YANG MALES RONDA
Prolog
“Pak Adi kemana?”
“gak ada dia gak pernah ikut ronda, dia kan kerja di luar kota, balik seminggu sekali”
“Lalu Pak Tomi?”
“dia pelaut, pulang 3 bulan sekali”
“Si Ujang?”
“kerja shift malam, gak bisa katanya”
“halah, kalo pas kerja pagi dia alesan terlalu kecapean tetap aja gak ikut ronda”
“Pak Amir?”
“beliau sudah meninggal seminggu yang lalu pak”
“eeeeh,.. lupa saya”
“Kalo Pak Aldi ini?”
“dia alergi angin malam pak, dulu pernah sekali ikut langsung bentol bentol besar, semenjak itu gak pernah ikut lagi”
“waduh jadi 5 orang ini gak pernah ikut ronda ya!? Gimana nih gak bener ini”
“sebenarnya bukan cuma mereka pak, ada beberapa lagi yang sering mangkir, misal pak Jono, Bang Herman, Mas Miun dan ada beberapa lagi, banyak kalo di sebutin pak”
Sekilas percakapan bapak bapak yang sedang meronda malam di salah satu komplek perumahan di pinggiran kota bandung, kebetulan saat itu ada pak RT yang ikut menemani ronda bersama 3 orang yang hadir, yang seharusnya adalah 8 orang/ malam. Walaupun pada prakteknya sedari awal jadwal di buat tidak pernah sampe 5 orang untuk setiap malam nya. Berbagai hal dan alasan selalu di jadikan alat buat mangkir, walaupun mereka yang mangkir tetap mematuhi kewajiban mereka dengan cara menggantinnya dengan uang kopi sebesar 30rb/orang. Karena kondisi itu pula lah yang membuat Pak Rt harus selalu ikut ronda tiap malam walaupun tidak sampe tuntas, tapi sudah cukup untuk sekedar menambah personel.
Komplek perumahan tersebut memang belum lama di bangun dan baru tersedia 3 blok saja, lokasinya yang juga cukup jauh dari pemukiman sekitar memaksa mereka untuk membuat tim ronda sendiri. Akan tetapi kondisi warga nya yang ogah ogahan buat ronda memaksa mereka yang masih rajin untuk kerja ekstra. Kegiatan ronda ini sendiri awalnya di lakukan karena sebelumnya sering terjadi insiden kehilangan barang atau pencurian di komplek tersebut. Pak Rt pun mengeluhkan terkait kondisi warganya yang malas. Dia bahkan sampe harus cekcok sama istrinya hanya karena kurang pelukan di malam hari karena Pak Rt selalu terpaksa ikut meronda.
“Kalo terus di biarkan seperti ini, kita yang repot pak, mereka enak enakan tidur di rumah kita yang gempor disini” ujar pak Bambang salah satu peronda yang hadir malam itu. “Nah bener itu, hanya karena mereka udah bayar 30rb mereka udah merasa ikut berpartisipasi, bilang nya udah ada uang kopi lah, uang rokok lah. Lama lama kita yang diabetes kebanyakan ngopi” timpal Mas Mul yang juga salah satu peronda yang hadir. “beuh, lagi lagi mereka cuma kasih duit duit duit, di kira kita gak punya duit apa, padahal ini kan buat keamanan mereka sendiri, sekali sekali boleh lah kalo seperti ini sama aja seperti mereka membayar kita buat ronda jagain mereka yang lagi bobo nenen sama istri istrinya, sedangkan kita kedinginan disini, tau sendiri lah kota bandung ini udaranya” ujar bang Robert kesal. Mereka berempat terus saja mengeluhkan masalah ronda tersebut sampe pada akhirnya tercetus lah ideu ideu liar.
“kalo terus di biarkan seperti ini mereka akan makin ke enakan, ada yang punya solusi?” ujar Pak Rt, semua yang ada di sana tampak merenung, dan tiba tiba lampu menyala di atas kepala bang Robet. “saya ada ide nih” ujar bang robet memecah keheningan dengan gaya bicara khas orang medan. “wah ideu apa pak coba di utarakan siapa bisa kita terapain” ujar pak Rt. “jadi gini pak gimana kalo ada yang berhalangan hadir buat ronda, atau gak bisa datang, biar istri/anak mereka yang gantiin!?” ujar bang robert antusias. “waduuuuh” serentak bapak bapak yang lain kaget dengan ideu bang robert. “wah kalo anak sih mungkin aja bisa pak, tapi kalo istri apa mereka mau?” ujar bambang ragu. “dan lagi di komplek kita ini yang punya anak laki cukup dewasa buat ronda, cuma pak Dedi galon. Yang lainya masih pada kecil kecil, tau sendiri kebanyakan yang tinggal disini sama kaya bang robert pengantin baru yang baru punya anak 3-5 taunan. Ada juga kang Bahri anak nya udah remaja tapi anak gadis, mana mau dia” ujar mas Mul. “iyah pak ideu itu terlalu absurd, saya gak yakin mereka setuju” timpal Pak Rt. “tenang dulu bapak bapak, ide ini justru adalah sebagai bentuk ancaman halus, gamblang nya kalo kalian gak mau ronda yang serahin istri istri kalian, dengan keadaan sepeti itu mereka akan di hadapkan sama pilihan sulit, anatara memaksakan diri ikut meronda, atau merelakan istri istri mereka ikut ronda” ujar bang robet menjelaskan.
