Malam hari, dikawasan pegunungan
Kesunyian di kawasan sebuah pegunungan tiba-tiba terusik ketika seorang gadis berwajah cantik berlari ketakutan di tengah kegelapan malam. Ia seperti sedang dikejar oleh sesuatu, sesekali ia menolehkan wajahnya ke belakang ketika mendengar suara jeritan keras saling menyusul yang mengerikan, nafasnya memburu kencang, keringat gadis cantik itu meleleh membasahi baju kaos ketat yang membalut tubuh mulusnya yang indah, tubuhnya terasa letih kelelahan namun semua itu tidak dipedulikan olehnya. Ia terus berlari sekencang yang ia bisa walau nafasnya mulai sesak, pandangan matanya kabur serta berkunang-kunang, yang ada di benaknya hanya berlari dan berlari terus, hingga kedua kakinya gemetar dan tubuhnya semakin limbung, yang membuat gerakannya semakin melambat. Kedua tangannya menggapai-gapai berusaha untuk mencari sesuatu untuk menyanggah tubuhnya, akhirnya gadis itu menemukan sebuah batang pohon besar kemudian ia bersandar dengan punggungnya lalu merosot turun ke bawah hingga buah pantatnya menyentuh tanah.
“Ohh, mahluk apa itu ??teman-temannn hiks-hiks” ia menangis terisak sambil memeluk kedua lututnya, suasana camping yang seharusnya riang gembira tiba-tiba saja berubah menjadi mengerikan ketika muncul seekor srigala hitam berbulu lebat. Sinar mata binatang itu berwarna merah menyala, perlawanan kelompok pendaki gunung itu sia-sia belaka, mahluk itu tahan pukulan walaupun kepalanya dihantam oleh sebatang kayu seukuran paha orang dewasa. Ayumi terdiam melamun, masih terbayang dengan jelas suara jeritan mengerikan ketika srigala besar itu menerkam salah seorang temannya, mencabik dan mengoyak-ngoyak tubuh seorang temannya yang berkacamata. (Red: Ati-ati yang pake kacamata he he he he..!!)
Ayumi berusaha menahan nafasnya yang terengah-engah ketika ia mendengar suara geraman, suara itu terdengar sayup-sayup namun cukup jelas baginya. Binatang mengerikan itu pasti tengah menuju kearahnya, dengan susah payah Ayumi menyembunyikan tubuhnya yang terasa sangat berat karena tenaganya sudah terkuras habis di balik pohon besar itu, dari balik pohon Ayumi mengintip srigala hitam itu yang tengah mengendus-ngendus jejak kakinya di atas lumpur yang mulai menghilang disamarkan oleh hujan deras. Srigala besar itu melolong panjang kemudian menjauh dan menghilang, setelah bayangan mahluk itu menghilang barulah Ayumi dapat menarik nafas panjang, wajahnya tampak lega namun sedetik kemudian keningnya mengernyit, tubuhnya terasa kaku ketika mendengar suara geraman di ujung kakinya.
“Ha-ahhhh !! “ punggungnya bersandar lemas ke belakang pada batang pohon, tubuh mungil Ayumi menggigil ketakutan, seekor srigala besar menggeram menampakkan taring-taringnya, darah segar masih membasahi mulut binatang buas itu.
“Sllcckk… sllccckkkk.. sllccckkk….” lidah hewan itu terayun menjilati betisnya, rasanya memang hangat ditengah guyuran hujan deras yang dinginnya serasa menusuk tulang namun ada kengerian di balik kehangatan lidah hewan buas itu, Ayumi berusaha merapatkan kedua kakinya ketika jilatan-jilatan hewan itu naik semakin keatas menjilati bagian dalam pahanya.
“GRRRHHHHH…..!! “ sebuah geraman keras membuat hati Ayumi ciut dan urung merapatkan kedua kaki mulusnya, moncong hewan itu menyelinap masuk kedalam rok mini-nya, terasa sekali hembusan nafas binatang itu yang hangat mengendusi selangkangannya, belum juga habis rasa shock Ayumi, gadis itu memekik kecil merasakan jilatan hangat menjilat lehernya dari arah samping. Dua ekor srigala menjilati sekujur tubuh Ayumi di tengah guyuran hujan deras.
“Ouuuuuuuuuu………!!” tiba-tiba hampir bersamaan dua ekor srigala hitam itu melolong, sebuah lolongan yang menghipnotis Ayumi untuk berdiri dan melangkah di tengah hujan lebat, Ayumi ingin berlari namun entah kenapa kedua kakinya terus melangkah mengikuti dua ekor srigala hitam itu, sorot mata dan lolongan panjang hewan itu seakan menghipnotisnya, sinar kehitaman membalut tubuh mulusnya
“JALAN TERUS AYUMII…KEMARILAH SAYANG, AKU KEDINGINAN, TERUS, IKUTI-LAH KEDUA EKOR SRIGALA BERBULU HITAM ITU….AYO MANISSS… LANGKAH-KAN KEDUA KAKIMU”
Mata Ayumi bergerak-gerak, ia dapat merasakan keadaan di sekelilingnya, ia dapat mendengar suara angin yang berbisik di telinganya namun tidak dapat mengendalikan tubuh-nya. Kedua kakinya terus melangkah mengikuti dua ekor srigala hitam besar itu yang berjalan menembus hujan yang deras, ia terus melangkah dan melangkah, hingga dirinya sampai di depan sebuah mulut goa yang gelap. Dua ekor srigala hitam besar itu duduk di sisi kanan dan kiri tubuhnya yang berdiri mematung di tengah guyuran hujan deras, bajunya dan rok mini-nya yang basah mencetak lekukan-lekukan indah tubuh Ayumi.
“Haaa Haaa Haaa Haaaaa….” terdengar suara tawa dari dalam mulut goa yang gelap, sesosok tubuh tinggi besar muncul dari balik kegelapan, hidungnya pesek, kulitnya agak gelap, seperti bule yang sering berjemur, rambutnya pirang kedua matanya berbinar-binar merayapi lekukan tubuh mulus Ayumi
“Sudah lama aku tidak melihat seorang gadis seperti-mu Ayumi, cantik, muda dan masih perawan, sudah bertahun-tahun aku tidak menginjakkan kakiku di Jepang sampai hari ini, aku Jack sungguh beruntung…!!”.
“Twins black wolf!! RETREAT!” Jack berteriak keras sambil mengembangkan kelima jarinya ke arah dua ekor srigala hitam itu.
“Auuuuuuuuuuuuu……. “
Kedua ekor srigala besar di samping tubuh Ayumi melolong keras, kemudian berubah menjadi bayangan tipis dan terhisap ke dalam telapak tangan Jack. Tubuh renta itu melangkah mendekati Ayumi, lidahnya terjulur keluar menjilat dahi Ayumi, sinar berwarna kehitaman yang membalut tubuh mulus Ayumi pecah berantakan, ia kini dapat menggerakkan tubuhnya.
“Heiiii…!! keparatttt….!! Plakkkk” sebuah tamparan mendarat di pipi Jack ketika tangan si bule mencomot susu gadis itu.
“Ha ha ha ha, rupanya kau galak juga ya Ayumi, kemari-lah manis” Jack melangkah maju sedangkan Ayumi melangkah mundur ketakutan, gadis cantik memekik kaget sambil melompat ke samping kanan ketika merasakan seseorang meremas buah pantatnya dari belakang.
