Cerita Dewasa Kenikmatan Darah Perawan Gadis Desa , Susan baru saja selesai menyapu lantai. Dan sekarang ia berniat mencuci piring kotor. Ia berjalan masuk kedalam dapur dan mendapati Mbak Sari sedang membenahi peralatan dapur. Pada jam seperti ini restoran tempat mereka bekerja sudah sepi. Hari ini giliran Susan yang harus pulang lambat karena ia harus merapikan restoran untuk buka nanti malam. Begitulah keadaan restoran dikota kecil, pagi buka sampai jam 3 sore lalu tutup dan buka kembali jam 7 malam. Susan tahu ia tak akan sempat pulang karena ia harus bekerja merapihkan tempat itu bersama Sari.
Susan adalah seorang gadis yang cantik dan ramah. Usianya sudah 17 tahun dan ia tak dapat lagi meneruskan sekolahnya karena orang tuanya tidak mampu. Wajahnya oval dan sangat bersih, kulit gadis itu kuning langsat. Mata Susan bersinar lembut, bibirnya kemerahan tanpa lipstik. Susan mempunyai rambut yang panjang sampai dadanya, berwarna hitam, tubuhnya seperti layaknya gadis kampung seusianya. Buah dada Susan membusung walaupun tidak dapat dikatakan besar namun Susan memiliki pantat yang indah dan serasi dengan bentuk tubuhnya. Pendek kata Susan seorang gadis yang sedang tumbuh mekar dan selalu dikagumi setiap pemuda dikampungnya.
Sari seorang wanita yang sudah berusia 32 tahun. Ia seorang janda ditinggal cerai suaminya. Sudah 3 tahun Sari bercerai dengan suaminya karena laki-laki itu main slot gacor gila dengan seorang pelacur dari Jawa Barat. Sari bertubuh montok dan bahenol. Semuanya serba bulat dan kencang, wajahnya cukup manis dengan rambut sebahu dan ikal. Bibir Sari sangat menggoda setiap laki-laki, walaupun hidungnya agak pesek. Kulit Sari berwarna coklat tua karena ia sering ke pasar dan ke sawah sebagai buruh tani kalau sedang musim tanam atau panen. Sari dulunya adalah seorang pelacur daerah Doli, Jawa Timur.
Dulu uang begitu gampang diperoleh dan laki-laki begitu gampang dipeluknya, sampai akhirnya hukum karma membuat ia menjanda karena sesama teman seprofesinya juga. Banyak orang dikampung yang diam-diam mengetahui sejarah kelam Sari dan banyak juga yang mencoba hendak memanfaatkan dia. Tapi selama ini Sari terlihat sangat cuek dan sinis terhadap orang-orang yang menggodanya. Buah dada Sari besarnya bukan main, sering ia merasa risih dengan miliknya sendiri. Tapi ia tahu buah dadanya menjadi buah-bibir baginya. Dan sedikit banyak ia juga bangga dengan buah dadanya yang besar dan kenyal itu. Sari juga memiliki pantat yang besar dan indah, nungging seperti meminta.. Tubuh Sari sering menjadi mimpi basah para pemuda dikampungnya.
“San, kamu sudah punya pacar belum?” Tiba Sari berjongkok didepan Susan dan mulai membantu gadis itu mencuci piriong-piring kotor. Susan terkikik dan menggeleng.
“Belum tuh”
“Lho? Gadis secantik kamu pasti banyak yang naksir” kata Sari sambil memandang Shanti. Susan tertawa lagi.
“Payah.?? semuanya mikir kesitu melulu” Jawab Susan.
“Memang.?? laki-laki itu kalau melihat perempuan pikirannya langsung ingin ngewe” kata Sari tanpa merasa risih berkata kasar.
“Ah Mbak, jangan suka ngomong gitu ah” timpal Susan.
“Kan nggak ada yang dengar ini” Jawab Sari. Mereka terdiam lama.
“Mbak.. ” suara Susanmenggantung. Sari terus mencuci.
“Mmm?” Jawab wanita itu.
“Ngg..”
“Ngomong aja susah banget sih”Sari mulai hilang sabar. Susan menunduk.
“Ngg.. Anu.. Ngewe itu enak nggak sih?” Akhirnya keluar juga. Sari memandang gadis itu.
