[Ini modifikasi dari cerita lama] Perkenalakan namaku Johannes, usiaku 39 tahun mempunyai 4 orang anak. Sekarang lagi berlibur kerumah neneknya bersama ibunya, kebetulan udah dekat natal dan tahun baru. aku dirumah hanya sendiri bila pulang kerja. Waktu itu hari senin sepulang kerja aku berjalan mengendarai mobilku, gak berapa jauh dari kantorku, aku mngendarai mobil, aku melihat seorang siswi sedang berjalan kaki dengan lemah gemulai, aku tebak dalam hati pasti dia kelelahan dengan berjalan kaki. tanpa berpikir panjang aku mepetkan mobilku untuk mendekati pelajar tersebut, ku buka jendela kaca mobilku, lalu ku bertanya. ”Hai dik kok jalan kaki?” sapaku tapi dia tetep terus berjalan, ku ikuti terus mobilku berjalan mengikuti langkahnya. Sekali lagi ku berkata padanya ”Dik gak usah takut om gak bermaksud jahat kok. om udah sering bawa anak sekolah kayak kamu hanya sekedar menumpang. om hanya ingin bantu.” Lalu dia berhenti dan memandangku. ketika itu juga aku terpesona ketika ku melihat wajahnya. ternyata anak ini begitu cantik, ayu dan mempesona tingginya sekitar 156 bentuk tubuhnya aduhai dan dadanya mulai mengkal aku taksir baru 33b, dengan rambut diikat ponytail. Mungkin laki-laki manapun gak akan berkedip melihat anak sekolahan bak artis ini. ”Saya kehabisan uang om, makanya saya jalan kaki.” ”Emangnya rumah kamu di daerah mana dik?” Teryata rumahnya satu arah dengan rumahku. ”Ya udah bareng om aja yuk?” ajakku. ”Kebetulan rumah om sama kamu satu arah. mau kan dik?” ajakku. Kulihat dia berpikir sejenak, udah ayo lah lagian perjalanan masih jauh. Lalu gak berapa lama dia menganggukkan kepala trus naik kedalam mobilku. Di perjalanan aku menayakan tentang dirinya. Namanya Ani, dia dari kalangan yang gak mampu, ayahnya bekerja sebagai pemulung. dan ibunya buka jualan sarapan di depan rumahnya. Sesekali aku memandang wajanya yang ayu, gak bosan bosan nya aku memandangnya terus, lalu aku bertanya tentang keadaan sekolahnya, ”Adik kelas berapa?” ”Kelas 3 Oom” “Sekolah kamu lancar2 aja kan dik?” Dia gak menjawab hanya tertunduk lesu. ”Ada apa dengan sekolahmu dik?” sepertinya dia agak ragu menjawabnya. Namun setelah ku yakinkan dia bilang sudah 8 bulan ini dia gak bayar sekolah. ”Aku bingung sementara ortu aku masih banyak tanggungan. Kadang aku bingung om, temenku banyak orang tuanya yang gak mampu tapi mereka gak pernah tuh nunggak uang sekolah, malahan mereka punya barang aksesoris mahal, punya HP bagus dan mereka juga sering belanja2 di mall sampai pulang malam om..” Aku agak kaget mendengar penjelasannya bukan main lugu sekali anak ini batinku. ”Kamu tau gak apa yang mereka lakukan diluar sekolah?” ”Gak tau om..” ”Sebenarnya om pengen sih bantu kamu.” ”Yang benar om? Tapi masa baru kenal gini aja om udah mau bantu aku? Terus gimana aku ngebalas semua kebaikan om?” Setelah dia bercerita tentang teman-temannya otakku mulai berfikir gimana caranya untuk menjebak gadis lugu ini, sebab dari awal aku udah terobsesi pengen ngerasain kehangatan tubuh pelajar ini. Bayangin aja tubuhnya yang sempurna, wajah yang cantik, kulitnya putih bersih tanpa ada cacat sedikit pun, gak terasa adik kecilku mulai bangun dari tidurnya. ”Om senang banget bisa bantu kamu, kamu gak perlu bayar atau berusaha balikin duit om. Kalau kamu pengen balas budi adik cukup ngelakuin apa yang dilakukan oleh teman-temanmu.” Dahinya berkerut gak ngerti apa yang ku maksud. ”Maksud om apa?” ”Begini dik, om sudah tau apa yang dilakuin teman mu hingga bisa bayar uang sekolah dan bisa beli barang2 bagus seperti yang kamu bilang.” “Apa om?” ”Om mau bantu bayar uang sekolah kamu dan beli apa aja yang kamu mau asalkan kamu mau muasin om…” Dia masih bingung juga, ”maksud om muasin gimana om?” ”muasin om di ranjang dan tidur sama om…” Dia kaget dan tertunduk, gak tau harus menjawab apa lagi. aku coba mempengaruhinya dengan merayunya. ”Dik, coba kamu pikirkan pekerjaan apa yang segampang itu tapi dapat uang yang banyak? Kamu mau dikeluarin dari sekolah?” Dia terus berfikir, ”me… memang benar… tapi aku takut om.” Aku senang bukan main walau dia ragu tapi aku yakin, dia udah mulai masuk perangkapku. ”Udah kamu tenang aja kamu cukup bilang iya, maka om akan berikan apapun yang kamu mau..” ”Ku lihat dia masih tertunduk. Aku sentuh dagunya aku angkat wajahnya keatas kearah wajahku lalu aku bilang, ”adik gak usah takut lagi ya?”