Cerita ini tentang kehidupan dua anak muda yang suka usil dan bermuka mesum bernama Danda & Dandi, Danda yang berumur 20 tahun dan adiknya Dandi yang berumur 18 tahun kuliah di satu perguruan tinggi, mereka begitu akrab layaknya sahabat sejati tidak seperti dua bersaudara pada umumnya yang tidak begitu akrab dan memilki berbagai perbedaan sedangkan mereka adalah kebalikannya, banyak persamaan diantara mereka. Mulai dari gaya rambut model TAYLOR LAUTNER STYLE sampai gaya berpakaian hampir sama, jangan-jangan selera mereka soal cewek juga sama? Yap, betul sekali. Danda dan Dandi tinggal di satu keluarga yang subur, ada bapak, ibu, serta seorang adik cewek yang imut sekolah kelas 1 SMU. Bapaknya yang akrab dengan panggilan Pak Jalal terkenal memiliki banyak uang, punya usaha toko material dan dua paviliun yang disewakan. Danda & Dandi pecinta kebebasan, pencinta damai sehingga ngga’ pernah ikutan tauran, pecinta bubur ayam punyanya Bang Haji Sulam, pecinta Sepak bola tapi ngga’ pernah ikutan kejuaaran bola antar kampung, cuma ikutan kejuaaran maen Winning Eleven doang, selain itu mereka juga pecinta Reggae, terutama Bob Marley dengan kalimat khas yang sering dibilang sama para Reggaers. ”Oo.. Ya man..,” ”Peace yo man..,” ” Mantap, maan”. ******* Dengan santainya Danda menjalankan MINI Cooper S Cabriolet miliknya dengan corak merah putih ala pahlawan ’45 yang akan melawan para kompeni-kompeni mengelilingi antero Jakarta pusat ditemani sang adik Dandi. ” Haaah. . . Boring neh, enaknya malem minggu gini ngapain ya?” Tanya Danda memulai pokok pembicaraan. ”Mending kita nonton”. Dandi menjawab dengan sigap. ”Aah lu ini ya, pikirannya nonton mulu, ngga’ ada yang lain apa?” Danda kesal dengan jawaban adiknya yang emang hobi nonton film, mulai dari Hollywood sampai Bollywood, juga film Wood-wootan, maksudnya Film isek-isek. ”Gue laper nih, makan dulu ya, baru kita mikir lagi mo ngapain” Ide Dandi cemerlang. Lalu mereka menyinggahi salah satu tempat makan yang pernah di kunjungi oleh Pak Bondan yang sering nongol di Tr***Tv, yaitu Sate Soto Ayam Restaurant. Dengan lahapnya mereka menyantap 20 tusuk sate daging sapi dan 2 mangkok Soto ayam. Tapi jauh di lubuk hati Dandi yang paling dalam, dia tahu bahwa Danda yang memang punya banyak akal bakalan bikin masalah baru, makan nggak bayar di restoran tersebut. Saat menikmati makanan di restoran itu, Danda begitu santai sementara Dandi ketar-ketir, takut akal-akalan Danda kali ini tidak berhasil. Selesai makan, Danda melihat dua cewek cantik (Asmirandah dan Nikita Willy ) makan di meja sebelah. Danda mendapat akal buat ngerjain kedua cewek itu. Dengan Pede nya, Danda mendekati kedua cewek itu dan mengaku sebagai kenalan lamanya. ”Hai.. Masih inget ngga’ sama gue? Kita pernah satu adegan waktu jadi model iklan dulu, tapi saya cuma sebagai pembantunya aja? Nama Saya Danda ingat ngga..?” Danda duduk di kursi samping Nikita. ”Oooooh.. Gitu ya..?” Kedua cewek itu menjawab dengan bengong begitu juga Dandi yang duduk di meja sebelah. Danda sok akrab, mengajak kedua cewek itu ngobrol ngarul ngidul. Setelah itu ia ke kasir dan ngomong ke kasir bahwa kedua cewek itu yang membayar semua makanan yang dimakannya, lalu Danda langsung beranjak pergi keluar dan sudah ditunggu Dandi, kali ini mereka sukses