“Kata orang cinta itu kalo dikejar-kejar takkan dapat, jikalau gak dikejar gak kan kemana-mana…”hal itu terus terngiang ditelingaku “huufft. brengsek kenapa diriku gak selalu bruntung dalam percintaan..”. Lambat bergerak, ditelikung teman sampai cewek incaran berbalik ilfeel semua sudah kurasakan hingga ku memutuskan stop dulu dari dunia percintaan. Tiiit..tiiit..tiit..bunyi hp buluk nokia 3315 ku memekakkan telinga langsung ku angkat lalu terdengar suara sohib karibku yang telah lama tidak bertemu semenjak dia lulus test masuk PTN delapan bulan yang lalu “dave mana aja lo, gue da kangen ketemu ama lo, gue tunggu di pasar ya..tempat biasa.” ” Ok men”, setengah jam lagi aku nyampe mandi dulu nich” sebelum ku ambil handuk ku lihat jam dinding menunjukkan pukul 06.30 Wib hari sabtu Setengah jam kemudian aku da sampai ditempat Sohib ku menunggu disebuah warung kopi pinggir jalan “sorry ed da nunggu lama, biasa ojeknya pada gak ada”. Akhirnya kami cerita ngalor-ngidul panjang lebar mulai dari masa ospek,temen baru yang cantik-cantik sampai dosen-dosen yang ngajar. Aku cuma melongo saja mendengar karena aku tidak lulus SNMPTN tahun ini. “Jadi apa rencana lo setahun ini sob?” Ujar temenku ” belum tau bro bingung nich..mungkin kumpulin d uit dulu untuk kuliah tahun depan supaya kita bareng lagi bro” jawabku ” ide brilian sob jangan patah semangat ya” ujar ed temanku sambil nepuk bahuku” yang aku timpali dengan senyum tanpa arah karena aku juga bingung mau kerja apa. Singkat cerita aku mngerjakan apa saja yang bisa kukerjakan, yang penting menghasilkan uang dan halal tentunya, karena aku bertekad akan melanjutkan studi ku tahun depan, baik diterima di PTN atau PTS. Jadi kuli bangunan, juru parkir, ceker mesin eskavator, penyiram jalanan berdebu sudah ku jabanin semua. Setahun kemudian… Aku sudah berada dalam ruangan untuk mengikuti SNMPTN ( ribet ya ) sengaja ku ambil jurusan sama dengan temanku yang contek habis jawabanku tapi dia lulus ( bukan ed ) agar aku bisa lulus juga, karena tahun kemarin aku salah menempatkan urutan pilihan menurut passing gradenya masing-masing. Aku yakin lulus dengan persiapan ku dan modal otakku yang lumayan encer walau tanpa ikuti bimbel seperti anak-anak lainnya. Test ku jalani selama 3 hari karena aku ambil jurusan Ilmu Pengetahuan Campuran ( IPC ) dan memiliki pilihan 3 macam jurusan dibanding IPA dan IPS, walau basic ku adalah ips waktu di sma. Sekarang aku cuma menunggu hasil test sebulan lagi melalui surat kabar atau media yang lain. Took…tokk..tokk…” Bangun dave kamu lulus tu di ****” sorak kiplii temanku” aku tersenyum dan sudah menduga bahwa akan lulus, tapi mau tak mau surprise juga buatku, aku bangkit dan membuka pintu kamar sambil menguap. Nongol kipli sambil tutup hidung ” busyett bau nagaaa…lo lulus dave ni korannya da gue bawa liat aja ada nama lo disana…. Setelah aku periksa ternyata omongan kipli benar, ” makasi pli ” kataku ” eits..***k cukup makasi aja traktir gue n isiin bensin motor gue full ok” teriak kipli berlalu ” ok sob..besok gue ketempat lo, skalian traktir lo” jawabku ” ok..gue tunggu datang aj lagi ketempat gue” kipli lalu hidupin honda cup 70 bututnya dan berlalu dariku. ” Lanjutin tidur aaahhh….” Gumamku. Tidak lama kemudian aku sudah tertidur kembali dengan senyum bahagia. Keesokan paginya dengan mengandalkan sepasang kakiku sudah sampai didepan kamar kipli rumah temanku, kamarnya berada paling belakang dekat gudang, jadi kalau ke kamarnya tidak perlu lewat gerbang depan rumahnya, orang