“Sayang main hp Mulu sini bantuin ibu”
“Iya ibu ”
Yup saya dapat panggilan dari ibu untuk bantu” beres rumah .. maklum namanya pengangguran, kan kerjaannya cuma Luntang Lantung di kasur.. apalagi memang kalau bukan itu. Dan ibu ,kenalin pemirsa nama ibuku Bu sel atau selya lengkapnya selya Riski bila ibuku seorang janda di tinggal kawin suaminya atau ayahku, sempat heran sama ayah ko bisa ibu cantik modis gini di tinggal padahal ibu tu cantik mempesona , langsing juga, boobnya gede pantatnya pun uuhh gemesin hehhe
“Arjuuunn ayo” panggil ibu dari dapur
“Iya Bu ini otw” aku pun ambil sapu untuk bersihin rumah 5 menit selesai langsung ke dapur bantu cuci piring dan akhirnya lega sudah selesai kerjaan kembali deh Luntang Lantung di kasur
Tak lama ibu menghampiriku dan berkata
“Hei sayang lagi ngapain ”
“Ini Bu main hp aja browsing-browsing internet , ada apa Bu”
“Event mingguan yuk cari kebutuhan atau barang”
“Cfd maksud ibu ?”
“Iya sayang ”
“Oke Bu mandi dlu ya”
“Iya sana bau acem “sambil jarinya menjepit hidung
“Hehehe” aku hanya cengengesan
Selesai mandi siap siaplah panaskan motor legendku bersayap putih masih pake handuk disaat ku standar 2 si motor ibu Dateng menghampiri
“Sekalian ntar mampir ke pasar ya ”
Sambil ku engkol motor brrrmm eh handukku lepas
Dan ibu spontan bilang “sosis ”
Dan aku pun tertuju ke ibu bilang “ibu mau ke pasar beli sosis ?” Dengan heran perasaanku ibu gak pernah beli sosis
“Bukan sayang itu mu lhoo”sambil menunjuk dan menutupi matanya dengan kelima jarinya ya walaupun tidak rapat dan terdapat celah celah seperti ibu sedang mengintip aku pun melihat kebawah dan panik memakai handukku kembali sambil melihat ibu yang tertawa mengejek
“Ih ibu kenapa tertawa”
“Sosisnya lucu hihihi seribuan ya”
Mukaku merah padam di ejek ibu, malu lalu berlari ke dalam kamar
Ibu suaranya makin renyah tertawanya
“Udah Bu ahh ”
“Iya iya sayang hihihi”
Aku memakai pakaian biasa ambil jaket dan helem klik lalu mengeluarkan motor dan
“Ayo Bu markitkem”
“Apa tuh sayang ”
“Mari kita kemon”
Ibu pun bonceng lalu memelukku erat. ku hanya bengong menikmati gunung kembar itu sampai sampai dicubit pinggangnya
“Ayooo ih ko bengong ”
“Heheh iya Bu tumben aja ”
“Tumben apa”
“Tumben ibu pakai yang press”
“Oh gpp sayang ibu lagi pengen”
Brrrr meluncurlah kita ke alun” KTA ke tempat acara
Aku dan ibu berpencar janjian ketemu di tempat parkir
Aku sebenarnya males kesini selain bingung mau beli apa ya bingung mau kemana randomlah berjalan ke mana arah angin membawa dan mataku tertuju ke kakek kakek yang menjajakan barangnya dengan sistem barter ..
Akupun mendekat dan bertanya harganya tapi sikakek bilang pake sistem barter nah disitu ku bingung karena ga bawa barang yang punya value dan ketika ingin pergi sikakek seperti melihat sesuatu di tubuhku dan ternyata itu gantungan kunci berupa kayu , bukan berupa sih tapi itu memang kayu yang ku ambil ketika main di sungai
Alhasil kakek yang menawar bukanya aku.. disitu ku bingung kayu apaan sampe ditawar tawar begini. Dan kakek menawarkan 4 barang saat itu dan yang pertama itu cermin dan 3 barang lainya
Aku Pun mengangguk dan tak bertanya-tanya lagi langsung ku barter disitu saat itu juga disaksikan orang yang berlalu lalang dan di saat itu juga ibu datang dan bertanya
“Beli apa sayang ”
“Ini Bu barter sama kakek”
“Ohh barter masih ada ya ”
“Iya Bu ini lagi…”
“Ini cermin sama yang lain “sambil kutunjuk barangnya
“Ohh ya udah .. udah selesai ?”