“Siapa kalian sebenarnya?? siapa….??“ Ayumi bergidik ngeri, mata kedua orang bule itu sesekali berkilat bersinar merah redup, lidah mereka terjulur-julur keluar mirip lidah seperti seekor hewan.
“Bretttt…..!! awww??“ Ayumi memekik ketika salah seorang dari kedua kakek tua itu berkelebat dan menjambret baju kaos ketat-nya, belum juga habis rasa terkejut-nya, sebuah bayangan ikut berkelebat membelah rok mininya, terdengar suara Brettt.. Bretttt… Bretttt…..di tengah curah hujan yang semakin deras, gerakan kedua orang bule itu cepat luar biasa.
“AWWWWWW…..!! “ bukan main terkejutnya Ayumi ketika menyadari tubuhnya kini telanjang bulat di hadapan dua orang kakek bule yang misterius, siapakah mereka yang tengah mempermainkan Ayumi ditengah guyuran hujan lebat ??
Jack: Seorang kakek tua berambut pirang, tubuhnya tinggi besar dan kekar,ada sebuah tanda cakaran srigala dibahu kanannya.
Josh: Wajahnya bagaikan pinang dibelah dua dengan Jack, ia saudara kembar Jack, ada sebuah tanda cakaran srigala dibahu kirinya..
“Wuuzzzhhhhhh……” sebuah sinar berkepala srigala yang memancar dari ujung jari telunjuk Josh menyambar tubuh mulus Ayumi, seketika tubuh gadis itu berdiri kaku mematung, hanya kepalanya saja yang dapat bergerak dengan bebas.
“BAJINGANNN, jangan dekati aku “ Ayumi memaki ketika jack menghampiri dan memeluknya dari arah samping, Jack hanya tersenyum sambil merayap-kan tangannya ke bawah dan meraba selangkangan Ayumi, sementara Josh menundukkan wajahnya dan menggigit gemas pentil susu si gadis yang berteriak keras mengaduh kesakitan.
Jemari Jack mengelus-ngelus dan bermain diselangkangan Ayumi, mau tak mau sebagai seorang gadis yang normal, lama-kelamaan Ayumi mulai terangsang hingga belahan vagina gadis itu mulai becek oleh lelehan cairan kewanitaannya, hujan deras malam itu kini digantikan oleh rintik-rintik gerimis lembut.
“Naik-kan kedua tanganmu ke atas Ayumi…” Josh berbisik di telinga Ayumi, kedua lengan gadis itu gemetar hebat berusaha melawan perintah Josh, Ayumi tidak ingin menaikkan kedua tangannya ke atas, namun entah kekuatan apa yang memaksa kedua tangannya untuk terangkat ke atas mengikuti keinginan Josh.
“Apakah ia masih perawan Jack ?? “
“Srigala-ku tidak pernah meleset, tidak akan pernah..!! kau masih harus banyak berlatih saudara-ku…, tingkatkan kekuatan rohmu, semakin besar kekuatan rohmu, maka srigala kembarmu akan semakin akurat dalam mencari mangsanya….!! He he he he”sambil mengendus-ngendus payudara Ayumi sebelah kiri Jack memberikan tips dan trick untuk saudara kembarnya.
Josh tertawa pahit , kemudian menundukkan wajahnya dan ikut mengendus-ngendus payudara Ayumi sebelah kiri, Ayumi menekuk wajahnya ke bawah kemudian memaki Jack dan Josh yang tengah bersama-sama mengendusi dada kirinya.
“Hentikan..! Hen… tiiiiii..KANNNNNN….!!ohhh gelii…jangann..jangan lakukan itu, gell..iiii, ohhhh…. “
“Sllckkkk, Slckkkk…cupp, ckkk slckk..sllckkk” dua batang lidah yang hangat dan basah terjulur-julur menjilati ketiak Ayumi, perasaan marah bercampur dengan rasa geli menggelitik membuat desah nafas gadis cantik itu semakin memburu kencang, sesekali wajahnya yang cantik terangkat ke atas disertai desahan panjang-nya yang membuat Josh dan Jack semakin bernafsu menjilati dan mencumbi bongkahan payudaranya.
“Hangat… hangat sekali….”
Jack menempelkan pipinya bersandar di payudara Ayumi sementara lidahnya terjulur-julur keluar menyentil-nyentil puting yang lancip mengeras itu, Josh tersenyum kemudian ikut bersandar di payudara Ayumi yang satunya lagi, lidah Josh juga terjulur-julur keluar menjilati dan mengait-ngait putting susu Ayumi, sesekali Josh mengarahkan mulutnya menghadap puncak susu gadis itu kemudian mengenyot kuat-kuat puncak payudara Ayumi hingga gadis cantik itu merintih lirih.
“HAPPPP… NYOOOTTT… MUMMPH NYOOOTTT..HAPPP..!!” Jack tidak mau kalah ia mencaplok-caplok dada Ayumi dan mengenyot-ngenyotnya dengan rakus.
“Jjangannn…, tolong hentikannn… , jangannnn, aduh-duh…,aaaa”
“NYOOOTTTT… NYOOOOTTTt CPOKKK…!!”
“CPOKKK… CPOKKKK… NYOOOTTTT…! CPOKKKK”
Ayumi menangis kesal, kesal dengan ketidak berdayaannya, kesal dengan keadaannya tubuhnya yang tengah digeluti oleh dua orang kakek bule yang misterius. Ayumi ketakutan, sangat ketakutan ketika merasakan sepasang payudaranya disantap dengan lahap dan digerayangi oleh dua orang kakek bule bertubuh tinggi besar. Jack dan Josh mendekatkan wajah mereka mendekati wajah Ayumi sementara tangan mereka yang berbulu lebat menggerayangi dada dan selangkangan gadis itu, kedua kakek itu, Josh dan Jack, tampaknya sangat menikmati setiap perubahan ekspresi di wajah Ayumi, menikmati sinar matanya yang tidak berdaya dan ketakutan.
“Dia harum sekali Jackkk…”Josh membenamkan wajahnya di selangkangan Ayumi.
“he he he, snifh, snifhh, sllcckkkkkk” Jack mengendus-ngendus rambut kemaluan Ayumi kemudian lidahnya menjilat belahan vagina gadis itu.
“Wuihhhh…! Gurihhh-nyaaaaaa… “
“Mana jack, biar aku mencicipinya… sll..kkkkcckkkhh..Woaaaaa…!!”
“Sllckkk.. ckkk.. sllcccckkkkk sllccckkk”
“Ckk Ckk cuphh nyamm sllllschhhh….”
Ayumi menekuk wajahnya ke bawah ketika merasakan jilatan-jilatan penuh nafsu terasa menggelitiki selangkangannya, terdengar suara desahan-desahannya ketika Jack dan Josh menjilati cairan vagina Ayumi yang meleleh di antara belahan bibir vagina gadis itu secara bergantian. Wajah Josh dan Jack tampak gembira bercampur mesum ketika menjilat-jilat belahan bibir vagina gadis Jepang itu sementara kedua tangan mereka menggerayangi dan merayapi kemulusan paha Ayumi. Baru pertama kali ini Ayumi merasakan jilatan-jilatan lidah di wilayahnya yang terintim.
“rasa-nya kurang asik kalau seperti ini, aku senang kalau gadis cantik ini meronta-ronta…..”Jack menghentikan jilatannya kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Josh
“koq pikiranku sama dengan pikiran-mu ya??ehh gimana kalau kita “berburu” pasti lebih mengasikkan he he he“ Josh berdiri kemudian melepaskan pakaian yang membalut tubuhnya, demikian pula halnya dengan Jack.