tuanya merantau jadi cuma dia sendiri yang huni rumah disuruh orang tuanya, karena keadaan itulah dia juga bergaya hidup lebih bebas dari pada teman yang lain, kipli adalah temanku sekampung, sedangkan ed teman sekolah ku.. “Pli…kiipliii..” Ujarku tidak ada sahutan sama sekali lalu tiba-tiba ku mendengar erangan-erangan seoarang wanita yang juga ditimpali oleh suara seorang laki- laki ” say ganti posisi ya “,” ok pli ” sahut wanita yang tidak kukenal suaranya, karena penasaran aku memeriksa apakah ada kisi-kisi dinding yang bolong, akhirnya ku menemukan kisi dinding yang dicari, pas banget sama sudut pandangnya. Aku melihat pergumulan seru sedang terjadi, kipli dan wanita itu dalam posisi spooning ( gaya sendok ) doggy tapi si wanita telungkup dikasur. ” Auhhhmmm…auhhmm…ohh…kipli yang kuaatthh…lagiiii” kipli langsung menghentakkan kemaluannya yang hitam dan panjang serta berkilat karena perpaduan kedua cairan kemaluan mereka ” niihhh…rasain kontolku uhhh..” Gumam kipli sambil menghentakkan kemaluan panjangnya itu “ehhkk…ehhkkk…” Suara si wanita menimpali setiap hentakan kipli yang sangat bertenaga, sejujurnya aku memang iri kepada kipli kalo soal diranjang, tiada matinya, karena sebelumnya aku sudah pernah juga pergoki kipli juga lagi bercinta, .sedangkan aku tidak tau karena belum pernah bercinta, ciuman saja belum Wanita itu mengerang-erang panjang keduanya bersimbah peluh, remasan tangan wanita itu di seprei yang lecek karena pergumulan dan akumulasi dari peluh mereka berdua membikin aroma mesum dikamar itu makin pekat bertambah kuat, tidak lama kemudian wanita itu mengerang panjang dan kemudian berkelojotan selama satu menit lalu terkulai lemas, meninggalkan kipli yang masih menggapai titik kepuasannya sendiri, tanpa membiarkan wanita itu rehat kipli mempercepat genjotannya ” pli jangan ditembakin di dalam gue lagi subur ” si wanita mengingatkan, tapi tampaknya kipli tidak menghiraukan omongan wanita itu, kedutan kemaluan kipli mulai sering terjadi hingga membuat si wanita mulai meronta tapi dengan sigap kipli menahan kedua tangan wanita itu sambil terus menghentakkan kemaluannya, disaat yang kritis itu aku melakukan hal paling spektakuler dan mungkin belum terbayang oleh orang lain untuk melakukannya, ku periksa pintu kamar ternyata tidak terkunci maka secepat kilat dalam waktu sepersekian detik aku berlari kearah kipli lalu mencabut kemaluannya dari liang veggie wanita itu “ooohhhhhh……” Erangan panjang kipli disertai tembakan enam kali membasahi bokong, pinggang, punggung, tengkuk, rambut wanita itu dan ” oh..siaall” rutukku rupanya tangan kanan ku ikut tersiram sperma hangat kipli, aku langsung lari ke kamar mandi kipli kemudian mencuci tangan ku hingga tujuh kali dengan sabun. Ku balik lagi kekamar kipli, masih dengan posisi bertindihan dengan wanita itu ” brengsek kau dave ganggu kenikmatan aku aja, tapi trims ya karena telah menyelamatkan aku, kalau tak kau cabut bisa hamil nich”. ” Yaaa, makasi dave kipli nich gak bisa kontrol kontolnya, kayak orang baru pertama bercinta aja” sahut si wanita, ” habis kau hot bangett sayang apalagi pantat putih bundar kai ini, punggung putih rambut lurus bibir sensual dan mata sayu kau sepaket sempurna semua bagi gue” ujar kipli. ” Hah dasar rayuan gombal, kayaknya bercinta berikutnya kita pakai kondi. Atau gue gak mau” aku melongo saja melihat perdebatan mereka. Tiba-tiba si wanita mengulurkan tangannya padaku masih dalam posisi bertindihan dengan kipli ” kenalkan namaku rona…nama lo dave kan? Tadi