“Udah Bu ”
“Yuk pulang ”
“Iya … Makasih kek ”
Kakek hanya mengangguk sambil mengangkat tangan
Sesampainya di rumah aku pun tertidur biasalah ciri has pengangguran. Sampai sore tiba bangun tidur ku terus mandi ambil handuk di jemuran lalu ku ganti sarung dengan handuk tapi tidak ku ikatkan dan hanya ku genggam
Langsung saja ku masuk ke kamar mandi dan spontan saja ku bengong melihat ibu yang sedang telanjang bulat berjongkok dan meringis sampai leher dan pelipisnya terlihat urat hijau
“Oh hhhggnnnggg sayaaanggg ” ibu juga kaget tapi entah kenapa malah jadi kaya gini ya seperti sudah terlanjur dan aku pun hanya bengong bingung entah menikmati entah malu entah pokoknya serba salah
Terlihat dibawah perut lembah nikmat yang berupa garis putih tanpa ataupun tebasan hutan serta warna pink atas bawah sedikit kemerahan dan ada sesuatu hitam coklat ke emasan yang bergerak turun dari belakang semua itu dan itu panjang melebihi panjang tititku
“Iiihhh uuuddaahhh ssaaynnggg kelluuaarrgggh dluuuhhh” ibu mencoba menyadarkan aku yang sedang mengamatinya dan spontan saja aku melepaskan genggaman handukku dan menutup mataku dengan tanganku sambil mengintip di sela sela jari..
Ibu pun tambah melotot matanya ketika itu ,tau kan apa .. ya,, aku ngacenng Ceng totalitas ngaceng sosis seribuanku
“Ahhh saayaaangg uuhh ” sambil mendongak menatapku sayu bibirnya terlihat basah dan tiba tiba *breeetbrooot dan yah itulah yang menyadarkan ku
Dengan panik akupun langsung keluar kamar mandi dan menutup pintunya tapi ku kembali lagi masuk kedalam dan ambil handuknya dan berbalik , ketika hendak keluar
Aku Pun bilang “Bu serabi lempitnya keliatan enak tapi sayang kena boom atom” akupun berlari ketika melihat ibu ambil gayung dan di saat keluar benar saja byuur pintunya basah dan aku tertawa keras
“Bahahahaha”
“Ihh sayaangg awas kamu yaa.. dasar cabuul” ibu berteriak di dalam
Dan masih saja tertawa aku menuju ke ruang tamu menikmati melinting selinting tembakau dan minum sisa kopi tadi pagi. Tak lama setelah rokokku habis terdengar pintu di buka dan aku langsung saja menuju kamar mandi
Dan ketika ibu mau lewat aku pun berakting layaknya preman kampus dengan bersandar di tembok lalu menggoda
“Cuiit cuiiit Bu serabi lempitnya dong seribu ,, enak kayanya” sambil ngedipin sebelah mata..
Ibu langsung mendekat dan ya kalian tau putingku kena cubitan maut
“Ahhhh ibuu nikmatt” aku pun mencoba membuat ekspresi enak padahal sakitnya ampun
Lalu ibu pun mengganti menjadi pinggang dan perut
“Ihh kamu ini ya nakaaall,udah berani ya goda goda ibu ihh sebel, ibu pun menyilangkan tangan di dada dan menggelembungkan pipi ala anak ABG zaman now
Aku pun mengelus elus yang dicubit dan cium kening ibu
“Hehe adduuh iya ampun Bu hehe cupph.. dah ntar ibu kedinginan”
Dan ibu masih seperti itu sambil berjalan ke kamarnya ceklek dor kamar tertutup
Aku pun masuk ke kamar mandi dan melihat closet jongkok itu terbayang apa yang tadi dia lihat dan lagi ngaceng .. aku pun mengelus elus titiku dan sambil menggelengkan kepala lalu memulai mandiku ,setelah mandi, habis isya kami berdua menonton tv di sofa sambil berpelukan menyamping
Aku mengelus pundak ibu dan ibu menyandarkan kepalanya ke pundak ku. Sambil menikmati acara di kocok terus ala Surya Pal …eehhh
Aku Pun bertanya pada ibu ..