“Ide bagus, ide bagus…” Jack memuji ide Josh.
“Ah-uhhhhhhh……!!“ Ayumi melengoskan wajah cantiknya ke arah lain ketika Jack dan Josh melepaskan kain terakhir yang menutupi sesuatu di selangkangan mereka.
Jack menghampiri Ayumi dan menjilat dahi gadis itu, Ayumi merasakan ada rasa hangat-hangat panas yang seolah-olah mencairkan kekuatan yang sebelumnya membelengu tubuhnya, sedikit demi sedikit Ayumi mulai dapat menggerakan jarinya, meliukkan pinggangnya dan yang terakhir mengerakkan kedua kakinya.
“Auhhhhhh…!! Hupppp“ Ayumi melompat ke belakang kemudian dengan secepat kilat membalikkan tubuhnya dan berlari sekencang yang ia dapat, tengkuknya merinding mendengar suara lolongan yang keluar dari mulut Jack dan Josh.
“AUUUUUUUUUUUU………..!!! “
“AUUUUUUU…….!!”
Sambil menyilangkan kedua tangan untuk menutupi auratnya Ayumi kabur ketakutan, sesekali ia menoleh ke belakang kemudian kembali berlari sekencang-kencangnya, menembus gulungan tirai kabut yang semakin tebal, tubuhnya menggigil karena kedinginan ditengah rintik hujan gerimis lembut,
HOSSHH, HOSSSHHH…, HOSSSSSSSS…, Ayumi dapat mendengar deru nafasnya sendiri yang memburu, tenggorokannya terasa panas dipanggang rasa haus, gadis Jepang itu memincingkan kedua matanya berusaha menembus kegelapan malam yang berkabut, tangan kirinya mendekap perutnya yang terasa perih karena rasa lapar yang melandanya sejak tadi.
“ii-ihhh…” Ayumi melayangkan tangannya ke arah belakang bawah untuk menepiskan sesuatu yang menjilat belahan pantatnya, nafasnya terputus-putus karena ketakutan.
“aneh ?? apakah hanya perasaan-ku saja ?? sepertinya tadi ada yang menjilat tubuhku…??”
“Plakkkk….!!” tiba-tiba pinggul Ayumi terdorong ke depan, seiring dengan itu terdengar pekikannya.
“Awwwwwwwww…!! “gadis cantik itu menjerit kaget dengan reflek Ayumi membalikkan tubuhnya ketika buah pantatnya ditampar oleh seseorang, anehnya tidak ada seorang-pun disekelilingnya, ia hanya merasakan kelebatan angin yang kencang.
“Cupppp…, owwww….!! “ tubuh Ayumi merunduk ketika merasakan kecupan hangat di bahunya, ia membalikkan tubuh ke arah datangnya kecupan itu,angin dingin berkelebat menyerempet tubuhnya, setelah memalingkan wajahnya ke sana kemari Ayumi lari terbirit-birit, ia berbelok ke arah lain ketika samar-samar ia melihat bayangan seseorang di depan sana, tampaknya ia tidak menyadari, Jack dan Josh tengah menggiring dirinya ke suatu tempat, menggiringnya ke sarang mereka yang berada di tengah hutan lebat itu, DUKK.. DUKKK.. DUKKK, HOSSHH.. HOSSSHH, jantung ayumi berdetakan dengan keras, Pleseeeetttt…….!!
“WHUAAAOW…!! Ee-ehh…Waaaaaw.!!”
Semula Ayumi menjerit karena kakinya terpeleset dan tubuhnya tersungkur ke depan, pekikan kedua karena ia terkejut setengah mati, ada sepasang tangan yang mencengkram pinggulnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi hingga tubuhnya kini melayang di udara dalam cengkraman tangan orang itu, Ayumi menengok ke belakang, ia menjerit dan meronta..
“lepaskan akuuu…!! LEPASKANNNN…!!”
Josh menatap buah pantat Ayumi yang bulat padat, santapan lezat itu menggantung tanpa daya tepat di hadapan wajahnya, sambil menengadahkan wajahnya ke atas Josh mengangkat pinggul Ayumi lebih tinggi lagi, matanya berbinar menatap belahan vagina gadis itu, wajahnya maju ke depan, mulutnya terbuka dan batang lidahnya terjulur panjang menggelitiki belahan bibir vagina Ayumi yang berteriak-teriak ketakutan. Posisi Ayumi yang tergantung di udara kini mirip seperti sedang menduduki wajah Josh yang menengadah ke atas, sepasang kakinya yang halus mulus melejang-lejang dan mengejang hebat menahan rasa geli serta nikmat pada bagian selangkangannya.
“nnhhhhh.., ee-eh?? Nnnnnnhhh-aa-aahhhhh??!! Aa-ahhhhh..” tubuh ayumi mengejang hebat, seumur hidup baru kali ini gadis cantik itu merasakan vaginanya diemut oleh mulut seorang laki-laki, kedua matanya terpejam rapat, wajahnya berkali-kali terangkat menengadah ke atas, terdengar suara desahan-desahan keras dari bibirnya yang mungil, ekspresi wajahnya yang tengah menengadah ke atas tampak begitu renyah, hingga suatu saat matanya membeliak menatap langit, mulutnya ternganga lebar, dengan nafasnya yang tertahan, terhenti beberapa detik…
“crrrr…. Crrrrrrrr…“ tubuhnya menggigil-mengejang hebat, tiba-tiba saja rasa nikmat itu menyengat vaginanya yang berkedut-kedut menyemburkan cairan puncak klimaks, sesekali Ayumi meringis ketika Josh menggigit-gigit kecil bibir vaginanya., nafasnya terhembus dengan kencang, matanya terpejam-pejam seperti sedang mengantuk.
Sebuah sinar yang berasal dari emergency lamp merambas menerangi tempat itu. Seseorang dengan tanda cakaran srigala di bahu kanan, meletakkan emergency lamp yang dibawanya di atas sebuah batu.besar, kemudian Jack menghampiri tubuh Ayumi yang masih menggantung di udara dalam cengkraman tangan Josh, saudara kembarnya. Wajah Jack terangkat ke atas menatap wajah Ayumi. Saat gadis itu menoleh kearah bawah, matanya yang sayu bertatapan dengan mata liar Jack, kedua tangan Jack terulur, mencengkram dan meraih pinggul Ayumi.
“Emh…”
Suara itu terdengar dari bibir Ayumi ketika vaginanya menaiki wajah Jack yang sedang menengadah ke atas. Paha Ayumi yang mulus menjepit kepala Jack dan terjuntai dengan pasrah di belakang punggung si kakek bule, rasa lelah yang diguyur oleh rasa nikmat membuat Ayumi menjadi sangat rapuh saat ini, pandangannya tampak kosong, entah apa yang sedang dilamunkannya.
“Cuppp… Cuppp…. Cupppphhh… “ Jack mengecupi vagina Ayumi yang harum, bibirrnya menciumi bibir vagina Ayumi dengan lembut, kecupan dan gerakan Jack yang lembut menghapus rasa resah gelisah yang berkecamuk di dalam hati kecil gadis cantik itu, lidah Jack menggeliat berusaha menyelinap masuk diantara cepitan bibir vagina Ayumi.
“uttsssshhhh-aaaaaaaaaaa.” tubuh Ayumi melenting ke belakang disertai geliatan yang sangat indah ketika batang lidah Jack mulai menyelinap, terselip di antara bibir vaginanya.
