Cerita Dewasa Wanita| Kenalkan namaku Roni, Aku mempunyai teman kostan cewek yang bernama Silvi.
Saat itu Silvi temen kostku mau pinjam film drama korea milikku. Aku perbolehkannya, tapi nanti malam saja”kataku kepadanya.
Sebagai gambaran, Silvi tuh anak SMA kelas 3, lumayan mukanya, supel, rada kurus, tapi dadanya propesional, kencang dan indah.
Malam harinya, aku tuh lupa mau pinjamin dia film drama korea, tapi aku malah nonton BF yang barusan kupinjam tadi siang dari temanku. Kubuka pakaianku sampai telanjang bulat, Dengan posisi duduk, kukocok pelan-pelan penisku yg sudah berdiri tegak, sambil nonton BF dalam film tersebut.
Sedang asyik-asyiknya mengocok, tiba-tiba Silvi datang dengan sedikit berteriak “Mana filmnya? Iiihh gila, ngapain Bang? Jorok banget”
Kontan aku langsung terloncat dari dudukku sambil menutupi penisku yang berdiri, “Hmmm…aku aku..” kataku tergagap.
Silvi langsung masuk kamarku dan menguncinya, “Hayoo, nonton BF kok sambil telanjang? Ngapain aja tuh?” Kataku “Akhhh, ini kegiatan rutin cowok kok”
Lalu dengan cueknya dia juga akhirnya ikutan nonton film BF. Tontonan BF saat itu adalah 2 manusia berlawanan jenis sedang mengoral kelaminnya masing-masing. Lalu Silvi bertanya padaku,”Bang, emang enak gituan yaa…? Kok mereka ngak jijik ya?”
”Kamu pernah terangsang belum? “jawabku
“Pernahlah, aneh loe bang”, katanya.
“Lalu rasanya seperti apa? Apakah kamu merasakan sensasi aneh dibagian-bagian tertentu tubuhmu? Pernah ngak masturbasi?”, tanyaku lagi.
“Ya ada rasa geli-gelinya, masturbasi? Maksa keluarin sel telur wanita? Belum pernah tuh bang, sakit kan?”, jawabnya.
“Gila, justru ngak sakit, tapi malah sangat enak, itulah salah satu hal yang paling nikmat di dunia, namanya sex! Apapun bentuknya, masturbasi, onani, oral, anal, senggama, dll.”
“Lalu diantara semua kegiatan tadi, yang paling enak yang mana Bang?” tanya Silvi
“Ya, kalau dari urutan terbawah, masturbasi/onani karena sendirian melakukannya, lalu oral sex dan yang paling nikmat tiada tara adalah ngewe”, jawabku dengan enteng.
“Aku yakin Abang pernah ngewe kan? Ngaku aja deh!” protesnya.
“Belum lah, enak aja kamu ngomongnya. Tapi kalau oral sex sih pernah, dengan pacar gue.”
“Hah? Dengan pacar loe Bang? Teman satu kost kan itu? Masa sih? Kapan? tanya nya yang membabi buta.
“Masa aku main dengan pacarku harus omong sama kau? Lagipula dia sudah tidak perawan karena pernah ngewe dengan pacarnya waktu SMA dulu. Kami melakukannya atas sama-sama saling suka kok, kami tidak ngewek lho, cuma oral sex. Hampir tiap hari kami melakukannya, enak lho, nikmat sekali, lagipula aman karena tidak merusak selaput dara cewek, nyesel deh kamu ngak pernah merasakannya,” godaku membanyangi-banyanginya.
“Emang beneran nikmat ya Bang? Serius nih ngak sakit atau selaput daraku ngak pecah?” tanyanya dengan malu.
Aku mengangguk mengiyakan, aku yakin sekali, Silvi pasti mau diajak oral sex. Film BF yang kupause tadi lalu kuresume lagi. Melihat ekspresi wajahnya yang putih itu, kelihatan bahwa dia mulai terangsang, napasnya berat dan wajahnya mulai memerah.
Akhirnya penisku yang setengah tegang, akhirnya jadi tegang lagi.
Kami dalam keadaan duduk berdampingan saat itu. Kupeluk Silvi dari belakang dan pelan-pelan kugerai rambut yang menutupi pipi kanannya dan kudaratkan ciumanku di pipi kanannya.