“Yaa.. Enaak banget San, apalagi kalo yang ngewein kita pinter” jawab Sari seenaknya.
“Maksud Mbak?” Susani penasaran.
“Iya pinter.. Bisa macam-macam dan punya tongkol yang keras!” kata Sari sambil terkikik. Susan merah padam mendengarnya. Tapi gadis itu makin penasaran.
“Bisa macam-macam apa sih, Mbak?” tanya Susan.
Sari memandangnya sambil menimbang. Ah.. Toh nanti gadis kecil ini harus tahu juga. Dan Susan sungguh cantik sekali, sekilas mata Sari tertumbuk pada posisi Susan yang sedang berjongkok. Sarimelihat gadis itu mengangkang dan terlihat celana dalam gadis itu berwarna coklat muda.
“Macam-macam seperti tempik kita diciumin, dijilat bahkan ada yang sampai mau ngemut tempik kita lohh..” jawab Sari.
Entah kenapa Sari merasa sangat terangsang dengan jawabannya dan darahnya mendidih melihat selangkangan Susan yang bersih serta mulus.
“Idiih.. Jorok ihh.. Kok ada yang mau sih?” Susan sekarang melotot tak percaya.
“Lho.. Banyak yang doyan ngemut memek San. Ngemut tongkol juga enak banget kok” jawab Sari masih terus melihat selangkangan Susan.
“Astaga.. Masak anunya lelaki diemut?” Susan merasa aneh dan jantungnya berdebar, ia merasa ada aliran aneh menjalar dalam dirinya. Gadis itu tidak mengerti bahwa ia terangsang.
“Oh enak banget San, rasanya hangat dan licin, apalagi kalo ehm.. Ehmm.. “
“Kalo apa Mbak?” Susan makin penasaran. Sari merasa melihat bagian memek Susan yang tertutup celana dalam krem itu ada bercak gelap, tapi Sari tidak yakin.
“Yaa.. Malu ahh..!” Sari sengaja membuat Susan penasaran.
“Ayo doong Mbak” rengek Susan.
Sari sekarang yakin bahwa memek gadis itu sudah basah sehingga terlihat bercak gelap di celana dalamnya. Sari sendiri merasa sangat terangsang melihat pemandangan itu.
“Kalo pejuhnya menyembur dalam mulut kita, rasanya panas dan asin, lengket tapi enak banget!” bisik Sari didekat telinga Susani. Susan membelalakkan matanya.
“Apa itu pejuh?” tanyanya. Sari merasa tidak tahan.
“Pejuh itu seperti santan yang sering bikin memek kita basah lho” Jawab Sari. Ia melihat bagian memek Susan makin gelap, wah gadis ini banjir, pikir Sari.
“Idiihh amit-amit, jorok banget sih”
“Lho kok jorok? Laki-laki juga doyan banget sama santan kita, apalagi kalo memek kita harum, tidak bau terasi”
“Idiihh Mbak saru ah!”
“Tapi aku yakin memek kita pasti wangi, soalnya kita kan minum jamu terus”
“Udah ah, lama-lama jadi saru nih” kata Susan. Sari tertawa.
“Kamu udah banjir yaa?” goda Sari, Susan memerah, buru-buru ia merapatkan kedua kakinya.
“Ahh.. Mbaakk!!” Sari tersenyum melihat Susan melotot.
“Nggak usah malu, aku sendiri juga basah nih” Kata Sari.
Ia lalu membuka video bokep kakinya sehingga Susan bisa melihat celana dalam putih dengan bercak gelap di tengah, Susan terbelak melihat bulu-bulu kemaluan Sari yang mencuat keluar dari samping celana dalamnya, lebat sekali, pikirnya.
“Ihh.. Mbak jorok nih” desis Susan. Sari terkekeh.
“Mau merasakan bagaimana tempik kamu diemut?” bisik Sari. Susan berdebar.
“Ngaco ah!”
“Aku mau emutin punya kamu, San?” Sari mendekat. Susan buru-buru bangun dan mundur ketakutan. Sari tertawa.
“Kamu akan bisa pingsan merasakannya” bisik Sari lagi.
“Ogah ah.. Udah deh.. Jangan nakut-nakutin akhh” Susan mundur mendekati pintu kamar mandi dan Sari makin maju.