Sambil menjulurkan batang lidahnya panjang-panjang, Jack memaju mundurkan kepalanya, batang lidahnya tercelup-celup mengoral vagina seorang perawan cantik yang mengejang-menggelepar keenakan. Cukup lama Jack bekerja dengan giat mencelup-celupkan batang lidahnya mengoral vagina Ayumi, hingga sampai saat-saat yang sangat dinantikan oleh si kakek bule itu…..
”nnnnggeeehhhhhhh… Crrutttt…! Kecrutttttt…. Crrrrrrrr…!” mulut Jack terbuka lebar kemudian mencaplok dan menghisap-hisap vagina Ayumi, jakun di lehernya bergerak turun naik ketika ia menelan cairan gurih-lezat milik seorang perawan, sesekali si bule mengecup-ngecup paha Ayumi bagian dalam. Setelah puas mengecupi paha dan selangkangan gadis cantik itu, dengan hati-hati Jack menurunkan tubuh mulus Ayumi, begitu kedua kakinya menginjak tanah, Ayumi berontak dan meronta dari pelukan Jack. Josh menarik kedua tangan Ayumi ke belakang dan memitingnya.
“Lepaskan aku KEPARATTTT….!!LEEE… PAAASSS.. KAAAANN…!!, Siapa kalian sebenarnya ??”
“Aku adalah Jack, dan dia adalah saudara kembarku Josh, kami berasal dari Florida…., itu saja yang perlu kau ketahui Ayumi,, hanya itu saja ha ha ha ha”
Jack tertawa-tawa kemudian menjulurkan lidahnya untuk menjilat kening Ayumi, tubuh Ayumi gemetar hebat ia seperti sedang berusaha untuk melawan pengaruh dari suatu kekuatan yang memaksanya untuk tunduk menuruti keinginan Jack dan Josh.
“Percuma saja kau melawan Ayumi.. MENURUT-LAHHH…. MENURUT-LAHHH…..” bergantian Jack dan Josh berbisik di telinga Ayumi, bisikan-bisikan yang dipenuhi oleh kekuatan hawa magis.
“BERSUJUD….!!“ Jack mendesis sambil tersenyum, ada sebuah kekuatan yang membuat Ayumi terjatuh di atas kedua lututnya, ia bersujud di hadapan Jack dan Josh, mata gadis itu membeliak menatap dua batang penis yang masih kulup kulitnya, matanya semakin membeliak ketika Jack dan Josh menekan kulit dibagian kepala pelir mereka masing-masing, sebuah benda besar berbentuk “helm” menyembul keluar, masing-masing dari batang penis Jack dan Josh.
Kepala penis Jack mendekati bibir Ayumi yang dipaksa menganga oleh kekuatan magis, Ayumi mengepalkan tangannya ketika kepala penis Jack menyumpal rongga mulutnya yang sesak diisi oleh kepala penis si bule.
“Hofhhh, Huufffhhmmmmh.., Mmmmmmummh”
Jack mulai memacu mulut Ayumi dengan batang penisnya, sesekali Jack menekankan batang penisnya sedalam mungkin hingga merojok kerongkongan Ayumi, mata gadis cantik itu membeliak-beliak ketika kepala penis Jack menusuki kerongkongannya.
“Ufh-Uhhhh… Sudah, uhukk..Ufh-uffhhhh, huh..uh? Sudahhhh he-emmh-mmmhhh-mmmmmeemmmmmhh…”
Ayumi terbatuk-batuk, nafasnya terengah-engah, ketika Jack mencabut batang penisnya setelah Ayumi berhenti terbatuk-batuk kemudian saat kemudian Josh langsung mendeepthroat Ayumi, bergantian mulut Ayumi menjadi mainan dua batang penis yang besar dan panjang, hingga kedua orang kakek bule itu merasa puas, mereka berdua tertawa-tawa ketika Ayumi terbatuk-batuk tanpa daya, uhukk.. uhukkk… uhukkkkk, suara-suara batuk Ayumi memecah keheningan malam di tengah hutan itu.
Jack memanggul tubuh Ayumi di bahu kanannya, sambil tertawa-tawa si bule menuju ke dalam sebuah gua yang cukup bersih, cahaya obor menerangi dan menghangatkan goa yang cukup besar itu. Dengan lembut Jack meletakkan tubuh Ayumi di atas tumpukan jerami tebal yang disusun rapi mirip sarang besar.
“Tolong lepaskan akuu, tolongggg…. Ohhhhhhhhh…!!“ suara desahan panjang terdengar dari bibir Ayumi ketika hampir bersamaan tangan Jack dan Josh mencapit induk payudaranya. Sesekali mereka berdua bergantian menjilati puting Ayumi, terkadang bersamaan Jack dan Josh mengemut-ngemut puncak payudara gadis cantik itu sampai Ayumi melenguh dan merintih kecil menahan rasa geli-nikmat yang semakin menyiksa bulatan payudaranya, puting susunya meruncing dan mengeras, dua batang lidah menggeluti puttingnya, masing-masing sebelah kiri dan kanan. Dengan bebas lidah Jack dan Josh menjilati bulatan susu Ayumi, kedua mahluk renta itu menggeram-geram gemas ketika menggeluti payudara Ayumi yang ranum, air liur Jack dan Josh membasuh bulatan susu Ayumi yang semakin membusung mengenyal.
“He he he…”
“Tusuk dia Jack…, ha ha ha ha”
“J-jangannn…, tolong, jangan lakukan itu..aa-ah, aaaaaa”
Ayumi ketakutan, ia merasa ngeri ketika kepala penis Jack yang besar dan panjang menempel dipintu vaginanya yang sempit, ada rasa geli yang menggelitik ketika kepala penis Jack membelai-belai bibir vaginanya. Jack tersenyum ketika liang kenikmatan itu semakin becek dan licin.
“Ha-affffhhhh , aaaaaa-OWWW…..!!! JREB…!! JREBB.!!! JREBBBB-BLOSSHHHH” sentakan demi sentakan mengguncangkan tubuh Ayumi ketika kepala kemaluan Jack berusaha untuk masuk ke dalam lubang sempit yang nikmat itu hingga suatu saat Ayumi membeliak menahan rasa sakit yang tidak terhingga, mulutnya ternganga lebar tanpa sempat untuk mengucapkan sepatah katapun.
“Aaaaaaaaaaaa, Aduh-duhh…, Aaaaawwww…..!!sakit-sakitttt.. aaww..!!! “ Ayumi membeliak-beliak ketika batang penis Jack mulai menggasak cepitan vaginanya yang serasa dirobek-robek, rasa perih dan pedih selalu mengiringi gerakan penis Jack yang tengah bergerak mengocok-ngocok vagina Ayumi, sementara Josh sibuk mencumbui susu Ayumi, lidah Josh bergerak menyentil-nyentil puting gadis cantik itu kemudian HAPPPPPP….!! NYOTTTT… NYOTTTTT… NYOTTTT…!!. mulut Josh terbuka lebar mencaplok dan mengenyot kuat-kuat payudara Ayumi
“Uh-unhhhhhh….crrrrrr…. Chruuutttt-crutt..“ rasa sakit yang diguyur oleh rasa nikmat membuat Ayumi berkedip-kedip,
Ia merasakan ledakan kenikmatan yang berdenyut-denyut di vaginanya, sebuah rasa nikmat yang membuatnya terlena. Tanpa disadarinya, batang penis Jack menghisap cairan vaginanya, menghisap cairan puncak klimaksnya hingga kering, seiring dengan tersedotnya cairan puncak klimaks Ayumi melalui batang penisnya, Jack merasakan dirinya bertambah kuat dan segar, sebuah senyumnya mengembang di bibir si bule. Jack merasakan kekuatan roh yang dimilikinya semakin menguat. Isak tangis Ayumi mulai digantikan oleh desahan dan rintihan kenikmatan ketika batang penis Jack yang besar panjang mulai bergerak memacu vaginanya, merojok, menyodok dan mengaduki sela-sela vaginanya yang sempit dan mungil.
