……..
Hari Minggu adalah hari libur dan kesempatan bangun siang untuk sebagian orang, tapi Minggu pagi adalah waktu yang sibuk bagi Lisa, menjadi seorang istri dan juga sebagai seorang ibu rumah tangga diusianya yang terbilang masih muda, hidupnya terasa sempurna karna memiliki suami pekerja keras dan penyayang, ditambah lagi kini mereka telah dikaruniai seorang bayi laki-laki yang usianya belum genap satu tahun,.
Seperti pagi ini setelah bangun tidur, Lisa merangkak beranjak dari tempat tidurnya, setelah melewati malam dengan menyusui dan menidurkan anaknya, kemudian dia melakukan tugasnya melayani suaminya di ranjang, bukan alasan bagi dirinya untuk tidak bangun pagi, masih dengan baju tidurnya yang terlihat masih berantakan dan rambut yang masih acak-acakan Lisa segera bangkit dan bergegas menyambut hari baru, baju tidurnya yang memiliki belahan dada sangat terbuka dan yang panjangnya hanya sebatas paha memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang putih, mulus dan terlihat sangat menggairahkan, meskipun dirinya sudah melahirkan dan masih dalam tahap menyusui, tetap terpancar keseksian dan kemolekan dari tubuhnya,.
Lisa menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan membersihkan diri dari sisa-sisa semalam, ditambahkannya sedikit polesan pada wajahnya dan juga pada bibirnya, setelah selesai kemudian Lisa menuju lemari pakaiannya, mengganti baju tidurnya dengan mengenakan setelan pakaian olahraganya, dia bersiap untuk lari pagi yang memang sudah menjadi rutinitasnya tiap minggu,.
belakangan ini Lisa menjadi lebih sering melakukan perawatan pada wajah dan tubuhnya serta semakin mempercantik dirinya, dia juga menjadi orang yang rajin berolahraga, dia menjadi wanita yang selalu memperhatikan penampilan dan berusaha menjaga bentuk tubuhnya, itu semua dilakukan bukan tanpa alasan, dia harus selalu terlihat seksi dan tampil menggoda didepan suaminya, padahal dulunya cara berpakaian dan cara berdandan Lisa terbilang biasa saja bahkan terkesan cuek, padahal walaupun tanpa berdandan dirinya memang memiliki kecantikan yang alami, Beberapa bulan bulan setelah melahirkan, Lisa memutuskan untuk merubah penampilannya, kini dirinya lebih menyukai memakai pakaian yang terbilang lebih seksi, yang memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya dan juga menonjolkan keindahan bentuk tubuhnya,.
Seperti pagi ini Lisa memutuskan untuk mengenakan legging ketat berwarna hitam yang membuat pantatnya terlihat membulat dan menonjol, dan dipadukan dengan sports bra yang juga berwarna hitam, semakin memperlihatkan belahan dadanya yang putih dan padat, memang semenjak Lisa menyusui ukuran payudaranya menjadi bertambah besar membuat belahan dadanya terlihat menyembul, dikarenakan sport bra nya tidak mampu menutupi seluruh bagian dadanya, samar-samar masih terlihat garis-garis halus disekitar pinggang dan perutnya, hal yang biasa dialami oleh para ibu setelah melahirkan, masih ada sedikit lemak di perutnya yang belum sepenuhnya rata, hal ini juga yang membuat dirinya makin rajin dan giat berolahraga, rambut pirangnya yang panjang diikat menampilkan leher jenjangnya yang tengkuknya ditumbuhi rambut-rambut halus, dengan penampilan seperti itu jelas dirinya terlihat makin segar dan menggairahkan,,
Masih didalam kamar, Setelah siap dengan pakaiannya sebelum memutuskan untuk keluar rumah, dia menatap sejenak kearah suaminya yang masih tidur terlelap di ranjang, mungkin kelelahan karena disibukkan oleh pekerjaannya seminggu penuh dan pastinya ditambah lagi dengan kelelahan akibat pertempuran semalam, Lisa kemudian menuju kearah tempat tidur bayi untuk memastikan keadaan bayinya, dan disitu si kecil pun terlihat masih dalam keadaan tertidur,.
Dengan langkah pasti Lisa melangkah keluar rumah, di depan teras dia melakukan gerakan perenggangan dengan mengangkat tangannya keatas dan ambil nafas dalam-dalam kemudian nafasnya dia hembuskan perlahan sejenak menikmati segarnya udara pagi, gerakan seperti itu membuat dadanya semakin maju dan membusung, pemandangan yang indah memang tapi sayang tak ada siapapun yang lewat untuk bisa menikmati pemandangan indah tersebut, setelah mengunci gerbang rumahnya dilihat jam tangannya masih menunjukkan pukul setengah enam pagi, Lisa kemudian memulai larinya menuju taman tempat dimana dia akan berolahraga,.
