Malam itu, adalah malam inagurasi peserta opspek di sebuah hutan lindung
yang dipilih panitia dimana istriku mengajar Bahasa Inggris di kampus dan
karena istriku salah satu panitia maka istriku mengajakku menemani
Suasana malam itu cukup menyenangkan dan istriku di daulat sebagai
pembimbing favorit dan memang benar istriku yang cukup mungil dengan
tinggi 155 cm, berwajah menarik seperti bintang Film Mandarin, meskipun
kulitnya sawo matang dengan rambut pendek sehingga tampak lebih muda dari
usianya yang menginjak 40 tahun.
Malam itu udara lumayan dingin sehingga istriku memakai baju training dan
celana training yang lumayan ketat memperlihatkan bentuk tubuhnya utamanya
pantat bahenol nya yang empuk itu yang bergoyang saat berjalan, walaupun
perutnya tidak ramping karena sudah dua kali mengandung.dan kedua payudara
yang berukuran 36C agak tersembul di balik baju trainingnya dan bila
diperhatikan kedua puting susu istriku tampak menonjol dari balik baju
trainingnya karena udara dingin dan kemungkinan istriku memakai BH tipis
malam itu.
Setelah acara usai sekitar pukul 10.30 malam, rupanya banyak anak-anak ABG
semester I berkumpul di depan tendaku ukuran kecil itu yang kebetulan agak
terpencil dari tenda-tenda lainnya walaupun ada tenda tenda itu tak dihuni
karena banyak mahasiswa yang tidak ikut dan malam itu istriku benar benar
dikerubuti anak-anak lelaki muda itu.
Mereka bermain kartu hingga akhirnya hanya ada 3 anak, satu anak keturunan
Cina, satu anak Papua dan satu lagi anak daerah tempatku bekerja yang
tubuhnya di bilang atletis.
“Bapak mana, Bu Yati?”kata si atletis itu
“Di dalam,”kata istriku
Kudengar suara korek dinyalakan dan terlihat anak atletis yang dipanggil
Suwerto, menyedot rokoknya dan bau agak menyengat, belum habis aku
berpikir bau rokok itu, tiba-tiba Suwerto meniupkan asap ke tendaku dan
secara tiba-tiba pula aku seperti ditindih benda berat hingga aku tak bisa
bergerak maupun bersuara.
Pintu tenda itupun terbuka cukup lebar sehingga aku dapat melihat mereka
berempat duduk diluar tenda dibawah payung depan tenda
“Ada apa Suwerto?kata istriku
“Mau lihat suami Bu Yati, apa sudah tidur,”kata Suwerto kalem.
Mereka kemudian bermain kartu lagi dan aku melirik jamku pk 12 kurang
sedikit.
“Bu Yati kedinginan , ya,”kata Suwerto
“Ya, masak enggak Suwerto,”kata istriku
“Diluruskan saja kakinya, Bu Yati,”kata Suwerto
“Kenapa?”tanya istriku
“Yaach biar gak kedinginan, Bu Yati..saya pijit..maukan, Bu Yati, tadi kan
ibu jalan jauh”katanya dan memang tadi mendaki cukup tinggi.
Tanpa curiga istriku meluruskan kedua kakinya terkangkang lebar yang kanan
didepan Suwerto yang kiri di depan Thomas dan Ah Ceng tepat dihadapan
selangkangan istriku.
Kulihat jelas Suwerto memijat betis istriku yang masih terbungkus celana
trainingnya., dan entah karena apa aku melirik jam tanganku tepat pk 12
malam dan “Sudaah Werto….”istriku sedikit mendesis dan Suwerto terus
memijit lutut istriku.
Jantungku berdegup kencang ketika tangan kekar itu memijit paha istriku
dan istriku dengan halus menolak tangan Suwerto, tapi kulihat Suwerto
berkomat kamit dan malah menekan paha kanan istriku sehingga istriku
kesakitan, dan istriku membungkuk, rambut pendek istriku tak menutupi
tengkuknya saat kulihat asap dari mulut Suwerto ke tengkuk istriku dan
‘Sudah Werto, ibu mau istirahat…”kata istriku halus dan duduknya mundur
hingga masuk ke tenda.
Rupanya ketiga mahasiswa itupun ikut masuk dan sekali lagi Suwerto memijat
keras paha kanan istriku dan kedua kalinya Suwerto menghembuskan asap ke
tengkuk istriku.
Ah Ceng menutup pintu tenda dan praktis istriku yang meluruskan kaki kini
“dikerumuni: ketiga mahasiswanya dan Suwerto kini duduk dengan kaki
ditekuk di belakang punggung istriku dan tangan kirinya menyandarkan
punggung istriku di kaki kirinya dan
“Weerto jangaan …”desis istriku dan dari celah tekukan lutut Suwerto
kulihat tangan kanan Suwerto telah mendekati selangkangan istriku dan
“eechh” istriku mengelinjang saat tangan kanan Suwerto mulai
menggosok-ngosok selangkangan istriku.
“Jangan Werto, aku ini dosenmu..” kata istriku pelan dan “Heeeecch …sudaah
Werto …suami ibu ada di sini”desis istriku
“Kalau nggak ada suami ibu, Bu Yati mau kalau gitu”bisik Suwerto
“Bukan begitu, aku ini dosenmu, kauu eeccch suddddaaaah Werto hech hech
..”nafas istriku tersengal saat tangan kanan Suwerto semakin cepat
menggosok-ngosok selangkangan istriku sehingga pantat bahenol istriku
bergetar.
“Werto ….”desah istriku saat Suwerto dengan beraninya menyusupkan tangan
kanannya di celana training dan menggosok-ngosok selangkangan istriku
secara langsung.
“Kelentit Bu Yati sudah mengeras”bisik Suwerto dan mulutnya melahap
telinga kanan istriku yang mendesis desis.
Tak lama kemudian Suwerto melepas lumatannya di telinga kanan istriku yang
mengelinjang tak karuan itu
“Bu Yati sudah basah ya”bisiknya
Kudengar bunyi kecepak “cek cek cek”dari selangkangan istriku dan rupanya
nafsu istriku mulai berkobar atas perlakuan mahasiswanya.
Kulihat Ah Ceng keluar dari tenda ketika Suwerto merebahkan tubuh istriku
disampingku sementara itu Suwerto terus menggosok-ngosok selangkangan
istriku sehingga kedua kaki istriku tetap terkangkang lebar.
Suwerto merubah posisi di kedua kaki istriku yang terkangkang lebar itu
dan kedua tangan Suwerto memelorotkan celana training istriku sampai ke
lutut istriku kemudian tangan kanan Suwerto menggosok-ngosok kembali
selangkangan istriku yang terus mendesis desis kedua matanya tertutup dan
Thomas yang daritadi hanya menggosok-ngosok paha istriku kini duduk di
sebelah dada istriku dan tangan kanan hitamnya membuka resleting baju
training istriku dan kedua payudara montok istriku yang terbungkus BH
tipis creamnya pun tampak dengan kedua puting susu nya yang mencuat di
balik BHnya
Thomas pun mulai beraksi meremas remas kedua payudara istriku yang masih
mengenakan BH tipis ketika melihat temannya Suwerto menekan kedua kaki
istriku hingga kedua lutut istriku menempel ke perut istriku seperti orang
yang sedang jongkok sehingga bibir vagina istriku yang ditumbuhi bulu
lebat dengan mudah dicolek colek dan digosk gosk oleh jari-jari tangan
Suwerto.
Nafas istriku semakin cepat karena daerah sensitifnya diserbu oleh kedua
mahasiswanya, istriku menggigir bibir bawahbya, bola matanya terbalik ke
atas merasakan nikmatnya tangan tangan nakal mahasiswanya di kedua
payudara nya dan selangkangan nya.