Jlepppp… Jlepppp… Jleppppphhh….” bibir vagina Ayumi terpelintir-pelintir ketika batang penis Jack bergerak keluar-masuk memompa belahan bibir vagina gadis cantik itu, gerakan-gerakan tubuh Ayumi yang terguncang tampak begitu indah, suara rintihan dan desahannya yang menggairahkan membuat Jack semakin cepat memacu batang penisnya.
“Uts-uh, aaahh.., aaahhhh…,ehhhh ?? ”tanpa sengaja Ayumi menggerakkan tangan kanannya, kemudian Ayumi menggerakkan tangan kirinya, kedua kakinya juga bergerak mencoba untuk melejang-lejang, kening Ayumi berkerut sambil menatap Jack yang sedang asik memompakan batang penisnya memompa vagina gadis itu.
“Kau telah bebas Ayumi, sesaat setelah kau menikmati kenikmatan puncak klimaks pertama, HA HA HA HA HA, namun apakah kau mampu melepaskan diri-mu dari kenikmatan?? rasakan ini Ayumi..!! rasakannnn….!!! Clep.. Clepppp… clepphhhhh……ha ha ha ha” Jack tertawa senang sambil menusuki vagina Ayumi dengan lebih kasar dan liar, tubuh Ayumi menggelepar, entah kenapa saat ini Ayumi tidak mempedulikan lagi apakah tubuhnya dapat bergerak ataupun tidak, yang ada hanyalah kenikmatan semata, kenikmatan sodokan-sodokan batang penis Jack yang besar panjang.
Tubuh Ayumi menggelepar, mengejang dan tersentak-sentak menahan desakan nafsu birahi yang panas menggebu-gebu, bahkan kini ia mengangkat-angkat pinggulnya ke atas menyambut tusukan-tusukan batang penis Jack. Dhuckk..dhuccckk.. chooccckksshh, keclochhhh…., terdengar suara – suara becek yang berdecakan keras ketika selangkangan Jack dan selangkangan Ayumi saling berbenturan.
“Ennngggg…Ennnnhhh…nnhhhhhh!” suara Ayumi semakin menggairahkan ketika gadis cantik itu merengek-rengek sambil memejamkan kedua matanya, sebuah tusukan keras Jack membuat mata Ayumi kembali membeliak lebar dengan mulut ternganga-nganga seakan-akan gadis cantik itu tengah mengalami suatu moment yang luar biasa nikmatnya ketika belahan vagina-nya yang mungil disodok-sodok oleh sebatang penis milik si kakek bule yang besar panjang.
“Unnhhhhh… Crrettt… Chruuuutttt…. Cruttt….”
“HA Ha HA HA..PLOPHHHH…!!” Jack mencabut batang penisnya, wajahnya menatap selangkangan Ayumi yang memar kemerahan. Jack menerkam tubuh Ayumi dengan gemas, kedua-nya bergulingan dengan liar.
“HA HA HA HA HA HA….., berikan dia kepadaku Jack, akupun ingin mencicipi belahan vaginanya yang peret“ Josh menjilat dagu Ayumi kemudian merebut tubuh mulus Ayumi dari bawah tindihan tubuh Jack, Jack tertawa ketika Josh menarik tubuh Ayumi untuk berdiri, Jack berbisik di telinga Ayumi, gadis cantik itu mengangguk kecil, tangannya memeluk pilar batu di gua itu mengikuti keinginan Josh, sementara pinggulnya terangkat naik dan CLEBBBBBBBB….. BLUSSSSSH…..!!
“Unnnggggghhhh….!! “terdengar suara lenguhan panjang dari bibir Ayumi ketika sebatang penis Josh membelah vaginanya dari belakang, tubuhnya mengejang sambil memeluk kuat-kuat pilar batu di dalam gua, ketika batang penis Josh yang besar panjang itu semakin dalam menerobos membongkar paksa liang vaginanya yang mungil..
“AWWWWWW……!! “ Ayumi tak kuasa untuk menahan jeritannyanya ketika Josh dengan tidak sabaran menghentakkan batang penisnya hingga penis besar itu terbenam sekaligus membelah cepitan vagina Ayumi, nafas Ayumi berdengusan dengan keras, tangan Josh menarik tangan kiri Ayumi ke belakang kemudian Josh mulai memacu batang penisnya,
“uh-uh,uh, aaaahhhhhh….! Aa-awwwwhhh,..”tubuh Ayumi terdorong seiring dengan desakan batang penis Josh yang sedang memacu, memompa belahan vaginanya dari belakang.
“C-plokk…Ceph-lokkkk…! Plokkk…Cep-plokkk!” terdengar suara berkeceplokan yang keras ketika Josh menyodok-nyodokkan batang penisnya dengan kasar menumbuki cepitan belahan bibir vagina Ayumi. Dengan kasar Josh menjambak rambut Ayumi, si kakek bule menundukkan kepalanya sambil berbisik di telinga Ayumi.
“Bagaimana ?? Kau suka kuperkosa Ayumi ?? HAHHH ?? JAWABBB…!!”
“Sss.ssukaaa…, suka sekali…!!”
“HA HA HA HA…!! BAGUSS.!!BAGUSSSS” Jack menepuk-nepuk kepala Ayumi, ia bagaikan sedang menepuk-nepuk kepala hewan peliharaanya, setelah memukul-mukul wajah Ayumi dengan menggunakan batang penisnya sibule menempelkan batang penisnya ke bibir gadis cantik itu yang segera mencapluk dan melahap batang penis Jack.
“Un-chhhhh..! Sreeerrrr…, cruttt… cruutttt….!!“ cairan vagina Ayumi meledak berdenyutan, seperti halnya dengan Jack, batang penis dan mulut penis Josh juga menghisap dan meresap cairan vagina Ayumi. Kini Josh tampak lebih segar dan lebih kuat, tusukan-tusukannya semakin kencang terayun, menusuki liang sempit milik gadis cantik itu yang terdorong maju-mundur ketika cepitan liang vaginanya dirojoki oleh batang penis Josh.
“Liang vaginamu sempit sekali Ayumi, aku suka, suka sekali…!! HUA HA HA, enak sekali…Grrrrrrrhh” Josh memuji kesempitan wilayah intim Ayumi, liang vagina gadis itu terasa sempit-nikmat. Josh mengeram hebat kemudian mempergencar irama tusukannya, disodok, dirojok dan diaduk-aduknya vagina gadis Jepang itu.
“Ohh-Aaaaaaaaw…!!Unnhhh!! Ennnggghh Nnngghh Henngggghhh!“ Ayumi menjerit kemudian melenguh dan merengek–rengek keras tubuhnya menggeliat-geliat liar untuk melepaskan beban nafsu yang meledak-ledak di dadanya, sementara Josh dan Jack tertawa keras mendengarkan suara rengekan-rengekan Ayumi yang terdengar merdu, hingga akhirnya terdengar pekikan kecil dari bibir Ayumi, Crut.., crut, crruutt.
