………
Sebelumnya kenalin nama ku Mario, 26 Tahun. Jakarta. Aku sangat tertarik untuk membagikan pengalaman-pengalaman saya disini. Akan ada banyak cerita yang akan saya bagikan entah itu pengalaman atau fantasi saya yang belum sempat tercapai. Saya merupakan laki-laki yang memiliki banyak fantasi yang cukup aneh seperti GB, GS, DP, dan lain sebagainya. Beberapa cerita sudah terjadi dan beberapa cerita sebisa mungkin terjadi hahaha. Cukup segitu perkenalannya.
Cerita yang akan saya sampaikan ini adalah cerita tentang fantasi saya dan pacar saya sekarang yang belum bisa kami realisasikan. Karena dia masih mengumpulkan mental untuk bisa merealisasikan fantasi saya ini. Komposisi cerita ini 20% nyata dan 80% fiktif karena belum terjadi hahaha. Cerita ini akan ada 2 perspektif, dari sisi ku, dan dari pacar ku.
Akan aku kenalkan pacar ku dulu, namanya Fiya, Mukanya judes, Rambut pendek, TB 155 BB 40 dibekali dengan toket yang tidak begitu besar, aku gatau ukurannya karena memang tidak penting bagiku, tapi yang jelas padat bulat kencang. Keunggulan pacar ku ini adalah dia punya pantat yang besar untuk ukuran tubuh kecil seperti itu, bulet dan sekel, perfect banget. Aku memang lebih suka pantat dibanding toket yang besar. Karena menurut pengalaman toket kalo besar pasti kendor. Kulitnya putih, ada keturunan Tiongkok tapi sudah bercampur dengan Jawa. Warna pentilnya coklat muda, memek dan pantatnya putih dan bersih dia rajin waxing karena permintaan ku. Aku rela mengeluarkan uang untuk merawat pacar ku, karena aku juga yang make dia. Hahaha. Dia tinggal di salah satu apartemen mewah yang ada di Jakarta Pusat, dekat dengan Bundaran HI. Keluarganya cukup berada, dia anak tunggal. Ayahnya sudah meninggal dari dia lahir, sementara ibunya bekerja dan sering keluar kota. Mungkin hanya 2 minggu sekali ada di Jakarta.
Awal aku bertemu Fiya karena dikenalkan oleh teman ku yang juga teman kuliah Fiya. Kita ngobrol dan tukeran whatsapp. Kita memutuskan untuk jalan berdua. Sepulang kerja aku jemput dia di kantornya, lalu kita makan di mall. Obrolan pada saat itu cukup general, seputar pekerjaan, keluarga dan lain sebagainya. Setelah makan aku antar dia ke apartemennya, yang ternyata sangat dekat dengan rumah ku. Sampai di apartemennya dia meminta aku untuk ikut ke unitnya. Lalu disana kami minum berdua. Hingga sudah cukup enteng, aku melihat lampu hijau untuk bisa make dia. Dan akhirnya terjadilah hal-hal yang diinginkan yaitu ngewe. Selesai kita ngewe, kita berbincang-bincang dan ternyata bodycount dia sudah mencapai angka 20an. Aku cukup kaget, aku kira dia anak polos. Ternyata bodycountnya hampir mengalahkan ku. [Body count adalah untuk menanyakan atau menyebutkan jumlah tubuh atau orang yang sudah pernah diajak berhubungan seksual]
Kami sering melakukan hubungan badan walaupun kami belum resmi menjadi pacar. Dan ternyata dia cukup hyper dan gampang sange. Jika sedang berhubungan badan, aku berusaha untuk mendoktrin dia dengan berbagai fetish atau fantasi ku (Selama hubungan badan itu adalah waktu terbaik untuk kita menanyakan, memberi tahu, atau mendoktrin fetish kita) seperti agar mau melakukan Anal, tetapi dia belum mau karena dia sudah pernah coba dan rasanya sakit. Aku juga mendoktrin dia untuk MMF disini dia sangat tertarik, dan mau mencoba. Tapi dia masih bingung dengan siapa. Dia masih memilih-milih orang ketika aku berikan kandidat, dia tidak mau dengan orang yang bukan seleranya. Bahkan setelah dia mengetahui fetish ku dia selalu menagih hal itu agar terjadi. Aku mengakali dengan memberikan syarat. “Kalo kamu mau 2 kontol, kamu harus mau anal dulu. Percuma kalo 2 kontol tapi masuk cuma di memek doang.” Setiap aku bilang seperti itu dia langsung diam.