Istriku mulai mengerang dan meracau saat nafsu istriku menggelegak
“Mas, banguun maaas, aku diganggu mahasiswaku maas…”istriku mendesis
desis.
Desisan istriku membuat kedua mahasiswanya semakin terangsang hebat dan
tangan kanan Thomas pun menarik BH istriku hingga putus dan terkuallah
kedua payudara montok istriku yang kedua puting susu nya menegang keras.
“mas mereka kasar mas BHku ditarik sampai putuuuusss eeecch jari-jari
tangan nya uuummmppff masuuuk ke liang vagina kuuu maas … banguuun mereka
mau memperkosakuu maaas baaanggg eeechh eeemmpppff liang vagina ku
uuummppf dikorek koreeek maaas ampuuun Weertooo “istriku meracau.
“Mas satunya memencet puting susu ku maas uumpff ditariiik saaakiiit …
maaas saaakiiit…”
Racauan istriku semakin menggobarkan nafsu kedua mahasiswanya dan
Suwertopun membuka celananya dan dari keremangan kulihat batang kemaluan
Suwerto menegang keras sebesar lampu TL 40 watt, mengacung ngacung dan
memiringkan tubuh bawah istriku dan melepas celana training kaki kiri
istriku , kaki kiri istriku diletakkan dipundak Suwerto sedangkan kaki
kanan istriku di luruskan sehingga kini istriku terkangkang lebar dan
batang kemaluan Suwerto mengarah ke liang vagina istriku yang sudah
berlendir oleh nafsunya.
“Eeeeemmmpppf maaas akuuu uuumpppf besaaaar maas …Wertooo akuu jangann kau
setubuhiii….akuuu doseenmuuu mmmmppfpfxxzzzz besaaar ampuuuun akuu nggak
kuuaaat ….”desis istriku
“Jejali mulutnya Thomas…”kata Suwerto dan Ah Ceng masuk membawa
handycamnya sementara Thomas membuka celananya dan kedua mata istriku
terbelalak melihat batang kemaluan Thomas yang hitam besar dan panjang itu
yang ujungnya mempunyai kulup panjang karena belum disunat.
Thomas mengkangkangi tubuh atas istriku . “Pegang Bu Yati”kata Thomas
sambil menuntut tangan kiri istriku ke batang kemaluan nya.
“Ampuun Thomas ibuu takuut..”rintih istriku. Thomas terus mencengkeram
tangan kanan istriku
“Pegang Bu Yati”perintahnya
Hatikupun ciut dan tangan kiri istriku yang gemetaran itu pun memegang
batang kemaluan Thomas yang hitam besar dan panjang itu dan karena saking
besarnya tangan istriku tak sanggup memegang penuh batang kemaluan Thomas.
“Mmmppf pelaan Werttoooo mmmmcchhh kok besar besar semuaa …”desis istriku
sementara Ah Ceng benar benar mengabadikan kejadian itu dimana istriku
dosennya sedang digarap kedua teman mahasiswanya’
“Eccch nariiknya pelaaan Wertoooo…”disis istriku saat Suwerto mulai
mencabut batang kemaluan
dari liang vagina istriku dan “Mmmppfff …”istriku merrintih saat Suwerto
menghujamkan batang kemaluan nya kembali menerobos masuk ke liang vagina
istriku kembali.
Tubuh istriku pun terguncang guncang saat Suwerto menggenjot keluar masuk
batang kemaluan di liang vagina istriku dengan ganasnya sehingga istriku
mengerang dan tangan kiri Thomas mengangkat belakang kepala istriku dan
istriku pun semakin mengerang saat Suwerto semakin gila menggenjot batang
kemaluan di liang vagina dosennya dan mulut istriku yang semakin terbuka
itupun langsung dijejali oleh batang kemaluan Thomas yang kelewat besar
itu hingga mulut istriku hanya bisa mengeram karena mulutnya tersumpal
ujung batang kemaluan Thomas.
Thomas memegang batang kemaluannya dan menyodok nyodokkan ujungnya yang
berkulup tebal itu ke mulut istriku yang hanya bisa mengeram dan kedua
matanya terbelalak
“Bu Yati memekmu sempit torokmu sempit …tak kusangka seperti ini
buuu…..”desis Suwerto
Tubuh istriku terguncang guncang oleh dorongan dan tarikan keluar masuknya
batang kemaluan Suwerto yang mengenjot tanpa ampun batang kemaluan nya di
liang vagina istriku dan bunyi slep slep pun terdengar keras di
selangkangan istriku, sedangkan nafas istriku tersengal sengal karena
mulutnya disumpal oleh batang kemaluan Thomas, keringat istriku menetes
deras di malam yang sangat dingin itu.
dengus nafas istriku semakin memburu tampak wajahnya menegang menandakan
orgasmenya sudah dekat dan “Bu Yatiiiii akuuu keluaaar …..”erang Suwerto
yang langsung menghujamkan batang kemaluannya dalam dalam liang vagina
istriku yang rupanya juga mencapai klimaks orgasmenya dimana pantat
bahenol istriku tersentak sentak.
Tubuh Suwerto pun tersungkur di samping kanan istriku beberapaa saat
kemudian “bunyi “pluk” saat Suwerto melepas batang kemaluannya dari liang
vagina istriku dan Suwerto langsung ke luar setelah memakai celananya
kembali.
Ah Ceng tak lama menyusul keluar hanya tinggal Thomas di dalam tendaku
yang juga sudah mengeluarkan batang kemaluan nya dari mulut istriku.
Thomas pun berbaring disebelah kanan istriku .
“Maafkan Thomas Bu Yati, saya mengikuti nafsu tadi”kata Thomas menyesal.
Istri menatap wajah mahasiswanya.
“Ibu sangat terangsang saat mengulum punyamu Thomas” istriku berbisik,
kulihat wajah Thomas yang tadi tegang tampak mulai mencair saat mendengar
penuturan dosen Bahasa Inggris nya.
“Baru kali ini ibu melihat kontol orang dewasa yang belum disunat..”bisik
istriku seronok
“Apa itu kontol, Bu Yati?”tanya anak papua itu
“Inii ….bahasa kasar orang sini..”bisik istriku dan tangan kirinya yang
lunglai itu meremas batang kemaluan Thomas.
“Masukkan kontolmu ke torok Bu Yati,”kata istriku vulgas
“Torok itu puki ya, Bu Yati?”tanyanya
“yaa …ayoo masukkan aku kepalang tanggung Thomas, ibu masih orgasme
sekali..”kata istriku menerangkan
“Aku aku belum pernah Bu Yati..”kata Thomas datar.
“Bu Yati ajari Thomas mahasiswa ibu, kan? Ibu sendiri pingin merasakan
kulup panjang mu Thomas..”bisik istriku sambil mengkangkangkan kedua
kakinya lebar lebar
“Ayoo …”bisik istriku dan Thomas memposisikan pantatnya di anatara kedua
paha istriku yang terkangkang lebar dan batang kemaluan nya yang besar
hitam panjang dan belum disunat itupun sudah menegang di arahkan ke liang
vagina istriku .
“Ummpfff besaar Thomas …”istriku mendesah.
“Pelaaan Thomas masukkan kontolmu tapi pelan nanti torok Bu Yati
sobek..”desis istriku kulihat pantat Thomas pelan turun hingga
“Ibu nggak sanggup Thomas, terlalu besar kontolmu ….kau tiduran miring
saja biar nggak capai…”desis istriku
Istriku kini membelakangiku dan kulihat istriku yang mungil sudah dipeluk
mahasiswanya yang hitam cukup kekar itu dimana sang mahasiswanya batang
kemaluan nya yang hanya masuk separuh sudah menyumpal liang vagina istriku
.