seperti biasanya. Kedua cewek itu kesal saat ditagih sama pelayan yang mengatakan bahwa kedua cewek itu harus membayar makanan yang dimakan Danda dan Dandi. ******** Dengan kecepatan 30km/jam Danda mengemudikan Mini Coopernya menuju ke rumah Citra , ceweknya. Danda yang memiliki wajah tampan, memanfaatkan ketampanannya dengan memacari cewek-cewek kampus yang bisa mentraktirnya. Danda menjadi playboy di kampusnya. Cewek tajir dan aktris namun belum begitu terkenal yang sering nongol di TV, bermain beberapa sinetron di berbagai stasiun televisi swasta bernama lengkap Citra Kirana ini naksir habis sama Danda, dan Danda memanfaatkannya. Danda sendiri tidak begitu mencintai Citra, Danda benar-benar nggak pernah keluar uang saat pacaran sama Citra. Dandi yang duduk di sampingnya enjoy-enjoy aja melihat kelakuan kakaknya itu, bedanya sama Danda dia sedikit kikuk kalau masalah cewek. Sesampainya di depan rumah bertingkat dua dengan pagar yang tinggi, mereka berhenti di tepi jalan dan minta izin ke pak satpam yang jaga di pos samping pagar untuk masuk. ‘TING TONG,,TING TING’ Danda membunyikan bel yang ada di depan pintu rumah Citra, ternyata yang membuka pintu adalah Citra sendiri yang seakan sudah tahu kehadiran cowoknya, langsung saja mereka cipika-cipiki yang balas dengan cibiran Dandi karena iri melihat Danda. ”Kita jalan yu, keliling-keliling aja gitu, kangen sama kamu” Danda membujuk Citra. ”Emmm,, mau ngga’ yaaa..?” Citra mengerinyitkan keningnya sambil garuk-garuk kepala. ”Udah laa, jangan kebanyakan mikir, bentar doang kok” Langsung saja ditariknya tangan Citra. Citrapun menurut saja dengan Danda seperti kerbau yang di cucuk hidungnya, sekarang yang menjadi supirnya Dandi sedangkan Danda & Citra duduk di belakang sambil peluk-pelukan. Awalnya Citra mau menjadi ceweknya Danda karena cuma pelarian semata, sebab Citra baru dikhianati oleh mantannya, dia memilih Danda karena merasa bahagia setiap kali bersamanya, walaupun Danda tahu Citra masih mencintai mantannya, toh dia juga ngga’ benar-benar cinta sama Citra. ”Aduh,,Kepalaku kenapa tiba-tiba pusing banget nih beib” Danda mengurut-urut kepala belakangnya sendiri. ”kamu tadi abis ngapain sih? perlu di antar berobat ke dokter,,?” Citra memeluk kepala Danda dan mengusap-usapnya. ”Ngga’ perlu beib, kamulah obat terbaik untukku” Danda mengecup jemari Citra. ”Ngga’ takut kalau aku ini racun?” Citra terus mengelus-elus kepala Danda dan menyandarkannya ke dada yang toge itu. ”Racunpun akanku minum! kekasihmu menyakitimu, kamu menyakitiku, itulah yg namanya lingkaran nasib..” Danda melancarkan sebait syair yang sering didengarnya di film kera sakti. Mendengar perkataan Danda yang terlihat tulus itu Citrapun mengecup pipinya, Dandi yang melihat dari cermin di atas kepalanya cuma bisa melongo melihat kemesraan sepasang kekasih itu. ”Eee.. Da, bensinnya udah mau habis nih, kita berhenti di pom bensin yang seterusnya ya, keliatannya ni mobil harus di kasih minum dulu” Dandi mulai konsentrasi mengemudikan mobilnya dan berhenti tepat di depan petugas SPBU yang kebetulan antriannya sedikit. ”Da, mana uangnya, gue ngga’ bawa uang nih, tadi ketinggalan” Dandi mengulurkan tangan layaknya pengemis yang minta belas kasihan. ”Pakai uang aku aja Beib, bensinnya abis kan gara-gara ngajak aku