Beberapa bulan setelah itu kami pun resmi pacaran. Aku berusaha untuk tetap mendoktrin dia agar mau anal. Disela-sela itu aku melatih memeknya untuk agar lebih longgar. Ukuran kontol ku tidak besar, panjang 16 cm dengan diameter yang pas digenggam tangan. Memeknya dia sempit sekali buat ku. Jika MMF kemungkinan jika tidak anal maka 2 2 kontolnya masuk memek secara bersamaan. Seperti biasa aku mengantar dia pulang ke apartemennya dengan membawa sebuah kejutan. Ketika sudah di Unit apartemennya dia mandi, sementara aku menunggu di kamarnya. Aku yang sudah membayangkan apa yang akan terjadi langsung kontol ku berdiri tegak, jadi aku langsung telanjang di kasurnya.
Setelah dia mandi, dia masuk kamar dan langsung senyum dan menghampiri ku yang sedang tidur telentang dengan kontol sudah siap tempur. Dia melepas handuk mandinya dan telanjang. Dia memposisikan tubuhnya dia bawah ku dan langsung mengecup kepala kontol ku. “Kenapa deh tumben ngaceng duluan, biasanya harus digodain dulu”. Aku cuma senyum dan menikmati jilatannya di kontol ku. Aku sangat akui dari sekian perempuan, service mulutnya dia sangat top. Dia jilati batang kontol ku lalu turun, dia cium pangkal paha ku dan memainkan lidah disana, lalu dia menjilat tipis biji ku, dia sangat suka menjilat biji, dan yang selama ini aku sadari dan dia mengaku adalah dia suka dengan bau kontol. Kata dia semakin bau semakin dia semangat. Hahaha. Cukup lama dia di biji ku, hingga dia turun lagi, dan dia melakukan rimming. Lidahnya sangat lihai dan cukup membuat ku bergetar dengan service nya. Dia naikkan jilatannya kembali hingga sampai di kepala kontol ku, lalu dia melahap kontol ku, Aku memegang kepalanya dan menekannya masuk lebih dalam, dan aku tahan. Dia sampai ingin muntah dan mengeluarkan air mata aku perlakukan seperti itu. Tetapi dia suka.
Aku bangkit lalu menyuruhnya untuk duduk bersandar di papan kasur. Aku lanjut untuk meminta sepongan dia, selalu aku paksa untuk memasukan semua kontol ku hingga tenggorokannya. Walaupun dia selalu tidak bisa sampai habis. Aku menyetubuhi mulutnya, dengan tangannya aktif memainkan biji ku, hingga aku tidak tahan. Aku benar-benar tidak tahan dengan mulutnya. Aku teriak “Fiya, aku mau keluarrrr” ketika aku bilang seperti itu, tangannya langsung melingkar ke pantatku dan menekan kontol ku masuk kedalam mulutnya. Dan akhirnya sperma ku keluar di mulutnya, dan dia tidak langsung menelannya tapi dia buka mulutnya untuk diperlihatkan ke aku, lalu menunggu aba-aba ku, baru dia akan menelannya. “Minum” kata ku, baru dia telan semua sperma ku. Itu memang peraturan ku seperti itu.