gue denger kipli ngomong, makasi ya telah melakukan tindakan heroik jijai tadi demi aku, kapan-kapan aku kasi hadiah spesial buat lo” kemudian dengan santainya rona bangun telanjang kemasi pakaiannya lalu mandi ke kamar mandi kipli, tak lama kemudian dia keluar dengan stelan jeans belel, baju you can see dilapisi sweaater dan sepatu snickers, ” gue cabut dulu ya” lalu dia mengerling ke arahku kemudian hilang dibalik pintu. ” Kipli lo hebat ya bisa bercinta dengan cewek secantik itu, pdahal lo mah item g ketulungan ” kipli tersenyum lalu dengan santainya sambil pegang kemaluannya yang sudah loyo tapi masih basah karena sisa cairan percintaan tadi ” semua karena keperkasaan ini sob” itu kuncinya katanya enteng, ya sudah tunggu sebentar gue mandi dulu ya” ujarnya ” cepetan…jangan onani lagi dikamar mandi”, ” uuppss.***k lah..gue simpan tenaga untuk ntar malam hahaha….” Lalu dia nngacir ke kamar mandi. Setelah selesai berpakaian “kita kemana nich?” Ujar kipli ” sekarang lo traktir gue karena gue da selamatin lo” jawabku ” ok sob” sahutnya dengan honda 70 butut nya kita berangkat kepasar mak odah langganan tempat isi perut dengan berbagai macam jajanan. Selamat lah uang ku, yang tadinya mau traktir malah balik ditrakti hehehe… Dua bulan kemudian aku sudah resmi mengikuti masa orientasi mahasiswa baru dsebuah PTN dikotaku, aku medapat pengalaman baru, teman baru dan lingkungan baru, dan yang paling menyenangkan tentu saja kumpul lagi bareng sohibku ed, satu fakultas karena ku memutuskan pindah fakultas. Aku kost bareng ed dan sekamar lagi, kebetulan teman sekamarnya pindah kost. Dan langsung aku isi, setelah semua urusan tetek bengek dengan pak kost selesai tentunya dengan bantuan ed. Hari-hariku disibukkan dengan perkuliahan dan larak-lirik wanita cantiik dikampus. Hatiku kepincut sama satu wanita berambut lurus, badan dan tinggi proporsional, bibir tipis , kulit kuning dan mata yang indah, kalo dada aku perkirakan ukuran 34 b, tapi ku nggak tau cara mendekatinya, padahal kami sekelas karena semester awal masih sistem paket. Wita adalah nama rekan kampus yang kutaksir, semester 1 dan 2 karena masih paket kami selalu kuliah bareng, aku pun sudah kenal dan mulai mengetahui siapa dirinya, seorang wanita rada tomboy tapi apa adanya, berdandan pun minimalis saja. Setelah kuliah memasuki bulan ketujuh aku dan ed akhirnya memutuskan pindah kost karena tempat kost lama sewanya naik tapi sarana tetap, selain itu suasananya kurang kondusif lagi, seperti sering kemalingan. Hingga membuatku dan ed jadi tidak betah, padahal suasana persaudaraan antar penghuni kost itu sangat kental, kami sering nongkrong bareng, sewa player dan cd porno patungan dan coli bar..ehh sendiri-sendiri donk hehe. Akhirnya setelah pamitan dengan pak kost dan istrinya serta dengan teman-teman kost yang lain disertai isak tangis ( hahaha ) aku dan ed pindah ke kost baru yang memiliki 4 kamar berukuran besar yang ditempati 2 orang sekamar, kecuali kamarku dan ed karena ada temen ed bernama hendrik ikut juga kost hingga kami bertiga, dikamar pertama diisi oleh boni dan loni, kamar kedua tito dan rahmad, kamar ketiga cuma satu orang eki, eki memang penyendiri. Sebenarnya kami bukan kost tapi lebih tepatnya ngontrak rumah ini selama setahun, masih satu rangkaian ngontrak juga disebelah sebuah perusahaan suplier dan menjadikan sisi lain rumah ini jadi sebuah gudang, kami pun kenal akrab dengan karyawan perusahaan itu karena umur kami sebaya. Didepan rumah juga ada kostan mahasiswa sehingga