“Hssssshhhhh, aaahhhhhhhhhhhh….Plefffh…!!” gadis cantik itu mendesis kemudian mendesah panjang ketika Josh menarik batang penisnya hingga terlepas dari cepitan vagina Ayumi, sambil menarik pinggang Ayumi, Josh menjatuhkan dirinya ke belakang. Kini Josh terlentang sambil menekuk kedua lututnya sementara Ayumi mulai menggeser vaginanya agar dapat menaiki batang kemaluan Josh.
“Jangan yang itu manis, berikanlah aku kenikmatan melalui lubangmu yang satunya lagi he he he he he….” Josh mendorong pinggul Ayumi agar kepala penisnya berada di bawah liang anus Ayumi, Jack tertawa keras sambil mencubit kecil hidung Ayumi yang mancung.
“Ayo, Ayumi, berikanlah Josh apa yang ia mau….”
Ayumi mengangguk kemudian mulai memberanikan diri menekan lubang duburnya ke bawah, sementara di bawah anusnya, batang penis Josh teracung, bagaikan tombak yang siap memanggang dubur Ayumi. Mulut Ayumi membentuk huruf O ketika ia menurunkan liang anusnya, sesekali terdengar suara erangannya yang memilukan ketika perlahan namun pasti liang anusnya dibelah paksa oleh kepala penis Josh.
“Owaaaaaaaaawwwwwwwwwhhhh!!SAK…IIITTTTT…!! SAKITTT..!!“
teriakan keras Ayumi yang menjerit kesakitan malah membuat Josh semakin bernafsu menghujamkan penisnya. Jack yang tengah berlutut di sisi Ayumi tertawa keras menyaksikan ekspresi wajah Ayumi yang tengah menderita, tangan Jack semakin aktif mengelus dan meremasi bongkahan payudara Ayumi yang memar kemerahan karena terlalu sering diremas-remas dengan kasar.
“OWWWWWW…..!! NGEEH…!! “ nafas Ayumi tertahan di dadanya ketika penis Josh menghujam kuat hingga pinggulnya terdorong ke atas oleh tusukan penis Josh, kedua tangan Ayumi bertumpu kuat-kuat pada dengkul Josh yang tertekuk mengangkang.
“Ha Ha Ha… akhirnya masuk juga… he he he” Josh tertawa senang karena keberhasilannya menyodomi anus Ayumi, seluruh batang penisnya kini tertancap di anus Ayumi yang merintih – rintih kesakitan, ketika Josh mulai menggerakkan penis besarnya keluar-masuk menyodominya.
“HA HA HA HA HA HA HA , Grrrr!! Sempit sekali..!!”Josh menggeram gemas, pinggul Josh terangkat-angkat ke atas hingga batang penisnya melesat menyodoki liang dubur Ayumi.
“Ahhhhhhhhhhhhhh…..!!! Aaaa-aaaa, ahhhhhhhhh” tubuh molek Ayumi terlompat-lompat dalam gerakan menyentak yang erotis ketika penis Josh bergerak semakin cepat dan liar
Tubuh Ayumi bergerak seirama dengan gerakan tubuh Josh, gerakan-gerakan terlarang yang begitu hidup dan indah diiringi suara desahan panjang, punggung Ayumi terjatuh ke belakang menimpa tubuh Josh ketika Jack mencekal dan menarik pergelangan kakinya mengangkang melebar ke atas,
Ayumi menelan ludahnya berkali-kali ketika merasakan penis Jack menekan belahan bibir vaginanya, tubuh moleknya mengejang indah ketika penis Jack membelah vaginanya, butiran keringat mengucur dengan deras membasahi tubuh Ayumi, sebasah tubuh Jack dan Josh yang tengah asik menggarap tubuh mungilnya.
“a-aaa, aduh-aduh, aww… aaaaaa” dua batang penis mengocok vagina dan anusnya, mata Ayumi membeliak-beliak dengan mulut ternganga ketika gerakan penis Jack dan Josh semakin liar dan brutal, sesekali suara rintihan-rintihan Ayumi ditimpa oleh suara tawa mesum Jack dan Josh yang tengah asik memacu batang penis mereka masing-masing, mengocok-ngocok vagina dan anusnya.
“Ahhhh… creeetttt crettttt… crrrrttttt…… “ Jack menjilat dagu Ayumi yang terangkat ke atas ketika gadis itu mencapai puncak klimaksnya, batang penis mereka berhenti untuk sesaat, menancap dalam-dalam, berendam dalam liang anus dan liang vagina Ayumi, terdengar suara desah-desah nafas keras memenuhi goa keparat itu ketika Jack dan Josh kembali mengayunkan batang penis mereka.
“Emmmhh.. –enngghh, aa, ahhhh…-hee-ennnggghhh..hhhhhh”suara rengekan demi rengekan terdengar menggairahkan, memanaskan suasana dimalam yang dingin. Geraman-geraman gemas Jack dan Josh mengiringi desahan-desahan keras seorang gadis bertubuh mungil yang tengah terjepit di antara dua sosok tubuh tinggi besar berusia renta, yang tengah mengocok-ngocok anus dan vagina Ayumi dengan gerakan-gerakan persetubuhan yang liar dan kasar.
*****************************
Sementara itu di kaki gunung
Seorang gadis cantik berkelebat dan sesekali melompat dengan lincah menyelinap di antara pepohonan besar, matanya memandang dengan tajam berkeliling dan kemudian kembali berkelebat menembus tebalnya kabut yang menggumpal setelah hujan lebat mengguyur hutan itu, langkah kakinya terhenti ketika ia tiba di suatu tempat.
“Ah, sialan….,!! aku terlambat…!!Hhhhhhhh“ Eri Kamei menghela nafas panjang ketika ia menyaksikan beberapa sosok tubuh bergeletakan tak bernyawa. Tidak berapa jauh dari tempat itu, Eri mengeluarkan sebuah kompas kecil, sebuah jarum bersinar terang menunjuk kesuatu titik.
Eririn (begitulah biasanya teman-teman Eri memanggilnya) membalikkan tubuhnya kemudian kembali berlari berkelebat menyusuri hutan yang gelap dan berkabut tebal, menuju kesuatu titik yang ditunjukkan oleh kompas kecil di tangannya, semakin lama jarum itu bersinar semakin terang, sayup-sayup Eri Kamei mendengar suara rintihan seorang gadis diantara suara gelak tawa dua orang laki-laki, langkah-langkah kaki Eri begitu ringan tanpa suara sedikitpun.
“HENTIKANNN……!!”
“Ehhhh??”
“Hemmm, he he he”
Jack dan Josh terkejut bercampur senang, mata mereka menatap tubuh mulus Eri Kamei, seorang gadis cantik dengan tinggi tubuh 1,55 m, menatap geram pada kedua orang kakek kembar berambut pirang yang tersenyum-senyum mesum menatap dirinya, sementara tubuh Ayumi merosot terkulai lemah ketika Jack melepaskan cengkramannya.
“BIADAB!!“ Eri menyadari apa yang tengah dilakukan oleh kedua kakek kembar itu terhadap seorang gadis berusia muda yang kini terkulai lemas, terengah-engah tanpa daya, di bawah kaki Jack.