“Ibuuu …’desis Thomas saat istriku menggoyangkan pantat bahenol nya
“Kenapa Thomas?”Tanya istriku
“Enaak Bu Yati aku geli ujung kontolku geli.”katanya
“Maju mundurkan pelan kontolmu Thomas…”desis istriku “nanti tambahhh oocch
Thomaaaas … :”istriku mendesah.
“Iyaa enak Bu Yati..”desis Thomas
“Bu Yati juga torok ibu enak Thomas tekan tarik terus Thomas oooccch
kulupmuu bikin G Spoot Bu Yati gateeel Thomas Thommaaaaaass…..lebih
cepaaat … uuuccch ibuuu mauuu ooccchhh ….”istriku mendesis desis
“Akuu pingiin kencing, Bu Yati…..”desis Thomas
“Kencing di liang vagina ibu Thomas….. ayooo cepaaat ibuuu mau keluaaar
,….. ngngngngngngngng .. “istriku mengejan keras dan pantat bahenol nya
tersentak sentak saat mencapai orgasme keduanya dan guncangan pantat
bahenol istriku pun membuat Thomas tak tahan untuk menymburkan air maninya
di dalam rahim istriku. Mereka berpelukan. sesaat dan Thomas mulai
medesakkan batang kemaluan nya lebih dalam lagi ke liang vagina istriku
yang menggeram merasakan besarnya batang kemaluan Thomas. Rupanya istriku
terus menggoyangkan pantat bahenol nya karena batang kemaluan sempat lemas
dan mereka berpelukan kembali saat istriku mencapai orgasmenya yang ketiga
dimana baru kali ini istriku dapat mencapai orgasme ketiganya bukan karena
aku tapi saat dizinahi mahasiswanya bersamaan dengan ejakulasi Thomas
memuncratkan airmaninya yang kedua di rahim istriku.
Thomas pun berpamitan.
Pagi harinya kulihat istriku binggung mencari ketiga mahasiswanya yang
merupakan tanggung jawab istriku.
Beberapa hari kemudian, Suwerto tak jadi meneruskan di universitas
tempatku mengajar karena dia diterima di universitas yang lebih baik.
Sedangkan Thomas kemabli ke papua karena orang tuanya meninggal dan
saudara-saudaranya tak sanggup menyekolahkan Thomas. Sedangkan “cameramen”
Ah Ceng tetap bersekolah walaupun dia sakit sakitan.
Sekitar sebulan istriku tampak tegang dan bila kutanya dia tak berani
berterus terang karena menyangka aku tak mengerti apa yang dilakukan malam
perpisahan itu dengan kedua mahasiswanya.
.
Bulan terus berjalan, dan kini istriku cukup dingin bila aku “meminta”,
memang istriku menolak ajakan secara halus, karena capai atau tubuhnya
dilumri balsam sehingga aku jadi malas. Kalau pun mau istriku sudah
merupakan suatu kewajiban bukan kenikamatan, karena sejak saat itu istriku
tak pernah orgasme atau meracau saat berhubungan intim denganku.
Diluar istriku tetap ceria dan ada perubahan dalam berhias dan berdandan,
istriku berhias agak menor kukatakanbegitu karena bibirnya memakai
lipstick merah dan eyeshadow yang agak tebal dan berdandanpun sering
memakai blaser berleher rendah dan BHnya pun berubah tipis semua, sehingga
pernah saat bersamaku makan di restoran pelayan muda yang cukup trendi itu
menatap dada istriku saat memakai blouse merah tipisnya yang berleher
rendah dan kedua puting susu istriku saat menegang kaku sehingga tersembul
dari balik blousenya.
Setiap istriku pulang dari mengajar naik becak, pak becaknya yang tua itu
selalu menatap tajam dada istriku dimana payudara bagian atasnya tampak
dari blouse atau blaser istriku yang selalu berleher rendah, saat istriku
akan membayarnya.
Bahkan sewaktu musim hujan, si tukang becak tua yang bernama Pak Paijo itu
selalu menarik becaknya mndekati pagar rumahku dan rupanya Pak Paijo
membuat lubang di penutup plastik depan persis di selangkangan istriku
saat duduk di becaknya. Hal itu kuketahui saat beberapa hari musim hujan
di mulai, karena kulihat lubang itu.
Saat istriku pulang sore dan aku sampai rumah sebelum istriku, kutanyakan
kepada istriku kenapa dengan becak Pak Paijo karena kelihatan orang tua
itu tampak kesulitan membuka tutup plastik depan. Istriku menjawab karena
karet pengaitnya masih baru jadi terlalu kuat.
Kupikir istriku tak mengetahui lubang di plastik penutup depan becak Pak
Paijo itu. Tetapi perkiraanku meleset, sore itu sewaktu istriku mandi
sepulang dari kampusnya, secara tak sengaja saat tas istriku terbuka dan
kulihat sebuah bungkusan kecil, entah karena penasaran atau juga
kecurigaan cepat-cepat kubuka bungkusan itu dan tebakanku benar, saat
kubuka isinya adalah celana dalam merah tipis istriku.
Ku bungkus kembali dan kukembalikan ke tempatnya sebelum istriku selesai
mandi,
“Besok aku agak terlambat dik, ada tamu,”kataku tiba-tiba berbohong
“Sampai jam berapa, mas? Jangan malam-malam,”kata istriku tanpa
mencurigakan.
“Yach jam sembilan aku harus sampai rumah,”kataku sekenanya, karena besok
istriku mengajar penuh mulai pukul sembilan pagi sampai sore hari.
Pagi harinya, sewaktu istriku mandi, kuambil kunci samping, dan kulepas
selot nya sehingga pintu itu tak dapat dikunci manual.
Siang harinya, aku ijin pulang lebih awal, sebelum Pak Paijo menunggu
penumpang, karena Pak Paijo biasanya antri sekitar pukul tiga sore.
Setibanya di rumah, aku memindahkan sebagian baju-baju di almari di kamar
depan yang berpintu tiga sehingga aku dapat bersembunyi dengan nyaman dan
kuncinya kukantongi.
Begitu juga menata selambu kamar depan ku buka sedikit kubuka di samping
untuk mengintip dan aku juga bisa mengintip dengan leluasa dari bawah dan
segala kemungkinan ku kerjakan menyiapkan meja tepat di bawah ventilasi
antara kamar depan dan kamar tidur utama di sebelahnya.
Aku menunggu dengan sabar dan hujan deras mulai turun dan perumahanku
tampak sepi, sampai akhirnya ku dengar pintu pagar rumahku dibuka.
“Saya turun di dalam saja, Pak Paijo saya nggak bawa payung,”kata istriku
“Ya, jeng..”Kata Pak Paijo
Aku mengintip dari jendela nako rayben kamar depan yang sengaja kubuka
sedikit, kulihat Pak Paijo menutup pintu pagar yang ditutup plat itu.
Kulihat Pak Paijo yang basah kuyup itu hanya memakai kaos kurung dan
celana pendek belel bukannya mendorong becaknya tetapi menarik becaknya
dari depan agak setengah jongkok sambil mengintip lubang di plastik
penutup depan becaknya sampai di jalan masuk beranda.
“Wah agak sulit ini, Jeng Yati,”katanya sambil duduk di anak tangga teras
dan kulihat Pak Paijo bukannya membuka pengait tutup depan becaknya tapi
dengan posisi duduk di anak tangga beranda kulihat Pak Paijo mengintip
dari lubang di plastik penutup depan becaknya.
Kulihat jakun Pak Paijo yang bergelambir karena kulitnya keriput naik
turun menelan ludah.
“Masih sulit, pak Jo?”tanya istriku dari dalam becak
“Ya, jeng”jawabnya.
Jantungku berdegup kencang, saat kulihat ujung sepatu hitam istriku muncul
di kedua pinggir tempat kaki.