Aku turun menciumnya, dan mulai menjilati kupingnya, dia sangat terangsang jika kupingnya dijilat. Lalu aku turun ke lehernya, aku jilati lehernya serta memainkan pentilnya yang sudah keras. Aku turun lagi untuk menjilati kedua pentilnya. Bergantian, dia melenguh kenikmatan dan mendesah-desah. Aku rasa cukup, jilatan ku, ku turunkan ke perutnya, aku kecup bagian kiri, dan kanan, ku jilati bagian-bagian sensitifnya. Aku turun lagi ke perutnya, Lalu aku turun lagi ke memeknya. Memeknya adalah memek terwangi, dan termanis yang pernah aku cicipi. Entah bagaimana cara dia merawatnya. Dengan keadaan dia mengangkang. Kupermainkan lidahku di clitorisnya sesekali aku masukan lidahku ke dalam memeknya. Tangan kiri ku memainkan pentilnya, sementara jari tangan kanan ku mengocok memeknya. 2 jari masuk, aku tambah menjadi 3 jari. Lalu ku tambah lagi menjadi 4 jari, ku kocok dengan kecepatan konstan, sampai akhirnya dia squirting. “Sayang ayo masukin” ucapnya. Kontol ku sudah menegang lagi. Dan siap tempur. Tapi sebelum aku memakainya …
Aku bilang “Sayang, aku punya sesuatu buat kamu, kamu mau ngga?” Dia jawab “Mau apa aja terserah yang penting cepet masukin, aku udah sange banget”. Lalu aku berdiri dan berjalan ke tas laptop ku yang isinya bukan laptop, tetapi 2 sisir. Iya sisir, dengan gagang tumpul menyerupai kontol, yang aku temukan di salah satu toko di mall. Dia tidak banyak bertanya. Aku meletakan kedua sisir itu itu sampir kiri dan kanannya. Dengan posisi dia sudah mengangkang lebar, aku mengambil posisi. Ku goda dia terlebih dahulu dengan hanya menggesek-gesekan kontol ku di luar memeknya. Sambil ku permainkan clitorisnya. “Mar, ayo masukin please, aku udah gak kuat, aku sange banget mar” aku tidak bergeming tetap ku goda dia. Karena ada kata-kata yang harusnya dia keluarkan tapi tidak terucap. Dia tersadar bahwa dia lupa untuk menyebutkan kata-kata itu “MAR KONTOLIN AKU!!” Dia teriak dengan cukup kencang, aku langsung memasukan kontol ku full. “Ahh Sayang sakit sayang” Dia meringis kesakitan, tapi aku justru suka melihat dia tersiksa. “Sakit ya? Tapi enakan?” ujar ku “Iya enak, please pentokin lagi” balasnya. Aku mendorong kontol ku hingga masuk lagi ke lubang bagian dalam memeknya, aku tidak begitu tau itu bagian apa. Tapi seperti masuk ke sebuah tempat lagi, mungkin itu rahimnya? Aku tidak begitu tau.
Ku genjot dia dengan kecepatan yang konstan, memeknya sudah sangat basah sehingga memperlancar kontol ku untuk maju mundur dengan bebas. Dia keenakan dan dia memainkan toketnya sendiri dengan posisi mata tertutup. Aku ambil 1 sisir yang tadi, lalu sembari aku menggejotnya, kumasukan pelan-pelan sisir nya. Dia langsung melek dan melihat apa yang aku masukan. “Sayang itu ngapain?” dia bertanya. “Ini biar ngelatih memek kamu nerima 2 kontol. Katanya mau dikontolin 2 kontol?” Lalu dia hanya mengangguk dan akhirnya aku masukan full kedalam memeknya. Aku menggenjot dia sembari tangan ku mengocok memeknya menggunakan sisir. Dia hanya bisa mendesah. Cukup 10 menit aku bosan, aku meminta mengganti gaya. Aku suruh dia untuk membalik badan dengan posisi tengkurap, dan merapatkan kakinya. Ini adalah gaya favorit ku. Karena aku bisa melihat bongkahan pantatnya besarnya, dan siluet badannya yang langsing. Kumasukan kontol ku dari belakangnya, dan lagi-lagi ku pentokan. “AAHH MARR SAKIT MARRR… Pelan pelan duluu ahhhh”. Memang kata dia gaya ini adalah gaya terenak namun menyakitkan. Aku tidak peduli dia kesakitan, semakin tersiksa dia, semakin aku bersemangatt. Aku tekan kontol ku sampai benar-benar masuk amblas kedalam, kebagian rahimnya. Sembari aku menjambak rambut pendeknya. Dia hanya mendesah dan kesakitan. Kulepas jambakan ku, ku ambil kembali sisir, kumasukan ke memeknya bersamaan dengan kontol ku. Aku rasa sudah cukup longgar, aku ambil sisir ke dua dan memasukannya pelan-pelan. Dia menoleh ke arah kiri dan bertanya lagi “AHH NAMBAH LAGI?” dia sedikit kaget “Iya siapa tau dikontolin 3 kontol kan? hahaha” sambil aku tertawa kecil mengejek. Kontol ku dan kedua sisir sudah ambles masuk dalam 1 memek.