. Lalu dia mengangguk lemah. Aku bersorak nahagia, bayangin aja aku pria yang telah berumur bisa menakluk kan anak sekolahan muda bertubuh sempurna! Apa lagi bajunya yang agak kekecilan ini buat aku jadi penasaran. Aku tambah kecepatan mobilku, rasanya udah gak sabar pengen menikmati tubuhnya. Sesampai nya dirumah, ketika masuk dia agak heran melihat keadaan rumahku yang mewah, dia juga heran karena melihat foto yang ada diruang tamu rumahku. ”Kenapa sayang?” ”Ohh itu ya, om udah berkeluarga seperti yang kamu lihat sendiri. Udah gak usah dipikirkan ya?” Aku tarik tubuhnya lalu aku buka tas sekolahnya ku letakkan diatas sofa. Lalu ku gendong tubuhnya dan kukecup bibirnya yang mungil lalu kami masuk kedalam kamar. Ku dudukkan dia ditepi ranjang trus ku peluk tubuhnya, kukecup bibirnya dia hanya pasrah menerima saja. “Sayang buka bajunya ya?” dia hanya diam. Ku buka kancing seragam putihya satu-persatu lalu kulepaskan. Kuncir rambutnya sengaja kubiarkan karena ponytailnya yang memperlihatkan leher jenjangnya adalah hal yang membuatku lebih terangsang. Terlihatlah dada ranum dengan BH warna putih, lalu ku buka BHnya, ooohhhh… begitu indah dengan puting yang masih merah belum pernah disentuh sama sekali. Aku remas dan kucium kujilati putingya.
”ooouuuhhhh…” dia mendesah, ternyata dia cepat banget terangsangnya. Lima menit aku lahap buah dadanya, tangan ku mulai merayap kebawah menarik rok biru pendeknya ke atas maka terlihatlah gundukan yang berbalut CD putih. Kubelai gundukan itu. ”oooohhh..oommhhh geli..” ”Tahan sayang. Apa om bilang enak kan?” ”Iayaahhh oommmhhhhhh ooohhhhhh…” Ku buka cd nya ternyata memeknya udah basah. Aku takjub sekali melihat memeknya yang masih polos belum ada bulu warna kemerahan. Aku dekatkan wajahku ke memeknya lalu ku jilat permukaannya. ”oooouuuuhhhhhhhh….. oooommhhhhhh ooohhhh gelliiihhh oommmhhhhhh……” ”Sayang gimana enak kan?” ”iya ommmmhhhh… uuhhhhhh…..” Aku jilat terus dan itilnya juga aku mainin. Cepat sekali nafsu anak ini naik. Mungkin dia lagi subur? ”…mmmmmhhhhhhh… ooouuuhhhhh….” 20 menit aku bermain dengan memeknya ternyata dia mau keluar. ”ooouuuhhh…..mmmmmmmhhhhhh oooohhhhh ooooommmmm aku mau pipissssssssssshhhhhhhh… oooooooooohhhhhhhhhh….” Leluar lah lendirnya, langsung kujilat habis tidak bersisa. ”ooohhhhh.. sayang lendirmu enak sekalii uuuummhhhhhh…..” Badanya terasa lemas setelah merasakan puncak kenikmatannya. Lalu aku buka semua pakaianku sampai polos. Dia kaget melihat kontolku yang besar. ”oommm aku takut” ”Sayang jangan takut, justru ini yang akan buat kamu ketagihan.” kataku. Dia ku baringkan dan ku lebarin kedua pahanya lalu ku dekatkan kontolku ke bibir memeknya terus ku gesek-gesek. ”oouuuhhhh…” dia terangsang lagi. Kugesek terus sapai becek lagi lalu ku masukkan perlahan-lahan. Memeknya rapat banget! kutekan pelan2 tapi selalu aja meleset. Setelah berusaha akhirnya masuk juga. ”oooooouuuuhhhhhhh…..” dia merintih. Aku lihat ada bercak merah yg menets sedikit bercampur nikmat. ”oooouuuuhhhhhhhhhhhhh… ooommmmmhhhhhhhhh… sakit!” ”Tahan sayang, nanti pasti akan kamu rasakan gimana nikmatnya kontol om yang besar ini…!” Setelah masuk semua ku pompa memeknya perlahan lahan. ”ooohhhh… oohhhh oohhhh sayang memekkmu enak banget…” ”iyahhh oommmhhh kontoll om