“Pak Jo lihat apa?”tiba -tiba istriku bertanya.
“Eh nggak, Jeng Yati,”jawabnya.
“pak Jo sudah lihat, to,”kata istriku kembali di dalam becak.
Kulihat Pak Paijo hanya menelan ludah dan dari celana pendek belelnya yang
basah kulihat telah mengeras di selangkangan nya, tangan kanan Pak Paijo
membenarkan letak batang kemaluan nya.
“kalau nggak jelas, lihat di dalam rumah saja, pak Jo, saya kedinginan di
luar sini”kata istriku yang membuat jantungku serasa copot.
Kulihat wajah tua keriput Pak Paijo berseri mendengar kata-kata istriku
dan dengan cepat Pak Paijo membuka penutup plastik depan becaknya dan dari
jendela nako kulihat kedua kaki istriku terkangkang lebar dan rok klok
tipis transparan yang ketat di pantat bahenol istriku dan tersingkap
sehingga kedua paha dan selangkangan istriku benar benar dinikmati oleh
Pak Paijo, tukang becak tua itu. Istriku memakai blaser putih.
Kemudian istriku turun dan membuka pintu.
“Ayo masuk, pak Jo “kata istriku
“Bapak habis ini datang, Jeng Yati”kata Pak Paijo
“Ada tamu, malam baru pulang, lagipula Pak Paijo mau minum kopi dulu, mau
kan?”kata istriku
“Pakai susu ya Jeng Yati, bolehkan? Saya lama nggak minum susu,”katanya
Mereka berduapun masuk.
“Duduk dulu pak Jo, saya buatkan kopi,”kata istriku
Akupun dengan pelan-pelan mengintip dari bawah selambu kamar. Kulihat Pak
Paijo duduk bersila di bawah, punggungnya bersandar pada kursi single
menghadap ruang keluarga di belakang dan mulutnya berkomat kamit.
“Lho, pak Jo kok di bawah,”kata istriku
“Pakaian saya basah, Jeng Yati,”katanya
Istriku tak memakai blaser putih lagi dan hanya blouse merah berleher
rendah menaruh cangkir kopi di meja kaca pendek itu di depan Pak Paijo
yang duduk bersila. Kulihat mata tua Pak Paijo mendadak nanar melihat dada
istriku yang membungkuk itu.
“Ayo diminum pak Jo “kata istriku akan duduk di bawah juga tapi
“Jeng Yati diatas saja, duduk di kursi,”kata Pak Paijo
“Pak Paijo duduk di bawah, kan saya….”kata-kata istriku terputus
“Lho, katanya biar jelas, jeng”katanya
Istriku terdiam dan kemudian berjalan mengitari meja tamu pendek itu dan
duduk dikursi panjang sejajar dengan duduk Pak Paijo yang tengah duduk di
bawah.
Istriku duduk di pinggiran kursi panjang sehingga hanya separuh dari
pantat bahenol nya saja yang duduk dan rupanya kenapa tadi mata Pak Paijo
nanar melihat dada istriku karena dari tempatku mengintip sangat jelas
sekali tampak kedua puting susu istriku yang sudah membesar dan menegang
kaku tersembul dari blouse merah tipisnya dan sedikit ketat tepat di kedua
payudara montoknya dan istriku tak memakai BH sejak dari kampusnya tadi.
“Saya pingin lihat jelas, jeng”kata Pak Paijo
Kulihat istriku meregangkan kedua kakinya dan ujung rok klok tipis
transparan bagian belakang meluncur kebawah sehingga paha padat mulus
istriku bagian belakang terlihat.
“Kelihatan, pak Jo “tanya istriku
Pak Paijo menggelengkan kepalanya dan istriku semakin meregangkan kedua
kakinya yang masih bersepatu tumit tinggi hitam dan kedua tangannya
menarik ke atas rok klok tipis transparan nya sedikit demi sedikit.
“Glek” kudengar Pak Paijo menelan ludahnya dan selangkangan Pak Paijo
mulai menggelembung.
Kini istriku terus menarik ke atas ujung rok klok tipis transparan nya
hingga hampir keseleruhan paha padatnya tersingkap.
Pak Paijo menggeser meja tamu sehingga kini Pak Paijo duduk berhadapan
dengan istriku yang sudah meregangkan kedua kakinya.
“Buka, Jeng Yati”kata Pak Paijo lirih
Istriku semakin meregangkan kakinya dan rupanya istriku terangsang sendiri
melihat Pak Paijo, tukang becaknya memelototi selangkangan nya dimana
istriku meregangkan kedua kaki nya pelan tapi pasti. Kulihat istriku
menggigit bibir bawahnya melihat Pak Paijo menatap nanar selangkangan
istriku.
Kedua kaki istriku semakin terkangkang dan “glek” kudengar kembali Pak
Paijo menelan ludahnya saat melihat selangkangan istriku dan betapa
kagetnya aku saat kulihat di selangkangan istriku tak memakai celana
dalam.
“Jeng Yati nggak pakai celana dalam, ya…”glek” jembutmu lebat,
Jeng”katanya
“Nggak pak Jo, setelah pak Jo mengintip saya nggak pakai celana dalam
kalau mengajar..”kata istriku lirih.
“Nggak takut kalau ada yang pegang, jeng”katanya
“Takut, pak Jo “kata istriku semakin mngkangkangkan kedua kakinya dan Pak
Paijo semakin maju mendekat.
Pak Paijo memegang kedua pergelangan kaki istriku dan dikangkangkannya
kaki istriku sehingga Pak Paijo sudah duduk berhadapan dengan selangkangan
istriku yang berbulu lebat itu.
“saya senang dengan jembut lebat, Jeng Yati”katanya sambil memegang kedua
lutu istriku dan kedua kaki istriku pun semakin terkangkang lebar dan kini
wajah Pak Paijo benar benar di dekat selangkangan istriku yang nafasnya
mulai berat itu.
“saya pingin lihat dalemnya, Jeng Yati. Tolong dibuka “kata Pak Paijo
Kulihat wajah istriku menegang sebentar dan kedua tangannya menuju
selangkangan nya sendiri.
“Tolong dibuka, jeng”kata Pak Paijo saat istriku terdiam sejenak
Kulihat kedua jari-jari tangan istriku membuka bibir vagina nya sendiri.
“Lebih lebar, jeng”kata Pak Paijo
Dengan jari-jari tangan nya sendiri istriku membuka bibir vagina dan
kulihat Pak Paijo berseri saat melihat bibir vagina istriku terbuka lebar.
“Tutup, jeng”katanya dan begitu istriku menutup bibir vagina nya
“Buka lagi Jeng Yati”kata nya lirih
Istriku pun membuka bibir vagina nya kembali dan Pak Paijo meminta istriku
membuka bibir vagina kembali begitu seterusnya dan mulailah terdengar
kecepak “Cek cek cek” di selangkangan istriku yang menandakan lendir
vagina istriku sudah keluar dan dari raut wajahnya kulihat istriku
terangsang membuka dan menutup bibir vagina sendiri.
Rupanya istriku sudah tak dapat mengontrol dirinya dan
“Itilnya mana jeng?”kata Pak Paijo dan istriku langsung menunjukkan dengan
jari telunjuk kanannya dan
“Dielus, Jeng Yati,”kata Pak Paijo
“Paaaak …”istriku mendesis saat telunjuk kanannya mengelus kelentitnya
sendiri.
