Semua hal dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka. Segala penggunaan nama dan foto dalam cerita ini hanya untuk kepentingan fantasi para pembaca sekalian. Sekian dan terima gaji
. cerita akan dibagi menjadi max 3 section saja (section ke-2 & 3 akan segera menyusul dalam max. 2 hari, sekalian tes ombak). Jika ada pelanggaran atau kesalahan terkait peraturan thread, mohon maaf dan mohon mengoreksi via PM.
p.s: hanya untuk fantasi pembaca belaka. semua informasi di trit ini hanya fiktif dan karangan penulis. Yolanda Sheila Diansyah, sang gadis yang terjebak dan tertipu 23 tahun 175 cm
TERJEBAK DAN TERTIPU
Tahukah kalian tentang tantangan kehidupan para artis dan selebgram? Jika peer pressure adalah jawaban yang muncul pertamakali pada benak anda, maka nila 100 buat anda! Ekspektasi yang tinggi dari masyarakat, terutama dari sesama rekan seprofesi, membuat mereka harus memutar otak untuk sealu dapat tampil “wah” dan menunjukkan kehidupan pribadi yang bak sosialita. Yolanda hanyalah gadis biasa yang datang dari keluarga menengah yang sangat biasa. Namun kedekatannya dengan salah satu selebgram yang memiliki nama yang cukup terkenal di tengah masyarakat, serta keindahan tubuhnya yang wah, 175 cm dengan tubuh langsing nan seksi yang “asoy geboy”, membuatnya ikut kecipratan pamor temannya itu. Kini, follower instagramnya sudah terhitung mencapai 23,2k dan terus berkembang. ……… “Ikut ke Bali ga nih besok? Katanya si Tamara ada shooting foto produk disana, kita join aja sekalian liburan”, ucap Dea, salah satu teman selebgram Yolanda. “Kaga nih, duit lagi tipis, sorry banget kayaknya next time aja yang ke Bandung gue ikut”, balasnya. “Ah lu mah bokek mulu, gaseru” sahut Dina. Peer pressure seperti itulah yang terkadang membuat Yolanda down. Ia tidak ingin melewatkan momen-momen bersama temannya yang terkadang memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, namun disisi lainnya, ia berkomitmen untuk tidak menjadi beban keluarga. Maka usahanya pun semakin keras. Segala cara dilakukan untuk menarik follower agar pendapatan endorsementnya semakin meningkat. Iklan judi mulai bermunculan di story IG-nya, sementara outfitnya kini menjadi semakin seksi dan terbuka. ……… “Mantap, makasih ya, ini udah bagus banget, semoga lanjut ya kerjasama kita” ucap Alex. Ia adalah seorang marketing sebuah website judi yang berlangganan memasangkan iklannya via akun IG Yolanda. “Gapapa gan, lagi butuh uang banget nih bang” ucap Yolanda. “Yaudah nanti gue omongin sama manajemen, kalo ada butuh apa-apa lagi via lo aja” balas Alex sembari bersiap pergi dari cafe tempat mereka bertemu. “Yuk cabut”, ucap Alex kepada rekannya yang sedang duduk sembari membuka laptop di meja yang terpisah. Pria itu menatap ke arah Yolanda sembari tersenyum. “Tenang aja, nanti kalo ada kesempatan dapet, gue kabari”, ucap pria tersebut. ……… Yolanda termenung di dalam kamarnya, di rumahnya yang sepi karena orang rumah sedang berpergian. Tiba-tiba, HP-nya pun berdering, dan setelah dicek, ternyata itu adalah Alex. “Ngapain nih tiba-tiba nelpon Lex” tanya Yolanda. “Gapapa, mau nanya kabar aja”, balas Alex sembari tertawa kecil. “Ih genit lu..” balas Yolanda kesal campur tawa candaan. “Serius nih, nanya kabar loo!” balas Alex. Mereka pun lanjut membahas pekerjaan dan kehidupan masing-masing. Memang, Yolanda dan Alex sudah cukup akrab walaupun baru dua kali bertemu untuk kerjasama karena memang sifat Yolanda yang sociable dan Alex yang suka SKSD. “Jadi straight to the point aja lah? Ada apa lo telpon-telpon hari Minggu gini? Kerjaan kah, ato gimana?” tanya Yolanda kepada Alex setelah berbicara ngalor-ngidul tanpa arah. “Jadi gini, gua ada kerjasama paket gede nih, dan sebenernya gue udah kepikiran buat ngajak orang lain, tapi kayaknya lo lebih cocok sih.” balas Alex. “Kerjasama apa nih?” tanya Yolanda, ia mulai sedikit excited. Tak peduli seberapa penasarannya Yolanda, Alex tetap kekeuh tidak mau menjelaskan kerjasama yang ia maksud, kecuali jika berbicara secara langsung. Akhirnya Yolanda pun setuju untuk bertemu secara langsung agar mereka bisa berbicara tentang “bisnis” ini. ……… “Kenapa sih gabisa ngobrol di kafenya aja, kenapa harus di mobil gini?”, tanya Yolanda sembari terduduk di kursi penumpang Brio Alex. “Macet nih, pusing gue”, ucap Alex sembari menyetir mobilnya melalui hiruk pikuk macetnya Jakarta. “Jawab dong”, sahut Yolanda. “Ya iya iya, gasabaran sih, jadi gini…uhm…gue kemarin ngobrol sama temen gue yang kemarin itu kita ketemu buat bahas proyek Dragonball88 di kafe Aster kemarin, lo inget kan? Nah dia nawarin kerjasama dua puluh juta buat lo” ucapnya. “Wah anjir keren tuh”, sahut Yolanda. “Jadi kerjasama apa nih? Endorse brand gede?” lanjutnya dengan nada excited. “Engga jadi gini, si dia itu sempet nunjukkin foto-foto lo ke temennya gitu, dan temennya nawarin lo 20 juta buat tidur bareng dia”, ucap Alex sedikit grogi. “JADI MAKSUDNYA LO MAU NGELONTEIN GUE?” sahut Yolanda yang seketika emosi mendengar tawaran Alex. “Iya..engga, eh gimana” balas Alex dengan terbata-bata berusaha menjawab amarah Yolanda. “Anjing lu, gue mau turun sekarang anjing” balas Yolandas sembari memaksa-maksa membuka pintu mobil Alex yang masih terkunci. “Eh udah-udah gue anter balik ke cafe” balas Alex. Mobil pun segera ngebut kembali, dan Yolanda pun turun dengan segera, sembari membanting pintu Brio Alex hingga orang-orang sekitar menengok. Alex hanya menutupi wajahnya malu dan segera pergi meninggalkan cafe itu. “gila aja” ucap Yolanda kesal dalam hati. ……… Yolanda terbaring di kamarnya kesal. Jam menunjukkan pukul 20:00. Ia hanya terbaring kosong sembari melihat-lihat story IG Dina yang asik berlibur di Bali. “Asik tuh” ketik Yolanda membalas salah satu IG story Dina. “U sih ga ikut, sinii seru bgt ” balas temannya. *Dina is typing..*, “bokek sih”. Seketika, Yolanda pun semakin kesal. “Anjing banget” pikirnya dalam fikiran. Di satu sisi, ia membutuhkan uang untuk membantu usaha keluarganya yang sedang macet, di sisi lainnya, ia sangat ingin berlibur ke Bali bersama teman-temannya yang masih akan stay sampai 3 minggu kedepan. Yolanda pun segera membuka whatsapp. “Alex, sorry banget ya tadi siang gue emosi banget, tapi lo masih ada tawaran 20 juta itu buat gue?” ketik Yolanda penuh harap.