Namaku jay, kejadian ini aku alami waktu aku kelas 1 sma, pada saat itu aku tinggal bersama kakek nenek, mamangku dan istrinya yang bernama evi, mereka baru menikah 1 tahun. Mamangku itu baru pindah karena tadinya mereka tinggal dirumah istrinya teh evi di kampung tetanggaku. aku tinggal bersama mereka di karnakan orang tuaku bercerai dan mereka tinggal dengan pasangan mereka masing masing di tempat yg cukup jauh dari rumah kakek neneku tersebut. Biasanya sepulang sekolah aku selalu nonton vcd porno bersama teman temanku maklum waktu itu belum ada gadget canggih seperti jaman sekarang dan masih jarang orang menggunakan hp, namanya juga dikampung. Hehehehe… selesai nonton aku biasanya membayangkan hal-hal jorok yang aku tonton tadi, hingga terfikir olehku untuk onani menggunakan celana dalam teh evi, karena menurutku teh evi itu cukup seksi, berperawakan langsing dengan kulit sawo matang, tinggi 160 cm dan berpayudara sedang. Aku biasanya mencuri celana dalam teh evi tersebut Di tempat baju kotornya. Selesai beronani biasanya aku taruh lagi di bak cucian tersebut. Pada suatu hari, timbullah ide ku untuk mengintipnya, untungnya kamarku dan kamar teh evi itu bersebelahan dan hanya dipisahkan dengan bilik bambu. Pada suatu malam, ketika aku susah tidur, aku mencoba mengintip di sela bilik bambu tersebut, kulihat teh evi sedang bercinta dengan mamangku, ku perhatikan setiap jengkal tubuhnya yang mulus itu sedang bergoyang mencoba meraih kenikmatan diatas tubuh mamangku dengan desahan yang lirih tidak lama kemudian mereka terkulai lemas tanda mereka sudah mencapai puncak kenikmatan. aku mengintip setiap ada kesempatan, seperti sehabis dia mandi atau ketika malam jumat tiba. Hingga suatu pagi, ketika mamangku pergi bekerja dan nenek kakekku pergi kesawah maka tinggalah aku di rumah bersama tetehku.. Kriiinggggg… alarm jam wekerku berbunyi tanda jam 7 pagi aku bangun, kebetulan sekolah ku siang, maka aku beranjak dari tempat tidurku..aku langsung teringat Wah waktunya ngintipin teh evi nih.. pasti dia baru selesai mandi. Aku pergi keruang tamu dan menonton tv, dan teh evi pun baru selesai mandi, dia biasanya mandi dan mencuci di sumur umum tak jauh dari rumah kakek nenekku itu. Setelah menjemur pakaian yang dia cuci tadi, dia lewat di sampingku dan menyapa “mandi gih sana jay”. “Iya teh” jawabku, tak memperdulikannya aku lanjut menonton tv, lalu tiba-tiba teh evi memanggil “jay bisa kesini dulu ga”..? “Iya teh” jawabku, aku langsung masuk kekamar tetehku tersebut, “ada apa teh”,tanyaku. Kulihat dia masih mengenakan handuk dan belum berpakaian sama sekali, “bisa tolong kerokin..?” “Ya udah sini” jawabku, aku lalu bertanya “mana koin sama body lotionnya teh”, “tuh diatas meja” sambil teh evi menunjuk meja dikamarnya, lalu aku mengambilnya. “Sebelah mana yang mau dikerok teh” tanyaku, “pundaknya aja dulu” jawabnya, lalu aku langsung mengerok pundaknya tersebut. Tiba-tiba teh evi bertanya “kamu semalam mimpi apa, tadi teteh nyuci celananya Kamu koq lengket”, ” eng engak teh” , jawabku gugup, “udah ngaku aja” pancingnya, ” hehehehe” aku hanya bisa tersenyum kecil. “Kamu juga sering ngintipin teteh ya”. Aku langsung kaget dan menghentikan kerokanku, “mampus gw ketahuan” guam ku dalam hati. Aku langsung