Masih didalam area komplek perumahan tempat dia tinggal, sepanjang perjalanan tidak banyak terlihat orang disekitar bahkan suasana terasa cukup sepi, lampu-lampu penerangan jalanan semuanya masih dalam keadaan menyala, posisi rumahnya yang memang berada di ujung komplek membutuhkan cukup waktu untuk akhirnya bisa keluar pintu utama area perumahan, setelah melewati beberapa blok dan beberapa belokan barulah terlihat pos keamanan disana,.
Ketika melewati pos satpam, sambil berlari-lari kecil Lisa menyempatkan dirinya untuk melambaikan tangannya, dan dengan senyumannya yang manis dia menyapa satpam kompleknya yang memang sedari tadi sudah berada diluar posnya duduk menunggu untuk bisa melihat Lisa yang sedang lari pagi, setelah Lisa berlalu sang satpam dalam kekagumannya, matanya terus saja menatap mengikuti langkah Lisa dari belakang, di sepanjang larinya rambut panjang lisa bergoyang ke kiri dan ke kanan seirama dengan ayunan langkah kakinya, tatapan satpam itu terfokus pada goyangan pantat Lisa, terlihat padat, bulat, kenyal bergoyang-goyang ke kiri, kanan, kiri lagi, kanan lagi, terlihat begitu menggoda membuat dirinya beberapa kali meneguk ludah dan membuat matanya sulit berkedip,.
Sesampainya Lisa di taman terlihat sudah ramai orang-orang di sana, memang setiap hari minggu disini ada bazaar pagi, kebanyakan orang yang datang berasal dari kampung-kampung sebelah atau juga dari penduduk sekitar perumahan, selain datang untuk berolahraga banyak juga yang datang sekedar hanya untuk jalan-jalan santai, ingin berbelanja atau menikmati aneka jajanan, Lisa masih lari-lari di sekitar taman dan tentu saja sudah pasti banyak pasang mata yang memperhatikannya, Menyadari dirinya menjadi pusat perhatian orang-orang disekitarnya semakin menambah dan meningkatkan rasa percaya dirinya dan ada rasa bahagia dihatinya,.
Saat dia berlari, pantulan cahaya matahari yang baru saja terbit memancar dari rambut pirangnya dan bibir merahnya yang mempesona. Dia tak perduli dengan pandangan orang-orang yang terkagum-kagum melihat keindahannya tubuhnya, bahkan terkadang dia membalas pandangan itu dengan senyuman, tak lama kemudian, dibawah pohon besar yang teduh dia berhenti untuk beristirahat duduk di kursi taman untuk mengambil tegukan air dari botol minumannya,.
Ketika sedang beristirahat tak sengaja pandangan Lisa melihat dari kejauhan, di sana terlihat seorang lelaki tua yang tengah melakukan pekerjaannya yaitu menyapu dan membersihkan sampah-sampah berserakan yang ada di taman, dengan tekun terlihat bapak tua itu sambil memilah-milah sampah dan mengumpulkan botol-botol air mineral bekas. Mungkin kira-kira usianya sudah menginjak 50 tahunan lebih karna terlihat dari badannya yang kurus dan sudah nampak banyak kerutan kerutan di wajahnya dan juga ditangannya, yang paling menjadi perhatian Lisa adalah semangat si bapak walaupun usianya sudah tua tapi tetap terlihat masih rajin dan masih semangat untuk bekerja menjadi petugas kebersihan di taman,.
Setelah dirasa cukup beristirahat kemudian Lisa bangkit untuk pulang karna harus menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya, tapi sebelum pulang dia memutuskan untuk menghampiri bapak tua itu terlebih dahulu karna dirinya merasa kasihan dan ingin memberikan sebagian dari uang yang dia bawa, Lisa menghampiri si bapak yang posisinya sedang berjongkok terlihat sedang sibuk memasukkan botol-botol bekas yang sudah dia kumpulan tadi kedalam karungnya, kemudian dari belakang Lisa sambil menundukkan badannya menepuk punggung si bapak pelan sambil menyapanya lembut,.
Lisa: “permisi pak, maaf mengganggu”
Seketika si bapak menoleh dan tiba-tiba saja dia kaget hampir jantungan, sebab ketika dia menengok kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilnya justru dari posisinya yang sedang berjongkok dan posisi Lisa yang menunduk tentu yang pertama dia lihat adalah ada sepasang daging kembar didepan mukanya, pemandangan paling indah yang belum pernah dia lihat sebelumnya selama hidupnya, matanya tertuju pada belahan dada Lisa yang putih, bersih, dan terlihat kenyal, apalagi dari jaraknya yang cukup dekat si bapak bisa melihat ada butiran-butiran keringat yang masih menempel di dada Lisa serta nampak urat-uratnya karna saking putihnya kulit dada Lisa, si bapak tampak tak mau berkedip dan sesekali menelan ludah seolah tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya,.