“okelah katakan kan kalo ternyata mereka benar benar tidak bisa hadir, karena sedang kerja atau berada diluar kota, itu berarti istri istri mereka mau tidak mau yang mesti gantiin, masalahnya buat apa juga pak, para ibu ibu itu ikut ronda, kalo ada malingpun emangnya mereka bisa ikut ngejar?” ujar pak Rt. “waduh pak Rt ini jangan naif lah, justru kalo memang situasinya seperti itu, itu akan jadi ke untungan buat kita pak” ujar bang robert dengan senyum aneh nya. “keuntungan?” ujar mereka bertiga pak Rt, mas mul dan pak bambang kebingungan. “jadi gini bapak bapak…………………..”. bang robert pun menjelaskan dengan nada sedikit berbisik maksud terselubung dari ideu nya itu, setelah mendengar penjelasan bang robet para bapak bapak tersebut serempak menjawab. “SETUJU” mas Mul, Pak Rt, dan Pak Bambang menjawab dengan kompak.
Singkat cerita rapat warga pun di adakan di rumah pak Rt, ideu gila bang robert pun di utarakan dengan penyampaian yang baik dari Pak Rt sehingga dapat menutupi maksud terselubung dari ideu gila tersebut. Akan tetapi wlaupun di sampaikan dengan bahasa sebaik mungkin, penolakan keras justru di datang dari para warga yang ironisnya justru dari mereka mereka yang malas ronda. Terutama dari pak ujang yang paling vokal menolak dengan tegas ideu tersebut, jelas saja dia rela kalo istrinya harus ikut ronda, istri pak ujang ini memang terbilang wanita yang lumayan cantik, asli mojang bandung. Mendengar hal itu Pak robert pun ikut angkat bicara “kalo emang kalean tidak setuju ya udah kita bubarin aja kegiatan ronda ini, jangan mau enaknya doang kita yang babak belur, jangan karena sudah ngasih uang kalian sudah bisa bebas dari tanggung jawab. Sudah bubarin aja kegiatan rondanya, biar maling kembali kliaran disini, yang dulu kehilangan motor siapa sampe minta di buatkan jadwal ronda” ujar bang Robert dengan nada tinggi khas orang medan yang juga secara tidak langsung menyindir pak ujang dan dulu pernah kehilangan sepeda motor di rumahnya. Hal itu pula lah yang kemudian mencetuskan ideu di buatkannya jadwal ronda.
Pak Ujang yang mendengar itu hanya bisa terdiam, jelas dia sadar betul kalo sampe kegiatan ronda ini di bubarkan, motor yang baru dia beli kemarin akan kembali was was takut di gondol maling. Penolakan lain pun datang dari para istri yang suaminya kerja di luar kota, “bagai mana dengan kami pak yang suaminya kerja di luar kota, itu berarti kita harus selalu ikut ronda menggantikan suami suami kita. Masalahnya, apa yang bisa kita lakukan kalo memang kita harus ikut meronda, mau lari ngejar maling pun gak seberapa kencang” ujar salah seorang wanita yang suaminya memang kerja diluar kota dan jarang pulang di ikuti riuh para ibu ibu lain yang merasa dalam kondisi yang sama. “tenang ibu ibu jadi gini, khusus untuk ibu ibu yang berpartisipasi dalam meronda, kita beri kebijakan, itu maksimal hanya sampe jang 12 malam saja. Ada pun yang perlu ibu lakukan, ya hanya sebatas ikut saja, kumpul di pos ronda, kalaupun nanti nya ada maling atau apa pun itu, ibu ibu tidak perlu ikut lari, biar untuk bagian itu tetap urusan laki laki. Jadi yang saya harapkan disini ya ibu ibu ini minimalnya berperan ikut membantu mengawasi sekitar, berparti sipasi mewakili kehadiran suaminya, menyiapkan snack / kopi, ya seperti itu aja bu, biar yang ronda makin ramai sehingga maling pun akan berpikir 2 kali kalo mau beraksi, coba bayangin kalo yang jaga cuma 2 orang. 3 orang, maling juga pasti akan lebih berani melancarkan aksinya disini. Mohon pengertianya aja” ujar Pak Rt cukup panjang menjelaskan.
Setelah debat yang cukup alot, kesepakatan pun akhirnya tercapai, para warga setuju dan aturan baru ini akan mulai di laksanakan malam ini juga. Apa yang akan terjadi dengan para istri saat ronda nanti?? apa maksud terselubung dari ide Pak Robert??
nantikan kelanjutanya, kalo ramai peminat di usahakan update secepatnya.