makin ramai apalagi didepan rumah ada warung kopi tempat nongkrong, main domino dan cheki maka makin membaur lah kami, pemilik warung dan keluarganya juga ramah dan mnyenangkan. Teman-teman lain menjadikan tempat kami basecamp tempat kumpul hingga makin ramai. Resiko jadi basecamp adalah ramai dan bebas, teman yang lain sering bawa pasangannya ketempat kami untuk tiduran siang atau apalah istilah yang mereka ciptakan sendiri, karyawan sebelah juga sering pinjam kamar, apalagi kalo akhir pekan disaat kami pulang teman-teman sebelah pada booking kamar kami ini. Macam-macam teman keluar masuk basecamp ini, mahasiswa biasa, mahasiswa bandar ganja, plaboy, penjudi dll pernah main dan mampir serta nginap di basecamp ini, kuliah ku jadi sedikit agak kacau tapi aku coba tidak terlalu terbawa arus pergaulan, sedangkan ed juga mengalami hal serupa, tapi sedikit lebih kacau dibanding aku. Kadang-kadang aku juga sesekali merindukan suasana kos lama Suatu hari dihari yang panas akhirnya aku mnyelesaikan juga perkuliahan ku yang kedua hari itu, sebenarnya ada satu lagi tapi karena lelah yang luar biasa melandaku disertai perut keroncongan aku memutuskan titip absen saja pada teman kuliah ku, saat itu aku sudah semester 3 , sebelum pulang kuputuskan mampir dulu ke rumah makan, setelah itu aku naik bus menuju kontrakan ku, mataku pun ngantuk luar biasa, kubuka pintu kamar, tuker pakaian dan menghempaskan badan diranjangku, sesaat sebelum ku terbuai tidur aku mendengar suara erangan-erangan, ku jadi penasaran kudengar lagi baik-baik dan dugaanku tak salah, suara itu bersal dari kamar eki sebelah kamarku, kebetulan penghuni kamar lain belum pulang dan para karyawan sebelah juga masih kerja, alhasil erangan perlahan tu jadi terdengar jelas, ku periksa kamar eki untuk mengintip kedalam kamar kebetulan ada celah dari pintu jendela yang terbuka cuma ditutupi dengan gorden saja, setelah kuintip tak salah lagi rupanya eki lagi mencumbu pacarnya yang memang sering datang bahkan sesekali juga bermalam disana, nama pacarnya sinta kuliah disebuah PTS dikota ini, ketika kuintip sinta menelungkup ditindih eki dari atas sambil menciumi tengkuk sinta, pakaian mereka masih lengkap, eki menjilati leher dan tengkuk sinta yang putih bersih, rambutnya disibakkan oleh tangan kiri eki, aku jadi panas dingin liatnya, eki menyusupkan tangannya kepaudara sinta meremas buah dada yang cukup montok itu, kemudian masih dalam posisi tadi eki membuka kancing baju sinta satu demi satu, perlahan-lahan eki melolosi baju kemeja sinta, tak lupa juga tanktop yang sinta pakai, dengan mulutnya eki melepas bh hitam sinta yang masih telungkup. Perlahan ciuman eki turun ke pinggul sinta dan sedikit diatas bokong ada gambar tato bertuliskan nama eki ( saking cinta sama eki kali ya ) eki kemudian menjilati tato itu, dengan sengaja dia meneteskan liurnya di atas tato kemudian bermain dengan lidahnya membasahi tato indah itu, setelah beberapa saat eki kemudian menyusupkan tangannya untuk membuka celana panjang yang dikenakan sinta, perlahan celana panjang itu eki tarik kebawah, ketika celana itu sampai lutut eki menjilati paha belakang sinta bergantian kanan dan kiri, sinta menggelinjang dan mendesah ” uuhh…uuhhh…kii…” Dengan semangat eki melanjutkan aksinya menarik celana itu sampai tuntas.. Kemudian menjilati tumit kaki sinta naik ke betis dan bokong, kemudian dengan mulutnya menarik lepas g-string ink milik sinta dan eki tanpa babibu langsung melumeri bokong sinta dengan tarian lidahnya, kaki