jalan, berapa emangnya..?” Citra membuka isi dalam dompet pinknya. ”Makasih ya Beib, ngga’ banyak kok, 100ribu aja, kan sekarang ini kalo mo beli bensin dibatasi sama pemerintah” Dandi secepat kilat mengambil Uang yang ada di genggaman Citra seraya sedikit mengelus jemari tangannya, Danda yang melihatnya cuma bisa tersenyum melihat kelakuan adiknya itu. ”Nah,, bensin udah full, malam sudah larut, kita pulang yuk Beib..?” Tanya Danda. ”Oo.. Jadi Beib ngajak aku jalan cuma mau minta di isi’in bensin doang?” Citra sekarang mengerti akal-akalan Danda, diapun cemberut. ”Waaah pacarku ini tau aja, tapi kamu senangkan udah jalan sama aku..?” Rayuan-rayuan Danda meluluhkan hati Citra kembali. Danda & Dandi tiba di rumah Citra dan diajak masuk untuk dikenalkan sama papa & mamanya. Papa Citra bernama Om Pram sedangkan mamanya bernama tante Mel, setelah saling kenal mengenalkan Citra izin ke kamar untuk ganti baju dan tante Mel izin ke dapur, Om Pram & tante Mel usianya kurang lebih sama dengan usia ortu Danda & Dandi. ”Maaf Om, boleh ngga’ saya ngerepotin Om sebentar,,?” Danda memulai pembicaraan. ”Ahhh,,Nak Danda ini ada-ada saja, emangnya ada perlu apa,,?” Om Pram penasaran. ”Gini Om, saya mau pinjem Printernya Om, mau ngeprint tugas kuliah yang besok sudah harus dikumpulin, kebetulan saya & Citra satu kelompok, tadi baru aja selesai ngerjain, kebetulan printer saya rusak, terpaksa deh saya kesini minta bantuan sama Citra & Om Pram,,” Danda menjelaskan dengan panjang lebar, berisi dan penuh makna terselubung. ”Oh gitu yaa,, pakai aja punyanya Citra, tuh dikamarnya di lantai atas, punya saya agak lelet, maklum udah printer tua Canon IP 1700, kalo punyanya Citra kemaren baru aja beli yang keluaran terbaru Canon MP 287,,” Om Pram juga menjelaskan dengan panjang lebar tidak mau kalah dengan para remaja zaman sekarang. ”Kalau gitu saya permisi mau nemui Citra dulu ya Om, Di elu tunggu disini aja temani Om Pram” Danda pergi kelantai atas sebelum itu dia mengambil air putih yang ada di lemari es. Sedangkan Dandi terpaksa ngobrol sama Om Pram tentang masalah probelamatika politik pemerintahan sekarang. ******* TOK TOK TOk WOK WOK WOK … ”Beib,,aku boleh masuk ya..” Danda masuk tanpa menunggu jawaban dari yang punya kamar. Eitts… Tanpa disangka tanpa diduga ternyata Citra hanya mengenakan Lingerie berwarna hitam dengan sexy nya. Citra memang gadis yang bisa dikatakan sempurna dari ujung kaki sampai ujung rambut dengan tinggi badan 171 cm dan berat 54 kg menjadikan dia seorang gadis yang bertubuh ideal. Pandangan Danda dimulai dari kakinya yang jenjang, di mata Danda, kaki yang panjang menandakan kedewasaan wanita. Rupanya Citrapun menyadari kelebihannya tersebut, biasanya Citra menggunakan sepatu hak tinggi atau rok mini untuk semakin menonjolkan keseksian kakinya. Danda juga senang ketika melihat Citra menggunakan hak tinggi, sepatu yang mudah bikin kaki pegal tersebut menurut Danda membuat kaki wanita tambah seksi, membuat bokong dan bagian belakang Citra semakin menarik. Lucunya, ketika masa subur atau menstruasi, Citra secara instingtif merasa ingin menggunakan rok mini atau pakaian-pakaian yang menggoda pria, terutama untuk Danda pacarnya sendiri. Hal kedua yang paling disukai Danda dari Citra adalah pantatnya yang bulat penuh