“Ha Ha Ha… dia bagian-ku Jack, bagian-ku….!”dengan bersemangat Josh langsung maju kedepan hingga dirinya berhadap-hadapan dengan Eri Kamei dalam jarak 7 langkah, sementara Jack yang kekuatan roh-nya lebih tinggi malah merasa gelisah, ada sesuatu yang aneh dengan gadis cantik yang tengah berhadap-hadapan dengan Josh saudara kembarnya.
“Joshh…hati-hati…,aku rasa dia bukan gadis biasa!aku rasa dia adalah salah seorang dari The GUARDIAN’S “Jack berseru untuk memperingatkan Josh saudara kembarnya.
——
The Guardian: seseorang / sekelompok gadis yang menggunakan kekuatan roh yang mereka miliki untuk membantu seseorang & membasmi kejahatan, The Guardian’s dapat meningkatkan kekuatan roh mereka dengan melakukan ritual hubungan sejenis.
Dark Soul: Seseorang / sekelompok pria yang menggunakan kekuatan roh yang mereka miliki untuk melakukan berbagai jenis kejahatan termasuk di dalamnya pemerkosaan dan pelecehan. Dark Soul’s dapat meningkatkan kekuatan roh mereka dengan menyerap cairan klimaks seorang gadis melalui batang penis mereka (jika Dark Soul adalah seorang pria), dan menyedot cairan sperma dan cairan tubuh mangsanya melalui batang penis (jika Dark Soul adalah seorang wanita)
Kekuatan Roh :
(red :contohnya adalah sebagai berikut…… eng… ing..engg.. V ^_^ V)
1. Kemampuan untuk men-summon avatar.
2. Kemampuan menggunakan berbagai jenis elemen seperti api, air, tanah, angin, cahaya, dark sebagai senjata. mereka
3. Kemampuan untuk merubah diri menjadi sesuatu yang lain, bahkan merubah diri mereka menjadi mahluk fantasi/ mitos, ataupun makhluk-makhluk dunia khayal.
4. Kemampuan untuk menghipnotis dan masuk kedalam alam pikiran seseorang, bahkan pada tingkat yang sangat tinggi dapat membunuh seseorang di dalam alam mimpi & khayalan
5. He he he he, dan juga euhhh..Ehmmmm…uhukkk..Ehmm (Maaf masih belum kepikiran….)
—–
Eririn tersenyum dingin (Red: dan Yohana langsung maju ke depan, wajahnya yang jelita ikut membesi kemudian nyengir sambil menggaruk-garuk kepala-nya, ngak tau gimana caranya bikin adegan perkelahian yang seru seperti di Ko Pingho misalnya, ihikkkkkkk T_T, disinilah Mr Raito langsung bertindak…, dan mengeluarkan kemampuannya……., mari kita sambut Ko Ping Rai….!! )
Namun Josh seakan tidak mendengar peringatan Jack. Tubuhnya berkelebat sehingga bagi mata orang awam, ia seakan menghilang dari pandangan. Josh yang terlalu percaya diri, mengira bahwa si gadis pasti akan berada dalam genggamannya hanya dalam satu gebrakan, saja. Dan sesuai dengan karakternya yang memang cabul, serangannya pun mengarah langsung ke arah dada Eririn yang memang membusung menggoda. Fokus mata Josh terpaku pada dada Eririn, sehingga ia tidak melihat sunggingan senyum dari bibir si gadis cantik. Ketika tangan Josh hampir menyentuh dada si gadis, tiba-tiba saja tubuh gadis itu seakan-akan menghilang dari hadapannya. Nyata saja gerakan si gadis itu ternyata jauh lebih cepat dari gerakan Josh, sehingga serangan si kakek mesum itu hanya mengenai udara kosong belaka. Josh terperangah kaget, spontan ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencoba mencari jejak Eririn.
“Josh, diatasmu!” Terdengar teriakan Jack yang melihat adiknya itu dalam bahaya.
Hanya dalam tempo sepersekian detik, Josh membuang badannya ke samping dengan susah payah, dan tepat pada saat itu, sesosok bayangan menukik tajam dari atas dan menghantam tanah tepat di tempat Josh tadi berdiri. Terdengar suara ledakan keras bagaikan ledakan dinamit. Meski Josh sempat membuang badannya ke samping, namun tak urung tenaga ledakan tersebut mengirimnya “terbang” terpelanting hingga akhirnya bergulingan diatas tanah yang kotor dan berlumpur. Tak lama kemudian ia langsung bangkit berdiri, dan melihat diatas tanah tempatnya berdiri tadi kini tercipta lubang besar yang dalam. Jika saja ia tadi masih berdiri di situ dan terkena serangan si gadis cantik, tubuhnya pasti sudah hancur berantakan diatas tanah. Tak terasa ia bergidik ngeri, apalagi ketika melihat ekspresi si gadis yang dingin bagaikan es.
“Hanya segitu sajakah kemampuanmu?” Ejek si gadis dengan suara yang tak kalah dinginnya.Mendengar ejekan ini, rasa geram Josh berubah menjadi amarah. Ia yang selama ini ditakuti banyak orang, kini dianggap remeh oleh seorang gadis muda seperti ini!
“Dasar jalang! Tunggu saja, sampai aku selesai menikmati tubuhmu, akan kukirim kau ke neraka dengan tubuh berkeping-keping!!” Tidak mau dipermalukan lebih jauh, Josh langsung mengeluarkan kekuatan Dark Soul yang ia miliki. Mulutnya segera berkomat-kamit.
“It is I, unbound by any law, call forth the power of destruction, brought darkness to light, emerge!”
Tubuh Josh kini diselimuti sinar ungu kehitaman. Ia pun tampak menggigil seakan merasa kedinginan yang amat sangat. Tiba-tiba saja wajahnya tampak berubah. Wajahnya dipenuhi rambut yang tebal dan kasar berwarna kelabu, diantara seringai wajahnya, tampak gigi taringnya tumbuh memanjang dan tampak runcing. Terdengar suara geraman bagaikan hewan dari mulutnya, dan tiba-tiba saja tubuhnya tampak tumbuh membesar, hingga baju yang ia kenakan pun tercabik-cabik, karena tidak mampu menahan laju pertumbuhan yang abnormal itu. Seiring dengan teriakan binatang yang terluka, transformasi Josh pun selesai. Dan kini di hadapan Eririn, berdiri sesosok manusia serigala dengan tubuh menjulang tinggi 2 meter lebih, dengan tubuh besar dan berotot yang diselimuti bulu-bulu meruncing tajam. Geraman mahluk buas itu saja pasti akan menciutkan nyali orang biasa yang mendengarnya, namun anehnya si gadis justru malah tersenyum sinis melihat serigala jadi-jadian itu.
Diringi geraman yang menakutkan, Josh melompat tinggi ke udara dan menukik tajam kearah Eririn. Cakarnya terbuka dengan kuku tajam yang mengkilap kehijauan. Cakar itu telah diselimuti kekuatan Dark Soul dan amat beracun. Satu goresan saja dari cakar itu, akan mengirim lawannya ke alam baka setelah menderita sakit yang amat sangat selama 3 hari tiga malam.
Anehnya Eririn tidak berusaha menghidarai serangan Josh, dan masih tetap berdiri di tempatnya semula. Hanya saja mulutnya tampak bergerak-gerak, kedua tangannya terulur ke arah bayangan Josh yang melaju cepat kearahnya dengan telapak tangan terbuka lebar seakan hendak menahan laju serangan Josh.
“As nature bend, look unto thee, MAGNA BLAST!”