sinta sedikit direnggangkan, kemudian liidah eki perlahan menyapu labia mayora dan minora sinta yang bersih tanpa flek, tidak lupa juga lubang anus sinta tak lepas dari jilatan lidah eki, sinta kemudian duduk, membuka celana serta kolor eki bermerk crocodile itu tuiing, berayunlah kontol semi ngaceng sepanjang 14cm, sinta kemudian menjilati palkon eki yang runcing dan merah itu kemudian memberikan deepthroat yang sangat dalam dan agak lama pada eki membuat eki kelojotan, sinta memencet pangkal batang kontol eki sehingga tidak jadi nembak, sinta menjepitkan kontol eki di payudara mulusnya berukuran 34A itu( barusan lihat karena bh dilempar dekat jendela tempat. Aku ngintip) puting merah dan aerola coklat, puting berukuran agak besar, sinta menjepit, memutar, dan meremas kontol eki, sinta meludahi palkon eki sambil proses jepitan berlangsung, kontol dan payudara sinta mengkilat basah karena ludah dan peluh yang mulai mengucur, keduanya tak tahan dan melakukan intercourse, pinggang sinta diiganjal bantal kaki sinta ditekuk keatas , sekarang kontol eki sudah ngaceng sempurna sepanjang 17 cm , palkon eki langsung melesak membelah ruang veggy sinta ” uuhhhh..hantam yang keras kiii” erang sinta, eki langsung memasukkan gigi lima dalam rpm yang tinggi, serong kanan,kiri,atas,bawah,peluh bercucuran, kemudian kedua kaki sinta diserong kekanan hingga sinta jadi miring , genjotan eki makin kuat dan bertenaga,veggie sinta jadi merah cairan lubrikasi membanjiri kedua kelamin, ” ooohhhh kiii..ampuuunn” sinta mengap-mengap karena nikmat ” doggy style yuk kiii..” Ajak sinta ” ok” posisi berubah , eki melesakkan kontolnya kembali sambil memainkan itil sinta, sinta mengerang, meraung,..merintih, bola mata tinggal putihnya menahan nikmat, sinta berkelojotan ” kiii akkuh luar ahhh..” Langsung lemes, eki tetap memompa dengan rpm tinggi, sinta pingsan tanpa daya, eki kemudian menelentangkan sinta dan menjepitkan kontolnya di payudara sinta, memompa lagi hingga sinta siuman lagi, belum kelluar ki!? Payudaraku da panas nich” genjotan semakin kencang dan terjadilah tujuh tembakan croootss…crootts..crotdss..crotss..crootss..croots….srett tembakan dua yang terakhir masuk kemulut sinta yang langsung gelagapan dan memuntah kan balik jatuh diperutnya sendiri, tanpa sepengetahuan ku ternyata ed sudah pulang dan ikut nimbrung intip dekat ku, akupun terkejut tapi mulutku cepat ditutup ed agar tidak menimbulkan kecurigaan eki dan sinta di dalam kamar.. Kami berdua pun balik kekamar diam-diam. Sebenarnya dikontrakan itu kejadian seperti itu sudah sering terjadi, dan aku masih bisa menghindari diri dari perbuatan mesum seperti itu. Memasuki semester 4 kami sudah mulai berpencar dalam jadwal kuliah, tapi aku masih sering kuliah bareng dengan wita, disemester 4 ini wita sekarang berjilbab dan sudah agak feminim, sudah sering pakai rok, perhatiannya padaku juga bertambah tapi tidak ada peresmian hubungan dari kami berdua, kami sudah akrab, pegangan tangan sudah lazim bagi kami, cuma hal lain yang menjurus belum pernah aku lakukan dan tidak berani karena aku respect dengan keputusannya berjilbab. Libur semester dari 5 ke 6 kami diwajibkan magang atau KKN, aku dan wita memilih magang dan dia KKN tempat kami berbeda, aku di dispenda dan dia kkn didaerah pelosok gabung dengan mahasiswa fakultas lain tapi masih satu universitas, magang dan kkn berakhir dalam waktu dua bulan, kami ketemu lagi pas kuliah dimulai awal semester 6, jalinan ke akraban kami tetap hangat seperti biasa, cuma