak Hans sambil terdengar tawanya. ” Gimana ya Pak , tapi, gimana ya Pak ” jawab adel bingung. ” Ya sudah besok malam saya ke sana , kalau adel engga bisa lebih saya minta terapis lain kata Pak Hans sambil tertawa tawa. ” Iiiiiyaaa Pak, ditunggu Pak ” jawab Adel Pak langsung menutup tlpnya Adel menarik nafas sambil bingung.