“Ibu ,apa ibu gak pengen ?”
“Pengen ? ”
“Iya sosis ” ibupun melirik sebentar ke arah bawahku dan
“Hmm”
“Ibu ga mau nikah lagi ?”
“Entah ibu masih mau sama kamu”
“Lhoo kan kalo aku punya ayah kan ibu masih tetep sama aku”
“Hemm … Memangnya kamu
Pengen ayah lagi sayang ?”
“Ikut ibu aja, yang penting ibu punya sosis yang bisa dimakan heheh”
“Ih kamu nii ya ibu makan punya kamu lama lama”
“Ehh berani emang ibu” aku pun menaikan alisku ala *****… Ehh
“Ihh nantang ibu ya?.okee sini”
Sontak saja ibu menyibak sarung yang ku pakai lalu
“Aduuuhhh ampuun Bu ihh ampun ampun jangan dicubit sakit.”
“Ni sosis berani sama ibu hah.. iihh sebel sama kamu sayang”
“Iya Bu ampuun adduuhh”
Ibu pun melepaskan cubitan di tititku aku pun langsung mengocok tititku guna menghilangkan pedasnya dan nyerinya. yah walaupun tangan lembut halus dan cantik sadis juga yah ..
Ibu menepis tanganku dan menggantikannya dengan tangannya.. sontak saja enak dong dapet handjob otomatis
“Besar yah punya kamu ..”
“Ga tau Bu punya ayah dlu berapa emang”
Ibu menghentikan kocokannya dan mengambil penggaris di meja kerjanya lalu membandingkan dengan tititku “13 cm sayang punya kmu”
“Hmm besar kah segitu Bu”
“Yah SNI dong”
“Apa tuh Bu”
“13-15cm Standar Nasional Indonesia tapi gen tidak termasuk”
“Ohh… ehh terusin dong Bu kalau boleh”ucapku memohon.
“Iyaah sini tiduran di paha ibu” aku senang ibu mengiyakan harapan ku
“Ehhmm ahh enak Bu”
Ibu tersenyum dan tangannya berkerja naik turun sambil ngobrol
“Dulu punya ayah juga ga beda jauh dari kamu sayang ”
“Oh ya ? Berapa Bu”
“11cm”ibu mengucapkan itu dengan menggigit bibir bawahnya dan meludah di tangannya lalu mengoleskan di kepala titiku
“Ohhh enakk Buu ahh hmm
Menang 2 cm lumayan lahhh eessst..” sliick click clckl suara kocokan titiku dengan pelumas alami dan ludah ibu
“Emang besar kecil panjang pendek ngaruh Bu ?” Lanjutku penasaran dengan wanita
“Ga tau sayang taunya cuma enak, kan baru ayah kamu saja yang masuk, tapi kata temen temen ibu kalo gede panjang gitu sakit katanya, ada juga yang bilang enak jadi ibu ga paham”
“Oohh eesstt ibuh mau coba?” Aku mencoba peruntungan iblisku sambil memandang muka sayu ibu dan mencoba Alis ala *****
“Siapa punya kamu ?” Ibu menatap mataku dalam sambil mempercepat kocokannya
“Iyaahh uhh Bu mau keluar”
“Gak mau ih” sambil menggelembungkan pipi dan menyudahi sesi kocok mengocok dan menyilangkan tangan seraya berdiri dan masuk kamar.
Aku Pun bengong melihat apa yang ibu lakukan, selama beberapa detik begitu terus, aku pun sadar dan melihat ke titit dan melihat ke pintu kamar ibu begitu 2 kali dan
“Ahhh ibuuu.! dasar penjual kentang”
“Hihihi tidur sayang”