Lisa yang menyadari hal itu akhirnya merubah posisinya yang semula dirinya menunduk lalu sekarang menjadi berlutut, agar pandangannya sejajar dengan si bapak, kemudian Lisa menyapanya lagi,.
Lisa : ” Permisi pak,.. Pak,.. ”
( sambil tangannya memegang pundak si bapak )
Dan akhirnya barulah si bapak tersadar dan menjawab sapaan Lisa,
Si bapak: “ii..ii..iiya ada apa ya non? ”
( sambil tergagap-gagap. )
Lisa: “ini pak ada sedikit uang buat bapak, untuk beli sarapan”
( Sambil tersenyum dan tangannya menyodorkan beberapa lembar uang ke si bapak. )
Si bapak: “maaf non terimakasih, bukannya bapak nolak rejeki, tapi beneran tadi bapak udah sarapan dirumah”
( pelan-pelan tangannya mendorong tangan Lisa dan berusaha menolak dengan halus,)
Lisa: ” Tolong diterima ya paaak, lumayan kan buat tambahan, kalau memang sudah sarapan, kan nanti bisa untuk beli keperluan yang lain”
( sedikit memaksa Lisa terus membujuk si bapak agar mau menerima pemberiannya. )
Si bapak: “beneran non ga usah, lagian saya kerja disini juga dibayar kok non”
Lisa: “klo bapak nolak nanti aku marah loh”
( Lisa membujuk lagi sambil ekspresi wajahnya dibuat terlihat sedikit cemberut dan nada bicaranya terdengar sedikit manja)
Akhirnya si bapak mau menerima pemberian dari Lisa karna sebenarnya dia juga memang membutuhkan uang itu, yang paling penting dia tidak mau membuat wanita cantik dihadapannya menjadi marah karena penolakannya yang nanti malah merusak momen indah pagi ini, mendengar cara bicaranya Lisa yang sedikit manja saat membujuknya membuat si bapak menjadi gemas dalam hatinya, tak mau berlama-lama akhirnya Lisa menyudahi perbincangan itu,.
Lisa: “yaudah kalo gitu, aku pulang dulu ya pak, semoga kapan-kapan bisa ketemu lagi”
Si bapak: “Hati-hati non dijalan pulang dan Terima kasih pemberiannya”
Lisa: “iya sama-sama Pak, itu rejeki bapak namanya”
Lisa melihat jam tangannya menunjukan sudah pukul 7 lebih, Kemudian Lisa bangkit untuk berdiri, seolah-olah menjadi gerakan lambat yang erotis mata si bapak menelusuri inchi demi inchi bagian-bagian tubuh Lisa, pandangannya seirama mengikuti gerakan berdirinya Lisa, diperhatikannya dari ujung kepala terus turun kebawah, terus kebawah lagi, dan ketika Lisa sudah tegap berdiri tatapan si bapak terhenti dan terfokus pada satu titik, matanya menjadi melotot manakala tepat didepan mukanya dan tepat dihadapannya terlihat ada gundukan daging di tengah-tengah diantara kedua paha Lisa,.
Pemandangan yang cukup singkat karena kemudian Lisa berbalik, sambil tersenyum dan melambaikan tangannya Lisa kemudian berlari meninggalkan si bapak untuk menuju pulang kerumahnya, mata si bapak masih terus memperhatikan dan terus memandang Lisa dari belakang, yang makin lama semakin menjauh, goyangan pantat seksi itu seolah-olah menghipnotisnya, hingga beberapa saat akhirnya dia tersadar bahwa goyangan pantat indah itu telah hilang di kejauhan. Dia masih dalam posisi jongkok nya dan tak ingin berdiri, sebab takut terlihat banyak orang kalau burungnya sedang berdiri,.
Dalam lamunannya si bapak bertanya pada dirinya sendiri, sambil menggaruk-garuk kepalanya yang memang tidak gatal sambil mulutnya mengoceh pelan,.
“tadi si non namanya siapa ya?,”
“Haduuh kayak orang bloon aku,”
“bingung aku tadi mau ngomong apa,”
“Sampai-sampai lupa nanya, ”
“Namanya siapa tinggalnya dimana, ”
“Mimpi apa aku semalem dapet rejeki berlipat-lipat sepagi ini”
“Aaarrrggghhh…. Berdoa sajalah mudah mudahan nanti bisa ketemu lagi,”
“Tapiii… ”
“Kira-kira siapa ya namanya? “