Aku anak kampung yang hidup di kota mengadu nasib ….bukan mengadu nasib tapi memang kehidupan ku dari kecil seperti ini…sekolah hanya tamatan SD kalo di ukur sekarang aku masih kelas 1 SMA … begitu keras kehidupan di kota hingga membuat keluargaku menjadi pengemis di perempatan perempatan jalan raya…bukan pengemis yang berpakaian compang camping tapi menggunakan badut sebagai media nya…agar terlihat lebih kekinian…hehe oh iya nama ku Bonang nama yang di berikan oleh alm.kakekku dulu….aku tinggal dengan emak dan bapakku di sebuah gubuh bawah kolong jembatan… disini kami tidak sendirian ada 5 keluarga yang berada disini…ada yang bekerja sebagai pemulung.pengantar koran.pengemis juga …meski di kolong jembatan disini ada sistem kontrak seperti rumah2 lainnya…yang tinggal disini semua mengontrak termasuk keluarga ku….keluarga ku disini termasuk terlama sekitar 4 tahunan yang lain berganti ganti… oke kali ini aku mau menceritakan pengalamanku di disini… ada salah satu gubug yang penghuninya di usir oleh pemiliknya …gimna ya dia mengatas namakan pemilik meski ini kolong jembatan milik pemerintah … gubug disini juga gak terlalu lebar cuma 3×4 perkotak nya .,.memang sempit tapi mau gimana lagi daripada tidur di emperan toko…hehe setelah beberapa hari kosong kemudian gubug yang persis di samping ku ini sudah ada penghuninya lagi yaitu suami istri yang sudah cukup berumur…keluarga lalu berkenalan …dari berkenalan itu aku tau namanya pak Udin 47 tahun dan mbok Parni 45 tahun mereka bekerja sebagai penjual asongan biasa di terminal… singkat cerita seminggu sudah pak udin dan mbok parni tinggal disini saat itu pagi pagi aku mau mandi karena disini hanya ada satu kamar mandi dan wc saja….ku buka pintu kamar mandi gak sengaja ternyata di dalam ada mbok parni sedang mandi …dia kaget akupun kaget dan meminta maaf karena pintu tak di kunci lalu ku tutup lagi…. saat itu melihat tubuhnya mbok parni yang khas ibu2 dengan payudara besar serta badan berisi kontolku tiba tiba bangun sendiri,..oh iya kebiasaan ku saat mandi pagi adalah coli sambil membayangkan wanita2 tua kesukaan ku … setelah menunggu lama akhirnya mbok parni keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang tak mampu menutupi tubuh sintalnya…aku malu melihat wajah mbok parni saat melintas di depanku… cepat2 masuk di dalam kamar mandi ingin menuntaskan hasrat ku…,di dalam kamar mandi ada sebuah bh yang tertinggal ukurannya cukup besar entah milik siapa aku tak tahu…kemudian ku jadikan bahan coli aku saja tak lama krmudian ku semprotkan pejuhku di dalam cup bh itu …banyak banget pejuh ku pagi ini…baru saja menikmati klimaks terdengar suara ketukan pintu ternyata mbok parni yang mau mengambil bh ini…”duh gawat kirain punya orang lain tenryata milik mbok parni mana lagi masih banyak pejuhku ” pikirku panik dengan mantap ku berikan saja pikirku pasti bh bekas di pakai gak bakalan tau mbok parni kalo ada pejuhku di sana…lalu ku pakai handuk dan memberikan kepadanya…ternyata mbok parni masih mengenakan handuk juga setelah ku berikan bhnya dia pulang ke gubugnya dan aku melanjutkan mandiku… pov mbok parni aku tinggal di sebuah gubug di bawah kolong jembatan bersama suamiku…aku merantau disini sebagai pedagang asongan anak2 ku di desa bersama ibu mertuaku pagi ini aku mandi terkagetkan oleh Bonang tetangga gubugku yang membuka kamar mandi karena pintu lupa ku kunci ..setelah mandi sudah sampai gubug malah keingat bh ku ketinggalan di dalam kamar mandi ku ketuk pintu kamar mandi yang bonang masih di dlaamnya ….kemudian aku meminta dia memberikan bh ku yang tertinggal di dalam setelah itu aku pamit ke gubug ku lagi… saat memakai bh ku susu ku rasanya ada cairan lengket di cup sebelah kanan..lalu ku lepas lagi bh nya dan ku cium bau nya…ternyata bau pejuh aku terkaget ini pajuhnya bonang siapa lagi kalo bukan dia …bh ku di jadikan bacol olehnya” apakah dia menyukaiku yang sudah punya anak 3 ini.”..pikirku aku bertanya tanya dalam pikiranku apakah bonang nafsu terhadapku wong suamiku sendiri saja sudah kurang nafsu denganku…
hari hari berlalu malam harinya mbok parni sering memberi makanan kepada keluargaku dia bilang sisa jualan tadi tapi masih bisa di makan… pagi ini kulihat pak udin membawa tas ransel …lalu ku tanya dia ternyata dia mau pulang kampung dulu memberi uang ke anak2 nya di sana…ku tanya lagi kenapa mbok parni gak diajak kata dia di gubug aja kalo ikut pulang ke kampung nambah2in pengeluaran ongkos…setelah itu dia pamit lalu aku berniat untuk mandi tapi masih ada orang di dalamnya kemudian bapak dan emak ku akan bernagkat mengamen/mengemis …setelah lama menunggu kemudian keluar lah mbok parni dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang tak mampu menutupi tubuh sintalnya… aku ingin sekali merasakan tubuhnya apakah aku perkosa saja mbok parni ini mumpung suaminya tidak ada…pikirku sambil curi curi pandang ke belahan dadanya ku ajak ngobrol mbok parni kenapa gak ikut ke kampung sekalian …dia jawab ongkosnya mahal jadi lebih baik nungguin disini saja .. ku tanya lagi apakah mbok parni berjualan hari ini dia jawab libur dulu mau ngenakin badan juga…lalu dia pamit ke gubugnya dan aku masuk ke kamar mandi ingin coli juga tapi kemudian muncul lagi di pikiran ku untuk memperkosa mbok parni..ku hentikan coliku lalu kupakai pakaianku tadi lalu masuk ke gubug ku… aku menyusun rencana agar mudah memperkosa mbok parni