Silvi masih tegang karena jarang dipegang cowok. Apalagi penisku yang sudah ereksi dari tadi, menempel di pantatnya, Kugenggam tokednya dengan kedua tanganku.
“Ooooohh..Ssssstt” desahnya.
Aku cium bibirnya yang mungil, Lalu kupermainkan lidahku dengan lidahnya, sementara kuputar pelan-pelan tubuhnya sampai menghadapku yg masih dalam keadaan duduk berdampingan. Kupeluk mesra dia, kedua tanganku mengelus-elus punggungnya dan terkadang kuremas lembut kedua pantatnya.
Karena aku sangat suka pantat cewek, begitu menggairahkan, apalagi yang padat berisi, ingin rasanya meremas dan menciuminya. Penisku yang tegak lurus terkadang kugesekkan keperutnya. Bingung dia harus memperlakukan penisku seperti apa. Langsung kubimbing tangannya untuk mengelus-elus dan mengurut seluruh bagian penis dan kedua bijinya.
Memang kalau cewek yang pegang penis, sungguh berbeda jauh nikmatnya apalagi sudah beberapa minggu penisku ini mendambakan kocokan dan emutan cewek lagi.
Lalu kurebahkan Silvi pelan-pelan, bibirku semakin ganas di bibirnya, leher dan telinganya.
“Ouuuuhh, Ssssssst..Hhhmmm” desahnya, yang semakin membuatku bernafsu. Dengan bibirku yang tetap aktif, tangan kananku mulai menelusuri tokednya dengan remasan-remasan kecil, dan dia mulai bergetar hebat merasakan geli yang nikmat.
Wah gila, kenyal dan kencang bentuk tokednya yang masih OKE.
Terakhir kali, tanganku merayap ke pangkal paha, dengan satu jariku, kugesek-gesekkan ke vaginanya yg ternyata sudah basah sampai membekas keluar di celana pendeknya. Kedua kakinya langsung merapat menahan geli.
“Ah gilaa Bang..uuuuhh…. hmm”, desahannya menikmati semua permainanku
Vagina yang masih suci ini semakin membuatku bergelora, Terbukti titik lemah Silvi ada di di dalam lubang vaginanya, yang begitu aku jilatin dia menjerit ke enakan.
Ouuhhhh… Mantap Bang…! komentarnya
Lalu kuhentikan sementara, sambil memandang dengan takjub lubang memeknya dan menghirup aroma khas kewanitaannya itu.
Silvi protes, “Uuuhh..kok dihentiin sih Bang, lagi enak nih.”
Jawabku,”Jangan buru-buru sayang, kita main santai tapi kita sama-sama rasakan keenakan?.
Ngak aah… sekarang aja Bang, lagi tanggung nih, barusan lagi enak2nya malah di berhentiin. pokoknya aku mau sekarang”ucap Silvi memperjelas ucapanya menyuruhku untuk memuaskannya.
Lalu aku mulai lagi menjilati lubang memeknya dan dia juga mulai menjilati penisku yang kami berposisi 69.
Dipercepat kocokan mulutnya di batang penisku, sementara aku meremas-remas pantatnya. Semakin cepat pula aku melahap vaginanya.
Ouhhh…Yeaaah… Mantap…! komentarku di sela-sela ia menyepong penisku.
Tapi lama kelamaan akhirnya aku mengeluarkan sperma tanpa memberitahu Silvi sebelumnya.
Crooot… Crooot..!!! masuklah spermaku itu di dalam mulutnya.
Hmmmm… apa-apaan ini bang, rasanya manis campur asin gitu sih…
Udah telan aja, itu bisa bikin awet muda kok sayang”ucapku
Lalu badan kami sesaat seperti tersetrum listrik kenikmatan yang tiada duanya. Banyak sekali cairan lendir yang dikeluarkan vaginanya Silvi kala itu di lidahku dan tentu saja harus habis kujilati.
Setelah habis semua, kupeluk mesra dan kunikmati setiap jengkal tubuhnya dengan tanganku.
Sejak saat itu, hampir tiap malam atau sore, kami sering melakukan oral sex sampai berlanjut tidur telanjang bersama-sama melepaskan kenikmatan. Terutama pada saat menjelang malam minggu, untuk mengisi waktu kosong kami di kostan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
–