dipastikan membuat mata Danda tak bisa berpaling, pantat wanita memang memilik banyak fungsi, seperti menyimpan lemak untuk menyusui dan tempat menumpuk energi untuk saat-saat tertentu. Inilah mengapa Danda beranggapan semakin besar bokong semakin menarik wanita tersebut. Kemudian pinggang Citra yang ramping, bentuk tubuhnya yang seperti jam pasir semakin menambah keseksiannya. Begitu juga perutnya ramping adalah salah satu bagian tubuh yang sedap dipandang, mengapa? Pertama, karena jelas perut ramping menandakan Citra tidak hamil, lalu Menurut Danda perut ramping menandakan wanita tersebut pandai merawat diri dan peduli akan kesehatannya. Perhiasan di perut Citra, berupa rantai di sekitar perut menurut Danda membuat Citra semakin seksi. Rantai tersebut membuat pinggulnya tampak lebih besar sekaligus merampingkan pinggang. Kemudian payudara Citra yang padat & berisi persis yang ada di majalah-majalah pria atau iklan-iklan pakaian dalam dengan ukuran 36B, memang menjadi pemandangan indah bagi setiap laki-laki yang melihatnya terutama Danda sendiri. ”Beib,,kamu ngapain sih?? kok masuk-masuk ke kamar aku?” Citra cemberut dan malu sama sang pacar karna mupeng liatin dia sampai ngiler. ”Eeeh, anu…ini aku bawain minuman kamu, aku udah ijin sama papa kamu mo pinjem printer buat ngeprint tugas, tapi sebenarnya aku…” Danda langsung melahap bibir Citra yang merekah seksi tanpa meneruskan omonganya. ”Eemmm Mmmmmm,,,,” lantas Citra gelagapan menghadapi serangan cowoknya itu. Dengan keahlian tangannya, Danda mengunci pintu kamar dan sedikit-sedikit mendorong Citra ke arah ranjang berwarna biru malam. ”Bentar Beib, aku minum dulu, haus nih”. Citra mengambil segelas air putih dan mereguknya sampai habis. Sekarang Citra merebahkan tubuhnya yang langsing namun seksi itu dengan segera ditindih oleh Danda yang sudah melepaskan T-Shirtnya. Dengan lihai bibir Danda langsung menyedot-nyedot bibir Citra dan memainkannya, Memagut dengan memiringkan kepala kekanan dan kekiri, French kiss dan Deep kiss saling bergantian. Sesekali lidah Citra menyapu bibir dengan telak dan menyusup kedalam mulut Danda. Di sela-sela lidah yang beradu, tangan Citrapun dengan lincah bergegas melepaskan kancing celana lev’s yang dipakai Danda. Ritsletingnya pun segera diturunkan sehingga kepala kontie Danda langsung terlihat karena Danda tidak pernah mengenakan celana dalam. Kontie itu digenggam lembut dengan jemari yang lentik tak lupa juga mengocoknya. ”Ouughhh!!.. Agghh!!” desah penuh nikmat Danda terdengar seiring kontienya yang lagi dirangsang. Setelah itu Danda mulai menciumi kening Citra dan kedua pipinya. Lalu menjulurkan lidah sambil mencium telinga Citra. Tangannya yang dari tadi memeluk pinggang Citra mulai turun mengelus-elus pantat dan meremasnya. Kemudian kepala Danda turun ke leher Citra, menciumi dada dengan ukuran toge yang penutupnya sudah melayang entah kemana. Citrapun mulai basah, apalagi ketika mulut Danda berhenti di putingnya, mengulum dan menggigit puting kecil dengan areola berwarna kemerah-merahan itu. ”Uuh.. aahh.. Beibh.. Uh.. aku sudah ngga’ kuat lagiiiii,,,” Citra merasakan geli karena dadanya dipermainkan seperti itu oleh Dandi. Dengan puting yang mencuat menantang ke Danda, Dia langsung melumatnya, kemudian memasukkan ke dalam mulutnya. Bahkan