“Ayo, cepat dielus elus, jeng”kata Pak Paijo kemudian
“Heechhh …”istriku mendesah desah dan tanpa tersadar istriku telah
melakukan masturbasi di depan Pak Paijo yang sudah tua keriput itu.
pantat bahenol istriku tergetar saatjari telunjuknya menggosok-ngosok
kelentitnya dan mulutnya merintih
“Pak Joooo ….”rintih istriku dan bunyi kecepak semakin keras lendir vagina
istriku membanjir, nafas istriku mulai terangah engah, keringatnya mulai
menetes di wajahnya,
“Enak, Jeng Yati?tanya Pak Paijo
“Hek eeecchh … enaak paaak mmpppffzzzz enaaak paaak…”istriku mendesis
desis keenakan.
“Masukkan jarimu, Jeng Yati”kata Pak Paijo tiba-tiba
Istriku pun merintih saat telunjuk kanannya di masukkan ke liang vagina
nya sendiri.
“satu lagi, Jeng Yati..”glek” kata Pak Paijo sambil menelan ludahnya.
“Ppaaaakk …..”rintih istriku mengeras.
“Enak Jeng Yati?”tanya Pak Paijo
“Enaaacch paaaak eeeccchh …….akuuu eeechhhh …taak tahaaan paaaak ….”rintih
istriku
“Cukup Jeng Yati,”kata Pak Paijo tiba tiba
“Ngngnghhheeeccch …”istriku mendesis saat jari-jari tangan nya keluar dari
liang vagina nya.
“Enak Jeng Yati,”tanya Pak Paijo
Istriku hanya menganggukan kepalanya. Pak Paijo tiba tiba tiduran
kepalanya di antara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar itu.
“berdiri Jeng Yati, aku pingin mengintip dari bawah,”kata Pak Paijo
Istriku pun dengan sulit berdiri dan ujung rok klok tipis transparan jatuh
ke bawah.
“Glek” Pak Paijo menelan ludah saat dia dapat mengintip istriku yang
berdir dari bawah.
“Sedikit jongkok, Jeng Yati”pintanya
Istriku pun menuruti permintaan Pak Paijo dan seperti dengan ku sebelumnya
istriku tak hanya menracau tapi menuruti permintaanku kalau nafsunya
membubung.
Sore itu, kulihat istriku menekukkan lututnya menurunkan badannya untuk
Pak Paijo, tukang becak tua langganan istriku.
“Turun lagi, Jeng Yati”kata Pak Paijo dan karena nafsu istriku sudah
membubung istriku menuruti perintah halus Pak Paijo, tukang becak nya yang
tua keriput yang selangkangan nya menggelembung besar mengintip
selangkangan istriku yang tak bercelana dalam dari bawah.
“Turun lagi, Jeng Yati”pinta Pak Paijo
“Saya nggak kuat, pak Jo “kata istriku
“Yach jongkok saja kalau begitu Jeng Yati,”kata Pak Paijo
Seperti kerbau dicocok hidungnya istriku yang benar benar terangsang
langsung menuruti permintaan Pak Paijo berjongkok sehingga selangkangan
istriku yang berbulu lebat tepat diatas wajah Pak Paijo .Rok klok tipis
transparan nya bagian depannya tersingkap terganjal paha depan istriku
sedangkan bagian belakang meluncur ke bawah dan sebagian menutupi ikat
kepala Pak Paijo.
“Turun lagi, jeng “kata Pak Paijo
“Paaak “istriku mendesis saat selangkangan istriku yang berbulu lebat
tepat mendarat di mulut Pak Paijo dan istriku mengangkat pantat bahenol
nya, tapi karena kedua kaki istriku terkangkang lebar dan berjongkok,
kedua lutut istriku tak kuat menopang tubuhnya akhirnya selangkangan
istriku turun dan menyentuh kembali mulut Pak Paijo.
Kulihat kini pantat bahenol istriku turun naik selangkangan istriku yang
berbulu lebat itu menyentuh nyentuh mulut Pak Paijo dan kulihat Pak Paijo
mengeluarkan lidahnya yang panjang dan
“Eccch paaaak “rintih istriku saat lidah Pak Paijo menyentuh bibir vagina
istriku dan Pak Paijo memegang pinggul istriku dan kulihat lidah Pak Paijo
menyapu dan menjilati bibir vagina istriku
“Paak eeecch enaaak “istriku merintih nikmat.
Pak Paijo pun semakin berani dengan mengecup dan melumat bibir vagina
istriku yang mendesi desis
“Itiiiilkuuuu”istriku merintih keras dari mulutnya keluar kata kata yang
tak patut di ucapkan oleh istriku pada Pak Paijo, tukang becaknya sendiri.
“Sreep sreep”Pak Paijo menyedot nyedot bibir vagina istriku dengan
ganasnya dan istriku pun merem melek dibuatnya bola matanya terbalik
balik, mulut istriku mendesis desis tak karuan.
Kulihat Pak Paijo membuka lebar bibir vagina istriku dan “Heeecccch paaak
Joooo ..”istriku mengerang saat lidah panjang Pak Paijo menembus masuk
liang vagina istriku dan
“paaak Joooo eeeechhhhh lidaaahmuuu panjaaaaang eeccch enaaak
paaak”istriku terus mengerang erang dan Pak Paijo semakin beringas antara
sedotan dan jilatan lidahnya di liang vagina istriku .
Jari-jari tangan Pak Paijo menyerbu kelentit istriku yang sudah menegang
“paaaak Jooo akuuu ngaaak tahaaaan paaak akuuuu keluu.. ngngngngngngngng
….”istriku mengerang keras saat mencapai orgasme, pantat bahenol tersentak
sekali dan Pak Paijo memegang erat pinggul istriku sambil menyedot keras
bibir vagina dan liang vagina istriku dan istriku pun tak kuat menopang
tubuhnya langsung tersungkur ke arah kanan ke lantai berkarpet merah itu
dan membuat kepala Pak Paijo yang botak terjepit paha padat istriku dan
Pak Paijo memegang erat pinggul istriku yang tersungkur miring dan bunyi
sedotan mulutnya di bibir vagina dan liang vagina istriku begitu kerasnya
di ruang tamu itu sehingga pantat bahenol istriku benar benar terguncang
hebat disertai erangan nikmat istriku yang panjang.
Pak Paijo mengakhiri sedotannya pada liang vagina istriku dan mulutnya
basah oleh lendir vagina istriku bercampur dengan air liurnya sendiri.
Sedangkan istriku yang tersungkur dengan tubuh miring sesekali pantat
bahenol nya tersentak sentak oleh sisa kenikamatan orgasme panjangnya
dimana rok span tipis transparan nya tersingkap sampai pinggulnya sehingga
terlihat paha padat istriku bagian dalam basah kuyup oleh lendir vaginanya
bercampur air liur Pak Paijo.
Pak Paijo merangkak mendekati pantat bahenol istriku dan sekali lagi Pak
Paijo menjilati selangkangan istriku dan karena jilatan itu pantat bahenol
istriku mulai menungging saat mendapat serangan jilatan lidah Pak Paijo.
Istriku memiringkan wajahnya menghadap pintu tempatku mengintip dan Pak
Paijo mengkangkangkan kaki istriku yang sudah menungging sehingga pantat
bahenol istriku dengan mudah diremas remas oleh Pak Paijo.
Lidah Pak Paijo menjilati liang vagina istriku kembali dan istriku
mendesis desis kembali oleh perlakuan Pak Paijo.
“Pak Jooo….ampuuun suddaaaah akuuu lemaaas …kau sedot sedot tadii ….
“istriku mendesis desis. Pak Paijo terus menmasukkan lidahnya yang panjang
di liang vagina istriku yang menbuat istriku mendesis dan kedua matanya
merem melek dan kedua bola matanya terbalik.