Tiba-tiba kedua tangan Eririn diselimuti gumpalan api yang membara kebiruan. Bola api itu semakin membesar dan membesar semakin menyilaukan. Dan tepat pada saat cakar Josh hampir menyentuh tangan Eririn yang terjulur, gumpalan bola api itu tiba-tiba berubah menjadi semburan api yang terlontar deras, tak pelak lagi membakar seluruh tubuh Josh yang akhirnya terpental jauh kebelakang dan membentur salah satu pohon besar yang ada disana dengan deras, hingga pohon tersebut tumbang dengan mengeluarkan suara gemuruh.
“Josh!” teriak Jack yang melihat tubuh adiknya terpental dengan tubuh hangus.
Jack hendak menghampiri tubuh adiknya tersebut, namun ia melihat serigala jadi-jadian jelmaan Josh perlahan bangkit berdiri, dan meski dengan tubuh goyah dan bulu-bulu yang hangus terbakar, Josh akhirnya bisa berdiri tegak.
“Kaauu!” Geramnya keras sambil dengan mata nyalang menatap Eririn.
Namun yang dipandang seakan acuh tak acuh berada di bawah tatapn mahluk buas itu.Sadar bahwa gadis ini bukanlah gadis sembarangan, Jack tahu bahwa jika satu lawan satu, baik ia maupun Josh tidak akan bisa mengalahkannya.
“It is I, unbound by any law, call forth the power of destruction, brought darkness to light, emerge!”
Dengan mengucapkan mantra tersebut, seperti juga adiknya, Jack berubah menjadi mahluk buas yang mirip serigala. Hanya saja tubuhnya jauh lebih besar, dan jika adiknya berbulu keperakan. Serigala jelmaan Jack berbulu kehitaman.Jack memberi isyarat kecil pada Josh, yang hanya bisa terperangah. Jack baru saja menyuruhnya untuk menggunakan serangan gabungan yang merupakan jurus pamungkas mereka. Jurus ini tidak boleh digunakan secara sembarangan, karena akan memangkas satu tahun dari sisa hidup mereka setiap kali dilancarkan, makanya hanya akan dikeluarkan pada saat-saat terdesak. Dalam hatinya Josh masih menganggap remeh gadis ini, dan merasa belum saatnya mereka bertindak sejauh itu. Namun ia akhirnya mengangguk pelan tanda setujuKedua serigala jadi-jadian itu mengatupkan kedua cakarnya dan menggeram pelan.
“As evil walk upon earth, consume all goodness, refuse, resist, destruct! Dark Judgement!”
Sebuah bayangan pentagram besar tiba-tiba muncul diatas kepala Eririn, aura menekan muncul dari pentagram tersebut, mengurung seluruh tubuh mungilnya. Senyum dingin yang senantiasa munul di bibir sang gadis kini lenyap.Ia tahu bahwa serangan kali ini bukan main main, dan jika ia tidak serius, nyawalah taruhannya.
Tubuh mungilnya bergetar pelan, dan perlahan tapi pasti, pakaian yang ia kenakan mulai tercabik-cabik, seakan direnggut paksa oleh tangan-tangan yang tak terlihat. Kekuatan serangan Dark Judgement kini mulai menghantamnya dengan keras dan memaksa si gadis bertekuk lutut dengan rintihan pelan mendesak keluar dari mulutnya. Jika saja ia orang biasa, pastilah nyawanya sudah terbang ke alam baka. Pentagram yang melayang berputar itu kini membuka lubang hitam yang menyedot segala sesuatu di sekelilingnya. Setelah tadi tertekan, kini tubuh si gadis tersedot oleh kekuatan lubang hitam misterius itu. Pepohonan baik besar maupun kecil kini mulai tercerabut dari akarnya dan terbang melayang tertelan oleh lubang hitam yang menembus menuju dimesi kegelapan yang tak berujung.Sadar dirinya tak akan selamat jika sampai tertelan lubang hitam itu, si gadis terpaksa mengerahkan seluruh kemampuannya agar bisa selamat.
“Nature bound, all things are mere mortal, darkness bow before the light, behold the power of virtue.”
Dengan kesepuluh jari tangan yang bertautan, dahi si gadis tiba-tiba mengeluarkan sinar yang menyilaukan yang kemudian mencuat dan melesat menuju lubang hitam tersebut. Sinar tersebut langsung tertelan lubang hitam misterius yang kemudian tiba-tiba saja berubah bersinar terang, retak-retak sebelum akhirnya musnah.
Josh dan Jack hanya bisa melongo melihat serangan pamungkas mereka begitu mudah dihancurkan. Dan yang membuat mereka lebih terkaget-kaget lagi adalah sosok tubuh yang mengeluarkan sinar menyilaukan yang melayang turun dari langit. Sosok tubuh itu merupai seorang ksatria berwajah tampan yang mengenakan baju zirah yang memancarkan sinar terang. Sosok itu menggenggam sebatang pedang yang juga mengeluarkan sinar menyilaukan.
“Helios?! Tidak mungkin!”
Josh dan Jack berseru hampir bersamaan. Keduanya pantas terkejut karena Helios adalah avatar legendaris yang telah lama menghilang. Konon ia adalah salah satu dari avatar terkuat yang pernah ada, dan hanya orang-orang terpilih saja yang mampu mensummon-nya. Sadar keadaan kurang menguntungkan, Jack dan Josh spontan memutar tubuh dan bergerak hendak melarikan diri. Namun tepat pada saat itu Helios mengayunkan pedangnya dengan gerak melingkar, hingga menciptakan lingkaran api yang semakin membesar.
“Pyrios, Aeos, Aethon, Phlegon.” Seru Helios dengan suara yang meenggema aneh.
Dari tengah-tengah lingkaran api itu berderap keluar 4 kuda berselimutkan api yang berderap cepat kearah Josh dan Jack. Meski kedua kakek itu telah berkelabat secepat mungkin, tetap saja laju keempat kuda api itu lebih cepat dan akhirnya menabrak kedua kakek itu dari belakang.Begitu mencapaii sasaran, keempat kuda itu berubah menjadi segumpal bola api raksasa dengan sinar menjulang tinggi hingga beberapa belas meter keatas. Bola api itu membakar segala sesuatu disekitarnya hingga jarak beberapa meter, termasuk kedua kakek bejat itu yang hanya bisa menjerit keras merasakan panas yang mendera sekujur tubuh mereka.
“Bllaarr!” bola api itu pun musnah disertai ledakan keras yang menghembuskan angin panas ke segala penjuru. Tempat yang sejenak terang-benderang tersebut kini kembali gelap. Ledakan menyebabkan wilayah sekitarnya hancur berantakan, menyisakan dua sosok kakek cabul yang tergeletak tak berdaya, entah masih hidup atau mati. Keduanya kini telah kembali ke sosoknya semula. Helios sang avatar legendaris, perlahan membalikkan badannya dan menatap tajam kearah Eririn yang masih berlutut di atas tanah karena kehabisan tenaga setelah men-summon Helios, butiran keringat mengucur dengan deras membasahi tubuhnya. Setelah berhasil menguasai dirinya kembali, Eri Kamei melangkah mendekati tubuh Jack dan Josh, ia mengeluarkan sebuah kompas kecil yang kini mengeluarkan sinar yang semakin redup dari ujung jarumnya , pertanda semakin lemahnya Aura Dark Soul dari tubuh kedua orang kakek mesum itu, seiring dengan menghilangnya nyawa keduanya.
Thank’s for reading….^_^
Sampai jumpa di episode selanjutnya…