seraya tangannya yang masih bebas sedang memerosotkan celana dalam milik Citra. ”Beibhh,, jangan sekarang, ada papaa..” Citra coba menahan gejolak nafsu yang terus dipancing Danda tapi Danda tidak menghiraukannya, bahkan dia lebih rajin lagi mencumbui pacar tercantiknya itu. ”Kali ini gue harus ngedapetin mahkotamu ini, gue ga’ bisa nerima kalo cuma mantanmu yang mencicipinya, gue juga mau”. Gumam Danda dalam hatinya yang sudah terkontaminasi oleh hawa nafsu. Tanpa terasa oleh Citra, tubuhnya sudah tidak dilindungi sehelai benangpun, Karena yang dia rasakan hanyalah cumbuan dan jilatan kucing dari Danda di seluruh tubuhnya. Setelah Citra bugil total, lalu Danda kembali ke buah dadanya, mulai dari putingnya dihisap-hisap dengan lembut. ”Oooohhhh Dan, enak sekali, terussss”. desah Citra. Tak lupa buah dadanya diremas lembut lebih lama, diputar-putar putingnya, Citrapun hanya bisa mendesah nikmat. Lama juga Danda bermain di dadanya, kira-kira ada 15 menit. Setelah itu tangan Danda mulai turun ke selangkangan Citra untuk memainkan klitorisnya, Citra semakin mengerang hebat. ”Auhhh.. Kamu apa’in aku Beib,,?? Haahhh Emmmm..”. Danda sangat menyukai aroma meki Citra, sehingga jurus Jilmeknya pun juga berlangsung lama. ”Citra.. Kalian baik-baik saja?”. Teriak Om Pram dari lantai bawah, Om Pram sedikit terkejut dengan teriakan Citra. ”Ehhh Emmm,, Iii,, iya Ppaa,, Citra baik-baik ajjaah,,”. Citra menyahut dengan nada yang kencang tapi sedikit bergetar. Mengetahui anaknya baik-baik saja di dalam kamar, Om Pram melanjutkan permain caturnya bersama Dandi. Sedangkan Danda semakin berkonsentrasi dengan mainannya yang juga disukai semua laki-laki, ”Oohh.. Dann.. enaakk..!” kata Citra sambil memegangi kepala Danda. Danda terus menjilati kelentit Citra dan memasuki satu jari tangan kanannya ke dalam vagina, dan menggerakkannya keluar masuk. Citra betul-betul keenakkan seraya menggerakkan pantat turun naik mengikuti gerakan jarinya itu. Tiba-tiba sesuatu meledak dalam diri Citra Kirana. ”Aaa..gh.. aku mau kelua.. ar..!” Air kenikmatan Citra membasahi jari dan mulut Danda, dan dia menghisapnya habis. Kemudian yang tidak disangka oleh Citra, Saat menengok ke arah kemaluan Danda dan kemudian Danda membuka CD-nya, Terlihatlah senjatanya yang besar ditumbuhi bulu- bulu. Citra sudah tidak tahan lagi melihatnya. ”Ooh.. masukkan, Beibh, cepat..!”Citra sambil mengelus-elus bukit kemaluannya yang telah basah itu. Ternyata Danda pun sudah tidak kuat. Kekasih pemain senitron ini langsung menghujamkan penisnya masuk ke dalam vagina ceweknya. ”Aaah.. sakiit..! Enaaggh..!” kata Citra yang mulai merasa nyeri tapi sangat enak di bagian bawahnya itu. Citra menggigil tak berdaya sambil mencengkeram kepala Danda dengan kedua tangannya, Danda tidak main-main lagi sekarang, seluruh batang kemaluannya melesak ke dalam sampai paha mereka saling tampar. Danda membiarkan kontolnya berada di dalam untuk sesaat sambil mendengarkan desahan yang keluar dari mulut Citra Kirana. Dengan kekuatan penuh, lelaki yang perkasa itu mulai menggiling memek sang Aktris muda yang cantik dan menusukkan kemaluannya dalam-dalam sampai seluruh batangnya selalu tertelan habis. ”Emmmm,, Ouuh, Aaaachhhh.. Beibh, kamu apa’in meki akkku,, geliii Beibhhhh…” tubuh ABG cantik yang