waktu kebersamaan kami lebih singkat dibandingkan yang biasa, dia sering bilang cari bahan buat tugas atau nemenin teman, lama kelamaan waktu berharga itu hampir tidak ada sama sekali, aku tidak ada kecurigaan sama sekali, lagian apa hak ku larang dia karena aku bukan siapa-siapanya, cuma kami telah merasa seperti punya ikatan satu sama lain. Teman-teman pun tidak ada mencurigai wita menjalin hubungan sama laki-laki lain ” Halo ed..ya aku mau balik nich, pesanan baju lo sudah gue beli, ni mau balik ke kost, ok gue pulang sekarang” telepon gue tutup, nokia 3315 butut yang setia temani aku kantongi lagi, aku baru saja beli baju kaos pesanan ed merk iwak-b, pas mau naik angkot sekilas ku melihat wita, ku urungkan niat naik angkot, aku mau hampiri wita, pas ketika aku mau panggil datang seorang laki-laki berperawakan tinggi semampai, hidung mancung, kulit putih, rambut spike, mirip artis christian sugiono, dia memiliki motor kawasaki ninja, wita bonceng dibelakang dengan memeluk mesra sekali laki-laki itu, akupun panggil tukang ojek yang tidak begitu jauh disana., “ikuti motor ninja hitam tu bang, tapi jaga jarak ya” kataku ada tukang ojek ” ya mas ” jawabnya. Setelah mengikuti kurang lebih 15 menit motor ninja itu berbelok kearah sebuah rumah berpagar besi rendah bercat putih, tak jauh dari sana aku menghentikan ojek yang kutumpangi dan kubayar saja berapa tukang ojek minta ” makasi mas, mas gak apa-apa ditinggal, karena saya liat ada masalah” kata tukang ojek menawarkan bantuan dan simpatinya ” gak apa-apa mas, bisa saya handle sendiri kok, makasi ya” tukang ojek berlalu. Aku konsentrasi lagi ke wita, kulihat setelah parkir mottornya dihalaman kedua insan itu dengan mesra jalan berpelukan kedalam rumah dan kemudian menutup pintu itu. Aku berhati-hati mendekati rumah itu, aku masuki rumah yang halamannya lumayan luas itu, teras rumah yang tidak begitu besar dan ada lapangan tempat jemuran disamping rumah, aku melangkah kesana, dekat jendela sebuah kamar aku mendengar cekikikan dua orang insan, penasaran aku melangkah dekat daun jendela itu yang ditutup sama gorden putihj juga, memang nuansa rumah itu serba putih dari cat dinding, lantai, kain gorden jendela, pintu putih semua, ku coba sedikit geser ujung kain gorden ” astagaaa ” jantungku berdegub kencang ternyata wita dalam posisi miring sedang ditusuk oleh kontol laki-laki ganteng itu, matanya merem melek, wajahnya merah menahan nikmat kadang-kadang diiringi tawa kecil, rasa cemburu , sangaat sedih , marah, kecewa dan sedikit nafsu bercampur aduk, adegan berlanjut dengan posisi doggystyle, posisi wajah wita pas menghadap ke jendela tempatku mengintip, hentakan demi hentakan begitu diresapi wita, ingin ku menghambur kedalam menerjang laki-laki itu tapi apa hak ku?, hingga suatu saat.,.pandangan wita pas beradu dengan pandangan ku, dia sangat terkejut. Dalam kedaan begitu aku memandangi dia berurai air mata yang sudah tak dapat kubendung lagi, dengan menahan tusukan nikmat dari belakang dia juga mengeluarkan air mata melihatku, entah menangis karena merasa bersalah, menahan nikmat atau hal lain aku tidak tahu, dengan isyarat bibirnya dia ngomong padaku ” dave..maafkan aku..maafkan aku”, aku hanya diam membisu tak tahu harus menjawab apa, hatiku hancur seketika sedangkan wita membenamkan wajahnya kebantal sambil terisak isak ” wita…wita…napa sayang?..sakit ya? ” Ujar lelaki itu heran ” ahh…tidak, gak papa kok nikmat malah” kata wita mendengar kata nikmat dari ucapan wita membuat hatiku hancur