Kini kedua tangan Pak Paijo membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku
dan lubang anus istriku pun terbuka
“Paaak Jooo jangaaan anuuuusss sayaa …….” istriku mengerang keras saat
lidah Pak Paijo menusuk nusuk lubang anus istriku. “Eeeeeccchhhh …”istriku
mengerang kembali saat Pak Paijo memasukkan lidahnya yang panjang dan kuat
itu ke lubang anus istriku, kedua mata istriku terpejam erat dan istriku
tak dapat berkutik saat Pak Paijo memeluk kedua paha padat istriku dan Pak
Paijo mulai mengeluar masukkan lidahnya di lubang anus istriku yang
mengerang dan menggeram.
Sementara itu tangan kiri Pak Paijo melepas pelukan paha padat istriku dan
memelorotkan celana pndek belelnya dan kulihat batang kemaluan Pak Paijo
setengah berdiri yang mempunyai kepala penis yang lumayan besar sehingga
seperti jamur . Sedangkan batang kemaluan Pak Paijo penuh dengan guratan
dan urat urat di seluruh permukaan batang kemaluan dan terdapat bintil
bintil di sepanjang batang kemaluannya yag cukup panjang di bagian bawah
dan atas.
Pak Paijo berdiri di kedua lututnya dan mengarahkan batang kemaluan nya ke
liang vagina istriku yang ternganga itu dan Pak Paijo memegang batang
kemaluan dan ditempelkannya kepala jamur batang kemaluan nya ke bibir
vagina istriku yang mendesis.
“Paaak Jooo besaaaar mmmmppffzz ….”rintih istriku saat kepala jamur Pak
Paijo mulai mendesak ke liang vagina istriku dan istriku berusaha
menghindar dengan cara memajukan pantat bahenol nya dan tangan kiri Pak
Paijo mengkait paha padat istriku dan istriku pun tak berkutik saat Pak
Paijo menekan kembali kepala jamur nya masuk ke liang vagina istriku dan
“hghghghghghg bezzzaaarr…”istriku mendesis keras saat kepala jamur Pak
Paijo berhasil menerobs masuk liang vagina istriku dan tubuh istriku
tersungkur kembali.
Kini Pak Paijo mengankat kaki kiri istriku sehingga tubuh istriku miring
ke kanan menghadap tempatku mengintip dan karena kaki kiri istriku
diangkat Pak Paijo ke atas maka kulihat jelas bagaimana batang kemaluan
Pak Paijo menancap dan menyumpal di liang vagina istriku.
Kini Pak Paijo merebahkan tubuhnya di belakang tubuh istriku dan tangan
kirinya mengait belakang lutut kiri istriku dan pantatnya mulai mnedorong
ke depan dan kulihat batang kemaluan Pak Paijo semakinmasuk ke liang
vagina istriku yang mendesis keras dan kutahu mengapa
“Pak Jo kontolmu kasar, akuu gelii, pak Jo, pak Jo, pak Jo akuu gateel
torokku gateeel… enaacch pak Jo enaaaakkkkkkkkghghghhghghghghgh …..”
Kulihat Pak Paijo mengenjot pantatnya cepat, batang kemaluan nya keluar
masuk dengan cepat di liang vagina istriku yang mengerang erang keenakkan
karena batang kemaluan nya yang penuh bintil bintil dan berurat sebesar
cacing tanah menggesek gesek liang vagina istriku
“pak Jo, Pak Paijo, Pak Jo enaaaccchhhhghghghghgh …akuuu gateel paaaak
akuuuu keluaaar …..”istriku mengerang keras dan pantat bahenol istriku
tersentak sentak dan Pak Paijo terus menghajar liang vagina istriku dimana
batang kemaluan kasarnya terus keluar masuk liang vagina istriku dan bunyi
“slepslep slep” semakin cepat menandakan Pak Paijo semakin cepat pula
mengeluarmasukkan batang kemaluan kasarnya di liang vagina istriku.
“Jeng Yati, aku mau keluaar ….”desah Pak Paijo dan pantat nya terus
mengenjot batang kemaluan kasarnya di liang vagina istriku
“Akuuu jugaaaa paaak cepaaat ooocch occh ngngngngngngngng ……”istriku
mengerang keras saat mencapai orgasme keduanya dan Pak Paijo menhujam
keras batang kemaluan kasarnya ke liang vagina istriku saat air maninya
muncrat di dalam rahim istriku.
Pak Paijo memeluk istriku erat dan dua tubuh penuh keringat mengerang
bersama mencapai puncak kenikmatan syahwat mereka.
Beberapa saat kemudian istriku merintih kembali saat Pak Paijo
mengeluarkan batang kemaluan kasarnya dari liang vagina istriku.
“Saya mau pulang, Jeng Yati,”bisiknya kepada istriku yang lunglai tak
bertenaga itu.
“Aku puas Pak Paijo, liang vagina ku masih gatel rasanya..”desis istriku.
Pak Paijo mencium pipi istriku dan betapa kagetnya aku ketika bibir merah
istriku mengulum bibir Pak Paijo.
“Pak Jo, aku takut suamiku, tapi aku pingin sama pak Jo saja..”kata
istriku.
“beres, Jeng Yati..”katanya dan kini Pak Paijo berani mengecup dan
mengulum bibir merah istriku dan membenarkan letak celana pendek belelnya
menutup batang kemaluan kasarnya.
Pak Paijo pun keluar meninggalkan istriku yang terkapar lunglai dan
kemudian dengan merangkak istriku menuju kamar tidur utama.
Akupun keluar rumah beberapa saat kemudian dan kembali masuk seolah olah
aku pulang dari pekerjaanku.
Kubuka pintu kamarku pelan-pelan dan jantungku berdegup keras ketika
kulihat tubuh istriku ditutup oleh selimut yang letaknya tak seluruhnya
menutup tubuhnya sehingga kedua kakinya terkangkang lebar masih terlihat
dari tepatku berdiri dan aku berjongkok kulihat istriku melakukan
masturbasi, jari-jari tangan kanannya menggosok-ngosok selangkangan, bibir
vagina dan kelentitnya sendiri, mulutnya mendesis desis keenakkan.
“Pak Jo , pak Jo , aku pingiin lagii…”kudengar istriku mendesis dan begitu
bunyi kecepak di selangkangan istriku semakin cepat, aku pun masuk kamar
dan istriku langsung memiringkan tubuhnya menghadapku dan “eh eh
eh”istriku menahan erangan nikmatnya saat orgasme ketiganya sore itu.
“Kenapa, dik?Tanyaku
“Nggak papa, mas,”katanya.
Sepanjang malam kulihat istriku tertidur pulas sampai ke esokkan harinya
sedangkan aku tak dapat tidur karena bayang bayang Pak Paijo selalu
menempel diotakku dan aku hanya dapat melihat tubuh istriku mengeliat dan
mengelinjang dan nafasnya mendengus dengus dan mulutnya mendesis dan aku
hanya dapat terpaku saat di balik selimut istriku seolah ada orang yang
menggumuli dan menyetubuhi istriku.
Keesokkan harinya, aku pulang seperti biasa dan sekitar setengah jam
istriku akan datang, badanku terasa menggigil kedinginan, kepalaku pusing
tak karuan, dan keadaan normal saat pintu pagar terbuka dan akupun
bergegas akan keluar kamar tapi begitu pintu depan terbuka, entah mengapa
badanku terasa lemas dan aku tak sanggup berdiri dan akupun bersimpuh
tepat di pintu kamarku yang terbuka sedikit dan aku mlihat istriku yang
memakai blaser kuning dan rok span elastis ketat dan memakai sepatu berhak
tinggi masuk dan Pak Paijo, tukang becak langganan istriku, tengah meremas
remas pantat bahenol istriku dari belakang dan Pak Paijo menutup pintu
depan.
“Pak Jo, ada suamiku.”istriku berbisik.