tersengal-sengal dientoti Danda itu terkulai pasrah di atas ranjang yang spreinya sudah usang, bantal guling sudah berjatuhan seakan tidak ingin melihat kejadian yang menegangkan sekaligus membuat nikmat itu. Dalam keadaan tidak berdaya, tubuh Citra menjadi bulan-bulanan Danda. Berkali-kali Danda membolak-balik tubuh Citra agar bisa mendapatkan posisi yang enak dan kini selebritis muda yang cantik itu turun ke lantai dan menelungkup ke bawah. Sementara di belakang, Danda mengendarai Citra secara ‘doggie-style’. Wajah Citra semakin pucat dan sayu, dengan memelas Citra memohon pada Danda agar segera mengakhiri semua ini karena dia sudah klimaks beberapa kali, dan tulang serasa remuk, namun tetap dapat dinikmatinya setetes demi setetes. Dengan penetrasi penuh tenaga, Danda melesakkan penisnya ke dalam liang cinta Citra. ”Hnnghh!” Citra menggeram dan memejamkan mata menahan sakit di mekinya yang jejal oleh kontie Danda. Tangannya memeluk pinggang Citra agar seimbang sementara dia melesakkan penisnya ke dalam rahim Citra. Tidak ada kelembutan saat lelaki mesum itu menyetubuhi Citra, Danda bergerak dengan sangat cepat dan kasar. ” Cittt… Aku udah mau keluarrr,, boleh aku keluarin di dalam ajjja???” Danda mencoba menahan kenikmatan yang diberikan oleh empotan-empotan meki milik Citra, meki Citra Kirana ini memang beda dari meki cewe-cewek bispak yang biasa dia setubuhi, Meki milik Citra lebih banyak guratan-guratan di rongganya sehingga membuat Danda tidak bisa bertahan lama. ” Assshhhhh… Ouuuuhhh,, aku kelluaaarrr Beibh, jangan kamu keluarin di dalam, di luar ajjja.. ” Ternyata Citra lebih dulu orgasme. ‘Ssserrrr’ terasa siraman-siraman dari cairan cinta membasahi kepala kontie Danda, sedangkan batang Danda semakin dimanjakan dengan meki Citra yang seperti memberikan pijatan teratur juga nikmat. ”Aaaghh,,” Tanpa diduga ternyata Danda malah menancapkan konti miliknya lebih ke dalam sampai dia mengeluarkan semprotan maha deras ke dalam meki Citra. ”Kenapa kamu nakal beibh, aku takut hamil tapi kamu malah memasukkan sperma ke rahim aku??” Citra sedikit takut dan menyesal dengan kejadian yang baru di akhirinya dengan puncak kenikmatan. ”Tenang aja beibh, kamu ngga’ akan hamil, lagian aku juga akan tanggung jawab kalau kamu hamil, siapa sih yang nolak meried sama cewek cantik, artis lagi”. Danda coba menenangkan kekasihnya sambil bangkit dan mengenakan pakaiannya kembali. ******** Di lantai bawah, perang pion catur antara Dandi versus Om Pram semakin berjalan seru, dengan kedudukan imbang 1-1, akankah babak terakhir ini akan berakhir dengan Penalty? Weiks.. Danda keluar dari kamar meninggalkan Citra yang terbaring lemas tanpa sehelai benang dengan meki bengkak yang dipenuhi dengan cairan kental. ”Di, kamu dipanggil Citra tu, katanya giliran kamu sekarang yang mengetik tugas dan ngeprintnya, aku udah capek, biar main catur sama Om Pram aku yang terusin” Danda duduk menggeser Dandi. ”Eh, kok kamu keringetan? Di kamar Citra ACnya mati lagi ya??..” Om Pram Bingung melihat keadaan Danda. ”Iya om, kaya’nya ACnya emang mati, sore ya om, sekarang saya aja yang melawan om main catur, saya udah capek ngerjain tugas,,” Danda tersenyum licik sepert tidak ada kejadian apapun. ”Oke, siapa takut, sampai sekarang belum ada yang bisa ngalahin om bermain