“Nggak apa-apa kok.. Cuman diemut aja kok takut?”
“Masak Mbak yang ngemut?”
“Iya.. Supaya kamu tahu rasanya”
“Malu ahh..”
“Nggak apa-apaa..” Sari mendekat dan Susan terpojok sampai akhirnya pantatnya menyentuh bibir bak mandi.
Dan Sari sudah meraba pahanya. Susan merinding dan roknya terangkat ke atas, Susan memejamkan matanya. Sari sudah berjongkok dan mendekatkan wajahnya ke memek Susan yang tertutup celana dalam. Sari mencium bau memek Susan, dan Sari puas sekali dengan harumnya memek Susan. Dulu ia sering melakukan hal-hal seperti ini, malah pernah ia bermain-main bersama 4 pelacur sekaligus untuk memuaskan tamunya.
Tubuh Susan gemetar dan seluruh bulu kuduknya meremang, gadis itu merasa suhu tubuhnya meningkat dan perasaannya aneh. Sari mulai menciumi memek Susan yang masih tertutup. Pelan-pelan tangannya menurunkan celana dalam Susan dan Sari terangsang melihat cairan lendir bening tertarik memanjang menempel pada celana dalam gadis itu ketika ditarik turun. Sari menjulurkan lidahnya memotong cairan memanjang itu dan lidahnya merasakan asin yang enak sekali. memiaw Susan sungguh indah sekali, tidak terlihat bibir kemaluannya bahkan bulu-bulunya pun masih halus dan lembut.
Sari mencium dan mulai melumat memiaw Susan. Gadis itu mengerang dan menggeliat-liat ketika lidah Sari menjalar membelai liang memiawnya. Susan benar-benar shock dengan kenikmatan aneh yang dirasakannya, ada perasaan geli dan jijik, tapi ada perasaan nikmat yang bukan alang kepalang. Gadis itu merasakan keanehan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Bulu kuduknya berdiri hebat tatkala lidah Sari menyapu dinding memeknya, Susan menggeliat-liat menahan perasaan nyeri nikmat bagian bawah perutnya.
“Aahh.. Mbak.. Uuuhh.. Ssshh.. Ja.. Jangan mb.. Mbbak! Ji.. Jijikhh.. Aahh”
Sari tidak memperdulikan rintihan dan erangan Susan. Lidahnya bergumul dan menembus liang memek Susan dengan lembut, Sari tahu Susan masih perawan dan ia tak ingin merusak keperawanan Susan, lidahnya hanya menjulur tidak terlalu dalam, namun Sari sudah dapat merasakan cairan asin hangat yang mengalir membasahi lidahnya dan Sari mengendus-endus bau khas memek Susan dengan sangat menikmatinya. Sari perlahan-lahan menyelipkan jari-jarinya kesela-sela bokong Susan, dengan lembut dan dibelai-belainya liang anus Susan, dan Susan sedikit tersentak tapi kemudian menggelinjang geli, tapi Susan membiarkan dirinya pasrah terhadap Sari. Ia percaya sepenuhnya pada Sari dan sekarang ia benar-benar merasakan kenikmatan yang selama ini belum pernah ia rasakan bahkan dalam mimpipun!
“Enak San?” desah Sari dengan mulut berlumuran lendir Susan. Susan memandang ke bawah dan mengangguk, tubuhnya bergetar hebat, ia tak menyadari bahwa itu yang dinamakan klimaks kenikmatan seorang perempuan. Sari merasakan liang memeknya berdenyut dan ia meraba serta menusuk-nusukkan jarinya sendiri keliang memeknya dan merasakan cairan licin membasahi jarinya. Ia merintih dengan wajah tersuruk di selangkangan Susan, lidahnya kini menjulur dan membelai liang dubur Susan dan membuat gadis itu terlonjak-lonjak kegelian serta terpana mendapatkan perlakuan yang tidak pernah dibayangkannya. Susan merasa liang duburnya ditekan-tekan oleh benda lunak dan sesekali terselip masuk kedalam dan ia akan terlonjak kaget bercampur geli, tapi lebih banyak merasakan kenikmatannya.
Akhirnya semakin hari Susan semakin ketagihan dan Susan sering lakukan dengan Sari setiap hari malah seperti makan obat sehari 3x mereka lakukan.