berkeping-keping, ku langsung meninggalkan rumah itu balik ke kost,” mana aj sob da ditungguin dari tadi baju gue” dikostan aku tetap ceria walau didalam menangis, karena aku tak ingin siapapun tau masalah ini, termasuk ed sahabatku yang paling dekat sekalipun, karena aku tidak ingin membebani siapapun, aku tetap tegar dan kuat, cuma sebelum hal ini terjadi memang ed tau aku dekat dan cinta kepada wita, karena aku sering juga curhat padanya, aku ceritakan juga harapan dan rencanaku kedepan bersama wita dan dan impianku untuk memperistrinya, selain ed dan diary ku tak ada lagi yang tahu Hari-hari berikutnya aku berusaha menghindari wita, kalau satu jadwal pun aku memilih duduk menjauh, diapun juga murung setiap melihatku, hingga suatu kali secara tidak sengaja kami bertemu dilorong gedung kuliah, aku dan dia sama-sama terpaku, air matanya mulai bercucuran , sedangkan aku berusaha bersikap sewajar mungkin yang malah sialnya jadi salah tingkah ” dave maafin aku, aku bertemu dia waktu kkn dan kejadian dirumah itu yang kau llihat adalah yang kedua kalinya, maafkan aku…maafkan aku…kau boleh mengatakan aku apa saja, tetapi hatiku selalu mencintaimu” kata cinta terucap saat nasi telah menjadi bubur, gembira tapi hampa..begitulah yang kurasakan, dengan segenap kemampuan ku keluarkan juga suaraku untuk menjawab ” tidak ada yang perlu dimaafkan wita, kamu gak bersalah padaku, kita kan bukan siapa-siapa antara satu sama lain, aku juga sangat mencintaimu wita” belum selesai kata-kataku wita telah menghambur kepelukanku disertai ledakan tangisnya, dalam pelukan ku ku bisikan kata-kata yang telah lama ingin ku ucapkan ” aku sangat mencintaimu wita ” bisikku ditelingnya ” cintamu telah cukup bagiku, biar kusimpan dalam hati selamanya, sampai ajal menjemputku cintaku kepadamu tak kan pernah padam, sekarang cintailah dia jangan sia-siakan lagi cinta dan sayang yang orang lain berikan kepadamu”, kucium penuh sayang keningnya untuk terakhir kali ” selamat tinggal” aku langsung melepaskan pelukan dan pergi tanpa menoleh kebelakang meninggalkan wita yang masih terisak-isak, balik ke kost dan langsung tidur , karena mengalami moment itu seperti aku mengalami kerja ang sangat keras, hari-:hari selanjutnya aku kuliah seperti biasa dan masih ketemu wita, tapi kami sekarang bersikap wajar kayak teman biasa, walau saat-saat tertentu dia kedapatan memandang lama keoadaku, dan kubalas saja dengan sekilas senyum sera kembali bersikap normal, walau pada awalnya aku hampir tidak sanngup melakukannya, orang yang kita cintai dan mencintai kita tiap hari selalu didekat kita, rasa ingin meluk, cium atau berkasih sayang tetap ada tapi aku buang jauh-hauh. Suatu kali aku menerima sms dari wita ” dave hari-hari yangkita jalani dahulu sangat terasa indah dan tak dapat ku raih lagi bersamamu, maafkan atas kekonyolanku, pengkhianatanku, dan keegoisanku yang tak berpandang kepadamu, tak ada pembelaan atau pembenaran atas tindakan ku, itu murni kesalahan ku, maafkan aku” aku termenung dan kubalas sms ny ” walu sulit tapi aku telah memaafkan aku, untuk orang yang sangat aku cintai aku akan berkorban apapun untukmu, termasuk perasaan bahkan nyawa sekalipun, tak usah dikenang lagi, tatap aja langkah kita kedepan” mulai saat itu kami berdua tidak pernah membahas hal itu lagi Rupanya hal itu juga diketahui oleh ed sahabatku, karena wita curhat juga padanya, ed menghibur sebisanya dan aku merasa sangat baikan dihibur ed Love Along a Thousand Years and loved u a thousand more ( Christina Perry )