“Suamimu sudah lemas di kamar,”kata Pak Paijo
“Masak, pak Jo “bisik istriku
“Percaya saya, Jeng Yati. Suami Jeng Yati, kemarin sore tahu yang kita
lakukan di mengintip di kamar depan”katanya.sambil terus meremas remas
pantat bahenol istriku dari belakang
“Pak Jo kok tahu,”tanya istriku berbisik
“kemarin sore setelah saya pulang, Jeng Yati main sendiri, kan?”tanya Pak
Paijo
“Kok tahu.?”tanya istriku
“Jeng Yati tak buat begitu..”kata Pak Paijo dan “Tadi malam bukan mimpi,
torok Jeng Yati paginya basah, kan?”kata Pak Paijo
“Ayo, ke kamarmu, Jeng Yati”kata Pak Paijo kemudian
“Aku takut suamiku, pak Jo, di sini saja,”bisik istriku
Dari belakang, tangan kiri Pak Paijo langsung menyingkap rok span elastis
ketat bagian depan dan tangan kanan Pak Paijo menyusup ke rok span elastis
ketat istriku dan langsung menggosok-ngosok selangkangan istriku. Istriku
langsung menungging dan kedua tangan istriku bertumpu di dudukan kursi,
Pak Paijo kemudian jongkok dan meregangkan kedua kaki istriku. kepalaPak
Paijo pun menengadah dan lidahnya menjulur menjilati selangkangan istriku
yang berbulu lebat, tangan Pak Paijo pun mengangkat kaki kiri istriku dan
meletakkan di dudukan kursi sehingga posisi istriku seperti anjing kencing
dan kedua tangan keriput Pak Paijo membuka lebar bibir vagina istriku dan
langsung menjilati kelentit dan liang vagina istriku.
“Pak Jo eeccch enaaak ….”istriku mendesis desis
“heegh eeccch heegh eecch heegh eecch..”istriku mendesis desis saat Pak
Paijo menusuk nusuk liang vagina istriku sementara jari-jari tangan Pak
Paijo menggosok-ngosok kelentit istriku dan dalam tempo yang singkat
istriku pun mengerang
“Ayooo pak Jo ayooo akuu nggak tahaaan …”istriku pun mengerang
Pak Paijo langsung berdiri dan memelorokan celana pendek belelnya dan
batang kemaluan kasarnya yang mempunyai kepala penis yang besar itu pun
tersembul dan tangan kirinya mengarahkan batang kemaluan kasarnya
menepelkan kepala penis besarnya ke liang vagina istriku dan menekan ke
bibir vagina istriku yang basah kuyup oleh jilatan lidah Pak Paijo
“Engngnghhh besar kontolmu, Pak Jo ..”istriku mendesis kembali saat kepala
penis besar Pak Paijo menembus masuk ke liang vagina istriku.
Setelah seluruh batang kemaluan kasar Pak Paijo masuk seluruhnya ke liang
vagina istriku, Pak Paijo langsung menggenjot pantatnya melesakkan dan
menarik batang kemaluan kasarnya di liang vagina istriku yang mengerang
erang tak karuan karena gesekan batang kemaluan kasar Pak Paijo di liang
vagina istriku.
Sore itu Pak Paijo lebih gila mengenjotkan batang kemaluan kasarnya di
liang vagina istriku karena posisi Pak Paijo memungkinkan menyetubuhi
istriku dengan keganasannya.
hanya beberapa saat kulihat wajah istriku menegang dan dari mulutnya
kedengar erang nikmat “paaak akuuu keluaar ngngngngng..”istriku mengerang
dan mengerang sebanyak dua kali dalam waktu singkat mencapai dua orgasme
kurang dari dua menit dan tubuh istriku pun tersungkur.
“Ayo, ke kamar ,”kata Pak Paijo setelah mengeluarkan batang kemaluan
kasarnya.
Pak Paijo membimbing istriku yang sudah lunglai masuk ke kamarku.
“Maas ..”istriku berkata lirih saat melihatku bersimpuh di pintu.
Pak Paijo merebahkan istriku di ranjang dan menarikku pula ke ranjang di
samping istriku kemudian memiringkan tubuh istriku menghadapku dan tangan
Pak Paijo menarik ke atas kaki kanan istriku sehingga istriku terkangkang
lebar dan rok span elastis ketat nya tersingkap sampai pangkal pahanya dan
“Maas akuuu …bezzzaaaar ….”istriku merintih saat kulihat batang kemaluan
kasar Pak Paijo menembus masuk liang vagina istriku dan pertama kali malam
itu aku melihat istriku disetubuhi Pak Paijo di depan mataku.
Sejak saat itu, Pak Paijo adalah suami kedua istriku atau mungkin boleh
dikatakan istriku sebagai budak nafsu Pak Paijo, karena suatu malam minggu
saat aku dan istriku akan menghadiri pesta pernikahan anak pak Rektor, Pak
Paijo malam itu datang setelah aku dan istriku saat di ruang tamu akan
berangkat. Saat itu, istriku yang memakai kain panjang yang dijahit dan
kebaya, terpaksa mempersilahkan masuk Pak Paijo.
“Ehm, istrimu tambah cantik, kalau pakai kebaya,”kata Pak Paijo padaku.
Kulihat sperti anak muda tersenyum kecil mendengar pujian Pak Paijo.
“Maaf, kami mau brangkat ke undangan, pak Jo ,”kataku
“Tolong, mas “kata Pak Paijo padaku sambil mendekati istriku dari belakang
dan tangan kanan Pak Paijo langsung meremas remas pantat bahenol istriku
yang terbalut ketat oleh kain panjangnya dan tangan kirinya menyusup ke
kebaya istriku dan Pak Paijo mengurungkan niatnya akan meremas remas
payudara istriku karena malam itu istriku mengenakan steples dan tangan
kiri Pak Paijo berganti meremas remas pantat bahenol istriku
“aku pengen, jeng, kau tambah cantik pakai kebaya,”bisik Pak Paijo kepada
istriku dan menarik tangan istriku ke kamar.
“maaas ….”istriku pun mendesis memanggilku dari kamar dan kulihat istriku
sudah menunggingkan pantat bahenol, kedua tangan istriku berada di meja
riasnya, wajahnya tepat dimuka cermin dan rupanya istriku sudah membuka
resleting kebayanya yang ada dibagian depan.
Pak Paijo sudah diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar sedang
menjilati selangkangan istriku dan bunyi “srep srep”srep” sedotan Pak
Paijo di bibir vagina istriku memenuhi ruangan kamar tidur utama bercampur
dengan desahan dan desisan istriku.
“Maas pegangkan kain panjaangkuuu…nanti kusut”istriku mendesis saat
melihatku masuk kamar.
“Ayo, pak,”kata Pak Paijo padaku.
Entah mengapa, akupun menuruti perintah Pak Paijo dan kain panjang istriku
pun kurentangkan agar tak kusut dan kulihat celana dalam istriku yang
sudah berada di lutut istriku dipelorotkan oleh Pak Paijo dan dilepaskan.
Pak Paijo terus menghisap selangkangan istriku dan kedua tangan keriputnya
meremas remas pantat bahenol istriku yang mulai mengerang nikmat.
“Pak Jo ayooo aku pengeen ….”istriku mengerang dan Pak Paijo berdiri dan
duduk di kursi meja rias, kedua tangannya menarik pantat bahenol istriku
maju dan kemudian Pak Paijo memelorotkan celana komprang dekilnta dan
batang kemaluan kasarnya sudah berdiri tegak dan Pak Paijo merapatkan
kedua kakinya sehingga istriku maju dengan kedua kakinya berjalan
terkangkang.
Pak Paijo membuka lebar bibir vagina istriku dan “Turunkan pantat mu, Jeng
Yati,”perintahnya pada istriku .