tertunduk malu. “Udah ga apa-apa namanya juga abg” sahut teh evi, aku mencoba tenang dan menjawab ” maaf ya teh”. Teh evi pun berkata “udah lanjut aja kerokannya, pumggung teteh juga pegel”, lalu dia menurunkan handuknya sampai bagian perut kebawah. “Oh my god” ucapanku dalam hati, kulihat dari belakang dan mengintip gunung kembar teh evi yang berputing pink tersebut. “Koq diem” tanya teh evi yang tersadar aku dari tadi terpaku melihat gunung kembarnya, “i iyah teh aku lanjutkan kerokannya”. Aku lalu mengerok punggung teh evi dengan tangan gemetar, tak sadar, adik kecilku pun ikut menegang karena melihat pemandangan tersebut.tiba-tiba teh evi membalikan badanya ke arahku.”Kalo mau jangan ngintip-ngintip, sekarang gantian ya, Teteh yang ngintipin kamu”. “Maksudnya teh” tanyaku, seketika aku didorong hingga terlentang dikasur. “Sssst diem jangan berisik” kata teh evi sambil mendekap mulutku. “Inikan yang kamu intipin” ujarnya, sambil teh evi menempelkan putingnya di bibirku. Entah kerasukan setan dari mana, aku langsung menghisap puting teh evi tersebut, “srrrruppppp” dan teh evi pun mendesah “terus jay, enak jayyy ahhhh enakkk jay hmmm”. Kuhisap dan kujilatin puting tersebut secara bergantian. Sepuluh menit berselang teh evi bangun dan mencoba menurunkan celana pendekku, lalu dia menurunkan celana dalamku, dannn muncullah adik kecilku yang dari tadi berontak minta dibebaskan..tanpa berpikir lama, teh evi langsung mengulum adi kecilku, kulihat senti demi senti adik kecilku masuk di mulutnya, “ahhhhh” desahku menahan nikmat dan geli dari kuluman teh evi, setelah 5 menit teh evi menghentikan kulumannya dan dia merangkak mundur dengan vaginanya didepan wajahku, “tolong jilatin punya teteh jay” kulihat tumpukan Daging merah tepat didepan mataku yang sudah basah menetes di bibirku, lalu teh evi, mengulum adik kecilku lagi, tanpa pikir panjar aku jilat dan kuhisap lubang vagina teh evi sambil sesekali kugigit perlahan karena geli oleh kuluman teh evi. 10 menit kemudian teh evi terbangun dan duduk diatas badanku. Lalu dia memagang batang adik kecilku dituntun kedalam lubang vaginanya, sllluuuuppp ,batang adik kecilku seketika hilang dari penglihatanku, teh evi pun mendesah “akhhhh enakkkkk jayyyy” lalu dia menaik turunkan tubuhnya di atas tubuhku, “ah ah ah ahhh” desahku dan desah teh evi saling bersautan. Tidak lama kemudian teh evi merangkulku erat dan berbisik ” jayy teteh keluarrrrrr”, arghhhhhhhhhh” kurasakan kepala adik kecilku di semprot cairan hangat dalam lubang vagina teh evi. Diapun terkulai lemas di atas tubuhku. Dengan sedikit tenanga yang tersisa teh evi mencoba menaik turunkan pantatnya untuk meraih kenikmatanku, tidak lama berselang kurasakan adik kecilku ingin muntah,,”Tehhhh aku mau kell..luar”. “Udah keluarin aja” bisik teh evi dan “arghhhhh… teteehhhhhhhhh” aku memeluk teh evi dengan erat. Lalu kami saling beradu pandang. Teh evi pun mencoba berdiri dari tubuhku. Dan beranjak dari kasur, kulihat, tetesan tetesan cairan kental keluar dari lubang vagina teh evi, teh evi pun mengelapnya dengan handuknya. “Udah sekarang kamu pake celana kamu jay” sahut teh evi. aku bangkit dari dari kasur dan memakai celanaku kembali. Dan pergi menonton tv kembali. Teh evi pun tersenyum padaku. TAMAT….