catur”. Dengan semangat Om Pram menyusun anak caturnya kembali. ******** Perlahan namun pasti Dandi melangkah menaiki anak tangga yang berkelok-kelok lalu menuju pintu kamar berwarna pink yang tertutup rapat. ”Pasti itu kamarnya” pikir Dandi, ‘Dag Dig Dug’ hatinya bergetar, karena baru kali pertama memasuki kamar cewek. ”Permisi, Gue boleh masuk ga’??” Kebiasaan Dandi dan Danda tidak jauh beda, sama-sama suka nyelonong. Setelah masuk Dandi dikejutkan dengan sesosok makhluk seksi yang terdampar di atas ranjang, makhluk tanpa penutup kain sehelaipun. Dilihatnya tubuh Citra Kirana yang begitu sempurna, tanpa ada cacat sedikitpun. Gadis kelahiran Bogor 18 tahun silam itu terbaring dengan indahnya meresapi sisa-sisa kenikmatan yang telah diberikan oleh Danda kekasihnya. Sedangkan Dandi adik dari Kekasih Citra terpana melihat keindahan tubuh seorang bidadari bumi, Sifat laki-laki pada awamnya menyukai hal yang demikian, begitu juga dengan Dandi, dia mendekat ke arah Citra dan duduk di sampingnya. ”Beibh, kamu kok belum pulang?” Citra menyangka seseorang yang ada di sampingnya adalah Danda. ”Maaf Cit, gue Dandi, Danda ada di bawah” Danda mengelus pipi dari pantat Citra yang putih mulus. ”Eh, Dandi, sorry Di, gue tadi abis di kerjain sama kakak loe”. Dengan cepat Citra bangun dan memungut selimut untuk melindungi bagian tubuhnya yang terlanjur sudah dilihat Dandi. ”Duh, mampus dah gue” gumam Citra dalam hati disertai wajahnya yang merah menahan malu. ”Iya, ngga’ kenapa kok, lagian gue malah beruntung dapat liat kecantikan loe yang sesungguhnya, loe emang sempurna Cit, gue iri sama Danda” Dandipun tertunduk malu setelah mengungkapkan perasaannya. ”Iri kenapa Di? Loe udah pernah ML kan sama cewek-cewek loe? Pasti kakaknya ngga’ jauh beda sama sodaranya, lagian loe pasti udah sering liat cewek kaya’ gue ini” Citra tidak percaya dengan apa yang dikatakan Dandi. Dengan panjang lebar Dandi menjelaskan kepada Citra masalah pribadinya, mulai dari dia tidak pernah pacaran, gugup bila didekat cewek cantik, sampai menjelaskan perasaannya waktu melihat kemolekan tubuh Citra. Citra yang mendengarnya pun percaya dengan Dandi, dia begitu tersanjung karena terus dipuji oleh Dandi. Tanpa mereka sadari, Citra dan Dandi sedang digoda oleh hawa nafsu yang pekat menyelimuti ruangan kamar. Dandi mendekati Citra, begitu juga dengan Citra menengadahkan wajahnya ke wajah Dandi, seakan menanti sebuah kecupan. Dalam hitungan detik, bibir mereka saling bertautan, lidah saling mengait, tubuh Citra semakin dekat dengan dekapan Dandi. Citra makin terangsang karena ciuman Dandi membuat gairahnya semakin bergejolak juga karena minuman yang disuguhkan oleh Danda ternyata mengandung bubuk perangsang bermerk cina. Sangat terasa oleh Dandi dari gerakan dan nafas Citra mendengus menandakan Citra sudah basah, sekali kali tangannya meremas bokong Citra. Dalam waktu yang tidak terlalu lama gerakan Citra tak terkendali, bahkan ia membalas menyedot ciuman Dandi, dan pada saat itulah mulutnya menghisap mulut Dandi dalam-dalam sambil merintih, Dia telah orgasme. Ini diluar kebiasaan Citra. Dengan tergesak-gesak Dandi melepaskan seluruh pakaiannya, dalam hitungan detik sudah telanjang bulat sama seperti Citra. Dia menindih Citra dan menciumnya, Citra membalas ciuman Dandi