Sebenarnya sedikit sakit kontol ku, karena harus tertekan 2 sisir yang gagangnya keras. Cukup 5 menit aku permainkan seperti itu karena kontol ku sakit. Ku lepas kedua sisir tersebut, dan kuletakan kembali. Lalu aku fokus untuk menggenjot memek pacar ku sambil memeras pantatnya. Badan ku dan badannya sudah sangat berkeringat, akhirnya aku mengajaknya untuk sambil mandi lagi. Aku lepas kontol ku “Aduh kenapa dicopot sih?” protesnya, “Pindah kamar mandi dulu” ku jawab. Dia langsung berdiri dan menarik tangan ku ke kamar mandi, dia nyalakan shower dna diset ke air dingin, agar segar. Lalu dia menghadap dinding.
Aku dibelakangnya, dia menggapai kontol ku lalu mengarahkan kontol ku ke memeknya. Aku menggenjotnya lagi. Tangan ku memainkan pentilnya, dan mengocok clitorisnya dengan cepat “Ah ah sayang gila kamu, kamu apain aku? Ini enak” Itu adalah perkataannya setiap kali dia mau keluar. Aku tingkatkan genjotan ku lebih cepat, dan kocokan tangan ku pada clitorisnya hinggal kakinya mulai bergetar, “MAR AHH ENAK BANGET” Aku mengetahui dia sudah mau squirt aku menghentakan kontol ku dalam-dalam. Lalu kulepas tiba-tiba, sambil tangan ku tetap bermain di clitorisnya. Lalu dia mengeluarkan cairan squirtnya dengan cukup banyak. Dengan kakinya bergetar cukup kencang. Selesai badai squirt, kakinya sudah tidak mampu menahan badannya. Aku balikan badannya, kugendong dia. Kedua tangan ku kuletakan di belakang lututnya, Ku entot dengan menggendong dia. Agar tidak terlalu berat, ku senderkan badannya dengan dinding kamar mandi. “AHh marr enak marr terus marr” ku genjot terus-terusan memeknya hingga tidak tahu berapa menit. “Sayang udah sayang, aku capek gak kuatt, ampun Mar”. Kupercepat kocokan ku hingga akhirnya aku tidak tahan. “Sayang aku mau keluar” Kugenjot makin cepat dan aku masukan kontol ku dalam-dalam hingga akhirnya aku keluarkan didalam rahimnya. Atas persetujuan bersama, dia sudah kupasangkan spiral agar mencegah kehamilan, karena memang aku suka mengeluarkan didalam.
Selesai dari kamar mandi, aku bantu keringkan badannya, lalu ku gandeng dia untuk ke kamar. Lalu memakaikannya baju, dan menyelimutinya, “Sayang makasih ya sayang” ucapku, “Aku Mar yang harusnya makasih, aku jadi bisa tidur nyenyak”. Aku cium dia, aku temani hingga dia tidur. Lalu aku pulang ke rumah ku.
————-
Diatas aku mengatakan bahwa komposisi ceritanya 20% Nyata 80% Fiktif. Nah ternyata nulis cerita itu susah juga ya. Jadi ini cerita ini masih 95% nyata. Yang ngga nyata nama gue sama sama nama cewe gue hehehe.
Belom mulai kebagian fiktifnya.
Besok lanjut lagi.