juga enak bangethhhh” ternyata dia udah merasakan nikmatnya. ”terusssss ooommmmhhhhhh… uuuhhhhhhh oooohhhhhhh oooommmmmhhhhhhhh..” ”ya sayangg ooohhhhhhh oooooaaahhhhh.” racauku. ”oooohhhhhhh…. Oooom….” Setelah 30 menit ku kocok memeknya ternyata pucak keduanya sudah mendekat. ”ooooooohhhhhhh……. ooohhhhhh oommmmhh! Aku mau pipis lagiihhhhh….” ”Tahan sayang kita pipis sama-sama ya oooohhhhhhh…..” kutekan lebih dalam kontolku. ”oooooouuuuuuuuuuuhhhhhgggggggghhhhhhhhhh…” kami sama-sama merintih panjang. kurasakan kontolku disirami lendir hangat dan crrrrrooooooooootttthhhhhhh cccccrrrotthhhhh ku muntahkan semua spermaku didalam rahim Ani. Aku langsung terbaring lemas masih menindihny dan merasakan denyutan dinding memeknya memerah sisa spermaku. Kontolku berangsur-angsur mengecil di memeknya yang imut tanpa bulu itu. Ku lihat matanya yang yang indah meneteskan air mata. ”kamu ngapain nangis?” tanyaku. ”Aku takut omh.. gimana kalau aku hamil? Aku takut om ninggalin aku…” Aku berusaha meyakinkannya kalau cewek itu gak akan segampang itu hamil. Lagipula aku akan memberinya obat anti hamil milik istriku. ”Nih Sayang, kamu jangan takut ya?” kataku sambil memberikannya pill. ”iya omhhh..” jawabnya lega sambil secepatnya meminum pill itu. Hahaha… Gadis ini benar-benar mudah diperdaya. Istriku lagi kehabisa pill KB dan yang ku beri itu cuma vitamin jasa. Kalau itu bereran terjadi, aku pasti cuma akan membayarnya cukup untuk ****** lalu mencampakannya. Karena pria berkeluarga sepertiku mana mungkin akan tanggung jawab, apalagi direpotkan dengan anak haram diluar nikah. Kami beranjak ke kamar mandi. Kami mandi bareng di dalam sana. Aku merangsang dia lagi dia pun terangsang kembali. Aku olah lagi memeknya dengan lidahku dan dia pun melakukan yang sebaliknya padaku. Ku suruh dia menelan semua sperna yang kukeluarkan. Selesai mandi, dia ingin pakai baju seragamnya lagi, tapi aku menahanya. ”Dik, bajunya gak usah dipkai ya sayang. Pakai BH, CD dan kuncir rambut aja karena kita mau makan dulu biar romantis, ya sayang?” ”Iya om!” jawabnya. Aku hanya telanjang dan dia Cuma pakai dalaman seperti yang ku perintahkan. Aku gendong dia menuju ruang makan sambil ku kecup bibirnya. Sesampainya disana lalu kami duduk siap menyantap makanan. ”Om jangan lupa loh habis ini kita ke mall ya om?” ”Iya sayang… sini donk om pangku aja biar enak makannya.” kataku. Lalu dia naik kepangkuanku, gak terasa kontolku bangun lagi. ”Ani sayang, kita ngentot lagi yuk?” ”Eh, tapi om… kan udah…?” ”Ayo sayang, pasti enak kok…” Ku putar bailk tubuhnya, Cdnya aku sibak ke kiri lalu ku tancapkan kontolku ke memek mungilnya lagi. Dengan posisi aku pangku berhadap-hadapan begini, sekarang dia yang harus aktif naik-turun. Plok plok plok plok suara paha kami saling beradu. ”ooouuuuhhhhhh…. enak sayang terus sayang….” ”oooohhhhhhh…. Oooom…. gede banget…” Cup BHnya aku naikan, kukulum dan remas dadanya bergantian. Gadis itu semakin bersemangat memompa tubuhnya naik-turun. 20 menit berlalu dan aku sudah siap ngecrot. ”Sayang… Om mau ngecrooot… oogggh…” Aku peluk tubuhnya dan ku hentak keras kontolku keatas. crrrottt crooottt ooouuuhhhhsss spermaku tumpah lagi ke memeknya. ”uuumhhh….” dia juga keluar dan mencakar punggungku. ”telan semua ya sayang…” kataku sambil mengolah bibirnya. ”iah omhhhh uuummhhh…” semua ditelan habis oleh memeknya. ”Enak banget ommmm uuuhhhh… aku lemes…” nafas Ani tampak terengah-engah. ”Makasih ya sayang kamu sudah pinter.. kapan kapan kita main lagi ya, sayang?” kataku. ”iya ommhhh…” jawabnya dengan ceria. Wajahnya yang tersenyum itu tampak menawan. Memang cantik sekali mainan baruku ini! Setelah itu kami bersiap ke mall buat beli aksesoris dan HP baru buatnya. Aku berpikir untuk membelikannya BH dan CD seksi baru juga untuk dia pakai di kencan kami berikutnya. NEXT