dengan nafsu, tangan kiri Danda mengelus bokongnya sedangkan tangan kanan meremas buah dadanya. Dandi menjulurkan lidah yang disambut lidah Citra, sementara vaginanya yang basah digesek gesekkan Dandi dengan kemaluannya. Tampak sekali Citra sudah sangat terangsang, sehingga ciuman mereka hanya berlangsung sebentar, segera Dandi menghentikan ciumannya, ditariknya badan Citra sehingga sekarang posisinya duduk diatas pahanya, sementara belahan meki Citra menidih pada batang kontie Dandi. Belahan kemaluan Citra yang merah penuh lendir, membuat Dandi sudah tidak sabar lagi, diangkat pinggang Citra dengan kedua tanganya, Citra mengerti, sambil mengangkat pantatnya, diambilnya kontie Dandi dan diarahkan kelobang vaginanya. Dalam hitungan detik, kemaluan Dandi sudah menyelusup kedalam vagina Citra. ”Ouuuuhhhhh…Diiii” Citra melenguh pelan,badannya ambruk kedada Dandi dan wajahnya menempel disamping kepalanya sambil mendesis-desis. Diangkat Dandi pinggulnya untuk berusaha mengocok meki Citra, dan Citrapun mengikuti gerakan Dandi tetapi pinggulnya digoyang memutar sedangkan otot vaginanya menjepit kontie Dandi, jepitan dan putaran pinggulnya memberikan kenikmatan menjalar keseluruh kontie Dandi. Sepuluh menit telah berlalu dan Citra mulai mempercepat goyangannya, mulutnya mencium Dandi dan lidahnya menerobos masuk ke mulut Citra. Nafasnya tersengal, Dandi tidak mengerti keadaan Citra yang sebenarnya Citra sedang mulai masuk kemasa orgasme. ”Cit… Kenapa meki loe tambah enak aja” Dandi mempercepat kocokannya, karena kemaluanya sudah berdenyut denyut enak, dan segera akan keluar. ”Emmmmm,,, Dii, akkku mau keluar, kontie loe bikin akuu.. Ahhh ahhh Sssttt,,” Bokong Citra direngkuh Dandi, sedangkan Citra merengkuh pundak Dandi makin kencang, dari mulut Citra keluar erangan kenikmatan yang panjang dan kemaluannya ditekan keras ke kontie Dandi, dia sedang orgasme. Dan segera pula Dandi melepaskan air maninya menyemprotkan didalam vagina Citra. Kenikmatan yang luar biasa, walaupun baru pertama kali bagi Dandi, permainan sudah berakhir tetapi Citra tidak mau melepas kontie Dandi dari mekinya karena Citra begitu mengagumi kontie yang gemuk juga berurat. ”Makasih ya Cit, loe udah beri gue rasa nikmat kayak gini, ga’ akan gue lupa’in Cit..” Dandi mengecup buah dada Citra yang belum sempat dia nikmati sambil seskali mengisap-isap putingnya yang kemerah-merahan. ”Iya Di, tapi elo jangan berharap kejadian ini terulang lagi ya, gue cuma terbawa suasana”. Citra kembali merasakan kenikmatan di daerah buah dadanya yang memiliki puting merah muda, dan daeraah sekitarnya sudah penuh dengan bercak merah akibat kecupan Danda. ********** ”Di,, Ayo kita pulang, udah larut malam, entar bokap lu nyari’in” Dari balik pintu Danda mengetuk dan mengajak Dandi menyudahi kesempatan yang sudah diberikannya kepada adiknya itu. ”Bentar Da, gue masih beres-beres, lu tunngu aja di mobil, Citranya udah tidur”. Dandi bergegas memakai baju dan celananya lalu keluar kamar menemui Danda. Setelah mereka pamit dengan Om Pram, gerobak besi yang dijalankan dengan kecepatan penuh, mereka pulang menuju Home Sweet Home. ”Loh, ini celana dalemnya siapa ya?” Citra yang sedang merapikan kamarnya bingung memikirkan celana dalam siapakah yang tertinggal di balik bantalnya. ***Tamat***