“pak Jo ooccch bezzaaar …”istriku mendesis pelan saat ujung batang
kemaluan Pak Paijo mulai menembus liang vagina istriku , kini Pak Paijo
menekan ke bawah pantat bahenol istriku dan terdengar erangan istriku saat
batang kemaluan Pak Paijo mulai menggelitik liang vagina istriku.
“Akuuu gateeel, pak Jo …..”desisan istriku terus menerus saat batang
kemaluan Pak Paijo menghujam di liang vagina istriku.
Pak Paijo mengangkat dan kemudian menurunkan pantat bahenol istriku sambil
meremas remas pantat bahenol istriku yang mengerang keenakan dan
peniskupun menegang keras ketika kulihat dari cermin pantat bahenol
istriku dinaik turunkan oleh Pak Paijo sambil diremas remas.
Akhirnya istriku yang menggenjot pantat bahenol nya agar batang kemaluan
Pak Paijo semakin menggaruk liang vagina nya dan bahkan mempercepatnya,
keringat istriku membanjir dan nafasnya terengah engah “Paaaak akuuu
keluaaaaaar … ngngngngngng….”istriku mengejan keras saat mencapai
orgasmenya malam itu
Istriku memeluk Pak Paijo sampai nafas nya teratur kembali dan mengangkat
pantat bahenol nya dan “Pluk” kudengar ujung penis Pak Paijo lepas dari
liang vagina istriku dan tanpa kunyana rupanya Pak Paijo masih belum puas
dan menunggingkan istriku kembali dimana kedua tangan istriku bertumpu di
kasur ranjang.
Akupun disuruh Pak Paijo menarik kain panjang istriku ke depan dan duduk
di ranjang di samping istriku sehingga pantat bahenol istriku yang terbuka
menungging siap untuk Pak Paijo, Pak Paijo pun mengkangkangkan kaki
istriku dan menggosok-ngosok selangkangan istriku yang menbuat istriku
menungging nungging kan pantat bahenol nya
“Maaas …..’desisan istriku sambil menoleh padaku saat ujung penis Pak
Paijo mulai menusuk bibir vagina istriku dan “Egghhhh ….masuuuk maaas
akuuu eeeccch dikentooot maaas ….”istriku mendesis desis ke arahkku dan
tangan kanan istriku meraih selangkangan ku.
“Maas zzenang lihaat akuu dikentoot oraang yaaaa…” dan istriku membuka
resleting celana ku dan menarik keluar batang kemaluan ku dan begitu Pak
Paijo mulai menggenjot batang kemaluan nya di dalam liang vagina istriku,
maka istriku menggosok-ngosok batang kemaluan ku dan hanya beberapa
gosokan air maniku muncrat di tangan istriku dan “Paaak suamikuuu
muncraaat heh heh akuuuu oooccch juga mau ngngngngngng…”istriku mengerang
keras saat orgasme keduanya berlangsung dan Pak Paijo menggenjot semakin
cepat pantatnya dan tak lama kemudian kudengar Pak Paijo mengerang saat
menyemburkan air maninya ke rahim istriku yang lunglai.
Malam itu, kami hampir terlambat datang di undangan itu dan kulihat selop
istriku basah saat pulang.
“Kenapa…?kataku pada istriku.
“Pejuh Pak Paijo, mas. Aku nggak pakai celana dalam..”kata istriku enteng.
Pulangnya, Pak Paijo sudah menunggu di depan rumah dan Pak Paijo masuk
rumah ketika istriku masuk dan aku masih memarkir kendaraan dan malam itu
Pak Paijo menyetubuhi istriku tanpa melepas kebaya dan kain panjang
istriku secara terus menerus dan brutal
Hingga sanggul istriku rusak dan esok paginya istriku tak dapat berjalan
dan mengeluhkan liang vagina nya sakit oleh kocokan batang kemaluan Pak
Paijo semalaman.
Senin paginya istriku harus mengajar pagi hari dan masih mengeluhkan liang
vagina nya masih sakitsehingga istriku memakai rok kloknya, karena istriku
mengaku padaku tak bisa pakai celana dalam.
Setelah selesai istriku berdandan, Pak Paijo mengetok pintu dan “Pak,
istri sakit, ya”kata Pak Paijo, kdua matanya menatap ke ruang keluarga
dimana istriku berad sedang menyiapkan bukunya sambil menungging.
“saya mau sembuhkan istriku sampeyan..Ayo”katamya kemudian dan akupun
menuruti perintahnya dan Pak Paijo langsung meremas remas pantat bahenol
istriku
“Maas ..”desah istriku mengiraku
“Sakit, Jeng Yati?tanya Pak Paijo berbisik ke telinga kanan istriku
“Ecch iya pak Jo “bisik istriku
“Apanya yang sakit, jeng?”tanyanya
“Anuku pak Jo”kata istriku pelan
“Apamu, Jeng Yati?”tanyanya
“Ecch anu saya pak Jo”istriku mendesis saat Pak Paijo menjilati telinga
kanan istriku “Anu apa, Jeng Yati?” tanyanya
“Anuku, pak Jo eecch…”istriku mendesis “Ayo, bilang Jeng Yati, nanti
tambah tak buat sakit, lho”katanya mengancam.
“Paak eecch ee .. torokku..pak ,”desis istriku
“Suruh suamimu jongkok dan suruh buka tempikmu..”kata Pak Paijo.
“Mas tolong jongkok, mas..”kata istriku
Aku pun menurut dan diminta menyusup ke rok klok istriku dan kaki kanan
istriku diangkat ke kursi dan dari bawah kulihat jari-jari tangan istriku
membuka lebar bibir vagina dan kusaksikan dimana mulai ujung penis sampai
batang kemaluan kasar Pak Paijo menusuk masuk ke liang vagina istriku dan
bagaimana batang kemaluan kasar Pak Paijo keluar masuk di liang vagina
istriku dan sangatlah jelas bagaimana bibir vagina istriku keluar masuk
seirama dengan keluar masuknya batang kemaluan Pak Paijo di liang vagina
istriku yang terlihat pula bibir vagina membengkak karena ujung jamur
penis Pak Paijo. Kedua tangan Pak Paijo meremas remas pantat bahenol
istriku yang mengerang karena keenakkan dan bagaimana selangkangan istriku
tersentak sentak saat mencapai orgasme pertamanya di pagi itu dan Pak
Paijo terus menerus mengenjot batang kemaluan nya yang kasar itu dan tak
lama setelah orgasme pertamanya, istriku mengerang keras dan kembali
pantat bahenol tersentak sentak di barengi oleh selangkangan Pak Paijo
yang menekan kuat batang kemaluan nya ke dalam liang vagina istriku dan
air mani Pak Paijo pun sebagian berbalik keluar dari liang vagina istriku
yang membuat bunyi orang yang buang angin “Preeet preeet”
Pak Paijo kemudian menarik batang kemaluan dari liang vagina istriku
disertai bunyi “Pluk” saat ujung jamur penis Pak Paijo yang sudah lemas
keluar dari liang vagina istriku.
Pagi itu, istriku tampak langsung tanpa membersihkan liang vagina nya
langsung keluar dan menaiki becak Pak Paijo untuk berangkat ke kampus.
Setiap saat apabila Pak Paijo menghendaki, aku harus di selangkangan
istriku dan menyusup di rok klok lebarnya dan membuka lebar bibir vagina
istriku dan memasukkan batang kemaluan kasar Pak Paijo ke liang vagina
istriku dan melihat bagaimana batang kemaluan kasar itu keluar masuk liang
vagina istriku
Sewaktu tidurpun saat istriku memelukku tapi liang vagina nya dijejali
oleh batang kemaluan kasar Pak Paijo dan istriku hanya mau melepas nafsuku
dengan gosokan tangannya menggosok-ngosok batang kemaluan ku hingga
memuncratkan airmaniku.